Anda di halaman 1dari 9

Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669

PENINGKATAN AKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PENERAPAN MODEL


PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Viona Zulianda1*, Sri Irawati1, Yennita1


1
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
Email: vionazuu@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar peserta didik dan aktivitas
mengajar guru dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing di Kelas VIIIB SMP Negeri
22 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan metode deskriptif.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan seluruh peserta didik kelas
VIIIB SMP Negeri 22 Kota Bengkulu yang berjumlah 27 peserta didik. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas
peserta didik. Hasil dari penelitian didapatkan data bahwa pada siklus I aktivitas mengajar guru
diperoleh skor rata-rata yaitu 55 (Baik) dan pada siklus II skor aktivitas guru menjadi 58 (Baik). Pada
siklus I aktivitas belajar peserta didik diperoleh skor rata-rata yaitu 55 (Baik) dan pada siklus II skor
aktivitas belajar peserta didik menjadi 59 (Baik). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar
peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 22 Kota Bengkulu.
Kata Kunci : Inkuiri Terbimbing, Aktivitas Peserta Didik, Aktivitas Mengajar Guru

Abstract
The purpose of the research to describe the increase in student learning activities and teacher teaching
activities using a guided inquiry learning model in Class VIIIB of SMP Negeri 22 Kota Bengkulu. This type
of research is Classroom Action Research with descriptive methods. This study consists of two cycles,
each cycle consisting of four stages, namely: the stages of planning, implementation, observation and
reflection. The subjects of this study were teachers and all class VIIIB students of SMP Negeri 22 Kota
Bengkulu, amounting to 27 students. The research instrument used was an observation sheet consisting
of observation sheets of teacher activities and activities of students. The results of the study obtained
data that in the first cycle the teacher's teaching activities obtained an average score of 55 (Good) and in
the second cycle the teacher activity score became 58 (Good). In the first cycle the learning activities of
students obtained an average score of 55 (Good) and in the second cycle the score of learning activities
of students became 59 (Good). From the results of the study it can be concluded that the guided inquiry
learning model can improve teacher teaching activities and learning activities of class VIIIB students of
SMP Negeri 22 Kota Bengkulu.
Keywords: Guided Inquiry, Student Activities, Teaching Activities Teacher

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah modal utama bagi utama didalam dunia pendidikan di
suatu bangsa sebagai upaya untuk Indonesia terutama berhubungan dengan
meningkatkan kualitas sumber daya mutu pendidikan, hampir semua bangsa
manusia yang dimilikinya. Permasalahan berusaha meningkatkan kualitas

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 74
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669

