Anda di halaman 1dari 3

NAMA: WAHIDATUS SHOLEHAH

NIM : 530077303

TUGAS 1

Jawaban:

1. Ada 5 masalah utama dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka yaitu:

pertama, pelanggaran prokes untuk masker, kerumunan siswa, kantin dan


ketuntasan vaksinasi guru dan siswa .

Kedua, terdapat banyak sekolah-sekolah yang belum bahkan tidak memenuhi


standar kesiapan fisik sekolah yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek
sebagai syarat protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

 Ketiga, kesulitan adaptasi pembelajaran 50 persen, shift dan efektifitas waktu


belajar untuk praktek di bengkel atau lab dan kegiatan pengganti ekstrakurikuler.

Keempat, masih rendahnya kemampuan guru-guru untuk mengajar


menggunakan teknologi dan menguasai metode pembelajaran campuran
(blended learning) yang digunakan saat ini.

Dan kelima, siswa terbebani dalam situasi pembelajaran karena masih banyak


para guru yang belum menggunakan kurikulum darurat sebagai pilihan
pembelajaran di masa pandemi.

Masalah yang ditemui di sekolah saya adalah masih rendahnya kemampuan


guru-guru untuk mengajar menggunakan teknologi dan menguasai metode
pembelajaran campuran (blended learning) yang digunakan saat ini.

Cara mengatasinya adalah


a.Mengikuti pelatihan/kursus media pembelajaran atau platform kreatif yang
diselenggaran oleh Dinas Pendidikan maupun swasta.
b.Mengikuti berbagai kegiatan guru
c.Lebih dekat dengan peserta didik.
2. Kurikulum prototipe 2022 merupakan kurikulum yang diluncurkan pemerintah
sebagai revisi kurikulum 2013. Kurikulum ini bersifat opsional bagi satuan
pendidikan untuk memulihkan pembelajaran akibat pandemi covid-19.

Kurikulum prototipe ini dalam pelaksanaanya berorientasi pada siswa.Dalam


proses pembelajarannya disesuaikan minat,bakat,dan kemampuan siswa serta
mengembangkan pendidikan karakter.Ciri-ciri pembelajaran pada kurikulum ini
adalah :
a.Pembelajaran berbasis proyek
b.mengembangkan karakter seperti beriman,bertakwa,dan berakhlak
mulia,gotong royong,kebhinekaan global,mandiri,dan kreatif.
Menurut saya kebijakan pemerintah untuk melaksanakan kurikulum prototipe
sekolah merupakan upaya pemerintah untuk memulihkan pembelajaran yang
berkepanjangan akibat pandemi covid -19.Kurikulum ini mendorong
pembelajaran sesuai kemampuan siswa serta memberi ruang yang luas pada
pengembangan karakter.Pemerintah memiliki harapan learning loss dapat
dicegah supaya dampak pandemi covid-19 tidak berkelanjutan.Kami sebagai
pendidik sangat mendukung kebijakan tersebut untuk diterapkan di sekolah
saya.

3. Menurut saya kurikulum baru ini memang memberi peluang banyak bagi siswa
menjadi lebih "merdeka" dalam mengembangkan diri dan memenuhi kebutuhan
belajar mereka karena kurikulum dirancang lebih fokus dan fleksibel.

Penerapan kurikulum ini dalam pembelajaran tidak hanya bertumpu pada target


materi, namun pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dengan
menitik beratkan pada materi yang lebih esensial. Pembelajaran menjadi lebih
baik dengan meningkatnya karakter siswa. Potensi siswa bisa lebih tergali
dengan berbagai kesempatan belajar yang menyenangkan.

4. Guru Penggerak adalah guru-guru yang telah lulus dari Program Pendidikan
Guru Penggerak.Pendidikan guru penggerak adalah program pendidikan
kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran.

Manfaat bagi guru yang mengikuti program ini diantaranya:

1.Meningkatkan kompetensi
2.Menambah pengalaman belajar dengan rekan guru yang lain
3.Menambah komunitas belajar baru
4.mengembangkan kompetensi dalam lokakarya
5.Pengalaman mentoring dari pendamping
6.Mendapatkan setifikat 306 JP dan Piagam untuk menunjang karir guru
Keberhasilan terlaksananya kurikulum ini memang harus didukung oleh
eksistensi Guru Penggerak. Guru Penggerak memiliki peran yang sangat penting
untuk membantu peningkatan mutu pendidikan dimasa sekarang ini.

Dengan diluncurkannya pendidikan guru penggerak diharapkan kualitas


pembelajaran di setiap satuan pendidikan akan lebih bermakna,menarik dan
menyenangkan bagi peserta didik.

5. a.Kebijakan pelaksanaan kurikulum prototype dan guru penggerak jika dikaitkan


dengan prinsip dasar filosofis dan sosiologis-anthropologis
Kurikulum ini berkaitan dengan filosofi,terutama filosofi pendidikan tentang
keberagaman/karakteristik manusia yang terkait dengan ciri khas
wilayah,kebiasaan dan kebutuhan tertentu ( Anthropologi),baik dari segi
fisik,kebutuhan non fisik,serta keadaan masyarakat tertentu.

b. Kebijakan pelaksanaan kurikulum prototype dan guru penggerak jika dikaitkan


dengan prinsip dasar Psikologis dan Pedagogis

Kurikuum ini menerapkan asas-asas psikologi yang sangat erat berkaitan


dengan kondisi kejiwaan yang merupakan faktor sangat penting dalam
belajar.Kemapuan belajar anak terkait erat dengan perkembangan atau
perubahan kondisi kejiwaan anak.Oleh karena itu proses belajar yang dirancang
untuk anak harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik dan psikis
anak.

Anda mungkin juga menyukai