Ipa Waliiiii
Ipa Waliiiii
Disusun oleh:
Wali Bagaskara (20591200)
Dosen pengampu:
Dadan Supardan, S. Si, M. Biotech
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas Makalah ini tentang “taksonomi bloom dan
kaitannya Dengan pembelajaran ipa.
Tugas ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan tugas ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki tugas ini.
Akhir kata kami berharap semoga tugas Makalah ini tentang Analisis
Kebutuhan Media ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Wali Bagaskara
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................................4
1.1 latar belakang.................................................................................4
1.2 Rumus masalah...............................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................ 5
A.taksonomi...................................................................................5
B. Taksonomi bloom....................................................................6
C. Kekuatan dan kelemahan taksonomi bloom............................7
Keterkaitan ipa dengan taksonomi bloom......................................9
Cara penerapan taksonomi bloom dalam pembelajaran ipa...........9
Contoh............................................................................................9
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN.............................................................................................10
SARAN..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Taksonomi ialah klasifikasi atau pengelompokan benda menurut ciri-ciri
Tertentu. Taksonomi dalam bidang pendidikan, digunakan untuk klasifikasi
tujuan Instruksional; ada yang menamakannya tujuan pembelajaran, tujuan
penampilan, Atau sasaran belajar, yang digolongkan dalam tiga klasifikasi
umum atau ranah (domain), yaitu: (1) ranah kognitif, berkaitan dengan tujuan
belajar yang Berorientasi pada kemampuan berpikir; (2) ranah afektif
berhubungan dengan Perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati); dan (3)
ranah psikomotor (berorientasi pada keterampilan motorik atau penggunaan
otot kerangka). Saat ini Dikenal berbagai macam taksonomi tujuan
instruksional yang diberi nama Menurut penciptanya, misalnya: Bloom; Merill
dan Gagne (kognitif); Krathwohl, Martin & Briggs, dan Gagne (afektif); dan
Dave, Simpson dan Gagne (psikomotor).
Satu hal yang penting dalam taksonomi tujuan instruksional ialah adanya
Hierarki yang dimulai dari tujuan instruksional pada jenjang terendah sampai
Jenjang tertinggi. Dengan kata lain, tujuan pada jenjang yang lebih tinggi tidak
Dapat dicapai sebelum tercapai tujuan pada jenjang di bawahnya. Penting pula
Diingat bahwa tidak terdapat batas yang jelas antara ranah yang satu dengan
Lainnya. Sebagai contoh, misalnya rumusan tujuannya dalam ranah kognitif
Penerapan (application); tetapi seringkali tujuan kognitif ini disertai praktik
yang Memerlukan keterampilan motorik, demikian pula, misalnya pada
rumusan tujuan Instruksional dalam ranah kognitif yang perilakunya memilih,
sudah terkait pula Ranah afektif (sikap hati). Melakukan perumusan tujuan
berdasarkan ranah, selalu Dipilih yang mana yang lebih dominan.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa itu taksonomi bloom?
2. Apa saja kaitan taksonomi bloom dengan pembelajaran ipa?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu taksonomi bloom
2. Mengetahui apa saja kaitan taksonomi bloom dengan pembelajaran ipa
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Taksonomi
1
Fitriani Nur Fadhilah, Analisis Soal Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Pelajaran Matematika
Menggunakan Taksonomi Bloom, Skripsi Sarjana Pendidikan (Surabaya: Perpus IAIN Sunan
Ampel, 2011), h.10.
5
B. Taksonomi bloom
6
Jika kita lompat kedalam Taksonomi Bloom versi terbaru ada beberapa
kekuatan. Antaranya ialah Taksonomi Bloom versi baru membedakan
antara “tahu
tentang sesuatu (knowing waht)”, isi dari pemikirannya itu sendiri, dan
“tahu tentang
bagaimana melakukannya (Knowing how)”, sebagaimana prosedur yang
digunakan
dalam menyelesaikan masalah. Menurut taksonomi tersebut dimensi
pengetahuan
adalah “tahu tentang sesuatu”, yang memiliki empat kategori yaitu:
faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif.
Pengetahuan yang bersifat faktual melibatkan bagian-bagian terkecil
yang
terpisah-pisah dari informasi, sebagaimana definisi kosakata dan
pengetahuan tentang
hal-hal khusus yang terperinci. Pengetahuan yang bersifat konseptual
pula terdiri dari
berbagai sistem infromasi, seperti bermacam-macam klasifikasi dan
kategori.
Pengetahuan yang bersifat prosedural pula termasuk algoritma,
heuristics atau
aturan baku, teknik dan metode, sebagaimana pengetahuan tentang
bagaimana kita
harus menggunakan berbagai prosedur tersebut.
Pengetahuan yang bersifat metakognitif pula menggerakan kepada
pengetahuan atas proses-proses berfikir dan informasi tentang
bagaimana
memanipulasi proses-proses tersebut secara efektif.