pendidikannya karena pendidikan adalah Sebagaimana berdasarkan wawancara guru


modal utama bagi suatu bangsa sebagai Biologi kelas VIIIB SMPN 22 Kota Bengkulu
upaya untuk meningkatkan sumber daya tahun ajaran 2018/2019 pelaksanaan
manusia yang dimilikinya (Mulyasa, 2015). pembelajaran masih terdapat beberapa
Upaya yang dilakukan untuk kendala dan masalah yaitu: 1) pesera didik
meningkatkan mutu pendidikan yang kurang aktif dalam proses pembelajaran
terbaik salah satunya yaitu peningkatan berlangsung; 2) peserta didik kurang
professional guru dan pengembangan berkerja sama dan kurang berpartisipasi di
kurikulum. Kurikulum 2013 lebih dalam kelompok diskusi; 3) guru belum
menekankan pada pelaksanaan proses optimal dalam menerapkan model-model
pembelajaran. Proses pembelajaran harus pembelajaran yang inovatif yang berakibat
benar-benar memperhatikan keterlibatan pasifnya peserta didik dalam proses
peserta didik, selama ini aktivitas pembelajaran. Berdasarkan latar belakang
pembelajaran di sekolah menengah belum diatas, maka peneliti dan guru biologi
optimal pada sifat kreatif dan antisipatif bekerja sama untuk melakukan perbaikan
para guru sains dalam praktek pembelajaran biologi di kelas VIIIB SMP
pembelajaran untuk memaksimalkan Negeri 22 Kota Bengkulu dengan menerapkan
peranan peserta didiknya, hal ini model pembelajaran Inkuiri Terbimbing
merupakan faktor penyebab rendahnya untuk meningkatkan aktivitas belajar
kualitas dan kuantitas proses dan produk peserta didik dan aktivitas mengajar guru.
pembelajaran sains (Arifah, 2012). Model pembelajaran Inkuiri
Aktivitas peserta didik adalah Terbimbing merupakan model
keterlibatan peserta didik dalam bentuk pembelajaran yang melibatkan minat dan
sikap, pikiran perhatian dan aktivitas dalam menantang peserta didik untuk
kegiatan pembelajaran guna menunjang menghubungkan dunia nyata dengan
keberhasilan proses belajar mengajar dan kurikulum. Model pembelajaran Inkuiri
memperoleh manfaat dari kegiatan sering dianggap sebagai penemuan individu
tersebut. Aktivitas belajar harus melibatkan namun model pembelajaran Inkuiri ini
seluruh aspek psikofisis dari peserta didik, merupakan model pembelajaran yang
baik jasmani maupun rohani sehingga melibatkan kerja kolaboratif peserta didik
perubahan perilakunya dapat terjadi secara sehingga masing – masing peserta didik
cepat, tepat, mudah dan benar, baik pada dapat belajar dari yang lain dalam sebuah
aspek kognitif, efektif, dan psikomotorik. interaksi sosial yang kondusif (Jihad, 2012).
Aktivitas belajar juga dapat memberikan Pada proses Inkuiri Terbimbing
nilai tambah bagi peserta didik itu sendiri permasalahan dalam penyelidikan diajukan
(Hanafiah, 2010). oleh guru dan peserta didik untuk
Aktivitas mengajar guru adalah menentukan prosedur penyelidikan.
suatu kegiatan membimbing dan Kemudian melaksanakan penyelidikan dan
mengorganisasikan lingkungan sekitar anak menganalisis data melalui diskusi yang
didik dalam proses pembelajaran, agar dibimbing oleh guru menggunakan model
tercipta lingkungan belajar yang kondusif pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan
yang memungkinkan terjadinya proses memberikan solusi terhadap masalah
belajar yang optimal (Putra, 2013). pembelajaran bagi peserta didik yang tidak

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 75
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669

terlalu aktif dan belum berpartisipasi di dalam menganalisis data observasi


kelas dan menghadirkan pembelajaran yang dilakukan dengan cara berikut:
membantu guru dalam meningkatkan
pemahaman peserta didik terhadap konsep. jumlah skor yang diperoleh
1) Rata-rata =
Penelitian yang relevan oleh Sasmita (2017) banyak observer
menyatakan bahwa pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran Inkuiri 2) Skor tertinggi = jumlah skor yang
Terbimbing dapat merangsang peserta didik diamati x skor tertinggi tiap aspek
agar lebih aktif dalam proses pembelajaran. 3) Skor terendah = jumlah aspek yang
diamati x skor terendah tiap aspek
METODE 4) Selisih skor = Skor tertinggi x skor
Jenis penelitian yang digunakan terendah
dalam penelitian ini yaitu penelitian 𝒔𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
tindakan kelas (Classrooom Action 5) Kisaran nilai =
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒓𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊𝒂𝒏
Research). Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah (Arikunto, 2010).
metode deskriptif. Subjek penelitian ini Lembar observasi aktivitas mengajar
adalah guru dan seluruh peserta didik kelas guru dan aktivitas belajar peserta didik
VIIIB SMP N 22 Kota Bengkulu. Peserta didik berjumlah 20 butir pengamatan, skor
berjumlah 27 orang terdiri dari 12 peserta tertinggi tiap butir 3 dan skor terendah tiap
didik perempuan dan 15 peserta didik laki- butir 1, maka kategori penilaian untuk
laki. Penelitian ini dilakukan pada semester lembar observasi aktivitas guru dan
genap tahun pelajaran 2018/2019 di kelas aktivitas peserta didik dapat dilihat pada
VIIIB SMP N 22 Kota Bengkulu. Tabel 1 :
Teknik pengumpulan data Tabel 1. Interval Kategori Penilaian Lembar Observasi
pembelajaran yang digunakan dalam Aktivitas Guru dan Aktivitas Peserta Didik
penelitian ini yaitu teknik observasi. Adapun No Interval Interpretasi Penilaian
instrumen yang digunakan dalam penelitian 1 20-33 Kurang
ini adalah lembar observasi aktivitas belajar 2 34-46 Cukup
peserta didik dan aktivitas mengajar guru. 3 47-60 Baik
Lembar observasi aktivitas mengajar guru
digunakan untuk mengobservasi aktivitas
guru dalam mengajar dan membimbing
peserta didik selama proses pembelajaran
sesuai dengan sintaks pada model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Lembar
observasi aktivitas peserta didik digunakan
untuk mengobservasi aktivitas peserta didik
selama proses pembelajaran sesuai dengan
sintaks pada model pembelajaran Inkuiri
Terbimbing.
Adapun teknik analisis data dalam
penelitian ini menurut Arikunto (2010)

