KETENTUAN UMUM
A. Mekanisme Pendaftaran
1. Peserta WAJIB mengikuti akun Instagram @smpsatukudus dan Channel Youtube Spensa
Kudus TV.
2. Berkas yang disiapkan: Scan/ Foto Surat Keterangan Kepala Sekolah, File Foto Peserta ,
dan Scan/ Foto Bukti Pembayaran.
3. Pendaftaran
a. Calon peserta membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 35.000,- /peserta. Khusus Cabang
Tari Kreasi Tradisi, biaya pendaftaran sebesar Rp. 75.000,-/ tim. Pembayaran dilakukan
dengan melakukan transfer melalui Bank BCA No. Rekening 0310372561 a.n. Nurul
Azkiyah.
b. Peserta melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir pendaftaran secara online melalui
link: https://bit.ly/daftarhut72 , selambat-lambatnya tanggal 12 Maret 2022, sesuai dengan
kategori lomba yang akan diikuti.
c. Setelah melakukan pendaftaran online, calon peserta akan mendapatkan Kode Pendaftaran
dan Link tautan Group WhatsApp tiap kategori lomba.
d. Jika terdapat kendala dalam melakukan registrasi online, hubungi contact person Pak Andi
(WA: 0821-3774-9247) pada jam sekolah (Pukul 07.00 - 13.00 WIB)
e. Peserta yang tidak mengikuti perlombaan atau tidak mengirimkan karya sampai batas waktu
yang ditentukan, dianggap mengundurkan diri dan wajib mematuhi konsekuensi yang
tentukan oleh panitia.
B. KETENTUAN UMUM
1. Jenis lomba yang diselenggarakan:
a. Olimpiade Mata Pelajaran: Olimpiade Matematika, Olimpiade IPA, dan Olimpiade IPS
b. Festival Seni: Mewarnai TK/ RA, Mewarnai SD, Menggambar, Baca Puisi, MTQ, Kaligrafi,
Solo Song, Story Retelling, Macapat, Lomba Tari Kreasi Tradisi dan Vlog
2. Semua lomba dilaksakan dalam dua babak, yaitu: babak penyisihan secara online, dan babak
final secara offline. Kecuali Lomba Tari Kreasi dilaksanakan dalam 1 babak online saja.
3. Pada pelaksanaan babak final, peserta datang langsung ke tempat lomba dengan didampingi
maksimal satu orang pendamping.
4. Apabila terdapat perubahan tentang lomba, akan diinformasikan melalui Whatsapp group.
5. Setiap pribadi yang memasuki area lomba, wajib mematuhi Protokol Kesehatan.
C. Jadwal Kegiatan
No. Hari dan Tanggal Jenis Kegiatan
Senin, 28 Februari s.d.
1. Pendaftaran Lomba
Sabtu, 12 Maret 2022
Sabtu, 12 Maret 2022 Opening Ceremony dan Technical Meeting (Link akan dibagi
2.
Pukul 09.00 WIB melalui grup WA lomba)
Batas waktu Pengiriman Karya Festival Seni secara Online :
Kamis, 17 Maret 2022 Mewarnai, Menggambar, Baca Puisi, Macapat, MTQ, Kaligrafi,
3. Paling lambat Pukul Story Retelling, Solo Song, Tari Kreasi Tradisi*) dan Vlog*)
12.00 WIB *) Lomba Tari Kreasi Tradisi dan Vlog hanya dilaksanakan 1 babak
(online saja)
1. Olimpiade Matematika, IPA dan IPS secara Daring
4. Sabtu, 19 Maret 2022
2. Pengumuman Hasil Babak Penyisihan
1. Babak Final Olimpiade Matematika, IPA, dan IPS
5. Rabu, 23 Maret 2022
2. Babak Final Festival Seni: Kaligrafi, Solo Song, dan Baca Puisi
Babak Final Festival Seni: Mewarnai TK, Mewarnai SD,
6. Kamis, 24 Maret 2022
Menggambar, Story Retelling dan Macapat
7. Sabtu, 26 Maret 2022 Closing Ceremony
B. Festival Seni
1. Lomba Melengkapi dan Mewarna Gambar serta Menggambar :
a. Lomba Melengkapi dan Mewarna Gambar Kelompok TK/RA
Ketentuan :
1) Lomba dilaksanakan dalam dua babak: Penyisihan dan Final
2) Babak Penyisihan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Dilaksanakan di rumah atau sekolah TK/RA masing masing pada hari Kamis, 17
Maret 2022 Pukul 08.00 - 10.00 WIB.
b) Gambar yang akan diwarna disediakan oleh panitia
c) Media pewarna utama : krayon
d) Kertas gambar ukuran kertas A4
e) Hasil mewarnai dikirim ke panitia pada hari Kamis, 17 Maret 2022, selambat
lambatnya pukul 12.00 WIB.
