Anda di halaman 1dari 2

SCRIPT MANDIRI SAAT UJIAN

Putra: narrator

Kevin: mita

Rangga: Dera

Ilham: Bu guru

Mentari bersinar kekuningan. Kicau burung perlahan menghilang bersama mengeringnya embun. Suasana di
dalam ruang kelas terasa tenang dan sunyi. Para siswa asyik menatap lembaran kertas soal di tiap meja mereka.
Ya, mereka siap untuk berperang. Akan tetapi bukan perang seperti zaman sejarah. Melainkan perang pikiran dan
konsentrasi demi mendapatkan nilai terbaik sebagai seorang siswa. Bunyi pintu berdecit mencoba untuk memecah
keheningan. Namun, mereka asyik tenggelam dalam pikiran mereka masing - masing. Berulang kali Mita menatap
jam dan guru pengawas secara bergantian. Mita mencari tahu berapa banyak waktu yang tersisa.

Guru: " Jangan menyontek atau pun bekerja sama. Jika di antara kamu diketahui melakukan kecurangan, maka
nilai kalian akan Ibu anggap nol, kalian mengerti? " ucap sang Guru memperingatkan .

Semua terdiam . Tanpa ada yang berani menyahut. Mereka memilih sibuk mengerjakan soal ujian mereka. Diam -
diam Mita memergoki Dera mengambil kertas contekan dari sakunya.

Mita: " Jangan menyontek .. " bisik Mita menasihati Dera.

Akan tetapi, Dera menatap Mita sinis dan tidak menghiraukan kata - katanya. Pada ujian berikutnya Dera masih
melakukan hal yang sama, lagi - lagi dirinya menyontek .

Mita: " Dera, kita dilarang menyontek. Jika guru tahu kamu menyontek, nilaimu nanti akan nol, " mita menasehati
dera lagi

Sayangnya, Dera begitu keras kepala. Bukannya menurut, Dera malah mengajak Mita berdebat.

Dera:" Jika nilaiku kecil, memang kamu mau bertanggung jawab?" ketus Dera.

Mita: “Tapi kan kita seharusnya belajar sebelum ujian " ujar Mita,

Dera: " Diam saja. Jika nanti aku tertangkap, berarti itu adalah salahmu! " ucap Dera

Mita akhirnya menyerah dan menutup mulutnya rapat. Dia mencoba untuk tidak lagi peduli pada Dera.

Bu guru: " Dera! " panggil Ibu guru pengawas .

Dera mendongak terkejut dengan panggilan sang Guru. Apa dia ketahuan? pikirnya .

Bu guru: “Ibu perhatikan, sedari tadi kamu dan Mita terus saja berbicara. Kalian bekerja sama? "

Dera: "Ti . tidak Bu .. " elaknya .

Ibu guru menghampiri mereka. Dera yang saat itu masih menggengam kertas contekan dari temannya merasa
ketakutan. Kertas itu tanpa sengaja terjatuh dan Ibu guru memungutnya.

Bu guru: " Kalian menyontek?" ucap sang Guru.

Mita dan Dera saling pandang .

Dera: " Tidak bu. Mita yang menyontek, " tuduh Dera akhirnya .

Alangkah jahatnya gadis ini. Hanya karena ingin menutupi perbuatannya, Dera berani memfitnah Mita .

Bu guru: " Apa benar kau menyontek Mita "

Mita: " Tidak bu ... " jawab Mita jujur .

Mita menatap Dera sedih. Dera mencoba membuatnya bersalah.


Dera: " Bohong Bu .. Aku tadi melihatnya, " ucap Dera tanpa ampun .

wawan: " Dera yang menyontek, Bu bukan Mita. Aku tadi melihatnya," seru sebuah suara.

Tampak Wawan mencoba membelanya.

Bu guru: " Benar , kamu yang menyontek Dera? "

Dera: " Ti .. tidak Bu .. "

Bu Guru: " Ayo , ikut Ibu ke kantor . "

Dera keluar kelas dengan wajah tertunduk malu . Seharusnya dia menuruti nasihat Mita untuk tidak menyontek .
Akhirnya Dera mendapatkan balasan akibat perbuatannya sendiri .

Anda mungkin juga menyukai