Anda di halaman 1dari 7

INTERPENDENSI ISU-ISU

19 September 2022

MESIR

Kebijakan pemerintah bisa mengontrol suatau kota hingga bisa mengendalikan kepadatan
kependudukan
Yg perly diperatikan studi kasus mesir: URBAN MANAGEMENT

 Permukiman penduduk di pinggir sungai nil


 Penduduk mesir hanya tinggal di 5% seluruh wilayah (disabuk sungai nil), sisanya berupa
gurun
 Demand lahan perkotaan sangat besar namun supplay tidak memadai
 Pemerintah sangat menjaga ketahanan pangan di Mesir sehingga sangat ketat dalam
konversi lahan pertanian

SIKAP PEMERINTAH

 Lahan gurun dimiliki oleh pemerintah


 Kalau ada public menggunakan gurun akan ada denda  tujuannya mengendalikan expansi
perkotaan
 Tanah dominan di Mesir  LASED LAND DAN PUBLIC OWNERSHIP yang dimonopoli oleh
pemerintah

AKIBAT: menimbulkan urbanisasi informal  karena pembatasan konversi lahan pertanian


KONSEKUENSI

- Akses ke pusat perkotaan dibatasi oleh rise bulding dan density


- Pembagian lahan pertanian yang bersifat informal  artinya terjadi infasi2 alih lahan

CIRI2 PERMUKIMAN INFORMAL:

- 1 ha di mesir dihuni 750-1000 penduduk (kepadatan tinggi)


- Permukiman informal sangat overcrowding dan kondisi memburuk
- Aksesibilitas sulit sehingga kemacetan tinggi
LANGKAH PEMERINTAH

- Urban Rectruturing
- Decentralisasi spasial

Tujuannya: untuk mengurangi kekuatan kemacetan dan kepadatan

- Penciptaan lapangan pekerjaan mengenai pembangunan perumahan dll

Program gagal:
- Swasta tidak ada berinvestasi
- Munculnya urban sprawl
- Aangkatan kerja tetap tidak mau bersaing

- Pemerintah mesir gagal mengatur penggunaan ruang public


- Pembatasan pasokan lahan, sisttem peraturannya tidak tepat dan disatu sisi pemerintah
tidak mampu memantau perkembangan lahannya
- Tindakan sewa mencegah pemilik mengatur nilai
- Kekurangan perumahan buatan

BRAZIL
Melanggarkan pembatasan perubahan lahan

Anda mungkin juga menyukai