Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

DI SD PDGK 4107

ERNI TUNELA
NIM . 856081323

KELOMPOK : 3

UPBJJ BATAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama : ERNI TUNELA


NIM/ID Lainnya : 856081323
Program Studi : PENDAS PGSD – B I
Nama Sekolah : SD N 011 BENGKONG

DATA TUTOR (PGSD) / INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : FADHILATUL HURYAH M.Pd


Nip/Id Lainnya : 13002067
Instansi Asal : UPBJJ – BATAM
Nomor Hp : 083288194380
Alamat Email : fadhilatulhuryah@gmail.com
LEMBAR KESEDIAAN MELAKSANAKAN PRAKTIKUM
SECARA TATAP MUKA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ERNI TUNELA


Mahasiswa / Tutor / Instruktur : Mahasiswa
Program Study / Bidang Ilmu : Bidang Ilmu - PGSD
Nama Sekolah / Instantsi : SD N 011 BENGKONG
Judul – Judul Praktikum : Uji makanan: karbohidrat, lemak, dan protein. Kalor
( titik lebur es ), respirasi udara : memerlukan karbon
Dioksida dan oksigen .

Dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari
pihak manapun, telah melaksanakan protocol Covid – 19 sesuai aturan yang berlaku dan tidak
akan menuntut pihak manapun jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan sehubungan
pelaksanaan Praktikum Titik Lebur Es secara tatap muka.
Demikian lembar pernyataan kesediaan ini, dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya. Terimakasih

Mengetahui Yang membuat Pernyataan


PJB BLBA UPBJJ - UT

( Fadhilatul Huryah, M.Pd ) ( Erni Tunela )


NIP. NIM : 856081323
PERNYATAAN KEASLIAN
KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama Mahasiswa : Erni Tunela


NIM : 856081323
Program Studi : BI - PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Batam, 19 Desember 2021


Yang membuat pernyataan

Erni Tunela
NIM : 856081323
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA
DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN

LEMBAR DATA *

LEMBAR KESEDIAAN *

A. JUDUL PERCOBAAN

B. TUJUAN PERCOBAAN / PENGAMATAN

C. ALAT DAN BAHAN

D. LANDASAN TEORI

E. PROSEDUR PERCOBAAN

F. HASIL PENGAMATAN

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN

H. PEMBAHASAN

I. KESIMPULAN

J. DAFTAR PUSTAKA

K. KESULITAN YANG DI ALAMI

L. FOTO PRAKTI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM PDGK 4107 / MODUL 1
KEGIATAN PRAKTIKUM KE- 1
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
LAPORAN KE -2
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
LAPORAN KE -3
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
LAPORAN KE -4
Link video : https://www.youtube.com/watch?v=Wjnj9C_c2iY
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
LAPORAN KE -5
A. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
B. Tujuan pengamatan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah
C. Alat dan bahan
1) Biji kacang merah 6 buah
2) Botol aqua 2 buah
3) Kertas saring secukupnya/kapas
4) Kertas label secukupnya
5) Gunting 1 buah
D. Landasan teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh
tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil
interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika
yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.

Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai
jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini
banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang
mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena
pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
E. Prosedur percobaan

1.) Rendamlah biji kacang merah semalaman


2.) Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol aqua.Bila
perlu potonglah kelebihannya
3.) Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada didnding botol bagian dalam
4.) Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol aqua.Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya)
5.) Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
Selama 2 minggu.Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering) tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam
biji.
6.) Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut.Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah,amatilah bagaimana
akar,batang,dan daun tumbuh.Dan gambarlah hasilnya pada lembar kerja (tabel 1.10)
F. Hasil pengamatan
Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah

Hari Gambar pertumbuhan Panjang (mm) Keterangan


ke/Tgl kecambah kacang Akar Batang
merah
1 Hari pertama - - Belum ada perubahan
2 Hari kedua - - Belum ada perubahan
3 Hari ketiga 0,5 mm- 0,5 mm Tunas pucat
4 Hari keempat 1 mm 0,8 mm
5 Hari kelima I,5 mm 1,2 mm 9 akar
6 Hari keenam 2 mm 8 mm Lembaga membelah
7 Hari ketujuh 2,5 mm 10,5 mm Mulai tumbuh 2 daun
8 Hari kedelapan 3 mm 12,5 mm Mulai tumbuh 2 pucuk daun
9 Hari kesembilan 4 mm 26 mm Tumbuh 2 pucuk daun
10 Hari kesepuluh 5,5 mm 32 cm Tumbuh 2 pucuk daun
11 Hari kesebelas 6,5 mm 35 cm Tumbuh daun berbentuk R
12 Hari keduabelas 7 mm 38 mm Tumbuh daun berbentuk kecil
13 Hari ketigabelas 8 mm 40 mm Tumbuh daun berbentuk K
14 Hari keempatbelas 9 mm 42 mm Daun berbentuk k dan
lembaga masih menempel

G. Pertanyaan-pertanyaan
1) Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh ? pada hari ke-3
2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut.adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas ? ada,karena akar mencari sumber air

H. Pembahasan
Untuk kecambah yang diletakkan ditempat yang gelap,pertumbuhan tanamannya sangat
cepat.Selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah.dan cenderung warnanya pucat
kekuningan.Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar
matahari.Sedangkan untuk tanaman kecambah yang diletakkan di tempat yang terang
tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan kecambah yang
diletakkan ditempat gelap,tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar
kehijauan.Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar
matahari.Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang tanah khususnya
kacang merah.Diantaranya adalah faktor genetik untuk internal dan faktor eksternal
terdiri dari cahaya,kelembapan,suhu,air, dan hormon,walaupun faktor yang lain ikut
mempengaruhi.
I. Kesimpulan
1) Pertumbuhan batang yang lebih cepat terjadi pada batang yang tidak terkena cahaya
matahari meskipun awalnya batang yang terkena lampu lebih cepat tumbuh.
2) Daun dari ke 3 kacang merah itu memiliki perbedaan.Kacang yang di tempat
gelap,memiliki daun yang pucat dari pada daun yang terkena lampu.Sedangkan
kacang yang tidak terkena lampu warnanya lebih muda dari kacang yang terkena
cahaya matahari.
3) Keadaan batang yang terkena cahaya matahari lebih kokoh meskipun
pertumbuhannya lambat.

J. Daftar pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan yang dialami,saran dan masukkan


1) Kesulitan
Kesulitan pada pengamatan ini adalah pada saat mengukur panjang akar
2) Saran dan masukkan
Sebelum melakukan pengamatan sebaiknya melengkapi alat dan bahan sesuai yang
ada di modul agar pengamatan berjalan dengan baik
L. Foto pengamatan

Botol A dan B diisi dengan kecambah merah yang telah


direndam semalaman pada H ( -1 )

Tahap awal / Pembukaan

Kecambah merah sudah tumbuh akar pada hari ke- 6

Tumbuh daun berbentuk


PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN
LAPORAN KE -6

A. Pertumbuhan dan perkembangan hewan


B. Tujuan
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (drosophila sp) dari telur sampai
imago
( dewasa )
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah
C. Alat dan bahan
1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2) Botol jam (selai) 3 buah
3) Pisang ambon secukupnya
4) Tape ketela pohon secukupnya
5) Sendok makan 1 buah
6) Kertas saring secukupnya
7) Lalat buah (Drosophila sp.) 20 ekor
D. Landasan teori
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah busuk.
Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti hewan
simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor).
Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi
posisional untuk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada
Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva
instarIII-pupa-imago. Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu
lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.
E. Prosedur Percobaan
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk percobaan
ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda dapatmemeperkirakan
banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur
berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan
bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-
masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d) Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam setiap botol
selai.
2) Menangkap lalat buah
a) Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b) Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan mulut
plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut tong
sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau mengguncang-guncangkan
tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik dengan
cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong plastik.
3. ) Mengkultur lalat buah
a.) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam botol
kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda kesulitan biuslah lalat
buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam
botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena
medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang
5 menit lalat buah akan siuman
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan karet
gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00 dan jam
18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan
keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja
(Tabel 1.11)
F. Hasil pengamatan
Tabel 1.11.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
Hari ke Waktu Kejadian/Perubahan

0 25 Oktober 2021 -
1 26 Oktober 2021 Lalat memakan sari-sari pisang
2 27 Oktober 2021 Terjadinya perkawinan dan lalat bertelur (berwarna Putih)
3 28 Oktober 2021 Belum ada perubahan
4 29 Oktober 2021 Pertumbuhan larva
5 30 Oktober 2021 Larva menggeliat atau bergerak aktif (merayap)
6 31 Oktober 2021 Tubuh larva memendek dan gemuk
7 s/d 8 1-2 November 2021 Larva sudah berubah menjadi pupa berwarna kecoklatan
9 s/d 10 3-4 November 2021 Pupa mulai berbentuk Drospila dengan ukuran yang kecil
dan sayap belum terbentang
11 5 November 2021 Sudah menjadi drospilla dewasa dan beterbangan didalam
toples. Siap dilepaskan

G. Pertanyaan –pertanyaan
1) Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?Pada hari kedua
2) Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?Pada hari ke 11

H. Pembahasan
Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan.Pertumbuhan merupakan
proses yang ditandai oleh adanya penambahan ukuran,volume,dan berat suatu
organisme.Sedangkan perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan
yang lebih sempurna.Pada proses perkembangan ini terjadi proses-proses diferensiasi sel.
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selain ditentukan oleh faktor genetik,juga
sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan,seperti cahaya ,air,makanan dan temperatur.
Pisang mengandung asam-asam yaitu meliputi asam malat,asam sitrat,dan asam oksalat.
Pembuatan medium lalat buah, biasanya menggunakan ragi, atau fermifan yang berfungsi
untuk menyediakan ruang udara pada medium.
Ragi atau fermen merupakan zat yang menyebabkan fermentasi.Ragi biasanya mengandung
mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme
tersebut.Media biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrien.
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati pertumbuhan
dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan imago.
Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana
lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di
ruangan yang teduh. Pada hari ke- 1 lalat memakan sari-sari pisang. Dihari ke-2 terjadi
perkawinan dan lalat bertelur(bewarna putih). Kemudian dihari ke-3 belum ada
perubahan.Diahri ke-4 terjadi pertumbuhan larva.Pada hari ke-5 larva menggeliat atau
bergerak aktif (merayap).Lalu di hari ke-6 tubuh larva memendek dan gemuk.

