Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 11-20

p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

VARIASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEBIUL (Caesalpinia bonduc (L).


Roxb) PADA FORMULASI SEDIAAN EMULSI M/A

Densi Selpia Sopianti*, Abdul Ricki, Aina Fatkil Haque


Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

*Email : dselpias@gmail.com

Artikel diterima: 01 September 2020; Disetujui: 28 Maret 2021


DOI: https://doi.org/10.36387/jiis.v6i1.568

ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan potensi alam yang
sangat besar dalam penyedian bahan baku obat dan masih banyak tanaman yang
belum tereksplor dan dimanfaatkan dengan baik. Biji kebiul (Caesalpinia bonduc
(L). Roxb) merupakan tumbuhan obat secara empiris yang memiliki potensi besar
untuk dimanfaatkan sebagai menangkal radikal bebas atau sebagai antioksidan
karena senyawa yang ada dalam biji kebiul seperti alkaloid, flavonoid, saponin,
dan steroid. Tujuan dari penelitian ini untuk membuat sediaan emulsi M/A dari
Ekstrak Biji Kebiul yang diuji secara sifat fisiknya. Metode penelitian
menggunakan metode eksperimental skala laboratorium dimana sampel yang
digunakan adalah biji kebiul yang di ekstraksi dengan cara maserasi menggunakan
etanol 96%. Ekstrak dibuat dalam empat formula emulsi dengan konsentrasi
masing-masing 10%, 20%, 30%. Evaluasi Emulsi M/A memiliki hasil yang
sempurna yang dilakukan adalah uji stabilitas (uji organoleptis, uji pH), uji
penampang mikroskop, uji sifat alir, uji viskositas, dan uji tipe emulsi. Hasil
penelitian ini, biji kebiul dapat dibuat menjadi sediaan emulsi M/A. Variasi kadar
Ekstrak biji kebiul (Caesalpinia bonduc (L). Roxb) yang memenuhi persyaratan
evaluasi yaitu: uji organoleptis, uji pH, uji stabilitas, uji tipe emulsi, uji viskositas,
dan uji penampang mikroskop.

Kata kunci: Biji Kebiul (Caesalpinia bonduc (L) Roxb), Emulsi, Uji sifat fisik.

ABSTRACT
Indonesia is an archipelago state that is the nature have provides raw
materials from medicinal plants, it is not yet used cause medicinal plants usually
lived in the forests that have difficult access. Kebiul seed (Caesalpinia bonduc (L.)
Roxb.) is an empirically medicinal plant belonging to the Caesalpiniaceae family
which has great potential to be used as an prevent from free radicals or as an
antoxidants cause kebiul seeds contains alkaloids, flavonoids, saponins, and
steroids.The aims of this research to make a M/A emulsion substance. The sample
that have been used in this study is kebiul seeds that have extracated by
maceration and then evaporated with a waterbath. The extract was made in four
formulas with each concentration 10%, 20%, 30%. The evaluation of the M/A
have perfect result which were done, stability test (odor, color and shape /
texture and pH test) flow properties test, viscosity test, emulsion type test, and

Densi Selpia Sopianti, dkk | 11


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 11-20
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

microscope cross-section test. After analyzing the M/A emulsion substance the
results from all of the evaluations that have been done from the 4 formulas, the
kebiul seeds could be made into M/A Emulsion. Variation in contents of
Caesalpinia bonduc (L.) Roxb extract which have the requirements evaluation,
namely: organoleptic test, pH test, stability test, emulsion type test, viscosity test,
and microscope cross-section test.

