Titik Tarik Dan Kuat Lekat BJTP
Titik Tarik Dan Kuat Lekat BJTP
Item baja tulangan dan beton merupakan komponen yang umum dipergunakan pada proyek
apapun, gedung, jembatan, rumah dan lain hal nya item jembatan seperti girder dan lainya.
Postingan ini ulasan yang berkaitan dengan baja tulangan yaitu kuat lekat, titik tarik serta
penelitian tentang tegangan lekat Baja Tulangan Polos (BjTP) dan Baja Tulangan Sirip (BJTS).
Pembahasan titik tarik dan kuat lekat BJTP (Baja Tulangan Polos) dan BJTS (Baja
Tulangan Sirip/Ulir)
Material Baja tulangan memiliki kuat luluh. Seperti yang telah diposting pada artikel
sebelumnya, juga kuat tarik yang sudah diatur dalam SNI 2052:2017 tentang Baja Tulangan
Beton.
Material tulangan baja diantaranya tersedia Jenis Baja tulangan penampang polos (BjTP) dan
penampangn sirip/ulir (BjTS).
Kemudian bagaimana kuat tarik dari kedua jenis baja tulangan tersebut? Apakah penampang dari
kedua jenis baja tulangan yang disebutkan itu memiliki dampak pada kelekatan dengan beton?
Kuat luluh atau tensilestrength merupakan tegangan maksimum yang bisa ditahan oleh bahan
material baja tulangan kala ditarik.
Tabel Sifat Mekanis Material Baja
Rasio TS/YS
Kuat (Hasil Uji)
Regangan
Kelas Baja Luluh/Leleh Diameter
dalam 200
Tulangan Pelengkung
mm, Min. Sudut
(YS)
Lengkung
MPa MPa % mm
11 (d ≤10 3,5d (d ≤ 10
1800
mm) mm)
Min 280
BJTP 280 Min 350 -
Maks 405
12 (d ≥12 5d (d ≥ 19
1800
mm) mm)
11 (d ≤10 3,5d(d ≤ 16
1800
mm) mm)
Min 280
BJTS 280 Min 350 Min 1,25
Maks 405
12 (d ≥13 5d (d ≥ 19
1800
mm) mm)
7d (29 ≤ d ≤
1800
36 mm)
7 (d ≥ 29
mm)
9d (d > 36
900
mm)
14 (d ≤ 19 3,5d (d ≤ 16
1800
mm) mm)
12 (22 ≤ d ≤ 5d (19 ≤ d ≤
1800
36 mm) 25 mm)
Min 420
BJTS 420B Min 525 Min 1,25
Maks 545
7d (29 ≤ d
1800
36 mm)
10 (d > 36
mm)
9d (d > 36
900
mm)
7 (d ≤ 25 5d (d ≤ 25
1800
mm) mm)
Min 520
7d (29 ≤ d ≤
BJTS 520 Min 650 1800 Min 1,25
36 mm)
Maks 645
6 (d ≥ 29
mm)
9d (d > 36
900
mm)
900 9d (d > 36
mm)
7 (d ≤ 25 5d (d ≤ 25
1800
mm) mm)
Min 700
7d (29 ≤ d ≤
BJTS 700 Min 805 1800 Min 1,15
36 mm)
Maks 825
6 (d ≥ 29
mm)
9d (d > 36
900
mm)
Keterangan:
1. (d) adalah diameter nominal baja tulanganbeton
2. hasil uji lengkung tidak boleh menunjukan retak pada sisi luar lengkungan
benda uji lengkung
Jika melihat tabel diatas BJTP (baja tulangan polos) hanya mempunyai kuat tarik yang lebih
rendah dibanding BJTS (baja tulangan sirip/ulir).
Yaitu BJTP (baja tulangan polos) dengan kuat tarik min 350 MPA, 587,5 Mpa dan 805 Mpa.
Kuat lekat merupakan kombinasi atau gabungan kemampuan antara tulangan dan beton yang
menyelimutinya dalam menahan gaya-gaya yang dapat menyebabkan lepasnya lekatan antara
batang tulangan dan beton (Winter, 1993).
Rumus tersebut menerangkan bahwa diameter yang lebih besar mempunyai luas permukaan
yang lebih besar juga, sehingga gaya yang dibutuhkan untuk menarik keluar juga semakin besar.
Penelitian ini dibuat sunarmasto perihal tegangan lekat baja tulangan polos dan ulir/sirip pada
material beton.
Pengujian kuat lekat (bond pull out test) dilakukan dengan menggunakan Universal testing
Machine (UTM) terhadap benda uji yang telah berumur 28 hari dengan cara menarik baja
tulangan yang tertanam dalam slinder beton kemudian mencatat gaya yang dibutuhkan.
Dibawah ini merupakan tabel Uji pull out baja polos dan tabel uji pull out baja ulir berikut
kesimpulanya dari hasil penelitian.
Kesimpulan:
1. Tegangan lekat baja tulangan ulir jauh lebih besar dibadingkan dengan
tegangan lekat pada tulangan polos.
2. Perbedaan tegangan lekat pada kedua jenis baja tulangan ini adalah
karena pada baja tulangan ulir terdapat tarikan pada permukaan baja, hal
ini akan menambah kekuatan lekatan antara baja dan beton.