3) Babak Final diikuti oleh 10 peserta terbaik hasil penilaian Dewan Juri di babak
penyisihan.
4) Kriteria : keindahan (komposisi warna), kreativitas
b. Lomba Melengkapi dan Mewarna Gambar Kelompok SD/MI kelas I, II, III
Ketentuan :
1) Lomba dilaksanakan dalam dua babak: Penyisihan dan Final
2) Babak Penyisihan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Dilaksanakan di rumah atau di SD/MI masing masing pada hari Kamis, 17 Maret
2022 Pukul 08.00 - 10.00 WIB.
b) Gambar yang akan diwarna disediakan oleh panitia
c) Media pewarna utama : krayon
d) Kertas gambar ukuran kertas A4
e) Hasil mewarnai dikirim ke panitia pada hari Kamis, 17 Maret 2022, selambat
lambatnya pukul 12.00 WIB.
3) Babak Final diikuti oleh 10 peserta terbaik hasil penilaian Dewan Juri di babak
penyisihan.
4) Kriteria : keindahan (komposisi warna), kreativitas
5) Kejuaraan yang diambil: Juara I, II, III, dan harapan I, II, III
6) Hasil karya lomba menjadi hak panitia dan tidak boleh diminta kembali oleh peserta.
7) Ketentuan lain dan mekanisme babak final diumumkan melalui Whatsapp group
8) Apabila diketahui telah terjadi pelanggaran atas mekanisme pelaksanaan lomba, baik
dalam tahap persiapan, pelaksanaan, maupun pasca-lomba, maka akan dianulir
dan/atau dibatalkan penghargaannya.
9) Keputusan Tim Penilai tidak dapat diganggu gugat.
7) Video peserta digabungkan menjadi satu dengan video iringan yang di sediakan oleh
panitia ( Video peserta digabung di sebalah kanan pengiring )
8) Video dikirim dengan format MP4 selambat-lambatnya Kamis, 17 Maret 2021 Pukul
12.00 WIB ke alamat email : hut72spensaku@gmail.com
d. Babak Final
10 (sepuluh) video peserta terbaik hasil penilaian Dewan Juri akan dipanggil untuk
mengikuti babak final secara live dengan menyanyikan ulang lagu wajib (Iringan musik yang
sdh disediakan) dan lagu Daerah Jawa Tengah (Masing-masing peserta menyediakan
sendiri).
e. Penilaian :
1) Materi vokal : materi suara, sonoritas
2) Teknik : pernafasan, intonasi, phrasering, artikulasi, attack/ ending, resonansi.
3) Ekspresi/ penjiwaan : dinamika, tempo, ketepatan interpretasi lagu, penghayatan,
musikalitas.
4) Penampilan : kerapian, kedisiplinan, penguasaan panggung.
5) Originalitas Pengambilan Audio-Video
f. Kejuaraan yang diambil: Juara I, II, III dan harapan I, II, III
g. berdasarkan penilaian juri dan Juara Favorit berdasarkan jumlah “like” yang diperoleh
(sesuai batas waktu)
h. Hasil karya lomba menjadi hak panitia dan tidak boleh diminta kembali oleh peserta.
i. Hal-hal yang terkait teknis lomba akan dikoordinasikan melalui whatsapp grup yang akan
dipandu oleh panitia lomba.
j. Apabila diketahui telah terjadi pelanggaran atas mekanisme pelaksanaan lomba, baik
dalam tahap persiapan, pelaksanaan, maupun pasca-lomba, maka akan dianulir dan/atau
dibatalkan penghargaannya.
k. Keputusan Tim Penilai tidak dapat diganggu gugat.
6. Kaligrafi
a. Peserta adalah siswa SD/MI Kelas IV s.d VI
b. Lomba dilaksanakan dalam dua babak: Penyisihan dan final
c. Babak Penyisihan
1) Dilaksanakan di rumah atau di SD/MI masing masing pada hari Kamis, 17 Maret 2022
Pukul 08.00 - 12.00 WIB.
2) Materi yang ditulis bebas (Al Qur’an, Hadist, atau Qaul Hikmah)
3) Menggunakan media kertas gambar ukuran A3 yang disediakan oleh panitia dan spidol
4) Hasil karya kaligrafi dikirim ke panitia pada hari Kamis, 17 Maret 2022, selambat
lambatnya pukul 12.00 WIB.
d. Babak Final:
1) 6 (enam) karya peserta putra terbaik dan 6 (enam) karya peserta putri terbaik hasil
penilaian Dewan Juri akan dipanggil untuk mengikuti babak final secara live.