Keywords: Kebiul seed (Caesalpinia bonduc (L.) Roxb), emulsion, physical


properties test

PENDAHULUAN teori yang dianggap cukup signifikan


Indonesia merupakan negara penyebab penyakit tersebut yaitu
kepulauan yang akan potensi yang reaksi radikal bebas. Berdasarkan
sangat besar dalam penyedian bahan teori ini, penyebab penyakit
baku tumbuhan obat karena sumber degeneratif (Sie, 2013).
daya tersebut tersimpan di dalam Biji Kebiul (Caesalpinia
hutan dan belum termanfaatkan bonduc (L) Roxb) merupakan
dengan baik. Berdasarkan hasil tumbuhan obat dan secara turun
penelitian, dari sekian banyak jenis temurun digunakan secara empiris
tanaman obat, baru 20-22% yang yang merupakan famili
dibudidayakan, sedangkan sekitar Caesalpiniaceae yang memiliki
78% diperoleh melalui pengambilan potensi besar untuk dimanfaatkan
langsung (eksplorasi) dari hutan sebagai menangkal radikal bebas
(Nugroho, 2010). atau sebagai antioksidan karena
Belakangan ini bumi semakin Kandungan senyawa yang ada dalam
dipenuhi oleh radikal bebas sebagai biji kebiul seperti alkaloid, flavonoid,
senyawa atau bahan potensial yang saponin, dan steroid (Sopianti, 2017).
mengancam kehidupan sel-sel dalam Penelitian sebelumnya hasil
tubuh yang normal. Radikal bebas skrining fitokimia biji kebiul
membahayakan kesehatan, radikal (Caesalpinia bondul (L). Roxb)
bebas dapat menyebabkan penyakit diperoleh dari fraksinasi aquadest
seperti kanker, jantung, artritis, dan n-heksana yang mengandung
diabetes, dan penyakit- penyakit senyawa flavonoid dan fraksinasi etil
degeneratif yang mana salah satu asetat yang mengandung senyawa

Densi Selpia Sopianti, dkk | 12


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 11-20
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

flavonoid dan saponin. Fraksinasi etil lumpang dan setemper Alat gelas
asetat yang mengandung senyawa (kaca arlogi, beker glass, cawan
flavonoid dan saponin. Sedangkan penguap, gelas ukur, erlemeyer,
hasil uji menggunakan Kromatografi batang pengaduk, vial) sendok tandu,
Lapis Tipis (KLT) pada fraksi spatula, thermometer, viskometer
aquadest, n-heksana dan etil asetat Brookfield, Mikroskop, pH meter,
diperoleh hasil positif, yaitu Alat uji sifat alir. Bahan-bahan yang
flavonoid. Sehingga kebiul memiliki digunakan adalah: ekstrak biji kebiul,
potensi yang sangat baik untuk VCO, Tragakan, Sukrosa, Natrium
pengobatan (Noviyanty, 2019). Benzoat, Aquadest, metilen blue,
Sediaan-sediaan farmasi yang sudan III, sediaan emulsi merek x.
bisa di uji terhadap hewan uji terkait Pengambilan Sampel
dengan uji toksisistas yaitu dalam Sampel yang digunakan adalah
bentuk, emulsi, suspensi,sirup. biji kebiul (Caesalpinia bonduc (L).
Namun dalam kode etik hewan uji Roxb) yang dibeli dari Pasar Kutau
bentuk emulsi merupakan bentuk Kota Bengkulu Selatan yang
sediaan yang paling nyaman. sebelumnya diverifikasi di
Berdasarkan latar belakang di Laboratorium Universitas Bengkulu.
atas, peneliti tertarik melakukan Sampel dikeringkan dan dibuat
formulasi yang dapat diberikan ke simplisia untuk diekstraksi dengan
hewan uji mencit (Mus Musculus) metode maserasi menggunakan
dari ekstrak aktif biji kebiul ( pelarut Etanol 96% dan diuapkan di
Caesalpinia bonduc (L). Roxb. atas rotary evaporator hingga di
Dengan bahan aktif ekstrak biji dapat ekstrak pekat.
kebiul. Rancangan Formulasi Sediaan
Emulsi Ekstrak Biji Kebiul
METODE PENELITIAN
Sediaan emulsi dibuat dalam 4
Alat dan Bahan yang
formulasi, dengan variasi masing-
digunakan dalam penelitian ini
masing ekstrak biji kebiul adalah F0:
adalah oven, alat maserasi, Rotari
0%, F1: 1% F2: 20% dan F3: 30%
evaporator, Timbangan analitik,
Dapat dilihat pada tabel 1.