Di hari 7 s/d 8 larva sudah berubah menjadi pupa bewarna kecoklatan. Pada hari ke 9 s/d 10
pupa mulai berbentuk drospilla dengan ukuran yang kecil dan sayap belum terbentang . dan
di hari ke-11 sudah menjadi drospilla dewasa dan berterbangan di dalam toples dan siap
untuk terbang.
I. Kesimpulan

Siklus hidup Dosophila sp adalah sebagai berikut :


Telur drosophila sp berbentuk lonjong dengan panjang ± 0,5 mm.Setelah telur menetas akan
terbentuk larva.Larva tumbuh membesar dengan beberapa kali pergantian kulit.Larva besar
kemudian akan bergerak menuju tutup botol dan lama-kelamaan pergerakannya melamban
dan siap menjadi pupa.Pupa biasanya akan menempel pada dinding kaca dekat sumbat botol
dan pada kertas saring.Mula –mula pupa bewarna kuning,kemudian menjadi coklat tua dan
akhirnya menetas menjadi imago (lalat dewasa)

J. Daftar pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan yang dialami,saran dan masukan

1) kesulitan
Kesulitan pada pengamatan ini adalah susah saat menangkap lalat dan juga pada saat
memasukkan lalat ke dalam toples dan setelah beberapa hari berada di dalam toples lalat ada
yang mati di 2 toples.

2) Saran dan masukan


Sebelum melakukan pengamatan sediakanlah alat dan bahan dengan benar.Tangkaplah lalat
buah bukan lalat sampah. Campurkan lah makanan lalat dengan benar. Dan pastikan lalat
mendapatkan udara yang cukup saat sudah dimasukkan ke dalam toples
L. Foto –foto praktikum perkembangan lalat buah

Di sediakan toples A, B dan C yang berisi


lalat buah

Tahap awal / Pembukaan

Larva menggeliat atau bergerak aktif (


merayap )

Proses kegiatan

Sudah menjadi Drosophila dewasa dan


beterbangan di dalam toples

Tahap akhir
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107
MODUL 2 KEGIATAN PRAKTIKUM 1 EKOSISTEM
LAPORAN KE - 7

A. Ekosistem
1. Ekosistem darat
B. Tujuan percobaan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami danbuatan
C. Alat dan bahan
1) Seperangkat alat tulis
2) Handphone
3) Termometer
4) Lingkungan sekitar
D. Landasan teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya (alam).
Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Ekosistem
merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Komponen
biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan komponen abiotik
meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.
E. Prosedur Percobaan
1) Tentukan ekosistem darat alami disekitar tempat tinggal atau sekolah tempat anda mengajar
yang akan kita amati komponen-komponennya.
2) Setelah anda temukan tempatnya,kemudian amati komponen-komponen abiotiknya meliputi
suhu udara,pencahayaan,angin,jenis/warna tanah
3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan thermometer,sementara untuk mengetahui keadaan
pencahayaan,angina,atau tanah anda dapat memperkirakannya saja.
4) Catat semua data pada tabel 2.1
5) Setelah mengamati komponen abiotik anda perhatikan komponen biotiknya.Catatlah semua
makhluk hidup yang ada di ekositem tersebut
6) Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.Jika dapat melengkapi dengan
nama latinnya.
7) Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang anda temui di ekosistem tersebut,baik yang
tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang)
8) Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah/dekat permukaan
atau pada sela-sela daun/ batang .
9) Semua data dicatat pada tabel 2.2
10) Sebagai pembanding,tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal
atau sekolah tempat anda mengajar
11) Lakukan semua kegiatan dari dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti di atas.Kemudian
semua data di catat pada tabel 2.3 dan tabel 2.4
12) Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut
F. Hasil pengamatan
Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem darat alami
NO KOMPONEN ABIOTIK KONDISI/KEADAAN

1 Suhu udara 28’C

2 Pencahayaaan mendung

3 angin Sepoi-sepoi

4 Jenis/warna tanah Tanah liat warna hitam

Tabel 2.2
Komponen biotik ekosistem darat alami
No Jenis tumbuhan/nama latin Jenis hewan Pengurai

1 Tumbuhan Nyamuk Siput


pakis/Polypodiophyta

2 Pohon karet/Hevea brasiliensis Lalat Cacing

3 Pohon resam/Dicranopteris Kupu-kupu Rayap


linearis
4 Pohon salak/Salacca zalacca Semut Mikroorganisme

5 Pohon keladi/caladium lindenii

Tabel 2.3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No Komponen abiotik Kondisi/Keadaan

1 Suhu udara 30’C

2 Pencahayaan Mendung

3 Angin Sepoi-sepoi

4 Jenis/warna tanah Tanah liat berwarna coklat


Tabel 2.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No Jenis tumbuhan/nama latin Jenis hewan Pengurai

1 Pohon Nangka/Artocarpus Lalat Mikroorganisme


heterophyllus
2 Pohon kelapa/Cocos nucifera Nyamuk Siput
3 Ketela pohon/Manihot esculenta Lalat Cacing

4 Pohon rambutan/Nephelium Semut Rayap


lappaceum
5 Pohon pisang/Musa

G. Pertanyaan jawaban
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik lebih
banyak ? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat
Jawab : Jenis ekosistem yang lebih banyak terdapat komponen biotiknya ada pada ekosistem
darat alami.Karena jumlah dan jenis populasinya tidak dikendalikan manusia.Sehingga
tumbuhan bebas untuk tumbuh dimana saja,jaring-jaring makanan juga banyak pada ekositem
ini.Contoh pada ekositem laut hewan-hewan yang ada di laut lebih beragam daripada hewan
yang ada di kolam.

H. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan ekosistem darat terdapat komponen biotik dan komponen abiotik
yang mana kedua komponen tersebut memiliki peranan masing –masing.Hubungan timbal
balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada alam seperti hutan
disebut sebagai ekosistem alami .Pada ekositem alami ini pertumbuhan komponen biotiknya
sama sekali tidak ada campur tangan manusia.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik di kebun disebut
dengan ekosistem buatan.Karena ada campur tangan manusia dalam menentukan jenis
komponen biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya
Pada kedua ekosistem tersebut terdapat pengurai yang berfungsi untuk menguraikan
tumbuhan atau hewan yang sudah mati.Tumbuhan dan hewan yang sudah mati diurai menjadi
unsur hara tanah.
Pada ekositem buatan pencahayaan lebih terang dibandingkan dengan ekositem hutan
alami.Hutan alami lebih lembab dikarenakan pencahayaan yang sedikit berkurang karena
tumbuhan tumbuh tidak teratur.Sedangkan pada kondisi ekositem buatan, tanaman tumbuh
dengan jarak tertentu sehingga suhu udara dan dan pencahayaannya berbeda dengan hutan
alami
I. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah dan
udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Pada Ekosistem darat alami jenis
biotiknya lebih banyak dibanding ekosistem darat buatan.Hal ini dikarenakan pada ekositem
darat alami biotiknya tumbuh sendiri tanpa campur tang
an manusia dan juga ketersediaan jaring-jaring makanan juga banyak pada ekositem
ini.Sedangkan pada ekositem darat buatan manusia lah yang menentukan jenis populasi biotik
pada ekositem tersebut.Pada ekosistem darat alami pencahayaan sedikit berkurang,sehingga
suhu udara lebih lembab.
J. Daftar pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Https://id.wikipedia.org>wiki>ekositem
Https://ilmugeografi.com.>ilmubumi
K. Kesulitan,saran,dan masukan
1) Kesulitan
Dikarenakan cuaca yang kurang mendukung pengamatan ini sempat tertunda beberapa
hari.Dan juga pada pengamatan ini kita memerlukan loup/kaca pembesar untuk mengamati
mikroorganisme.Dikarenakan kelompok kami belum memiliki alat tsb,jadi kami
menggunakan kamera zoom di hp.
2) Saran Dan masukkan
Sebelum melakukan pengamatan persiapkanlah alat dan bahan dengan lengkap.

FOTO VIDEO PRAKTIKUM EKOSISTEM DARAT ALAMI

Tumbuhan keladi

Tahap awal / Pembukaan

Hewan yang di temukan di ekosistem darat alami

Proses kegiatan

Tumbuhan jamur sebagai pengurai

Tahap akhir
L. Foto-foto pengamatan Ekosistem darat buatan

Pohon kelapa pisang dan nangka

Tahap awal / Pembukaan

Hewan yang di temukan di ekosistem


darat alami : semut

Proses kegiatan

Cacing sebagai pengurai

Tahap akhir
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107
GAYA LISTRIK STATIS DAN GAYA MAGNET
LAPORAN KE - 8
A. Gaya listrik statis
B. Tujuan percobaan
Membuktikan listrik statis pada sisir plastic
C. Alat dan
bahan:
1) sisir plastik
2) Rambut seseorang yang agak tebal dan kering
3) Potongan-potongan kertas kecil
D. Landasan teori
Gaya adalah tarikan/dorongan yang menyebabkan benda bergerak.
Gaya listrik statis adalah Tarikan atau dorongan yang ditimbulkan oleh benda-benda
yang bermuatan listrik. Gaya listrik dapat di amati daripercobaan dengan menggosokkan
sisir plastic pada rambut yang kering,
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk
1) Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastik
2) Kemudian dekatkan sisir plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil
E. Hasil pengamatan
Kertas bergerak ketika didekatkan dengan sisir plastik yang telah di gosokkan ke rambut
kering.
F. Pertanyaan-pertanyaan
Pada kegiatan A,gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastik
yang digosokkan dengan rambut kering ?Gaya listrik statis
G. Pembahasan
Gaya listrik statis adalah kumpulan muatan listrik dalam jumlah yang tetap(statis) atau
ketidakseimbangan muatan listrik pada benda.Ketika kita menggosokkan sisir plastik ke
rambut, sisir tersebut menjadi bermuatan negatif.Sedangkan rambut menjadi bemuatan
positif. Pelepasan muatan saat menggosokkan kedua bahan tersebut membuat bahan-
bahan di aliri atau bermuatan listrik.
H. Kesimpulan
Gaya listrik statis merupakan hasil penumpukan muatan listrik yang terjadi ketika dua
benda bukan muatan logam saling bergesekan.Contoh gaya listrik statis ketika sisir plastik
yang digosokkan ke rambut kering lalu didekatkan pada potongan-potongan kertas,maka
potongan-potongan kertas akan tertarik.
I. Daftar pustaka
Https://www.gramedia.com>literasi>fi
sika
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
J. Kesulitan yang dihadapi,saran dan masukkan
1) Kesulitan
Pada pengamatan listrik statis tidak mengalami kesulitan yang berarti,karena alat
dan bahan mudah disediakan.
2) Saran dan masukkan
Sebelum melakukan pengamatan sediakanlah alat dan bahan dengan baik
FOTO VIDEO PRAKTIKUM GAYA LISTRIK STATIS

Alat dan bahan yang disediakan

Tahap awal / Pembukaan

Sisir yang di dekatkan pada kertas

Proses kegiatan

Kertas yang menempel saat


didekatkan sisir yang telah di gosokkan
ke rambut.

