Anda di halaman 1dari 7

TRIAD KRR (KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA)

MATERI PENYULUHAN PIK REMAJA

DISUSUN OLEH
TARMUZI, SE

PERWAKILAN BKKBN PROVINSI JAMBI


TAHUN 2021
TRIAD KRR (KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA)

Arti kata Triad KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) dalam Kamus Kesehatan Online adalah
Program yang dikembangkan BKKBN yang dilaksanakan melalui wadah Pusat Informasi dan Konseling
Remaja (PIK Remaja) ini terfokus pada permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada remaja
yaitu Seks Bebas/ Kehamilan yang tidak diinginkan, Pemakaian Narkotika dan terinfeksi virus
HIV/AIDS. untuk itu perlu adanya informasi yang memadai tentang Seks Bebas, Napza dan HIV/AIDS.
Remaja merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap resiko triad (tiga masalah
pokok) kesehatan reproduksi remaja (KRR), yakni, seksualitas (pergaulan seks bebas),
HIV/AIDS dan penyalahgunaan Narkotika dan obat-obatan berbahaya (Narkoba). “Berbagai
masalah remaja khususnya Triad KRR termasuk pernikahan dini akan sangat berpengaruh
terhadap prilaku remaja terutama dalam upaya mewujudkan hidup sehat.Kelompok Pusat
Informasi dan Konseling Remaja Era globalisasi dengan segala keterbukaan informasi telah
mampu mengubah cara berpikir, bersikap dan bertindak generasi muda.
Langkah antisipasi pemerintah melalui BKKBN telah merumuskan kebijakan berupa
Program Generasi Berencana (Genre).diantaranya, peningkatan kemampuan dan pengembangan
diri serta pelayanan melalui pengembangan kelompok PIK (Pusat Informasi dan Konseling)
Remaja atau menjadikan remaja sebagai pengelola, pendidik dan konselor
sebaya.“Pengembangan PIK remaja sebagai pola pendekatan program nasional atau program
Kependudukan dan KB bagi remaja seusianya. Terutama terhindar dari permasalahan pokok
remaja atau triad KRR dan pernikahan dini .

1. NARKOBA

Masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan permasalahan-permasalahan yang akan
timbul apabila mengkonsumsi narkoba. Pada dasarnya narkoba bukan lah sesuatu hal yang
sangat buruk, hanya saja banyak masyarakat yang kurang memahami atau kurang mempelajari
fungsi obat-obatan tersebut pada dunia medis. Apasih narkoba itu? Narkoba adalah zat-zat alami
maupun kimiawi yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh baik secara oral (minum, hirup, hisap,
sedot) maupun secara injeksi atau suntikan dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaat
dan perilaku seseorang.

Adapun jenis-jenis narkoba, yaitu:

a. Cannabis satiav atau yang sering disebut dengan (ganja) dapat menyebabkan ingin makan
terus serta membuat perasan tenang kepada sang konsumen.

b. Ampethamin (Shabu) menyebabkan penggunanya kuat dan merasa kenyang.


c. Ecstasy, jenis ini merupakan jenis yang sering digunakan di tempat hiburan malam. Biasanya
pengguna merasa mengantuk, mual, sakit pada kepala, dan juga mual-mual.

d. Tembakau Cap Gorilla, membuat pengguna merasakan halusinasi dan tentunya


berkegantungan yang kuat. Flakka, adalah sintetis dari jenis katinon yang dijual sebagai obat
desainer. Namun, pengguna obat ini dapat membuat seseorang seperti zombie.

e. Magic mushroom atau (Jamur tahi sapi) efeknya hampir sama seperti pengkonsumsi Flakka,
yaitu halusinasi yang kuatObat daftar, obat yang bisa dikatakan paling sering ditemukan pada
anak muda.