Dalam taksonomi bloom ini, dimensi proses kognitif yang telah
diperbaiki
daripada taksonomi bloom versi lama mempunyai enam proses dari
yang palingsederhana hingga yang paling rumit yaitu Mengingat,
Memahami, Menerapkan,
Menganalisis, Mengevaluasi dan Menciptakan.
Proses mengingat adalah mengingati kembali infromasi yang sesuai dari
7
ingatan jangka panjang. Proses memahami pula adalah kemampuan
untuk memahami
secara mendalam dari bahan pendidikan, seperti bahan bacaan dan
penjelasan guru.
Kecakapan turunan dari proses ini melibatkam kemahiran memahami,
mencontohkan, membuat klasifikasi, meringkas, menyimpulkan.
Proses ketiga yaitu menerapkan, melibatkan kepada pengguna prosedur
yang
telah dipelajari baik dalam situasi yang telah dikenal maupun pada
situasi yang baru.
Proses berikutnya adalah menganalisis, terdiri dari memecah
pengetahuan menjadu
bagian-bagian kecil dan memikirkan bagaimana bagian-bagian tersebut
berhubungan
dengan struktur keseluruhan.
Menciptakan ialah proses yang tidak terdapat dalam taksonomi bloom
versi
lama. Proses ini adalah komponen tertinggi dalam Taksonomi Bloom
versi baru ini.
Kecakapan ini melibatkan usaha untuk meletakkan berbagai perkara
secara bersama
untuk menghasilkan suatu pengetahuan baru.
Sesuai dengan taksonomi ini, setiap tingkat dari pengetahuan dapat
berhubungan dengan setiap tingkat dari proses kognitif sehingga
seorang pelajar
dapat mengingat pengetahuan yang bersifat faktual atau prosedural,
memahami
pengetahuan yang bersifat konseptual atau metakognitif, atau
menganalisis
pengetahuan metakognitif atau faktual.
8
Adapun keterkaitan taksonomi bloom dengan pembelajaran ipa adalah sama
dengan pembelajaran lain yaitu taksonomi bloom digunakan dalam 3 ranah
yang dimiliki taksonomi bloom yaitu (1) ranah kognitif, berkaitan dengan
tujuan belajar yang berorientasi pada kemampuan berpikir; (2) ranah afektif
berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati); dan (3)
ranah psikomotor (berorientasi pada keterampilan motorik atau penggunaan
otot kerangka).
Contohnya:
Dalam sebuah pembelajaran ipa kemampuan yang ingin di capai pada akhir
pembelajaran adalah siswa mampu memahami cara kerja fotosintesis pada
tumbuhan.
Learning objective yang pertama adalah mengetahui apa itu fotosintesis
(kata kerja level 1 pengetahuan, mengingat) Kata kerja yang digunakan
tersebut merupakan acuan bagi pengajar untuk menentukan kedalaman dari
materi, apakah cukup hanya memahami, mengklasifikasikan atau
mendemonstrasikan saja? Semua itu bergantung dari apa yang ingin dicapai
pada akhir pembelajaran.
9
Jadi dapat di ketahui bahwa keterkaitan taksonomi bloom adalah pada saat
menentukan level kognitif dari suatu materi, selain itu taksonomi bloom
juga dapat digunakan dalam menentukan sebuah standar pencapaian dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan alam
BAB III
Penutup
10
Kesimpulan
Taksonomi bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasi
keterampilan berpikir mulai dari jenjang yang rendah hingga jenjang yang
tinggi.
Lalu adapun keterkaitan taksonomi bloom dengan pembelajaran ipa adalah
terjadi saatt menentukan level kognitif dari suatu materi, taksonomi bloom
juga digunakan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam pada saat
menentukan tujuan akhir yang ingin di capai dalam dalam suatu
pembelajaran.
Saran
Demikian yang dapat dipaparkan mengenai materi yang telah menjadi
pokok bahasan di dalam makalah ini, tentunya di dalam penulisan masih
terdapat banyak kekurangan serta kelemahannya, dikarenakan terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya sumber atau referensi yang ada kaitannya
dengan makalah ini.
Penulis juga berharap kepada para pembaca agar memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun kepada penulis demi sempurnanya tugas
makalah ini dan juga penulisan makalah di kesempatan selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat berguna bagi penulis dan khususnya bagi para pembaca
pada umumnya untuk pelajari agar menjadi khazanah.
11
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani Nur Fadhilah, Analisis Soal Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Pelajaran Matematika
Menggunakan Taksonomi Bloom, Skripsi Sarjana Pendidikan (Surabaya: Perpus IAIN Sunan
Ampel, 2011), h.10.
Jurnal Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berorientasi pada Taxonomy for Science
Education di Sekolah Dasar imanuel sairo awang dan andri
12