Densi Selpia Sopianti, dkk | 13


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 11-20
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

Tabel 1. Formulasi Sediaan Emulsi Ekstrak Biji Kebiul (Caesalpinia bonduc (L).
Konsentrasi %
Bahan
F0 F1 F2 F3
Ektrak kebiul 0 10 20 30
VCO 15 15 15 15
Tragakan 2 2 2 2
Sukrosa 25 25 25 25
Natrium benzoate 0,1 0,1 0,1 0,1
Aquades ad 100 100 100 100

Pembuatan Sediaan Emulsi Dari 7, 14, dan 21 hari. Uji stabilitas


Ekstrak Biji Kabiul (Caesalpinia emulsinya secara visual dan secara
bonduc (L). Roxb) Menggunakan mikroskop (Febrina dkk, 2007).
Metode Inggris 2. Uji Viskositas
Timbang bahan sesuai dengan Pengukuran dilakukan
perhitungan, larutkan tragakan dalam menggunakan viskometer Brookfield
mortir lalu basahi dengan air pada pada suhu ruang (27°C)
sebanyak 20x air kemudian gerus menggunakan spindel no.4 pada
kuat sampai terbentuk mucilago kecepatan 100 rpm. Pengukuran
tambahkan fase minyak (VCO) dilakukan pada hari ke-0, 7, 14 dan
sedikit demi sedikit ad terbentuk 21 (Febrina, dkk, 2007).
korpus emulsi, setelah homogen 3. ji Sifat Alir
tambahkan fase air (sukrosa, natrium Ambil 10 sampai 15 ml emulsi
benzoat dan aquadest) gerus ad lalu dituangan diatas kaca kaca yang
homogen, masukan zat aktif (ekstrak dengan sudut kemiringan 45 lalu
biji kebiul), gerus ad homogen. catat berapa waktu yang dibutuhkan
Pengujian Sifat Fisik Emulsi emulsi untuk habis.
1. Uji Stabilitas 4. Uji Tipe Emulsi
Emulsi disimpan pada suhu Uji tipe emulsi dilakukan
dingin 4ºC, suhu ruangan 25ºC, dan dengan sebanyak 3 gram yang telah
suhu panas 40ºC dengan melihat dibuat dimasukkan dalam vial,
perubahan fisik (bau, warna, dan kemudian ditetesi dengan larutan
bentuk/tekstur sediaan) dan stabilitas metilen biru. Jika larutan metilen
pH (Ratnasari dan Handayani, biru segera terdispersi ke seluruh
2018), yang diamati pada hari ke 0, emulsi maka emulsinya memiliki tipe

Densi Selpia Sopianti, dkk | 14


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 11-20
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