Pembahasan narkoba tak henti-hentinya terberantas habis, presiden RI mengatakan


bahwa Negara Indonesia darurat narkoba. Jumlah pecandu kian hari makin meningkat,
berdasarkan hasil penelitian Bandan Narkotika Nasional (BNN) sekitar kurang lebih lima juta
yang menggunakan narkoba. Narkoba yang dikonsumsi oleh pecandu di Negara Indonesia
rata-rata ialah shabu, ekstasi, ganja, kokain, dan lainnya.Pada tanggal 24 Februari 2016
Presiden RI Joko Widodo mengatakan, “Saya ingin ada langkah-langkah pemberantasan
narkoba yang lebih gencer lagi, yang lebih berani lagi, yang lebih gila lagi, yang lebih
komprehensif lagi dilakukan secara terpadu”.Selain itu BNN juga ikut menyatakan bahwa
jalur laut menjadi pintu masuk narkoba paling dominan. Jalur yang melewati pelabuhan-
pelabuhan resmi dan pelabuhan illegal ini ditempuh karena semakin ketatnya pengawasan di
Bandara. Para pengedar penyeludupan narkoba jenis shabu menggunakan berbagai cara
seperti membentuk kemasan menyerupaki kemasan teh melalui alat reflex, atau membentuk
kemasan susu dan juga mesin motor.Dengan itu maka harus adanya peran penanganan
narkoba pada elemen bangsa.

2. . SEKS BEBAS (Free Seks)

Anda mungkin sering mendengar istilah seks bebas, apalagi di kehidupan modern seperti
sekarang ini. Lantas, apa itu seks bebas? Perhatikan juga penyebab dan dampak buruk seks
bebas dalam ulasan berikut.

Terlepas dari konstruksi sosialnya, seks bebas seringkali mengacu pada seks yang tidak aman,
dan akan membawa dampak negatif pada setiap pelakunya.

Sederhananya, pengertian seks bebas yang biasa dikenal di masyarakat Indonesia adalah
perilaku seksual yang dilakukan di luar nikah. Dan di dalam praktiknya, hal tersebut bisa
terjadi antara satu pasangan atau satu orang dengan berganti-ganti pasangan.

Parahnya, hal ini juga dapat dilakukan tanpa komitmen atau bahkan tanpa ikatan emosional,
termasuk ke dalamnya seks dalam pacaran (seks pranikah), cinta satu malam, prostitusi,
hingga bertukar pasangan dengan pasangan lain (swinging) yang disebut dengan istilah Seks
Bebas

Ada beberapa faktor menjadi penyebab perilaku seks bebas, di antaranya adalah sebagai
berikut:

• Pengaruh media elektronik dan media cetak.


• Pengaruh lingkungan.
• Rendahnya pendidikan moral agama,
• Minimnya pengetahuan.
• Perubahan hormon ketika seseorang memasuki masa remaja, yang mengakibatkan
organ-
organ seks menjadi matang dan membutuhkan penyaluran.
• Motivasi untuk mewujudkan rasa sayang dan cinta yang didominasi oleh perasaan
kedekatan dan gairah komitmen yang jelas.
• Rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba berbagai hal yang belum diketahui.

Dampak Seks Bebas

Seks bebas sering dikaitkan sebagai perilaku seks yang berisiko tinggi terkena infeksi menular
seksual atau IMS. IMS ini ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui aktivitas seks, baik
melalui vaginal, oral, ataupun anal.

Berikut ini adalah beberapa jenis IMS yang dapat menyerang pelaku seks bebas:
• Klamidia, disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.
• Sifilis, atau penyakit raja singa yang disebabkan bakteri Treponema pallidum.
• Gonore atau kencing bernanah, yang terjadi karena adanya infeksi dari bakteri Neisseria
gonorrhoeae.
• Infeksi jamur.
• Kutil kelamin.
• Herpes simplex, yang disebabkan oleh virus Herpes Simplex yang menyerang kulit, mukosa,
dan saraf manusia.
• Hepatitis B, yang ditandai dengan gejala, seperti kelelahan, mual muntah, sakit perut, demam,
dan diare.
• HIV/AIDS, terjadi akibat infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang merusak
sistem kekebalan tubuh.