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 76
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669

HASIL DAN PEMBAHASAN di tiap sintaks inkuiri meliputi: orientasi,


Adapun hasil dari observasi aktivitas merumuskan masalah, merumuskan
mengajar guru dan aktivitas peserta didik hipotesis, mengumpulkan data, menguji
pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada hipotesis, dan merumuskan kesimpulan.
Gambar 1: Aktivitas guru dan peserta didik
menggunakan model Inkuiri Terbimbing
60 55 58 55 59 dideskripsikan sebagai berikut:
Skor aktivitas mengajar guru dan
aktivitas belajar peserta didik

50 1) Orientasi
Pada tahap orientasi kegiatan guru
40
yaitu melakukan apersepsi, memotivasi dan
30 menyampaikan tujuan pembelajaran.
Aktivitas
20 Mengajar Apersepsi adalah kegiatan guru
Guru
menghubungkan materi pembelajaran
10
sebelumnya dengan materi yang akan
0 diajarkan Pada siklus II, materi
Siklus I Siklus II
pembelajaran yaitu gangguan sistem
pernapasan pada manusia. Pada siklus II
Gambar 1. Diagram aktivitas guru dan belajar guru melakukan apersepsi dengan
peserta didik pada siklus I dan siklus II dengan
penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing
mengajukan pertanyaan seperti: “apakah
kalian pernah melihat orang merokok?”
Peserta didik menjawab “pernah”. Guru
Berdasarkan data hasil penelitian mengajukan pertanyaan lanjutan seperti:
dari peningkatan aktivitas mengajar guru “bisakah kalian bayangkan bagaimana
dalam proses pembelajaran Biologi pada bentuk paru-paru orang yang merokok?”.
materi sistem pernapasan pada manusia Pernahkah kalian melihat iklan-iklan
dengan menggunakan model pembelajaran tentang bahaya merokok terhadap sistem
Inkuiri Terbimbing (Guide Inquiry) pernapasan manusia yang ada di televisi.
menunjukan peningkatan dari siklus I ke Selanjutnya guru memotivasi peserta didik
siklus II, hal ini terlihat dengan peningkatan dengan menampilkan video terkait tentang
rata-rata skor dari observasi aktivitas bahaya merokok pada sistem pernapasan
mengajar guru pada siklus I mendapatkan manusia. Penelitian Setiowati (2015), yang
skor 55 meningkat menjadi 58 di siklus II, juga menayangkan video dan gambar
yang artinya terjadi peningkatan pada terkait dengan materi pembelajaran pada
aktivitas mengajar guru. aspek orientasi berguna untuk menyaring
Hasil penelitian menunjukkan informasi-informasi tentang materi yang
penerapan model pembelajaran Inkuiri diajarkan.
Terbimbing untuk Mengembangkan Motivasi diberikan oleh guru
Keterampilan Proses Sains Peserta Didik melalui video dinilai baik walaupun pada
memberikan peningkatan aktivitas guru dan tahap motivasi guru hanya memberikan
peserta didik dalam proses pembelajaran. sebuah video yang berkaitan dengan materi
Peningkatan aktivitas guru dan peserta didik tanpa melengkapi dengan gambar sistem
terjadi karena adanya refleksi dari tiap pernapasan pada manusia. Video yang
sintaks model Inkuiri Terbimbing, Kegiatan ditampilkan guru sudah menarik, sesuai