M/A. Ambil emulsi kemudian Nama daerah kebiul yang disahkan


ditetesi dengan larutan sudan III, jika dengan surat hasil verifikasi
larutan sudan III segera terdispersi laboratorium No:
keseluruh emulsi maka emulsi 90/UN30.12LAB.BIOLOGI/PM/201
memiliki emulsi A/M (Nurdianti 9.
danTuslinah, 2017). 1. Hasil Evaluasi Stabilitas Emulsi
5. Uji Penampang Mikroskop Ekstrak Biji Kebiul
Sediaan emulsi diletakkan pada Hasil pengamatan dilakukan
kaca objek. Diamati dengan bahwa dari ke 4 formulasi dan
mikroskop dengan pembesar 10x10. perbedaan suhu tidak ada perubahan
Gambar yang diamati difoto dan baik dari Bau, Warna, dan Bentuk
diukur diameter globulnya. sediaan sehingga bisa dinyatakan
pengukuran partikel rata-rata stabil. Namun untuk uji pH terjadi
dilakukan pada hari 0 dan 21 (martin, kenaikan dan penurunan pada masing
et al 1993). masing perbedaan suhu. Suhu yang
paling stabil pH nya yaitu pada suhu
HASIL DAN PEMBAHASAN
25 0C hal ini akan berpengaruh pada
Berdasarkan hasil verifikasi
stabilitas penyimpanan. Selain itu
tanaman kebiul yang dilakukan di
juga pemeriksaan pH sediaan emulsi
laboratorium Biologi Universitas
M/A kebiul bertujuan untuk
Bengkulu, menunjukan bahwa
memastikan bahwa pH sediaan
sampel yang digunakan adalah benar
emulsi M/A kebiul sesuai dengan pH
biji kebiul (Caesalpinia bonduc (L)
normal saluran cerna, dimana kadar
Roxb) sesuai dengan Atlas Tanaman
pH normal Untuk pemakaian oral
Obat Indonesia. Hasil verifikasi
adalah 5 sampai 7 untuk sediaan oral
menyatakan bahwa tanaman yang
(Yulianto, Nugroho, Swandari,
digunakan dalam penelitian yaitu
2019). Apabila kadar pH sediaan
tanaman kebiul Famili Fabaceae,
kurang dari 5 akan dapat mengiritasi
Ordo Fabales, Nama Ilmia
lambung karena bersifat asam.
Caesalpinia bonduc (L). Roxb, dan

Densi Selpia Sopianti, dkk | 15


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 11-20
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

Tabel 2. Hasil Uji Stabilitas pada suhu 4º C Formulasi Emulsi M/A Dari Ekstrak
Biji kebiul (Caesalpinia bonduc (L). Roxb.
Parameter Pengamatan hari ke-
Formulasi Keterangan
Organoleptis 0 7 14 21
pH 6 5 5 5 Tidak Stabil
Warna Putih Putih Putih Putih Stabil
F0 Bentuk/ Larutan Larutan Larutan Larutan
Stabil
Tekstur Kental Kental Kental Kental
Bau Khas VCO Khas VCO Khas VCO Khas VCO Stabil
pH 6 6 4 5 Tidak Stabil
Putih Putih Putih Putih
Warna Stabil
Kekuningan Kekuningan Kekuningan Kekuningan
F1
Bentuk/ Larutan Larutan Larutan Larutan
Stabil
Tekstur Kental Kental Kental Kental
Bau Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Stabil
pH 5 5 5 5 Stabil
Putih Putih Putih Putih
Warna Stabil
Kekuningan Kekuningan Kekuningan Kekuningan
F2
Bentuk/ Larutan Larutan Larutan Larutan
Stabil
Tekstur Kental Kental Kental Kental
Bau Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Stabil
pH 5 6 5 4 Tidak Stabil
Putih Putih Putih Putih
Warna Stabil
Kekuningan Kekuningan Kekuningan Kekuningan
F3
Bentuk/ Larutan Larutan Larutan Larutan
Stabil
Tekstur Kental Kental Kental Kental
Bau Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Stabil