3. HIV/AIDS

HIV/AIDSmasih erat kaitannya dengan penyakit yang sering menjangkiti para pekerja seks
komersial, orang-orang yang melakukan “seks bebas”, lelaki gay (homoseksual), dan
pengguna narkoba. Namun, tahukah Anda bahwa ada golongan lain yang juga memiliki risiko
tertular HIV sama besarnya seperti mereka yang tersebut di atas? Sebetulnya semua orang di
dunia sama-sama memiliki risiko HIV/AIDS jika tidak melakukan langkah pencegahan yang
pasti. Ini karena penyebab HIV dan AIDS bukan cuma dari hubungan seks tanpa kondom.

Mengenal virus penyebab penyakit HIV dan AIDS

HIV adalah penyakit infeksi yang menular melalui cairan tubuh tertentu. Penyebab utama dari
HIV itu sendiri adalah Human Immunodeficiency Virus. Virus penyebab HIV menyebar
lewat beberapa aktivitas tertentu yang memungkinkan pertukaran atau perpindahan cairan-
cairan tubuh dari satu orang ke lainnya.

Di antara banyak cairan tubuh yang diproduksi manusia, darah, air mani (cairan ejakulasi
pria), cairan pra-ejakulasi, cairan anus (rektum), cairan vagina, dan ASI merupakan yang
paling rentan menjadi perantara penyebaran virus penyebab HIV.

HIV adalah virus yang menyerang sel CD4 dalam sistem imun. Sel CD4 atau sel T adalah
jenis sel darah putih yang bertugas sebagai lini pertama pertahanan tubuh untuk melawan
infeksi. Manusia bisa menghasilkan jutaan sel T setiap hari untuk menjaga kekebalan tubuh

Begitu HIV masuk di tubuh Anda, virus akan “membajak” sel CD4 yang sehat dan terus
menggandakan diri. Akhirnya, sel CD4 yang terinfeksi jadi membengkak, pecah, dan hancur.
Apabila jumlah sel CD4 terus turun drastis hingga di bawah 200 per mililiter darah, kondisi
akan berkembang menjadi AIDS.

Cara virus penyebab HIV dan AIDS memunculkan penyakitnya

HIV adalah penyakit kronis. Virus penyebab HIV dan AIDS akan terus ada di dalam darah
Anda seumur hidup jika tidak dikendalikan Selama ada dalam tubuh, virus penyebab HIV
akan terus berkembang biak dan melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Kondisi ini dapat
membuat Anda sangat rentan terkena penyakit kronis dan infeksi oportunis serius.Ketika
membicarakan berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh virus penyebab HIV untuk memicu
infeksi, jawaban umumnya adalah sekitar 72 jam setelah paparan pertama. Namun, tubuh
biasanya tidak langsung mengalami gejala HIV saat sudah terinfeksi virus penyebab penyakit
tersebut.

Dua aktivitas penyebab HIV dan AIDS yang utamaVirus penyebab HIV menyebar dari satu
orang ke lainnya lewat cairan tubuh, seperti darah, air mani, cairan pra-ejakulasi, dan cairan
vagina.Pertukaran keempat cairan tubuh ini sangat lumrah terjadi saat hubungan seksual.
Perpindahan darah juga mudah terjadi dari pemakaian jarum tidak steril, yang notabene sering
terlihat pada pengguna narkoba suntik
Dua jenis aktivitas berisiko tersebut merupakan penyebab HIV yang paling utama. Berikut
penjelasan lebih lengkapnya:

1. Aktivitas seksual yang tidak aman

Virus penyebab HIV rentan ditularkan secara seksual; paling sering lewat
hubungan seks vaginal (penis ke vagina) dan seks anal (penis ke anus) Penetrasi penis ke
vaginal merupakan jalur penularan HIV yang paling umum di antara kelompok
heteroseksual, sementara penularan lewat seks anal paling umum bagi kelompok gay
Hubungan seksual merupakan penyebab HIV dan AIDS yang paling umum karena
aktivitas ini memungkinkan pertukaran cairan tubuh, seperti air mani, cairan anus, dan
cairan vagina, yang mengandung virus dari pengidap kepada orang sehat.Risiko
penularan akan lebih tinggi terutama jika partner seks yang sehat memiliki luka terbuka
atau lecet di kulit, kemaluan, ataupun jaringan lunak lainnya, sementara aktivitas seksual
tersebut dilakukan tanpa pakai kondom.