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 77
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669

dengan materi dan tujuan pembelajaran. guru melakukannya dengan menayangkan


Hal ini sangat baik dilakukan untuk suatu video serta menampilkan gambar
meningkatkan motivasi dan semangat tentang frekuensi pernapasan dan
belajar peserta didik sehingga proses gangguan pernapasan pada manusia.
pembelajaran dapat berjalan dengan baik Gambar dan video yang ditampilkan ini
dan optimal. Hal ini selaras dengan digunakan peserta didik untuk menjaring
pendapat Mansur (2015), yang menyatakan informasi terkait dengan kegiatan
bahwa motivasi adalah aspek yang sangat pembelajaran yang nantinya dilakukan.
penting untuk membelajarkan peserta didik. Setelah itu guru mengarahkan peserta didik
Motivasi penting dilakukan untuk merumuskan permasalahan dalam
mengembangkan keterampilan proses sains kelompok dari gambar dan video yang
peserta didik serta motivasi belajar peserta ditampilkan.
didik sehingga mendukung pencapaian Menurut Suyono (2014) tahapan
hasil belajar yang maksimal. Hal ini sesuai pengumpulan data melatih peserta didik
dengan pernyataan Hosnan (2014) bahwa untuk menggunakan metode ilmiah dalam
hasil belajar ditentukan oleh gabungan menyelesaikan masalah, sehingga tidak
antara kemampuan dasar dan motivasi mudah percaya pada sesuatu yang belum
peserta didik. pasti kebenarannya. Kemudian peserta
Apabila terjadi penyimpangan didik didorong untuk mencari jawaban yang
tingkah laku yang mengganggu proses tepat selama proses pembelajaran. Hasil
pembelajaran, guru hendaknya menunjukkan bahwa seluruh peserta didik
memberikan teguran dengan sudah dapat merumuskan permasalahan
memerhatikan tegas dan jelas tertuju pada yang diarahkan oleh guru dan adanya
peserta didik yang mengganggu, dan perkembangan dari siklus I ke silus II.
Menghindari peringatan yang kasar, Penelitian Sasmita (2017) juga
menyakitkan dan ejekan. Majid (2014) menyimpulkan bahwa aspek dalam
menyatakan bahwa pengelolaan kelas merumuskan masalah peserta didik
adalah keterampilan guru untuk meningkat dari siklus I ke siklus II dengan
menciptakan dan memelihara kondisi menerapkan model pembelajaran Inkuiri
belajar yang optimal. Salah satu komponen Terbimbing.
keterampilan mengelola kelas yaitu 3) Merumuskan hipotesis
menegur. Tahap merumuskan hipotesis
2) Merumuskan permasalahan merupakan tahap yang berfungsi untuk
Hasil pengamatan aktivitas belajar merangsang peserta didik dalam berpikir
peserta didik pada tahap rumusan masalah dan menjawab permasalahan. Peserta didik
menurut pengamat I dan II di siklus I dan menuliskan pendapat mereka berdasarkan
siklus II sudah berjalan baik. Menurut pengetahuan awal yang mereka miliki.
pengamat I dan pengamat II rumusan Jawaban tersebut bukan hanya pendapat
masalah p a d a s i k lu s I d an si k l u s I I biasa, namun pendapat yang bersifat logis
yang disampaikan guru sudah sesuai dan dapat dibuktikan. Jawaban ini menjadi
dengan penyelidikan yang akan dilakukan patokan peserta didik dalam melakukan
dan sesuai dengan yang tertulis pada percobaan atau pengamatan. Peserta didik
LKPD. Pada tahap merumuskan masalah, harus membuktikan hipotesis yang mereka

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 78
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669