Tabel 3. Hasil Uji Stabilitas pada suhu 25ºC Formulasi Emulsi M/A Dari Ekstrak
Biji Kebiul (Caesalpinia bonduc (L). Roxb.
Parameter Pengamatan hari ke-
Formulasi Keterangan
Organoleptis 0 7 14 21
pH 5 4 4 4 Tidak Stabil
Warna Putih Putih Putih Putih Stabil
F0 Bentuk/ Larutan Larutan Larutan Larutan
Stabil
Tekstur Kental Kental Kental Kental
Bau Khas VCO Khas VCO Khas VCO Khas VCO Stabil
pH 5 4 4 4 Tidak Stabil
Putih Putih Putih Putih
Warna Stabil
Kekuningan Kekuningan Kekuningan Kekuningan
F1
Bentuk/ Larutan Larutan Larutan Larutan
Stabil
Tekstur Kental Kental Kental Kental
Bau Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Stabil
pH 5 5 5 5 Stabil
Putih Putih Putih Putih
Warna Stabil
Kekuningan Kekuningan Kekuningan Kekuningan
F2
Bentuk/ Larutan Larutan Larutan Larutan
Stabil
Tekstur Kental Kental Kental Kental
Bau Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Stabil
pH 5 5 4 5 Tidak Stabil
Putih Putih Putih Putih
F3 Warna Stabil
Kekuningan Kekuningan Kekuningan Kekuningan
Bentuk/ Larutan Larutan Larutan Larutan Stabil

Densi Selpia Sopianti, dkk | 16


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 11-20
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

Parameter Pengamatan hari ke-


Formulasi Keterangan
Organoleptis 0 7 14 21
Tekstur Kental Kental Kental Kental
Bau Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Stabil

Tabel 4. Hasil Uji Stabilitas pada suhu 40ºC Formulasi Emulsi M/A Dari Ekstrak
Biji kebiul (Caesalpinia bonduc (L)Roxb.
Parameter Pengamatan hari ke-
Formulasi Keterangan
Organoleptis 0 7 14 21
pH 5 5 5 4 Tidak Stabil
Warna Putih Putih Putih Putih Stabil
F0 Bentuk/ Larutan Larutan Larutan Larutan
Stabil
Tekstur Kental Kental Kental Kental
Bau Khas VCO Khas VCO Khas VCO Khas VCO Stabil
pH 5 4 4 4 Tidak Stabil
Putih Putih Putih Putih
Warna Stabil
Kekuningan Kekuningan Kekuningan Kekuningan
F1
Bentuk/ Larutan Larutan Larutan Larutan
Stabil
Tekstur Kental Kental Kental Kental
Bau Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Stabil
pH 5 4 5 4 Tidak Stabil
Putih Putih Putih Putih
Warna Stabil
Kekuningan Kekuningan Kekuningan Kekuningan
F2
Bentuk/ Larutan Larutan Larutan Larutan
Stabil
Tekstur Kental Kental Kental Kental
Bau Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Stabil
pH 5 4 5 4 Tidak Stabil
Putih Putih Putih Putih
Warna Stabil
Kekuningan Kekuningan Kekuningan Kekuningan
F3
Bentuk/ Larutan Larutan Larutan Larutan
Stabil
Tekstur Kental Kental Kental Kental
Bau Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Khas Kebiul Stabil

2. Hasil Pengamatan Viskositas Ekstrak Biji kebiul (Caesalpinia


bonduc (L). Roxb.
Uji viskositas menunjukkan Formulasi Hasil Viskositas
bahwa semakin banyak kandungan F0 11,5 poise
F1 12 poise
ekstrak semakin meningkat pula F2 14,5 poise
kekentalannya. Pada pengujiaan F3 24,5 poise
Merek-X 15 poise
viskositas pada emulsi yang beredar
3. Hasil Pengamatan Uji Sifat Alir
di pasaran sebesar 15 Poise dari ke-4
Uji Sifat alir bertujuan untuk
formula, formula 2 mendekati
mengetahui pemindahan, penuangan,
kekentalannya dengan emulsi yang
dan pengeluaran sebelum sediaan
ada dipasaran.
digunakan, uji sifat alir
Tabel 5. Hasil Uji Viskositas
Formulasi Sediaan Emulsi M/A Dari menggunakan alat dengan

