8448-Article Text-35675-40981-10-20210509
8448-Article Text-35675-40981-10-20210509
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar peserta didik dan aktivitas
mengajar guru dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing di Kelas VIIIB SMP Negeri
22 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan metode deskriptif.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan seluruh peserta didik kelas
VIIIB SMP Negeri 22 Kota Bengkulu yang berjumlah 27 peserta didik. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas
peserta didik. Hasil dari penelitian didapatkan data bahwa pada siklus I aktivitas mengajar guru
diperoleh skor rata-rata yaitu 55 (Baik) dan pada siklus II skor aktivitas guru menjadi 58 (Baik). Pada
siklus I aktivitas belajar peserta didik diperoleh skor rata-rata yaitu 55 (Baik) dan pada siklus II skor
aktivitas belajar peserta didik menjadi 59 (Baik). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar
peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 22 Kota Bengkulu.
Kata Kunci : Inkuiri Terbimbing, Aktivitas Peserta Didik, Aktivitas Mengajar Guru
Abstract
The purpose of the research to describe the increase in student learning activities and teacher teaching
activities using a guided inquiry learning model in Class VIIIB of SMP Negeri 22 Kota Bengkulu. This type
of research is Classroom Action Research with descriptive methods. This study consists of two cycles,
each cycle consisting of four stages, namely: the stages of planning, implementation, observation and
reflection. The subjects of this study were teachers and all class VIIIB students of SMP Negeri 22 Kota
Bengkulu, amounting to 27 students. The research instrument used was an observation sheet consisting
of observation sheets of teacher activities and activities of students. The results of the study obtained
data that in the first cycle the teacher's teaching activities obtained an average score of 55 (Good) and in
the second cycle the teacher activity score became 58 (Good). In the first cycle the learning activities of
students obtained an average score of 55 (Good) and in the second cycle the score of learning activities
of students became 59 (Good). From the results of the study it can be concluded that the guided inquiry
learning model can improve teacher teaching activities and learning activities of class VIIIB students of
SMP Negeri 22 Kota Bengkulu.
Keywords: Guided Inquiry, Student Activities, Teaching Activities Teacher
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah modal utama bagi utama didalam dunia pendidikan di
suatu bangsa sebagai upaya untuk Indonesia terutama berhubungan dengan
meningkatkan kualitas sumber daya mutu pendidikan, hampir semua bangsa
manusia yang dimilikinya. Permasalahan berusaha meningkatkan kualitas
DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 74
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669
DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 75
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669
DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 76
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669
50 1) Orientasi
Pada tahap orientasi kegiatan guru
40
yaitu melakukan apersepsi, memotivasi dan
30 menyampaikan tujuan pembelajaran.
Aktivitas
20 Mengajar Apersepsi adalah kegiatan guru
Guru
menghubungkan materi pembelajaran
10
sebelumnya dengan materi yang akan
0 diajarkan Pada siklus II, materi
Siklus I Siklus II
pembelajaran yaitu gangguan sistem
pernapasan pada manusia. Pada siklus II
Gambar 1. Diagram aktivitas guru dan belajar guru melakukan apersepsi dengan
peserta didik pada siklus I dan siklus II dengan
penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing
mengajukan pertanyaan seperti: “apakah
kalian pernah melihat orang merokok?”
Peserta didik menjawab “pernah”. Guru
Berdasarkan data hasil penelitian mengajukan pertanyaan lanjutan seperti:
dari peningkatan aktivitas mengajar guru “bisakah kalian bayangkan bagaimana
dalam proses pembelajaran Biologi pada bentuk paru-paru orang yang merokok?”.
materi sistem pernapasan pada manusia Pernahkah kalian melihat iklan-iklan
dengan menggunakan model pembelajaran tentang bahaya merokok terhadap sistem
Inkuiri Terbimbing (Guide Inquiry) pernapasan manusia yang ada di televisi.
menunjukan peningkatan dari siklus I ke Selanjutnya guru memotivasi peserta didik
siklus II, hal ini terlihat dengan peningkatan dengan menampilkan video terkait tentang
rata-rata skor dari observasi aktivitas bahaya merokok pada sistem pernapasan
mengajar guru pada siklus I mendapatkan manusia. Penelitian Setiowati (2015), yang
skor 55 meningkat menjadi 58 di siklus II, juga menayangkan video dan gambar
yang artinya terjadi peningkatan pada terkait dengan materi pembelajaran pada
aktivitas mengajar guru. aspek orientasi berguna untuk menyaring
Hasil penelitian menunjukkan informasi-informasi tentang materi yang
penerapan model pembelajaran Inkuiri diajarkan.