Tahap akhir
A. Gaya magnet
B. Tujuan percobaan
Mengamati benda-benda yang dapat ditarik magnet
C. Alat dan bahan :
1) Magnet batang
2) Jarum jahit
3) Aluminium
4) Seng
5) Seutas benang jahit
6) Potongan plastik
7) Potongan kertas
8) Statif
9) Isolasi plastic
D. Landasan teori
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di Asia.
Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi.
Batu itu kemudian di namakan magnet.
Gaya merupakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah.Gaya dapat menyebabkan
benda diam jadi bergerak.Magnet mempunyai sifat-sifat antara lain : 1. Mampu menarik
benda-benda tertentu Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu,
seperti besi, nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena
tidak mengandung salah satu dari logam tersebut. 2. Kekuatan gaya magnet mampu
menembus penghalang, yaitu benda nonmagnetik. Gaya tarik magnet masih berpengaruh
terhadap benda magnetis dibalik penghalang tersebut. Namun jika penghalang itu terlalu
tebal, maka pengaruh magnet bisa hilang. Dengan demikian, kekuatan gaya tarik magnet
dipengaruhi oleh ketebalan penghalang antara magnet dan benda magnetis. Selain itu juga
dipengaruhi oleh jarak magnet dengan benda magnetis. 3. Magnet mempunyai dua kutub,
yaitu kutub utara dan kutub selatan. Dua kutub yang senama akan tolak- menolak dan dua
kutub yang berbeda akan tarik-menarik.
E. Prosedur percobaan
1) Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk
2) Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan
3) Amati apa yang terjadi
4) Masukkan data dalam tabel pengamatan
5) Amati apa yang terjadi
6) Masukkan data dalam tabel pengamatan
F. Hasil pengamatan
Tabel 4.1 pengamatan gaya magnet
No Magnet Bahan Tertarik/tidak tertarik
1 Magnet Jarum jahit Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

G. Pertanyaan-pertanyaan
Pada kegiatan B,mengapa benda-benda logam yang kecil dapat di tarik oleh magnet batang?
Karena benda-benda logam bersifat magnetis sehingga mudah ditarik magnet
H. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan dapat kita ketahui bahwa ada benda yang dapat ditarik magnet dan
ada yang tidak dapat ditarik magnet. Jarum dan seng dapat di tarik oleh magnet.Karena
benda tersebut mengandung logam(magnetis) yang mudah ditarik magnet.Sedangkan untuk
kertas,plastik,benang jahit dan aluminium tidak bisa di tarik magnet karena merupakan
benda non magnetis
I. Kesimpulan
Benda –benda yang dapat ditarik magnet disebut benda magnetis,Contoh : jarum jahit,seng,
besi, baja. Sedangkan untuk benda yang tidak dapat di tarik magnet disebut benda non
magnetis contoh : plastic,kertas,benang jahit,aluminium
J. Daftar pustaka
Https://www.gramedia.com>literasi>fi
sika
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. Kesulitan yang dihadapi,saran,dan masukkan
1) Kesulitan
Kesulitan pada pengamatan ini adalah saat menyediakan alat dan bahan khususnya seng
2) Saran
Sebelum melakukan pengamatan sediakanlah alat dan bahan dengan
lengkap agarpengamatan berjalan dengan lancer

FOTO VIDEO PRAKTIKUM GAYA MAGNET

Alat dan bahan yang disediakan

Tahap awal / Pembukaan

Magnet yang di dekatkan pada kertas,


tidak menarik kertas

Proses kegiatan

magnet yang didekatkan pada gunting


menempel seketika.

Proses kegiatan
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107
UJI MAKANAN ( UJI KARBOHIDAT )
LAPORAN KE - 9
A. TUJUAN
1. Mengidentifikasikan bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
B. ALAT DAN BAHAN
➢ Piring plastik
➢ Pipet 1 buah
➢ Pisang 1 iris kecil
➢ Apel 1 iris kecil
➢ Nasi 2-3 butir
➢ Telur rebus (bagianputih) 1 iris kecil
➢ Tahuputih 1 iris kecil
➢ Margarin seujungsendok
➢ Biskuit 1 potongkecil
➢ Tepungterigu 1 sendokkecil
➢ Gula pasir 1 iris kecil
➢ Kentang 1 iris kecil
➢ Tembagasulfat
C. LANDASAN TEORI
Makanan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dimakan, atau merupakan bahan baku untuk
menyusun tubuh yang sering juga disebut sebagai bahan pangan, yaitu sesuatu yang umumnya
dimasak atau diolah, lalu disusun menjadi hidangan.
Makanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari beranekaragam bahan pangan sehingga
zat-zat gizi yang terkandung didalamnya memenuhi kecukupan gizi yang dibutuhkan.Makanan
mengandung sejumlah zat penting yang biasanya dalam bentuk yang tidak dapat langsung
digunakan.
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh secara normal, setiap orang memerlukan zat makanan
serta karbohidrat. Kandungan zat dalam makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang
kompleks.Karbohidrat (hidratdarikarbon), hidrat arang, atau sakarida (dari bahasa Yunani
sákcharon berarti gula)merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H),
dan oksigen (O).
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk
putih,tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan dari tumbuhan
untuk menyimpan kelebihan glukosa dalam jangka panjang, yang berfungsi sebagai pendukung
fotosintesis. Amilosa dan pati memberikan sifat keras atau pera, amilosa akan memberikan
warna ungu pekat pada tes iodin.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau Digambar langsung dalam lembar kerja.
2. Susun semua makanan dan diberi nama bahan-bahan makanan yang akan diuji di atas
piring plastik.
3. Tetesi satu per satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan Tembaga sulfat.
Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi Tembaga sulfat.
Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah dicampurkan
Tembaga sulfat.
4. Catat semua hasil pengamatan kedalam Lembar Kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat
manakah yang mengandung amilum.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Uji Karbohidrat
Warna
No Bahan keterangan
makanan Sebelum diberi Sesudah diberi
Betadin Betadin
1 Pisang Kekuningan Coklat Berubah warna
kehitaman setelah ± 5 menit
2 Apel Putih putih
3 Nasi Putih ungu Berubah warna
kurang dari 1menit
4 Telur rebus Putih x
(bagian putih)
5 Tahu putih Putih x
6 Margarin Kuning x
7 Biskuit Coklat Coklat Berubah warna
kehitaman ± 5 menit
8 Tepung terigu Putih ungu Berubah warna
kurang dari 1 menit
9 Gula pasir Putih x
10 Kentang kuning Coklat Berubah warna
kehitaman setelah ± 5menit

F. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum uji karbohidrat, sebagai pengganti larutan iodium, maka digunakan
cairan betadine untuk mengetahui kandungan makanan. Betadin diteteskan pada masing-masing
bahan makanan yang sudah disediakan. Setelah betadine diteteskan, terjadi perubahan warna pada
beberapa bahan makanan. Seperti pada pisang, terjadi perubahan warna coklat gelap dan sedikit
menuju kewarna biru kehitaman. Begitu juga yang tejadi pada nasi, biskuit, tepung terigu dan
kentang. Pada bahan makanan lain tidak terjadi perubahan.
Perubahan warna pada bahan makanan tersebut terjadi akibat reaksi amilum dengan cairan
betadine. Semakin gelap perubahan warna yang terjadi, maka semakin tinggi kandungan
karbohidratnya.
G. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa zat amilum akan bereaksi jika diteteskan
dengan larutan Yodium, dalam hal ini digantikan dengan betadine. Kandungan karbohidrat
kompleks akan dapat diketahui dengan adanya perubahan warna pada bahan makanan. Semakin
gelap perubahan warna yang terjadi, maka semakin tinggi kandungan karbohidrat kompleksnya
pada bahan makanan, Jenis makanan yang berubah warna adalah pisang,biskuit, nasi, tepung
terigu, dan kentang. Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu untuk dicerna oleh tubuh. Jenis
makanan yang tidak berubah warna adalah apel, tahu, telur (putih telur), dan margarin.

