Anda di halaman 1dari 3

A.

Hakekat Perkembangan Era Globalisasi

Menurut bahasa, global adalah seluruhnya, menyeluruh. Adapun globalisasi adalah


pengglobalan secara keseluruhan aspek kehidupan, perwujudan (peningkatan/perubahan)
secara menyeluruh di segala aspek kehidupan. Pengertian secara luas, globalisasi adalah proses
pertumbuhan negara-negara maju (Amerika, Eropa, dan Jepang) melakukan ekspansi besar-
besaran. Kemudian, berusaha mendominasi dunia dengan kekuatan teknologi, ilmu
pengetahuan, politik, budaya, militer, dan ekonomi.

Perkembangan globalisasi kebudayaan terjadi pada awal abad ke-20 dengan berkembangnya
teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama
komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan kontak fisik sebagai sarana utama
komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan sehingga perkembangan globalisasi kebudayaan
semakin cepat.

Jhon Neisbitt (1998) menyatakan bahwa kondisi seperti ini sebagai “gaya hidup global”, yang
ditandai dengan berbaurnya budaya anatarbangsa, seperti terbangunnya tata cara hidup yang
hampir sama kegemaran yang sama, dan kecenderungan yang sama, baik dalam hal makanan,
pakaian, hiburan, maupun aspek kehidupan manusia lainnya. Kenyataan seperti ini akan
berimplikasi pada hilangnya kepribadian asli dan terpoles oleh budaya yang cenderung lebih
berkuasa.

1. Pola Pikir Tantangan Pendidikan Pada Era Global

Suatu tantangan yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan adalah pola hidup modern
pada era global yang cenderung bersifat mendunia dan individual.

Permasalahan yang muncul pada era global, yaitu pada satu sisi lembaga-lembaga pendidikan
sekolah lebih mengutamakan ilmu pengetahuan dan teknologi dan pada sisi lain lebih
mengutamakan ilmu iman dan taqwa sehingga terjadi dikotomi dimana satu sisi masyarakat
peserta didik lebih menguasai ilmu pengetahuan umum, tetapi lemah dalam segi ilmu agama.
Sebaliknya, ilmu agama sangat dikuasai, tetapi ilmu umum sangat lemah.

2. Pengaruh Globalisasi terhadap Nilai Nasionalisme


a. Pengaruh Positif Globalisasi terhadap Nilai-nilai Nasionalisme
1) Dilihat dari globalisasi politilk, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis.
pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah
bagian dari suatu negara, jika pemerintahan dijalankan dengan jujur, bersih, dan
dinamis, akan mendapatkan tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut
berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
2) Dari aspek globalisasi ekonomi terbukanya pasar internasional yang menigkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Hal tersebut akan meningkatkan
kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3) Dilihat globalisasi sosial budaya, kita dapat meniru pola pikir yang baik. seperti etos
kerja yang tinggi dan disiplin serta iptek dari bangsa lain yang telah maju untuk
meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan
mempertebal rasa nasionalisme terhadap bangsa
b. Pengaruh Negatif Globalisasi terhadap Nilai-nilai Nasionalisme
1) Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Hal itu tidak menutup kemungkinan berubah
arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tersebut terjadi, rasa
nasionalisme bangsa akan hilang.
2) Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri di Indonesia. Hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukkan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat terhadap
bangsa Indonesia.
3) Masyarakat kita, khususnya remaja banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa
Indonesia. Hal itu disebabkan gaya hidupnya cenderung meniru budaya Barat yang
dianggap sebagai kiblat oleh masyarakat dunia.
4) Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan yang miskin
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat
menimbulkan pertentangan antara orang kaya dan orang miskin yang dapat
mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5) Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku
sesama warga. Dengan adanya individualisme, orang tidak akan peduli dengan
kehidupan bangsa.
3. Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi terhadap Nilai Nasionalisme

Langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai-nilai


nasionalisme, antara lain:

a. menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya semangat mencintai produk


dalam negeri
b. menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaikbaiknya
c. menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaikbaiknya
d. mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-
benarnya dan seadil-adilnya
e. selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial, dan
budaya bangsa.

Langkah-langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang


dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa sehingga kita tidak akan kehilangan
kepribadian bangsa.

4. Solusi Menanggulangi Masalah Nilai Moral

Beberapa  hal yang harus diperbaiki dalam akhlak untuk menanggulangi masalah moral, antara
lain:

a. menyisipkan nilai-nilai moral di setiap proses belajar mengajar;


b. membentuk kelas motivasi (motivation class) yang lebih menekankan pada penggugahan
motivasi internal peserta didik;
c. menambah mata pelajaran tentang pendidikan moral dan peserta didik dipersyaratkan lulus
mata pelajaran tersebut;
d. mata pelajaran yang telah mengandung nilai-nilai moral hendaknya lebih aplikatif, tidak
hanya text book;
e. menyeimbangkan porsi antara materi belajar akal (cerdas) dan hati (moral). Dalam hal ini
guru, Departemen Pendidikan Nasional, dan masyarakat pemerhti pendidikan
mengupayakan penerapan pendidikan karakter ke dalam sistem kurikulum pendidikan

Anda mungkin juga menyukai