Terbimbing untuk Mengembangkan Motivasi diberikan oleh guru
Keterampilan Proses Sains Peserta Didik melalui video dinilai baik walaupun pada
memberikan peningkatan aktivitas guru dan tahap motivasi guru hanya memberikan
peserta didik dalam proses pembelajaran. sebuah video yang berkaitan dengan materi
Peningkatan aktivitas guru dan peserta didik tanpa melengkapi dengan gambar sistem
terjadi karena adanya refleksi dari tiap pernapasan pada manusia. Video yang
sintaks model Inkuiri Terbimbing, Kegiatan ditampilkan guru sudah menarik, sesuai
DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 77
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669
DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 78
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669
tulis berdasarkan data hasil percobaan atau pembelajaran, guru bertindak sebagai
pengamatan yang mereka peroleh. Hal ini pengarah atau pengelola kegiatan dengan
selaras dengan Trianto (2014), yang cara mengarahkan pengembangan rencana
menyatakan bahwa hipotesis adalah penyelidikan yang hendak dilakukan oleh
jawaban sementara atas pertanyaan atau peserta didik. Trianto (2014) menyatakan
solusi permasalahan yang bersifat rasional bahwa dalam pembelajaran Inkuiri,
dan dapat diuji dengan data. Tahapan ini mengumpulkan data merupakan proses
dilakukan sebelum peserta didik melakukan mental yang sangat penting dalam
kegaiatan percobaan atau pengamatan. pengembangan intelektual. Tugas dan
Pada tahap ini peserta didik akan dibimbing peran guru pada tahapan ini adalah
untuk membuat jawaban sementara terkait mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
rumusan masalah yang terdapat LKPD. dapat mendorong siswa untuk berpikir
Pada penelitian yang dilakukan mencari informasi yang dibutuhkan.
terjadi peningkatan dan perkembangan 5) Menguji hipotesis
pada aspek merumuskan hipotesis peserta Pada tahap pengujian hipotesis guru
didik dari siklus I ke siklus II. Hal ini selaras membimbing semua anggota kelompok
dengan penelitian yang dilakukan Elsje menguji hipotesis berdasarkan data hasil
(2010) menyimpulkan bahwa pada aspek pengamatan yang telah dilakukan. Tahap
merumuskan hipotesis peserta didik adanya menguji hipotesis dilakukan guru dengan
peningkatan dari siklus I ke siklus II dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan
menerapkan model pembelajaran Inkuiri tentang hasil percobaan, dan berkeliling
Terbimbing di kelas VII SMPN 6 Kota untuk melihat hasil jawaban peserta didik
Samarinda. serta bertanya kembali perihal pertanyaan
4) Mengumpulkan data yang telah dijawab peserta didik yang
Tahap mengumpulkan data dilakukan dianggap salah dan memberikan waktu
untuk memperoleh data yang berguna untuk peserta didik mengubah jawaban
dalam hal menguji hipotesis yang telah yang salah tadi ke jawaban yang benar.
mereka buat sebelumnya. Pada tahap ini Tahap menguji hipotesis
peserta didik dibimbing untuk melakukan merupakan tahap puncak dalam proses
percobaan atau pengamatan, serta pembelajaran inkuiri. Dalam Permendikbud
mencatat hasil pengamatan pada tabel yang (2014) tahap pengujian hipotesis bertujuan
telah disediakan pada LKPD. agar proses belajar akan berjalan dengan
Pada siklus I dan II, menurut baik dan kreatif untuk membuktikan suatu
pengamat I dan pengamat II, guru konsep, teori, aturan atau pemahaman
membimbing peserta didik untuk melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam
mengumpulkan data dengan tepat. Guru kehidupannya. Pada tahap ini peserta didik
membimbing 5 kelompok dengan akan membuktikan sendiri hipotesis yang
melakukan pengelolaan kelas untuk mereka tulis, berdasarkan data-data yang
membagi perhatian dalam membimbing mereka peroleh dari proses percobaan atau
setiap kelompok. Guru juga mengarahkan pengamatan yang telah dilakukan
peserta didik dalam mengumpulkan data. sebelumnya. Peserta didik akan
Hal ini sesuai dengan pernyataan dalam membuktikan dan menemukan suatu
Suyono (2014) bahwa dalam persiapan konsep sendiri secara langsung dengan
DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 79
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669
DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 80
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669
DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 81
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669
DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 82