H. PERTANYAAN JAWABAN
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang, dan gula pasir. Setelah diberilarutan
Yodium/betadine, apakah semuanya menujukkan warna biru/ungu? Jika tidak, mengapa?
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya,
jelaskanmengapa?
Jawab:
Tidak semua jenis makanan tersebut yang berubah warna menjadi biru, ungu atau hitam. Seperti
yang terjadi pada nasi, kentang dan tepung terigu.
Bahan makanan tersebut memang mengandung karbohidrat. Namun tidak semua mengandung
karbohidrat kompleks. Perubahan warna tersebut terjadi jika karbohidrat kompleks bereaksi pada
Yodium/betadin.
Tidak terjadinya reaksi atau perubahan warna karena apel, gula, telur, margarin, dan
tahu,disebabkan jenis makanan tersebut mengandung karbohidrat sederhana, yang mudah dicerna.
2. Mengapa ada bahan yang berwarna ungu ,biru, dan ada pula yang tidak setelah ditetesi larutan
yodium / betadin?
Jawab:
Warna ungu biru akan terlihat jika kadar karbohidrat kompleks sangat tinggi di bahan makanan
tersebut.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan, manakah yang termasuk sumber
karbohidrat?
Jawab:
Yang termasuk sumber karbohidrat adalah nasi, biscuit, kentang, pisang.
4. Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?Jawab:
Kandungan karbohidrat kompleks akan dapat diketahui dengan adanya perubahan warna pada
bahan makanan. Semakin gelap perubahan warna yang terjadi, maka semakin tinggi kandungan
karbohidrat kompleksnya pada bahan makanan

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT.
PrataSejatiMandiri.https://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat
J. KESULITAN DAN MASUKAN
Kesulitan
Sulitnya mendapatkan larutan yodium, sehingga larutan tersebut diganti
denganmenggunakan betadin.

Masukan
Tersedianya dengan mudah larutan yodium untuk mempermudah melaksanakan
praktikumsesuai dengan prosedur.

FOTO VIDEO PRAKTIKUM UJI MAKANAN ( KARBOHIDRAT )

Link Video : https://youtu.be/qZxSa5wAnOM

Margarin, tepung terigu dan gula pasir diteteskan


betadin.

Tahap awal / Pembukaan

Perubahan warna pada tepung terigu

Proses kegiatan

Perubahan warna pada nasi

Tahap akhir
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107
UJI MAKANAN ( UJI LEMAK )
LAPORAN KE – 10
A. Judul pengamatan : Uji lemak
B. Tujuan percobaan : Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak
C. Alat dan bahan :
1) Piring plastik 1 buah
2) Pipet 2 buah
3) Kertas coklat sampul buku ukuran 10 x 10 cm 12 lembar
4) Lampu senter 1 buah
5) Lilin 1 buah
6) Sendok 1 buah
7) Kemiri 2 butir
8) Margarine 1 sendok kecil
9) Wortel 1 buah
10) Seledri 1 tangkai
11) Biji jagung kecil 1 genggam
12) Singkong kering 1 iris
13) Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir
14) Pepaya 1 potong kecil
15) Santan 1-3 sendok the
16) Minyak goreng 5 ml
17) Susu 1-3 sendok the
18) Air 5 ml
D. Landasan teori
Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon,hidrogen,dan oksigen
dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat.Bahan-bahan makanan hewani yang
mengandung lemak terdapat pada daging,susu,mentega dan lain-lain.Sedangkan bahan-
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak terdapat pada
minyak goreng,margarine,kacang tanah,kemiri dan lain-lain. Untuk mengetahui
sumber-sumber makanan yang mengandung lemak dapat dilakukan sebagai
berikut,misalnya minyak goreng jika bahan tersebut dipegang atau diraba maka akan
terasa licin,dan bila ditempelkan pada kertas koran,maka kertas akan terlihat
meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.Apabila bekas air pada kertas akan
hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap sehingga kertas akan kering
kembali,akan tetapi bekas minyak tidak akan hilang dan tetap menempel dikertas
tersebut karena minyak tidak menguap.

E. Prosedur percobaan
1) Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan
ukuran 10 x 10 cm
2) Ambil pipet,isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat
3) Ambil pipet yang lain,isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas kertas coklat
yang lainnya
4) Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit.Sesudah itu periksa
keduanya dengan menghadap cahaya.Amati dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut.Manakah kertas yang masih meninggalkan bekas ? Catatan : gunakan hasil
ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak
5) Ambillah sepuluh kertas coklat yang sama.Berilah nomor dan nama,jenis bahan
makanan yang diuji. Bahan makanan yang di uji (1) kemiri. (2) margarine, (3)
seledri, (4) wortel,
(5) biji jagung, (6) singkong kering, (7) kacang tanah kering, (8) pepaya, (10) susu
6) Haluskanlah kemiri,usap-usap di atas kertas colat kira-kira sepuluh kali da
bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar lima sampai sepuluh menit
7) Sambil menunggu waktu,kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan
lain. Cairkan margarine di atas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin.
Teteskan margarine diats kertas coklat. Biarkan sekitar 10 menit.

8) Usapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah wortel dan
usap-usapkan biji jagung kering di atas kertas coklat berulang-ulang kali. Usap-
usapkan biji jagung kering di atas kertas coklat berulang-ulang atau sebanyak 10
kali.lakukan hal yang sama untuk singkong kering, dan kacang tanah kering. Potong-
potong pepaya dan usap-usapkan di atas kertas coklat sebanyak sepuluh kali. Tetskan
air santan pada kertas coklat. Teteskan pula susu pada kertas coklat yang lain.biarkan
kesepuluh kertas coklat ini selama sepuluh menit.
9) Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu persatu.pergunakanlah lampu senter
ke arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang di uji.Kertas manakah yang
meninggalkan bekas noda minyak ? Catatlah hasil pengamatan pada tabel di lembar
kerja
F. Hasil pengamatan
Tabel hasil pengamatan uji lemak
Meningggalkan bekas noda
No Bahan yang di uji keterangan
ya tidak
1 Kemiri √ Mengandung lemak
2 Margarine √ Mengandung lemak
3 Wortel ꭓ Tidak mengandung lemak
4 Seledri ꭓ Tidak mengandung lemak
5 Biji jagung kering ꭓ Tidak mengandung lemak
6 Singkong kering ꭓ Tidak mengandung lemak
Kacang tanah yang
7 √ Mengandung lemak
dikupas kering
8 Pepaya ꭓ Tidak mengandung lemak
9 Santan √ Mengandung lemak
10 Minyak √ Mengandung lemak
11 Susu ꭓ Tidak mengandung lemak
12 Air ꭓ Tidak mengandung lemak

G. Pertanyaan-pertanyaan jawaban
1) Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan pepaya. Bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda ? Bekas usapan kemiri di
kertas coklat terasa licin, bekas usapan seledri dan pepaya tidak terdapat noda seperti
minyak, kembali kering seperti kertas coklat biasa
2) Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau di sorot dengan lampu/senter,
bagaimana terlihatnya ? Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan,
sedangkan bekas seledri dan pepaya tidak terlihat transparan
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber lemak ?
Kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan minyak goreng.
H. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa :
1) Kemiri
Kemiri yang dihaluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
selama 10 menit. Setelah 10 menit kemudian kertas disenter ternyata meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak
2) Margarin
Margarin yang dioleskan / diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan selama 10
menit , setelah itu kertas dilihat menggunakan senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas. Ini tandanya margarine mengandung lemak
3) Wortel
Wortel yang di iris halus dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
selama 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas di lihat menggunakan senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas. Hal ini menunjukkan
bahwa wortel tidak mengandung lemak
4) Seledri
Seledri yang di iris halus dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
selama 10 menit, setelah 10 menit kemudian kertas dilihat menggunakan senter
ternyata tidak meninggalkan noda pada kertas. Ini menunjukkan bahwa seledri tidak
mengandung lemak

5) Biji jagung kering


Biji jagung yang di potong kecil-kecil dan di usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan selama 10 menit. Kemudian kertas dilihat menggunakan senter ternyata
tidak meninggalkan noda transparan pada kertas. Ini menunjukkan bahwa biji jagung
kering tidak mengandung lemak
6) Singkong
Singkong kering yang di iris halus dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan selama 10 menit.Lalu setelah 10 menit kemudian kertas di lihat
menggunakan senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas.Ini
berarti singkong tidak mengandung lemak
7) Kacang tanah kering
Kacang tanah kering yang di potong kecil-kecil dan di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan 10 menit, Lalu 10 menit kemudian kertas di sorot
menggunakan senter, ternyata meninggalkan bekas noda pada kertas .Hal ini
menunjukkan bahwa kacang tanah mengandung lemak
8) Pepaya
Pepaya yang di potong kecil-kecil lalu di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan selama 10 menit.Setelah 10 menit kertas di sorot menggunakan senter dan
di lihat ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas. Hal ini
menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak
9) Santan
Santan yang diteteskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
selama 10 menit.Dan 10 menit kemudian kertas di sorot menggunakan senter ternyata
meninggalkan noda pada kertas.Ini menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
10) Susu
Susu yang diteteskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan selama
10 menit, setelah 10 menit kemudian kertas di sorot menggunakan senter ternyata
tidak meninggalkan noda pada kertas.Ini menunjukkan bahwa susu tidak
mengandung lemak
11) Minyak goreng
Minyak goreng yang diteteskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan selama 10 menit. Setelah 10 menit kemudian kertas di sorot menggunakan
senter ternyata meninggalkan noda pada kertas.Ini menunjukkan bahwa minyak
goreng mengandung lemak

I. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan
seperti kemiri, margarine, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang
tanah kering, papaya, santan, susu dan ,minyak goreng dapat diketahui bahwa ada bahan
makanan yang mengandung lemak dan ada yang tidak mengandung lemak.Bahan –bahan
makanan yang mengandung lemak adalah kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, minyak goreng. Sementara bahan makanan yang tidak mengandung lemak adalah
wortel, seledri, biji jagung kering, singkong, papaya, susu

J. Daftar pustaka
Rumanta,M (2019).Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT.Prata sejati Mandiri

K. Kesulitan yang dihadapi ,saran dan masukkan


1) Kesulitan
Pada pengamatan uji lemak kesulitan yang dihadapi ketidaksediaan senter, sehingga
diganti dengan flaslight HP
2) Saran dan masukan
Sebelum melakukan pengamatan sediakanlah alat dan bahan dengan baik,agar pada
saat pengamatan berjalan dengan lancar
L. Foto-foto lampiran kegiatan

FOTO VIDEO PRAKTIKUM UJI LEMAK

Menyediakan alat dan bahan

Tahap awal/pembukaan

Bahan yang sedang digosokkan pada


kertas padi

Proses kegiatan

Minyak dan Santan meninggalkan bekas


noda berupa minyak

Tahap akhir
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
LAPORAN KE – 11

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107


UJI MAKANAN (UJI PROTEIN)