tulis berdasarkan data hasil percobaan atau pembelajaran, guru bertindak sebagai
pengamatan yang mereka peroleh. Hal ini pengarah atau pengelola kegiatan dengan
selaras dengan Trianto (2014), yang cara mengarahkan pengembangan rencana
menyatakan bahwa hipotesis adalah penyelidikan yang hendak dilakukan oleh
jawaban sementara atas pertanyaan atau peserta didik. Trianto (2014) menyatakan
solusi permasalahan yang bersifat rasional bahwa dalam pembelajaran Inkuiri,
dan dapat diuji dengan data. Tahapan ini mengumpulkan data merupakan proses
dilakukan sebelum peserta didik melakukan mental yang sangat penting dalam
kegaiatan percobaan atau pengamatan. pengembangan intelektual. Tugas dan
Pada tahap ini peserta didik akan dibimbing peran guru pada tahapan ini adalah
untuk membuat jawaban sementara terkait mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
rumusan masalah yang terdapat LKPD. dapat mendorong siswa untuk berpikir
Pada penelitian yang dilakukan mencari informasi yang dibutuhkan.
terjadi peningkatan dan perkembangan 5) Menguji hipotesis
pada aspek merumuskan hipotesis peserta Pada tahap pengujian hipotesis guru
didik dari siklus I ke siklus II. Hal ini selaras membimbing semua anggota kelompok
dengan penelitian yang dilakukan Elsje menguji hipotesis berdasarkan data hasil
(2010) menyimpulkan bahwa pada aspek pengamatan yang telah dilakukan. Tahap
merumuskan hipotesis peserta didik adanya menguji hipotesis dilakukan guru dengan
peningkatan dari siklus I ke siklus II dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan
menerapkan model pembelajaran Inkuiri tentang hasil percobaan, dan berkeliling
Terbimbing di kelas VII SMPN 6 Kota untuk melihat hasil jawaban peserta didik
Samarinda. serta bertanya kembali perihal pertanyaan
4) Mengumpulkan data yang telah dijawab peserta didik yang
Tahap mengumpulkan data dilakukan dianggap salah dan memberikan waktu
untuk memperoleh data yang berguna untuk peserta didik mengubah jawaban
dalam hal menguji hipotesis yang telah yang salah tadi ke jawaban yang benar.
mereka buat sebelumnya. Pada tahap ini Tahap menguji hipotesis
peserta didik dibimbing untuk melakukan merupakan tahap puncak dalam proses
percobaan atau pengamatan, serta pembelajaran inkuiri. Dalam Permendikbud
mencatat hasil pengamatan pada tabel yang (2014) tahap pengujian hipotesis bertujuan
telah disediakan pada LKPD. agar proses belajar akan berjalan dengan
Pada siklus I dan II, menurut baik dan kreatif untuk membuktikan suatu
pengamat I dan pengamat II, guru konsep, teori, aturan atau pemahaman
membimbing peserta didik untuk melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam
mengumpulkan data dengan tepat. Guru kehidupannya. Pada tahap ini peserta didik
membimbing 5 kelompok dengan akan membuktikan sendiri hipotesis yang
melakukan pengelolaan kelas untuk mereka tulis, berdasarkan data-data yang
membagi perhatian dalam membimbing mereka peroleh dari proses percobaan atau
setiap kelompok. Guru juga mengarahkan pengamatan yang telah dilakukan
peserta didik dalam mengumpulkan data. sebelumnya. Peserta didik akan
Hal ini sesuai dengan pernyataan dalam membuktikan dan menemukan suatu
Suyono (2014) bahwa dalam persiapan konsep sendiri secara langsung dengan

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 79
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669

mencocokkan antara data yang mereka Penelitian Ulansari (2017), juga


peroleh dengan hipotesis yang mereka buat menyimpulkan bahwa aktivitas peserta
sebelumnya. Hipotesis dianggap benar didik dan hasil belajar peserta didik dengan
apabila sesuai dengan data yang telah menggunakan model pembelajaran Inkuiri
dikumpulkan, namun hipotesis dianggap meningkat dari siklus I ke siklus II.
salah apabila tidak sesuai dengan data yang
telah dikumpulkan. PENUTUP
Pada penelitian yang telah Simpulan
dilakukan didapatkan data bahwa aspek Adapun kesimpulan dalam
mengujui hipotesis peserta didik meningkat penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
dari siklus I ke Siklus II. Penelitian Dewi berikut: Pembelajaran biologi pada materi
(2013), juga menyimpulkan bahwa sistem pernapasan pada manusia dengan
terjadinya peningkatan aktivitas dan sikap menerapkan model pembelajaran Inkuiri
ilmiah peserta didik dengan menerapkan Terbimbing dapat meningkatkan aktivitas
model pembelajaran Inkuiri Terbimbing mengajar guru dan dan aktivitas belajar
dalam pembelajaran IPA. peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 22 Kota
6) Merumuskan kesimpulan Bengkulu pada siklus I dengan rerata skor
Hasil penelitian menunjukkan aktivitas mengajar guru dari 55 mengalami
adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II peningkatan disiklus II menjadi 58 dan
pada penelitian yang telah dilaksanakan dan rerata aktivitas peserta didik dari 55
aktivitas peserta didik mengalami menjadi 59.
peningkatan dari siklus I ke siklus II dalam Saran
proses pembelajaran. Proses dalam Peneliti selanjutnya yang akan
menyimpulkan pembelajaran merupakan melakukan penelitian PTK menggunakan
proses akhir yang sangat penting dilakukan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing
dalam proses pembelajaran untuk (Guide Inquiry) untuk meningkatkan
menguatkan informasi dan materi yang aktivitas belajar peserta didik hendaknya
telah diperoleh dan dibuktikan sendiri dalam dapat lebih mengoptimalkan proses
proses pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran sesuai dengan sintaks Inkuiri
proses ini harus dilaksanakan dengan baik. Terbimbing dan mengetahui kemampuan
Hal ini selaras dengan Majid (2014), yang awal peserta didik dan memanajemen
menyatakan bahwa merumuskan waktu dengan sebaik mungkin sehingga
kesimpulan merupakan tujuan utama dalam penelitian tindakan dapat berjalan dengan
proses pembelajaran. Untuk mencapai optimal.
kesimpulan yang akurat sebaiknya guru
mampu menunjukkan pada peserta didik DAFTAR PUSTAKA
data yang benar dan relevan. Dimana dalam
merumuskan kesimpulan harus sesuai Arifah, dkk. 2012. Perencanaan dan Desain
dengan rumusan masalah dan tujuan yang Sistem Pembelajaran. Jakarta:
diberikan. Hal ini sebagaimana pernyataan Kencana
dalam Suprihatiningrum (2016) bahwa Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2009).
kesimpulan didapatkan berdasarkan tujuan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
pembelajaran. PT Bumi Aksara.