Densi Selpia Sopianti, dkk | 17


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 11-20
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

menggunakan landasan sepanjang 10 III. Jika penambahan metilen


cm serta kemiringan landasan blueatau Sudan III tiap formulasi
sebesar 45º pada Uji sifat alir terjadi perubahan warna merata
sediaan emulsi M/A. (terdispersi) maka tipe emulsi M/A
Tabel 6. Hasil Uji Sifat Alir jika tidak merata (tak terdispersi)
Formulasi Sediaan Emulsi M/A Dari
makatipe nya A/M (Nurdianti and
Ekstrak Biji kebiul (Caesalpinia
bonduc (L). Roxb. Tuslinah, 2017).
Formulasi Rata-rata
Tabel 7. Hasil Uji Tipe Emulsi
F0 17,33 detik Formulasi Sediaan Emulsi M/A Dari
F1 18,05 detik
F2 20,56 detik
Ekstrak Biji kebiul (Caesalpinia
F3 39,58 detik bonduc (L). Roxb)
Merek-X 21,12 detik Pengujian Tipe
Formula Metilen Sudan III Emulsi
Blue A/M
Rata-rata untuk waktu sifat alir Tidak M/A
F0 Terdispersi
yang dibutuhkan untuk formula 1- Terdispersi
Terdispersi Tidak M/A
F1
formula 3 yaitu 18,05- 40,29 Terdispersi
Terdispersi Tidak M/A
detik ,sedangkan kemampuan daya F2
Terdispersi
Terdispersi Tidak M/A
tuang untuk emulsi yang beredar F3
Terdispersi
dipasaran yaitu 21,12 detik, dari ke-4
5. Hasil Pengamatan Penampang
formula, formula 2 mendekati waktu
Mikroskop
daya tuang dengan emulsi yang ada
Pengamatan penampang
dipasaran yaitu 20,56 detik. Semakin
mikroskop pada emulsi M/A yang
tinggi konsentrasi ekstrak kebiul
dilakukan menunjukan bahwa tiap
pada sediaan emulsi, maka sifat alir
formula tercampur dengan baik dan
yang di hasilkan semakin lama dan
terlihat homogen dikarenakan tidak
dalam penuangan sediaan semakin
terdapat buturan partikel sama
kental.
dengan Sediaan merek-X yang
4. Hasil Pengamatan Uji Tipe
dijadikan sebagai acuan.
Emulsi
Uji tipe emulsi bertujuan untuk KESIMPULAN
mengetahui apakah sediaan emulsi Ekstrak biji kebiul
formulasi bertipe M/A dan A/M (Caesalpinia bonduc (L). Roxb)
menggunakan metile blue dan sudan dapat diformulasi dalam bentuk

Densi Selpia Sopianti, dkk | 18


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 11-20
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

emulsi M/A. Evaluasi sediaan emulsi uji viskositas, uji tipe emulsi, dan uji
memenuhi syarat uji stabilitas (uji penampang mikroskop.
organoleptis, uji pH), uji sifat alir,

F0 F1

F2 F3
Keterangan : Homogen
Gambar 1. Hasil Penampang Mikroskop Sediaan Formulasi Sediaan Emulsi M/A
Dari Ekstrak Biji kebiul (Caesalpinia bonduc (L.) Roxb.)

UCAPAN TERIMA KASIH Akademi Farmasi Al-Fatah


Peneliti mengucapkan terima Bengkulu dan semua pihak yang
kasih kepada Direktorat Riset dan membantu dalam proses penelitian.
Pengabdian Masyarakat Direktorat
DAFTAR PUSTAKA
Jenderal Penguatan Riset dan
Febrina dkk (2007) ‘Optimasi
Pengembangan Kementrian Riset,
Konsentrasi Pulvis Gummi
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Arabicum (PGA) sebagai
Emulgator Formulasi Emulsi
Atas Dana Penelitian Dosen Pemula
Ekstrak Rimpang Kunyit
Sesuai dengan DIPA Deputi Bidang (Curcuma longa)’,Jurnal
Farmasi Udayana, 8 p. doi:
Penguatan Riset dan Pengembangan
10.24843/jfu.2019.v08.i01.p.
Kementerian Riset, Teknologi/ Manoi, F. (2006) ‘pembuatan dan
Badan Riset dan Inovasi Nasional karakteristik ekstrak kering
herbal sambiloto (
SP-DIPA-042.06.1.401516/2020 Andrographis paniculata Nees.)
tanggal 12 November 2019, Harrizul Rivai 1) , Gusmi