A. TUJUAN PERCOBAAN/PENGAMATAN
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung protein.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet 2 buah
3. Lilin 1 buah
4. Alas gelas/piring kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala) 1 buah
5. Cangkir plastic 1 buah
6. Sendok makan 1 buah
7. Korek api 1 dus
8. Jepitan jemuran/pejepit tabung reaksi 1 buah
9. Kertas label
10. Air 10 mL
11. Gula pasir 1 sendok
12. Putih telur yang telah direbus 1 iris
13. Roti 1 iris kecil
14. Tempe 1 iris kecil
15. Daging ayam 1 iris kecil
16. Tepung terigu 1 sendok makan
17. Larutan Biuret
18. Bulu ayam 1 helai
19. Seledri 1 batang
20. Kangkung 1 batang
C. LANDASAN TEORI
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh secara normal, setiap orang memerlukan zat
makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat
dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengajian sederhana namun jumlah
kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan
cara yang kompleks.
Protein adalah zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan mengganti
sel – sel tubuh yang rusak. Keberadaan protein dapat diuji dengan cara membakar bahan
yang akan diuji dengan menambahkan larutan tembaga sulfat, (perlu diketahui bahwa
larutan tembaga sulfat adalah racun, hati – hati jangan sampai tertelan). Bahan makanan
yang mengandung protein jika dibakar dapat mengeluarkan bau yang tidak enak seperti
bau bulu ayam yang terbakar, bau tersebut menandakan bau dari protein yang terbakar.
Dalam pemakaian larutan penguji dengan tembaga sulfat terhadap bahan makanan yang
diuji, sebelumnya bahan makanan tersebut diberi larutan air kapur, dengan tujuan agar
bila makanan tersebut tercampur dengan tembaga sulfat, makanan akan terbentuk menjadi
warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi menunjukkan semakin tinggi pula
kadar protein yang terdapat dalma bahan yang diuji tersebut.
D. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Nyalakan lilin, dirikan di atas alas gelas (piring kecil atau alas lainnya). Jepitlah bulu ayam
dengan penjepit jemuran.tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amatilah
dan jelaskan bagaimana bau yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini
sebagai control.
2. Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Bahan
yang diuji adalah seledri, kangkong, putih telur, roti, tempe, dan daging ayam. Amati bau
yang ditimbulkan. Manakah dari bahan yang dibakar tersebut baunya sama seperti bau bulu
ayam yang terbakar.
3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan uji
pembakaran.
4. Selanjutnya lakukanlah dengan cara uji dengan menggunakan tembaga sulfat sebagai
berikut:
(1) larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam 1 cangkir air. (2) aturlah bahan
makanan yang akan diuji di atas piring plastic. Bahan makanan yang akan diuji meliputi
gula pasir, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu.
5. Siapkan pipet sebanyak dua buah, berikan label satu untuk menghisap air dan yang lainnya
untuk menghisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua pipet tersebut jangan
saling tertukar, artinya jika sejak pertama dipakai untuk menghisap air kapur seterusnya
dipakai untuk menghisap air kapur, demikian juga jika pertama dipakai untuk menghisap
larutan tembaga sulfat maka seterusnya untuk larutan tembaga sulfat.
6. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada daerah bekas
tetesan air kapur, berikan pula dua tetes tembaga sulfur. Amati dan catat perubahan warna
yang terjadi ke dalam lembar kerja yang sudah tersedia.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.10
Uji Protein Saat di Bakar dengan Lilin
miliki bau yang sama dengan bulu
No. Jenis bahan makanan ayam yang di bakar Keterangan
Ya Tidak
1 Gula pasir - - Tidak bisa dibakar
2 Putih telur ✓ Memiliki bau yang sama dengan bulu
ayam yang dibakar
3 Roti ✓ Memiliki bau yang sama dengan bulu
ayam yang dibakar
4 Tempe ✓ Memiliki bau yang sama dengan bulu
ayam yang dibakar

5 Daging ayam ✓ Memiliki bau yang sama dengan bulu


ayam yang dibakar
6 Tepung terigu - - Tidak bisa dibakar
7 Seledri ✓ Tidak memiliki bau yang sama dengan
bulu ayam yang dibakar
8 Kangkung ✓ Tidak memiliki bau yang sama dengan
bulu ayam yang dibakar
Tabel 1.11
Uji Protein Saat di Tetesi Larutan Biuret

Mengandung Protein
No. Jenis bahan makanan Keterangan
Ya Tidak
1 Gula pasir ✓ Tidak mengandung protein
2 Putih telur ✓ Mengandung protein
3 Roti ✓ Mengandung protein
4 Tempe ✓ Mengandung protein
5 Daging ayam ✓ Mengandung protein
6 Tepung terigu ✓ Mengandung protein
7 Seledri ✓ Tidak mengandung protein
8 Kangkung ✓ Tidak mengandung protein

F. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukkan warna yang sama?
Jawaban: tidak, karena bahan-bahan makanan tersebut ketika ditetesi dengan larutan biuret
akan berubah warna menjadi biru atau ungu. Dan ada beberapa bahan yang diteteskan
dengan biuret tidak mengalami perubahan warna.
2. Perhatikan putih telur rebus, roti, dan tempe waktu dibakar. Identifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira – kira bau apa dari masing – masing bahan makanan yang
dibakar tersebut.
Jawaban: ketika putih telur, roti, daging ayam dan tempe dibakar akan menggeluarkan bau
yang sama saat bulu ayam yang dibakar. Hal ini menunjukkan bahan-bahan tersebut
mengandung protein.
3. Pada saat diberi air kapur dan larutan biuret terhadap putih telur rebus, tempe, dan daging
ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah keunggulannya sama? Manakah
yang ungunya lebih muda dan yang paling tua? Mengapa demikian?
Jawaban: dari hasil praktikum diketahui bahwa bahan-bahan makanan yang ditetesi biuret
berubah warna menjadi warna ungu muda adalah tepung terigu dikarenakan tepung terigu
memiliki kandung protein yang lebih sedikit dibandingkan tempe ataupun putih telur, roti
dan daging ayam, yang memiliki warna ungu lebih tua.
4. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?
Jawaban: makanan yang memiliki kandungan protein adalah putih telur, tempe, roti,
daging ayam dan tepung terigu.

G. PEMBAHASAN
Dalam praktikum untuk menguji bahan-bahan makanan apakah mengandung protein atau
tidak pada bahan-bahan makanan tersebut dengan membakar bulu ayam pada lilin
sehingga jika bahan-bahan makanan yang mengandung protein akan memiliki bau yang
sama saat dibakar. Hal ini dilakukan sebagai kontrol dimana bau yang dihasilkan setara
dengan bau bulu ayam merupakan bahan-bahan yang mengandung protein. Sesuai
pernyataan ini diperoleh data hasil pengujian sebagai berikut:
• Putih telur
Pada uji protein dengan menggunakan lilin sebagai alat bakar, putih telur menghasilkan
bau yang serupa dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal ini menunjukkan bahwa putih
telur mengandung protein.
• Tempe
Pada uji protein dengan menggunakan lilin sebagai alat bakar, tempe menghasilkan bau
yang serupa dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal ini menunjukkan bahwa tempe
mengandung protein.
• Roti
Pada uji protein dengan menggunakan lilin sebagai alat bakar, roti memiliki bau yang
serupa dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung
protein.
• Daging ayam
Pada uji protein dengan menggunakan lilin sebagai alat bakar, daging ayam menghasilkan
bau yang serupa dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal ini menunjukkan bahwa daging
[
ayam mengandung protein
• Seledri
Pada uji protein dengan menggunakan lilin sebagai alat bakar, seledri tidak memiliki bau
yang serupa dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal ini menunjukkan bahwa seledri
tidak mengandung protein.
• Kangkung
Pada uji protein dengan menggunakan lilin sebagai alat bakar, kangkung tidak memiliki
bau yang serupa dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal ini menunjukkan bahwa
kangkung tidak mengandung protein.
Dalam praktikum untuk menguji bahan-bahan makanan apakah mengandung protein atau
tidak pada bahan-bahan makanan tersebut dengan menggunakan larutan biuret. Semakin
ungu gelap bahan-bahan makanan yang diberikan larutan biuret, maka makanan tersebut
banyak mengandung protein. Awalnya laurat biuret memilik warna biru, jika bahan-bahan
makanan tersebut memiliki protein maka akan berubah warna menjadi ungu. Sesuai
pernyataan ini diperoleh data hasil pengujian sebagai berikut:
• Gula pasir
Pada uji protein, gula pasir yang ditetesi oleh larutan biuret tidak mengalami perubahan
warna atau dapat dikatakan tetap warna biru. Hal ini menunjukkan bahwa gula pasir tidak
mengandung protein.
• Putih telur
Pada uji protein, putih telur yang ditetesi oleh larutan biuret mengalami perubahan warna
menjadi warna ungu muda. Hal ini menunjukkan bahwa putih telur mengandung protein.
• Roti
Pada uji protein, roti yang ditetesi oleh larutan biuret mengalami perubahan warna ungu.
Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung protein.
• Tempe
Pada uji protein, tempe yang ditetesi oleh larutan biuret mengalami perubahan warna
menjadi warna ungu muda. Tempe memiliki warna ungu yang hampir sama dengan putih
telur . Hal ini menunjukkan bahwa tempe mengandung protein.
• Daging ayam
Pada uji protein, daging ayam yang ditetesi oleh larutan biuret mengalami perubahan
warna menjadi warna ungu tua. Hal ini menunjukkan bahwa daging ayam mengandung
protein.
• Tepung terigu
Pada uji protein, tepung terigu yang ditetesi oleh larutan biuret mengalami perubahan
warna menjadi warna ungu muda. Hal ini menunjukkan bahwa tepung terigu mengandung
protein.
• Seledri
Pada uji protein, seledri yang ditetesi oleh larutan biuret tidak mengalami perubahan
warna atau dapat dikatakan tetap warna biru. Hal ini menunjukkan bahwa seledri tidak
mengandung protein.
• Kangkung
Pada uji protein, kangkung yang ditetesi oleh larutan biuret tidak mengalami perubahan
warna atau dapat dikatakan tetap warna biru. Hal ini menunjukkan bahwa kangkung tidak
mengandung protein.

H. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum uji protein dengan menggunakan bahan-bahan makanan
seperti gula pasir, putih telur, roti, tempe, daging ayam, tepung terigu, seledri dan
kangkung yang kemudian ditetesi dengan larutan biuret maka akan teridentifikasi bahan-
bahan makanan yang mengandung protein dan ada pula yang tidak mengandung protein
sebagai berikut;
a. Bahan-bahan makanan yang mengandung protein : tepung terigu, putih telur, roti,
tempe dan daging ayam.
b. Bahan-bahan makanan yang tidak mengandung protein : gula pasir, seledri dan
kangkung.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Pratasejati Mandiri
Maria, I dkk. (2016). Bupena. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


1). KESULITAN
Kesulitan yang dialami saat meneteskan larutan biuret ke daging ayam yang
basah. Maka hal ini membuat biuret lama untuk bereaksi atau berubah warna.

2). SARAN DAN MASUKAN


Dalam praktikum uji protein pada makanan penggunaan larutan biuret memudahkan
saat pelaksaan praktikum daripada menggunakan air kapur dan tembaga asam sulfat.
Dan pada bahan-bahan makanan yang mengandung air; daging ayam. Disarankan
untuk airnya terlebih dahulu dilap atau ditekan-tekan hingga tidak ada air yang tersisa.
Lampiran
Link video uji makanan – protein kelompok 3
https://youtube.com/watch?v=x8Rh17g_8rU&feature=share

Alat & Bahan


1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet 2 buah
3. Lilin 1 buah
4. Alas gelas/piring kecil (untuk menyimpan lilin yang
menyala) 1 buah
5. Cangkir plastic 1 buah
6. Sendok makan 1 buah
7. Korek api 1 dus
8. Jepitan jemuran/pejepit tabung reaksi 1 buah
9. Kertas label
10. Air 10 mL
11. Gula pasir 1 sendok
12. Putih telur yang telah direbus 1 iris
13. Roti 1 iris kecil
14. Tempe 1 iris kecil
15. Daging ayam 1 iris kecil
16. Tepung terigu 1 sendok makan
17. Larutan Biuret
18. Bulu ayam 1 helai
19. Seledri 1 batang
20. Kangkung 1 batang

Proses kegiatan

Bulu ayam yang dibakar sebagai kontrol bau uji


protein

Tahap awal/pembukaan

Seledri yang dibakar

Proses kegiatan

Larutan Biuret yang awalnya berwarna biru


ditetesi ke roti

Larutan Biuret yang awalnya berwarna biru


ditetesi ke seledri
Proses Akhir Praktikum

Larutan biuret berubah menjadi warna ungu

Larutan biuret berubah menjadi warna ungu

Larutan biuret tidak mengalami perubahan warna


LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107
MODUL 5 PRAKTIKUM 1
TITIK LEBUR ES

LAPORAN KE – 12

A. Judul Percobaan / Pengamatan


“ Titik Lebur Es “
B. Tujuan Percobaan
1. Menguji bahwa titik lebur es adalah 0⸰ C
2. Menguji bahwa titik didih air adalah 100⸰ C
C. Alat dan Bahan
1. Es batu 1 kg 2-3 buah
2. Thermometer 2 buah
3. Bejana Kaca 2 buah
4. Pengaduk . sendok kecil 2 buah
5. Lilin 2 buah
6. Kasa 2 buah
7. Tripot 2 buah
8. Static 2 buah
D. Landasan Teori
Perubahan wujud dalam fisika adalah berubahnya fisik atau zat dari kondisi padat
menjadi cair, dari cair menjadi uap dan sebaliknya. Perubahan ini tentunya tidak begitu
saja tanpa ada yang mempengaruhinya, yaitu kalor ( panas). Titik didih adalah suhu
dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur adalah suhu dimana zat padat
melebur. Pada zat cair seperti air dan alkohol mempunyai titik didih yang berbeda, titik
didih air 100⸰ C sedangkan alkohol 78⸰ C, sedangkan tembaga mendidih di suhu 1.187⸰
C. Titik didih suatu zat dapat naik dengan cara menaikan tekanan dan menambahkan
ketidak murnian pada zat tersebut, begitu pula sebaliknya. Sebagaimana pada diagram /
grafik proses mencairnya es -25 ⸰ C menjadi air, terdapat proses dimana suhu es tidak
mengalami kenaikan walaupun pemanasan masih berlangsung.
E. Prosedur Percobaan
1. Isilah Bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2. Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan – pelan secara
terus menerus sampai mencapai suhu 100⸰ C
3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan
suhu yang tertera pada thermometer.
4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.
F. Hasil Pengamatan
1. Suhu Es dalam bejana sebelum dipanaskan – 5
2. Catatlah kenaikan suhu es saat mulai dipanaskan setiap 2 menit

Tabel 5.1. Kenaikan Suhu


No 2 Menit ke Kenaikan Suhu pada Keterangan
Suhu termometer
1 3 10 ⸰ C 10 ⸰ C Suhu mulai Naik, proses pencairan
perlahan memanas
2 4 5⸰C 15 ⸰ C Suhu air meningkat, air dalam wadah
mulai memanas
3 6 5⸰C 20 ⸰ C -
4 8 15 ⸰ C 35 ⸰ C -
5 10 15 ⸰ C 50 ⸰ C -
6 12 10 ⸰ C 60 ⸰ C -
7 14 10 ⸰ C 70 ⸰ C Suhu air semakin meningkat
8 16 8⸰C 78 ⸰ C -
9 18 5⸰C 83 ⸰ C -
10 20 5⸰C 88 ⸰ C suhu air meningkat, menghasilkan
gelombang air dan mulai mendidih.

G. Pembahasan
Dalam praktikum titik lebur es, pertama sekali memasukkan bongkahan es ke dalam
bejana yang telah disediakan, kemudian bejana tersebut dipanaskan dengan
menyalakan api dibawah tripot. Dan dilakukan pengamatan perubahan suhu terhadap
bongkahan es per 2 menit sekali. Bongkahan es yang dimasukkan semakin lama
semakin mencair dan suhu nya semakin berubah. Hal ini disebabkan oleh Kalor (
panas ).
Perubahan wujud es menjadi air dikarenakan adanya proses pemanasan. Saat
termometer menunjukkan skala 0°, pemanasan masih berlangsung terus. Yang terjadi
pada proses ini adalah bahwa es semakin mencair.
Pada 2 menit ke 20 suhu menunjukkan pada 88° C, dimana pada suhu ini sudah mulai
mendidih.

H. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat di ambil kesimpulan :
1. Titik lebur es terjadi pada suhu 0° C
2. Titik didih air terjadi pada suhu 100° C
Perubahan suhu yang terjadi pada es dikarenakan karena adanya proses pemanasan
( kalor ). Semakin lama api menyala maka suhu pada air akan semakin bertambah. Oleh
sebab itu maka dapat disimpuulkan bahawa suhu air ditentukan oleh kalor yang
diberikan. Namun terkadang sebelum suhu mencapai 100° C sudah bisa mendidih. Hal
tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara lingkungan sekitar. Apabila cuaca panas
semakin tinggi maka titik didik akan lebih cepat atau lebih cepat mendidih.

I. Pertanyaan – Pertanyaan
1. Benarkah perubahan wujud es menjadi air dikatakan adanya pemanasan ? Berikan
jawaban singkat dan jelas !
Jawab : Benar. Perubahan wujud es menjadi air disebabkan karena adanya
pemanasan. Hal ini terjadi es menyerap panas maka suhunya naik. Hingga terjadi
perubahan wujud dari padat menjadi cair. Jika suhu semakin naik, maka es semakin
cepat mencair.
2. Saat thermometer menunjukkan skala 0° C, pemanasan masih berlangsung terus!
Apakah yang terjadi pada peristiwa ini ?
Jawab : pada saat termometer menunjukkan 0° C , pemanasan masih berlangsung
maka yang akan terjadi adalah suhu dalam thermometer akan semakin naik sesuai
dengan lama pemanasan yang diberikan. Karena semakin lama pemanasan maka
akan semakin naik suhu air.
3. Mengapa bongkahan es dan air suhunya tetap 0° C walau terjadi pemanasan terus –
menerus ?
Jawab : hal ini terjadi karena bongkahan es dalam bejana kaca belum semua
mencair secara merata.
4. Kapan suhu air dapat berubah mencapai suhu 88° C ?
Jawab : Suhu air mencapai 88 ° C pada 2 menit ke 20 setelah pemanasan.

J. Daftar Pustaka
Rumanta , M ( 2002) .Praktikum IPA di SD. Jakarta : Pusbit UT

K. Kesulitan Yang Di Alami


Dalam praktikum titik lebur es menggunakan metode observasi dan kesulitan yang dialami
selama melakukan praktikum adalah membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
mencapai suhu yang dicapai yaitu 100° C. Dan kita harus membutuhkan lilin yang cukup
banyak untuk melakukan pemanasan terus- menerus supaya bongkahan yang dimasukkan
kedalam bejana kaca dapat melebur secara sempurna dan dapat menaikkan suhu air. Dan
dalam praktikum titik lebur es, kelompok kami hanya mencapai suhu di 88° C karena
pemanasan tidak dilanjutkan lagi karena waktu yang diberikan telah terbatas.
L. Foto Praktikum