2) Materi yang ditulis bebas (Al Qur’an, Hadist, atau Qaul Hikmah)
3) Peserta menggunakan kanvas dengan ukuran 60 cm x 40 cm, adapun bingkai atau
pigura dan aksesoris lain disediakan sendiri oleh peserta.
4) Peserta tidak boleh membawa contekan dan tidak boleh dibantu/dibimbing dalam
pembuatan kaligrafi.
5) Menggunakan cat basah (minyak atau air)
6) Peralatan lain yang diperlukan menggunakan milik peserta sendiri
7. Story Retelling
a. Peserta adalah peserta didik SD/MI kelas V dan VI
b. Lomba dilaksanakan dalam dua babak: Penyisihan dan final
c. Babak Penyisihan (Daring)
1) Peserta hanya membawakan cerita dalam bahasa inggris dengan memilih 1 judul
cerita yang boleh dikembangkan sendiri. Materi terlampir.
2) Peserta menggunakan kostum dan properti yang mendukung cerita
3) Diijinkan menggunakan Video/Musik/Backsound serta elemen lain
4) Dalam video rekaman sebelum penampilan diberi keterangan/identitas (nama
peserta, judul cerita, nama sekolah).
5) Video dan Audio adalah benar-benar peserta sendiri, tidak boleh digantikan, One
take shot, tidak boleh dubbing atau lipsing.
6) Durasi video maksimal 7 menit.
7) Video dikirim dengan format MP4 selambat-lambatnya Kamis, 17 Maret 2021 Pukul
12.00 WIB ke alamat email : hut72spensaku@gmail.com
d. Babak Final
1) Diambil 10 peserta terbaik untuk masuk ke babak final
2) Peserta menampilkan kembali cerita yang dibawakan di babak penyisihan secara
langsung (live).
3) Kostum dan perlengkapan disiapkan oleh peserta sendiri
e. Kriteria Penilaian:1) Pengetahuan Kebahasaan 50%
2) Sikap/ Penampilan 25%
3) Isi dan Kreatifitas 25%
f. Kejuaraan yang diambil: Juara I, II, III dan harapan I, II, III
g. Ketentuan lebih lanjut disampaikan melalui whatsapp group
h. Hasil karya lomba menjadi hak panitia dan tidak boleh diminta kembali oleh peserta.
i. Apabila diketahui telah terjadi pelanggaran atas mekanisme pelaksanaan lomba, baik
dalam tahap persiapan, pelaksanaan, maupun pasca-lomba, maka akan dianulir dan/atau
dibatalkan penghargaannya.
j. Keputusan Tim Penilai tidak dapat diganggu gugat.
Puisi 3
SELAMAT PAGI INDONESIA
Sapardi Djoko Damono
Mei 1985
7 7 7 6 67 5 765
Ya me- Lu a- Ben tram- Pil
2 3 5 5 5 6 7 6
Ing es- em- Pe si- Ji Ku- dus
5 3 2 2 3 5 6 2327
Ma- ca- pat pu- Tra lan pu- tri-
5 5 565 32 3 4 42 432
Ga- we ma- Nah tan- sah bom- bong
6 5 3 2 2 3 5 5 3 56
Tang- gap war- Sa kang tan- sah di an- Tu
2 1 6 12 2 2 2 2 3 1 6 5
Ma pag ka ha nan eng gal pan de mi nying kir
1 2 2 2 3 1 2 3
I- ku te- Ma kang pi- nun- jul
3 5 6 5 3 23 1 2
Da- dek- ke se- ko- lah jem- Pol
5 3 5 5 56 6
Gu- yub ru- Kun ka- ton
5 6 7 56 3 2 2 2 23 7
Ka- ha- na- Ne ka- ton re- geng ba- nget
6 7 2 3 2 7 7 7 7 7
Di- dhe- rek- I mu- rid es- de em- i
2 3 3 3 3 3
Kan thi se neng a Ti
6 7 2 2 32 76
Kam- pi- un ka- ga- yuh
After Bawang Putih’s mother died, her house was visited frequently by a widow who had a daughter
named Bawang Merah. The widow often came with Bawang Merah to the Bawang Putih’s house by bringing
food, helping to clean the house, and chatting with Bawang Putih’s father. Finally, the father thought that he
had to marry the widow and made the widow as a new mother for Bawang Putih.
He asked Bawang Putih for consideration of the proposal to her. After being allowed to get married by
Bawang Putih, her father immediately carried out the marriage. They become a new family and lived in a
house. At first, Bawang Merah and her mother behaved Bawang Putih very well. However, the good
behavior did not last long. Soon, the Bawang Merah and her mother began to show their bad attitude.