Densi Selpia Sopianti, dkk | 19


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 11-20
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

Febrikesari 2) , Humaira Purwatiningrum, H. (2015)


Fadhilah 2) 1)’, Jurnal ‘Formulasi Dan Uji Sifat Fisik
Farmasi Higea, 6(1). Emulsi Minyak Jarak ( Oleum
ricini ) Dengan Perbedaan
Manoi, F. (2015) ‘Pengaruh Cara
Elmugator Derivat Selulosa’,
Pengeringan Terhadap Mutu
Politeknik Harapan Bersama,
Simplisia Sambiloto’, Buletin
(09).
Penelitian Tanaman Rempah
dan Obat, 17(1), pp. 1–5. doi: Ratnasari, D. and Handayani, R. P.
10.21082/bullittro.v17n1.2006. (2018) ‘Skrining Fitokimia
Dan Uji Stabilitas Sediaan
Noviyanty dkk (2019) ‘Fraksinasi
Sirup Kayu Kuning
Dan Skrining Fraksi Biji
(Arcangelisia Flava) Untuk
Kebiul ( Caesalpinia bonduc
Memelihara Kesehatan Journal
(L) Roxb. Dengan Metode
Of Holistic And Health
KLT ( Kromatografi Lapis
Sciences’, 2(1), pp. 7–13.
Tipis) Fraction And Screening
Of Fresh Seed (Caesalpinia Rohyami, Y. (2008) ‘Penentuan
bonduc (L) Roxb Seeds With Kandungan Flavonoid dari
KLT Method ( Thin Lapis Ekstrak Metanol Daging Buah
Chromatography)’, Fraksinasi Mahkota Dewa (Phaleria
Dan Skrining Fraksi Biji macrocarpa Scheff Boerl)’,
Kebiul (Caesalpinia bonduc Logika, 58(1), pp. 1–16. doi:
(L) Roxb. Dengan Metode KLT 10.20885/logika.vol5.iss1.art2.
(Kromatography Lapis Tipis) Sie, J. . (2013) ‘Daya antioksidan
Fraction, pp. 56–64. ekstrak etanol kulit buah
Nugroho, I. A. 2010 (2016) manggis (Daya Antioksidan
‘Tumbuhan obat yang Ekstrak Etanol Kulit Manggis
dimanfaatkan oleh battra di (Garcinia mangostana Linn.)
desa sejahtera kecamatan Hasil Pengadukan Dan
sukadana kabupaten kayong RefluxA, 2(1), pp. 1–10.
utara’, Tumbuhan Obat yang Sopianti dkk (2017) ‘Prosiding
Dimanfaatkan Oleh Batra Di Seminar Nasional Herbal
Desa Sejaterah Kecamatan Medicine 2017’.
Sukadana Kabupaten Kayong
Utara, 4, pp. 299–305. Wedana, J. S. et al. (2009) ‘Optimasi
Komposisi Span ® 60 dan
Nurdianti, L. and Tuslinah, L. (2017) Tween ® 80 sebagai
‘Uji Efektifitas Antioksidan Emulgator terhadap Stabilitas
Krim Ekstrak Etanol Daun Fisik dalam Formulasi Cold
Katuk ( Sauropus androgynus ( Cream Ekstrak Kulit Buah
L ) Merr ) Terhadap DPPH’, Manggis (’, Jurnal Farmasi
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Udayana, 8, pp. 91–95.
Husada, 17(L).

Densi Selpia Sopianti, dkk | 20

Anda mungkin juga menyukai