Suhu dalam thermometer 2 menit ke 8

Tahap awal / Pembukaan

Suhu dalam thermometer 2 menit ke 10

Proses kegiatan

Suhu thermometer pada 2 menit ke 20

Tahap akhir
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107
MODUL 5 KEGIATAN PRAKTIKUM 2
KONDUKSI
A. Judul Percobaan / Pengamatan
“ Konduksi “
B. Tujuan Percobaan
1. Membuktikan bahwa kalor / panas dapat berpindah melalui cara konduksi.
2. Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik
C. Alat dan Bahan
1. Tripot 1 buah
2. Bunsen / lampu spiritus ( Lilin ) 1 buah
3. Cakram konduksi 1 buah
4. Lilin warna / malam 1 secukupnya
D. Landasan Teori
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu benda ke benda lainnya
karena adanya perbedaan suhu. Ketika dua benda yang memiliki perbedaan suhu bertemu
maka kalor akan mengalir (berpindah) dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah.
Perpindahan Kalor secara konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat perantara
(logam) tanpa disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut secara permanen. Contohnya
adalah ketika kita memanaskan salah satu ujung logam, maka ujung logam lainnya akan ikut
panas karena terjadi hantaran kalor dari suhu tinggi ke suhu rendah. Ketika memanaskan salah
satu ujung logam, maka partikel yang terdapat pada ujung logam tersebut akan bergetar dan
membuat getaran terjadi pada partikel lain yang terhubung dengannya. Sehingga seluruh
partikel logam tersebut akan bergetar walaupun hanya satu ujung logam yang dipanaskan, nah
hal ini lah yang akan merangsang terjadinya perpindahan kalor.
E. Prosedur Percobaan ( Cara Kerja )
1. Ambil 3 bagian lilin / malam dan letakkan masing – masing di ujung logam pada cakram
konduksi
2. Letakkan cakram konduksi di atas tripot
3. Panasi cakram konduksi tepat di antara sambungan ke tiga logam
F. Hasil Pengamatan
Tabel 5.3 Pengamatan Terhadap Lilin
Jenis Lilin Mencair Lilin Mencair Lilin Mencair
No
Bahan Pertama Kedua Ketiga
1 Besi √
2 Tembaga √
3 Aluminium √

G. Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat diperoleh hasilnya yaitu sebelum
batang besi dipanaskan oleh Lampu spiritus, lilin yang ditempelkan pada permukaan batang
besi masih berbentuk padat. Setelah ujung batang besi dipanaskan dengan lampu spiritus,
ternyata tembaga lebih cepat menghantarkan panas, sehingga lilin cepat meleleh. Disusul
kemudian aluminium dan terakhir besi. Lilin mudah meleleh karena terkena panas yang
dihantarkan oleh logam – logam tersebut. Peristiwa ini disebut konduksi yaitu perpindahan
panas melalui zat perantara (konduktor).

H. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan , maka dapat di simpulkan bahwa lilin yang di
tempelkan pada Tembaga, Aluminium, dan Besi ketika di panaskan dengan lampu spiritus,
yang paling cepat meleleh adalah Tembaga. Karena tembaga lebih cepat menghantarkan panas.
Lilin mudah meleleh karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam – logam tersebut.
Peristiwa ini disebut dengan Konduksi. Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat
yang tidak ikut mengalami perpindahan. Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut
tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya.
I. Pertanyaan – Pertanyaan
1. Sebutkan di antara tiga bahan konduktor tersebut yang paling baik menghantar panas ? Beri
alasan dengan singkat dan jelas !
Jawab : Dari ke tiga bahan konduktor tersebut yang paling cepat menghantarkan panas
adalah Tembaga. Sebab tembaga penghantar panas yang baik dan mudah terurai bila di
panaskan.
2. Mana yang paling baik sebagai konduktor antara tembaga dan kayu ?
Beri alasan dengan singkat dan jelas !
Jawab : Antara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga,
sebab tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula menghantarkan panas,
sedangkan kayu sangat lambat terurainya dan lebih bersifat isolator daripada konduktor
3. Mengapa logam – logam tersebut di atas dapat menghantar panas ? beri penjelasanya yang
singkat, padat, dan jelas !
Jawab : Logam – logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena logam –
logam tersebut penghantar panas konduktor. Dan sifatnya mudah terurai saat terkena panas
dan mudah menyerap panas, sehingga logam lebih mudah menghantarkan kalor / panas.

J. Daftar Pustaka
Rumanta , M ( 2002) .Praktikum IPA di SD. Jakarta : Pusbit UT

K. Kesulitan Yang Di Alami


Dalam Praktikum Konduksi menggunakan metode observasi ( pengamatan). Kesulitan yang
dialami saat melakukan praktikum adalah alat dan bahan yang di butuhkan kurang lengkap,
salah satunya adalah bunsen / lampu spiritus. Sehingga di ganti dengan lilin.

FOTO / VIDEO PRAKTIKUM KONDUKSI

Memotong lilin sesuai ukuran

TAHAP AWAL / PEMBUKAAN

Menunggu proses ketika lilin mencair

Proses Kegiatan

Lilin mencair tercepat dengan


besi tembaga

Tahap Akhir
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107
RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP
LAPORAN KE – 13
A. TUJUAN PERCOBAAN/PENGAMATAN
1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)
2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida
B. ALAT DAN BAHAN
1).Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen)
a.botol ukuran kecil 3 buah
b. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c. Plastisin secukupnya.
d. Kapur sirih secukupnya.
e. Kapas secukupnya.
f. Jangkrik 1 ekor.
g. Kecambah secukupnya
h. Pipet tetes 1 buah.
i. Air yang diberi pewarna merah secukupnya.
2). Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbondioksida
a. Kapur sirih secukupnya
b. Air secukupnya
c. Botol selai 3 buah
d. Plastisin secukupnya
e. Sedotan limun 6 buah
f. Spidol 1

C. LANDASAN TEORI
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Bernapas berarti
memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh darah
ke sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan-bahan makanan oleh
oksigen dan menghasilkan karbondioksida. Ketika melakukan respirasi/pernapasan,
makhluk hidup mengambil oksigen dari lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida
serta uap air ke dalam lingkungannya. Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup
digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi), dari proses ini akan dihasilkan energi
yang akan untuk aktivitas hidup.
Respirasi menurut Nelistya (2009) adalah suatu proses dimana terjadi pertukaran reaksi
kimia yang terjadi antara organisme dengan lingkungannya. Makhluk hidupmelakukan
respirasi, terutama tumbuhan yang digunakan untuk mengambil oksigen yang berasal dari
udara kemudian membuangnya dalam bentuk karbondioksida.Proses respirasi yaitu
penguraian gula serta pelepasan energi dari sel tumbuhan.Respirasi dilakukan pada
stomata lentisel dan ruang antar sel. Respirasi dapatdibedakan menjadi 2 macam yaitu,
respirasi aerob yang memerlukan bantuan oksigen untuk menguraikan gula dan anaerob
yang tidak memerlukan bantuan oksigen.

D. PROSEDUR PENGAMATAN

1. Respirasi memerlukan udara oksigen


• Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
• Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya memasukkan kapas
secukupnya.
• Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah diberi kapur
sirih dan kapas pada langkah (2). Kemudian berilah label A pada botol tersebut.
• Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah
(2).Kemudian berilah label B pada botol tersebut.
• Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira-
kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air
kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut
botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol.
• Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan
rapi.
• Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk hidup
(sebagai kontrol).
• Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang
diberi pewarna merah.
• Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5 menit
selama 5 kali pengamatan.
• Tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar kerja (Tabel 1.5).

2.Respirasi menghasilkan karbodioksida

a. Membuat air kapur jernih


b. Larutan kapur tohor atau kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh
(sebagaian ada yang tidak melarut)
c. Biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air yang jernih.
d. Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastik kecil.hati-hati agar endapan kapur
tidak ikut tersedot (gambar 1.5)

b. Tuanglah air kapur jenuh pada botol selai (A), (B) dan (C) dengan ukuran yang
sama.lebih kurang 50 ml.
c. Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar.

Gambar 1.6. Rangkaian perangkat percobaan Respirasi


d. Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas.
Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun.
e. Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh.
f. Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap
respirometer.
g. Tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar kerja (table 1.6)

E. HASIL PENGAMATAN
1).Respirasi memerlukan udara

Tabel 1.5
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)

pirometer Keadaan air berwarna pada respirometer,5 menit


pertama kedua ketiga Keempat kelima
A.Kecoa 7cm 9cm 11cm - -
B.Kacang 3,5cm 8 cm 12cm - -
C.kosong - 0 0 0 0

2).Respirasi menghasilkan karbondioksida

Tabel 1.6
Hasil pengamatan respirasi mengahsilkan karbondioksida

Botol percobaan Kondidi mula-mula Kondisi akhir percobaan


A Jernih Jernih
B Jernih Keruh
C Jernih Jernih
F. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
Jawab: Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah
Sebagai peningkat suhu agar respirasi terpicu dengan cepat.

2. Apa yang terjdi pada pergerakkan pada tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer
Pada (A),(B) dan (C)?Megapa hasil itu terjadi?jelaskan?
Jawab:
1) Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak lebih cepat.Hal ini
disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup (kecoa) yang
mana memerlukan oksigen(O2) lebih bnyak dalam respirasi.
2) Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (B) bergerak lebih pelan karena
respirator (B) di isi dengan makhluk hidup (kecambah) sehingga lebih sedikit
memrlukan oksigen(O2).
3) Tetesan respirator (eosin) pada alat respirator (C) tidak bergerak karena dalam
respirator tidak terdapat makhluk hidup.

3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida ,air kapur pada botol
manakah yang paling keruh?kenapa demikian?
Jawab: Air kapur sirih yang paling keruh pada botol B.Hal ini disebabkan respirasi
menghasilkan CO2 yang ditandai keruhnya air setelah diberi hembusan nafas.

G. PEMBAHASAN
1) Respirasi memerlukan Oksigen
1 Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer A (yang diisi kecoa) berjalan dari 0 cm menjadi 7 cm untuk 5 menit pertama,
berjalan kembali menjadi 9 cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 11 cm setelah 5 menit
ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima tetesan pewarna eosin sudah jatuh kedalam
botol
2. Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer B (kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 3,5 cm untuk 5 menit pertama, berjalan
kembali menjadi 8cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 12 cm setelah 5 menit ketiga,
sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima tetesan pewaran eosin sudah jatuh kedalam botol
3. Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka yang sama
yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat maupun kelima.
2) Respirasi mengeluarkan Karbondioksida
Dari Ketiga botol tersebut dapat disimpulkan bahwa pada botol (A) dan (C) setelah dihirup
tidak terjadi perubahan (air tetap jernih). Sedangkan pada botol (B) terjadi perubahan (airnya
berwarna keruh). Ini menunjukkan bahwa air tersebut mengandung karbondioksida, setelah kita
menghembuskan nafas pada botol kedua (Botol B).

H. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan kami dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup pasti melakukan
respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup memerlukan udara (oksigen).
oksigen akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang
awalnya jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna
kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan
karbondioksida.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Pratasejati Mandiri
Maria, I dkk. (2016). Bupena. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


1). KESULITAN
Kesulitan yang di alami saat Praktikum ini adalah ketika melubangi plastisin dengan
sedotan. Beberapa plastisin yang ditusuk langsung dengan sedotan membuat plastisin
menempel dalam sedotan tersebut.
2). SARAN DAN MASUKAN
Dalam Praktikum ini agar lebih teliti menempelkan plastisin pastikan tidak robek dan juga jangan
lupa melapisi dengan Vaselin untuk memastikan tidak ada celah yang terbuka.
FOTO PRAKTIKUM RESPIRASI PERLU UDARA ( OKSIGEN )

Alat dan bahan Respirasi memerlukan udara


(oksigen)

Botol A, B dan C yang sudah di isi dengan :


A, Kecoa; B. kecambah dan
C, dibiarkan kosong
Tahap awal / pembukaan

Botol A, B dan C di beri air berwarna

Tahap kegiatan

Diberi tanda setiap pergerakan dari air


karena udara yang mempengaruhi proses
respirasi

Tahap Akhir

FOTO PRAKTIKUM RESPIRASI MENGELUARKAN KARBONDIOKSIDA

Alat dan bahan Respirasi menghasilkan


karbondioksida

Disediakan toples A, B dan C

Tahap awal / pembukaan

Tiap-tiap Toples A, B dan C di Tiup

Tahap kegiatan

Setelah di tiup toples B mengalami


perubahan warna menjadi keruh

Tahap Akhir
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107
MODUL 9 KEGIATAN PRAKTIKUM 1
UDARA ( LILIN )
LAPORAN KE – 14

A. JUDUL PERCOBAAN
I. Pembakaran Memerlukan Udara
II. Udara Menekan dari Tekanan Tinggi ke Tekanan Rendah
B. TUJUAN
Menjelaskan kegunaan udara
C. ALAT DAN BAHAN
1) Lilin 2 batang yang sama
2) Korek api
3) Gelas dengan 3 ukuran yang berbeda
4) Stop watch
5) Piring atau mangkok
D. LANDASAN TEORI
Udara merupakan bagian terluar dari bumi yang memiliki peran yang sangat penting
bagi kehidupan manusia di bumi. Pada hakikatnya makhluk hidup memerlukan oksigen.
Jumlah oksigen di udara kurang lebih hanya 20% dari keseluruhan udara yang ada. Oleh
sebab itu, kita harus berhati-hati dalam memelihara keberadaan udara tersebut, agar
makhluk hidup tidak kesulitan dalam mendapatkan udara. Disamping itu, udara juga
bergerak memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Penyebab utama dari
gerakan udara adalah perbedaan suhu. Perbedaan suhu menimbulkan perbedaan tekanan
udara sehingga terjadi gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi menuju daerah
bertekanan udara rendah.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
I. Pembakaran Memerlukan Udara
1. Sediakan 2 lilin yang sama ukurannya, berdiameter, Panjang, warna dan bentuknya.
2. Letakkan kedua lilin di atas meja, dan berikanlah jarak antar lilin sekitar 30 cm.
3. Nyalakan kedua lilin tersebut.
4. Tutup salah satu lilin dengan gelas.
5. Bandingkan lama lilin menyala antara kedua lilin tersebut. Amatilah dan catat
perubahan yang terjadi.
6. Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati
7. Masukkan data pengamatan pada table yang tersedia
8. Ulangi langkah 6 sampai dengan 8, untuk 5 kali pengamatan.
F. HASIL PENGAMATANTabel 9.1. Pengamatan Lilin

No. Selang waktu sampai lilin mati (t)

1 10 detik

2 11 detik

3 9 detik

4 7 detik

5 7 detik
G. PEMBAHASAN
Semakin kecil ukuran gelas yang digunakan maka semakin cepat nyala lilin akan
padam, dan semakin besar ukuran gelas yang digunakan untuk menutup lilin maka waktu
yang digunakan pun lumayan lama untuk lilin bisa padam. Dari percobaan di atas maka
diperoleh rata rata waktu ketika lilin dinyalakan kemudian ditutup gelas dan lilin itu padam
sampai 5 kali percobaan membutuhkan waktu yang bervariasi tergantung dengan besar-
kecilnya gelas yang digunakan untuk menutup lilin, ini menunjukkan bahwa dalam
pembakaran memerlukan udara. Sementara lilin yang tidak ditutup gelas akan tetap menyala
namun pada lilin yang ditutup gelas hanya sesaat saja menyala kemudian langsung padam
karena di dalam gelas hampa udara/tidak ada oksigen.

H. PROSEDUR PERCOBAAN
II. Udara Menekan dari Tekanan Tinggi ke Tekanan Rendah
1. Letakkan lilin diatas piring/mangkok dari bahan gelas
2. Isilah air dalam piring/mangkok kira-kira setinggi 2cm
3. Nyalakan lilin, selanjutnya tutuplah lilin dengan gelas kaca
4. Amati nyala lilin dan permukaan air dalam gelas
5. Catatlah hasil pengamatan

I. HASIL PENGAMATAN
Air dalam gelas pelan-pelan naik dan udara menekan di dalam gelas, sehingga
menyebabkan api lilin padam. Pada detik ke 8 air naik 0.9 cm (9 mm) dan pada detik ke 14
air naik 1.5 cm (15 mm). Hal ini membuktikan bahwa udara menekan dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah. Sedangkan Lilin padam dalam jangka waktu 14 detik.
Pada saat nyala lilin yang ditutup padam, air yang berada dalam gelas tingginya berubah
menjadi lebih tinggi daripada kondisi awal. Hal ini menunjukkan adanya perubahan dan
pergerakan udara. Dimana tekanan udara bagian yang ditutup gelas lebih rendah daripada
yang diluar. Sehingga, ketika nyala api pembakaran redup air berpindah dari ruangan
dengan tekanan udara ke bagian ruangan yang memiliki tekanan udara rendah.
Pada saat kondisi awal tinggi air dalam gelas sekitar ± 2 cm dari permukaan dan
berangsur naik menjadi 1.5 cm (15 mm) setelah lilin padam.

J. PEMBAHASAN
Berdasaran hasil pengamatan tersebut dapat dikatakan bahwa pada saat kondisi awal
tinggi air dalam gelas sekitar ± 2 cm dari permukaan dan berangsur naik menjadi 1.5 cm
setelah lilin padam. Pada saat nyala lilin yang ditutup padam, air yang berada dalam gelas
tingginya berubah menjadi lebih tinggi daripada kondisi awal. Hal ini menunjukkan adanya
perubahan dan pergerakan udara. Dimana tekanan udara bagian yang ditutup gelas lebih
rendah daripada yang diluar. Sehingga, ketika nyala api pembakaran redup air berpindah
dari ruangan dengan tekanan udara ke bagian ruangan yang memiliki tekanan udara rendah.

K. KESIMPULAN
Dari percobaan Pembakaran Memerlukan Udara dapat diketahui bahwa lilin akan
mudah padam ketika berada di tempat hampa udara/tidak ada oksigen, sedangkan lilin yang
ada di tempat terbuka akan terus menyala di sebabkan oleh adanya udara disekitar lilin
tersebut. Dan dapat disimpulkan bahwa nyala lilin tidak bisa dipisahkan dari udara yang ada
disekitarnya.
Dan dalam percobaan Udara Menekan dari Tekanan Tinggi ke Tekanan Rendah
dapat disimpulkan bahwa udara bergerak melakukan dari tempat bertekanan udara yang
tinggi menuju tempat bertekanan rendah.

L. PERTANYAAN
1. Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam? Jelaskan!
Jawab:
Lilin yang menyala ditutup gelas akan padam karena di dalam gelas tidak ada udara (hampa
udara) sehingga membuat lilin padam.
2. Bagaimana anda dapat menunjukkan bahwa udara memenuhi ruangan?
Jawab:
Bukti kalau udara memenuhi ruang adalah seperti jika balon ditiup makin lama akan
semakin besar mengembang, dan masih banyak contoh lainnya.
3. Bagaimana anda menjelaskan kepada siswa bahwa udara bergerak dari tempat yang
bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah
Jawab:
Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah, hal ini
dibuktikan dengan padamnya lilin dalam ruang hampa udara karena udara menekan dari
tekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan udara sebagai sumber energy?
Jawab:
Udara sebagai sumber energi, yaitu udara dapat mendorong roket keluar angkasa karena
tekanan udara yang tinggi sehingga dapat mendorong roket meluncur.

M. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. dkk (2021). Praktikum IPA di SD, PDGK 4107 / 3 sks / Modul 1-,
Tengerang Selatan: Universitas Terbuka.

N. KESULITAN DAN MASUKAN

Kesulitan
Kesulitan dalam melakukan percobaan ini adalah pertama-tama ukuran lilin yang tidak
sesuai dengan ukuran gelas yang digunakan dan kedua adalah menghitung secara akurat
berapa lama lilin mati saat ditutup dengan gelas
Masukan
Sediakan lilin yang tidak melebih ukuran gelas yang akan digunakan.

FOTO / VIDEO PRAKTIKUM

(foto-foto / video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan, proses
dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
PEMBAKARAN MEMRLUKAN UDARA

Alat dan bahan yang akan digunakan dalam


percobaan

Tahap Awal / Pembukaan

Saat lilin di tutup dengan gelas dan keadaan


lilin setelah ditutup

Proses Kegiatan

Menutup lilin dengan salah satu gelas

Tahap akhir
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM UDARA MENEKAN
DARI TEKANAN TINGGI KE TEKANAN RENDAH

Alat dan bahan

Menutup lilin dengan salah satu gelas

Tahap awal / Pembukaan

Menutup lilin dengan salah satu gelas


Sebelum lilin sepenuhnya padam

Proses kegiatan

Air naik atau berkumpul semua didalam gelas


setelah lilin mati

Tahap akhir

Anda mungkin juga menyukai