Bawang Putih was often scolded and given heavy works when her father went trading. She had to do a lot of
housework while the Bawang Merahs just sat and did not work at all. However, she never told it to his father.
Bawang Putih continued to be treated badly by Bawang Merah and her mother.
One day, her father was sick and passed away. Since then, Bawang Putih was treated worse than before.
Bawang Putih almost never had a break every day. In the morning, she had to get up early in order to
prepare breakfast for Bawang Merah and her mother. Besides, she also had to feed the livestock, wash
clothes, and even water the entire garden. Although she had to do so many works, she always did it happily.
She hoped, with such sincerity, her mother would love her sincerely someday.
One morning, Bawang Putih went to the river to wash the clothes. She was so excited and washed
vigorously. Because of getting too excited, she was not aware that there was a dress that was washed away.
She realized that the dress had been washed away when the flow carried it far enough. Later, she pursued
but did not get the dress. She felt hopeless and immediately went home.
The dress was the mother's favorite one. Of course, she was angry and told Bawang Putih to look for the
dress until she could find it. Bawang Putih came back to the river and walked to the west to seek her
mother's favorite dress. She walked along the river up to tens of kilometers. After that, Bawang Putih
suddenly saw someone who was bathing the buffalo in the river. She asked the man about the clothes
washed away. Later, she was informed that the dress was drifting and it was not far from where she was
standing. At that moment, Bawang Putih immediately ran down the river to find the dress.
It was getting dark and the Bawang Putih found a house. Because of being completely exhausted, she
decided to take a break in the house. Apparently, it was settled by an old lady who had previously found the
dress. The old lady wanted to return the dress to her, but she would accompany the old lady during a week.
She agreed to stay with the lady for a week. Within a week, she made the old lady to be so happy because
she was diligent and never complained even though felt so tired.
After accompanying for a week, she was given a pumpkin as the gift. When opening it, she was very
surprised because there were so much gold and gems. She immediately went home and told the event to
her mother and also Bawang Merah. However, the gold and jewels that she got immediately seized and she
was forced to tell where the jewelry could be obtained. Bawang Putih immediately said that she got it from an
old lady who lived near the river.
On the next day, Bawang Merah came to that house and stayed for a week like what Bawang Putih did.
Because Bawang Merah was a lazy girl, the old lady gave a different pumpkin from Bawang Putih. Bawang
Merah did not care and she immediately went home to open the pumpkin with her mother. Apparently, the
content was not gems or gold, but the venomous snake that bit Bawang Merah and the mother. Finally both
of them died because of their greed.
After that Bawang Putih lived alone. She lived happily and peacefully with the gold and gems.
A few days later came a ten year old boy. He looked disheveled and unkempt, even his skin was covered
with a disease. The boy went to every house and asked villagers for food. But nobody gave him food or
drinking water. They even threw and mocked him.
Finally he arrived at the house of Nyai Minyak. In front of the flimsy house, Nyai was pounding rice with
mortar.
“Grandma,” the boy said, “I am thirsty. May I ask for water, Grandma? “
Grandmother took the child to drink a glass of water with gusto. She looked at him with pity.
“Want some more water? You want to eat? But I only had rice, no side dishes. “
“Want it, Grandma. Rice is enough. I’m hungry, “said the boy.
Grandma immediately got rice and leftover vegetables. He also brought water again for the boy. He ate
greedily, until there was no rice left.
“My name was Klinting Baru. My father and mother passed away. “
“Thank you, Grandma. But I went alone. People here are evil, Grandma. Only grandmother is kind to me. “
Klinting Baru then told about the story of villagers who were not friendly to him. Later, he said goodbye.
Before leaving, he advised Nyai Minyak.
“Grandma, when you hear the sound of the gong, you go up to the top of the mortar the you will be saved. “
Although she did not understand the meaning of Klinting Baru, she said yes.
Klinting Baru entranced to the village again. He went to the children who were playing. He picked up a stick
and plugged it in the ground. Then he called the children.
Klinting got mocking. When one by one tried to pull the stick, nothing worked. They also got the big one. All
tried but failed. Adults gathered and tried to poke the stick but nothing worked.
The last turn was Klinting to revoke it. From the hole in the ground, water gushed from the former stick that
grew more and more profusely. People were running around frantically, Someone rang the gong as a sign of
danger. But the water quickly became flooded and drowned the whole village.
Nyai heard the distant sound of the gong, he remembered the message of Klinting and immediately climbed
to the top of the mortar. He just sat in the mortar, the water was coming and higher. Nyai saw the neighbors
drowning.
After some time, the water stopped rising and slowly began to recede. Nyai could get to the land. Only she
who could survive from the flood. All villagers were dead.
The water did not dry completely back but it shaped a lake called Rawa Pening. It is located in Ambarawa,
Central of Java.