Bagaimana dengan seks oral? Seks oral juga dapat menjadi perantara penyebaran
virus penyebab HIV dan AIDS. Namun, risikonya rendah karena liur mengandung sangat
sedikit virus. Risiko tertular dapat lebih tinggi jika pihak yang non-HIV memiliki luka
terbuka pada mulutnya, seperti sariawan di bibir atau lidah maupun gusi berdarah. Jika
Anda sudah tergolong aktif secara seksual, risiko penularan virus penyebab HIV/AIDS
juga tinggi apabila Anda bergonta-ganti pasangan seks. Pemakaian jarum suntik tidak
steril

2. Penggunaan Jarum Suntik secara bergantian

Salah satu penyebab yang terkait erat dengan wabah HIV di Indonesia adalah penggunaan
jarum suntik bekas secara bergantian untuk obat-obatan terlarang. Jenis narkoba yang biasa
dikonsumsi lewat suntikan di antaranya adalah kokain dan methamphetamine (sabu-sabu
atau “meth”).

Jarum yang telah digunakan oleh orang lain akan meninggalkan sisa-sisa darah. Nah, virus
penyebab HIV dapat bertahan hidup di dalam jarum selama kurang lebih 42 hari setelah
kontak pertama kali.

Residu darah yang tertinggal pada jarum dapat masuk ke tubuh pemakai jarum selanjutnya
lewat luka bekas suntikan. Maka, ada kemungkinan bahwa satu jarum bekas dapat menjadi
perantara perpindahan virus HIV kepada banyak orang di waktu bersamaan atau berbeda.

Penggunaan obat melalui suntikan merupakan rute langsung dari transmisi. Namun
demikian, perilaku berisiko lainnya yang terkait dengan pemakaian narkoba, seperti
minum-minum alkohol, merokok, dan seks bebas juga terkait dengan peningkatan risiko
penyebab HIV dan AIDS

Perilaku-perilaku berisiko di atas dapat meningkatkan risiko HIV dengan mengaburkan


logika dan menurunkan kesadaran pengguna untuk menalar. Pada orang yang telah
terinfeksi, perilaku-perilaku ini dapat mempercepat perkembangan HIV dan berdanrpak
buruk pada pengobatan HIV. Menggunakan peralatan untuk membuat tattoo atau tindik
badan - termasuk tinta - yang tidak steril atau bersih juga dapat menjadi perilaku penyebab
HTV AIDS.

4. Penutup

Tiga Hal yang harus dihindari oleh remaja tersebut adalah merupakan suatu penyakit dapat
merusak masa depan generasi muda yang diharapkan dapat mengisi pembangunan dimasa
yang akan datang. Nmkoba merupakan suatu penyakit yang dapat merusak mental generasi
muda. Remaja tidak akan mampu mengendalikan dirinya apabila sudah kecanduan
narkoba. Free seks (seks bebas) adalatr suatu perilaku yang menyimpang, baik ditinjau dari
segi agama maupun dari segi moral. Umumnya remaja yang terlanjur dalam pergaulan
bebas akan tercebak dalam perilaku seks bebas. Perilku seks bebas juga akan merusak
masa depan generasi muda. Begitu pula dengan HMAIDS, perilaku seks bebas akan
berakbat pada tertularnya remaja yang disebut dengan virus HIV. Penggunaan jarum suntik
pada remaja yang dilakukan secara bergantian akan membuat remaja rentan tertular virus
HIV. Umumnya remaja yang tertular virus/penyakit HIV/AIDS adalah remaja yang
kecanduan penggunaan narkoba dan berprilaku seks bebas. Oleh karenanya peran oftutg
tua sangat dibutuhkan dalam mengawasi perilaku anak dan remaja sejak dini.

Tarmuzi, SE
NIP> 196610111998031003

Anda mungkin juga menyukai