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 80
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669

Putra, S. R. 2013. Desain Belajar Mengajar


Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta:
Dewi, N.L. 2013. Pengaruh Model
Diva Press.
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Peraturan Mendikbud Nomor 22 Tahun
Belajar IPA. Jurnal pendidikan dasar 2014. Tentang Standar Proses
Indonesia. 3 (1): 1-10. (online). Pendidikan Dasar dan Menengah.
http://oldpasca.undiksha.ac.id/e- Jakarta: Kementerian Pendidikan
journal/index.php/jurnal_pendas/ar Dan Kebudayaan Republik Indonesia
ticle/view/512, diakses tanggal 24 (Salinan)
juli 2019 Sasmita, P.R. 2017. Penerapan Metode
Elsje, T. 2010. meningkatkan kemampuan Inkuiri Terbimbing Menggunakan
kerjasama belajar biologi melalui Media KIT Fisika: Upaya
penerapan strategi Inkuiri Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Terbimbing pada peserta didikkelas Belajar Fisika Siswa. Jurnal ilmiah
VII SMP Negeri vi kota samarinda. pendidikan Fisika. 6 (1): 1-8.
Jurnal Universitas Mulawarman (online).
Kalimantan Timur. 2 (1): 1-13. http://ejournal.radenintan.ac.id/i
(online). ndex.php/albiruni/article/view/59
http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php 9
/biologi/article/view/197, diakses
tanggal 25 juli 2019 Setiowati. H, ANC Saputro. 2015. Penerapan
Model Pembelajaran Inkuiri
Hanafiah, N., & Suhana, C. 2010. Konsep Terbimbing dilengkapi LKS untuk
strategi Pembelajaran. Bandung: PT meningkatkan aktivitas dan prestasi
Refika Aditama belajar siswa kelas XI MIA SMAN 1
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Banyudono pada materi pokok
Kontekstual dalam Pembelajaran kelarutan. Jurnal Pendidikan. 2(1): 1-
Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. 12.(online),https://www.jurnal.fkip.un
s.ac.id/index.php/kimia/article/downlo
Jihad, A., & Haris, A. 2012. Evaluasi ad/6886/4833. Diakses tanggal 23 Juli
Pembelajaran. Yogayakarta: Multi 2019
Pressido
Suprihatiningrum, Jamil. (2016). Strategi
Majid, A. 2014. Strategi Pembelajaran. Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Media
Mansur. 2015. Menciptakan Pembelajaran Suyono dan Hriyanto. 2014. Belajar dan
Efektif Melalui Apersepsi. Sulawesi Pembelajaran. Bandung: PT
Selatan: Widyaiswara LPMP Remaja Rosdakarya Offset
Mulyasa. 2015. Pengembangan dan Trianto. 2014. Mendesain Model
Implementasi Kurikulum 2013. Pembelajaran Inovatif, Progresif
Jakarta: PT Remaja Rosdakarya dan Kontekstual: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya
pada Kurikulum 2013 (Kurikulum

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 81
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 5 (1): 74-82 (Mei 2021) e-ISSN 2598-9669

Tematik Integratif/KTI). Jakarta:


Prenadamedia Group

Ulansari, P.T. 2017. Penerapan Model


Pembelajaran Inkuiri Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa. Diklabio: Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran
Biologi

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.5.1.74-82 82

Anda mungkin juga menyukai