Anda di halaman 1dari 12

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul 5 STRATEGI LAYANAN RESPONSIF


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pendekatan Konseling Berorientasi Psikoanalisis dan
Humanistik
2. Pendekatan Konseling Berorientasi Kognitif dan Perilaku
3. Pendakatan Konseling Posmodern dan Integratif
4. Layanan Referal, Konsultasi dan Advokasi
NO Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep KB 1
(istilah dan definisi) di A. Pendekatan Konseling Psikoanalisis
modul ini Pendekatan psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Frued
dalam buku Interpretation of Dream
Hakekat manusia
Frued berpendapat bahwa perilaku manusia ditentukan oeh
kekuatan-kekuatan irrasional,motivasi dan peristiwa dorongan
biologis serta dorongan insting dan peristiwa psikoseksual
tertentu pada masa lima tahun pertama kehidupannya.
- Insting ada dua (insting hidup (erros) dan
- insting mati/destruktif (thanathos)
Struktur kepribadian :
Id, Komponen kepribadian yang meyimpan
dorongan-dorongan biologis manusia yang
merupakan pusat insting yang bergerak
berdasarkan prinsipnkesenangan (pleasure
principle) dan denderung lebih memenuhi
kebutuhannya
Ego, Bergunsi menjembatani tuntutan id dengan
realitas di dunia luar dan idenya mempresentasikan
alas an dan akal sehat.
Super Ego, Berfungsi sebagai wadah impuls id,
untuk menghimbau ego agar menggatikan tujuan
yang relistik dengan moralistic serta
memperjuangkan kesempurnaan.
Asumsi tingkah laku bermasalah
Terjadi ketika dinamika antara id, ego dan super ego tidak
seimbang
Tujuan dan proses konseli
- Menjadikan ketidaksadaran menjadi sadar
- Memperkuat fungsi ego agar tingkah laku lebih
didasarkan pada perimbangan rasional bukan dari
dorongan insting
- Mengalihkan super ego dari hukuman berdasarkan
standar moral kepada standar yang lebih manusiawi

Peran dan fungsi konselor


1. Peran dan fungsi konselor dalam seting konseling individu
- Konselor berperan anonym (blank screen)
- Sebagai pendengar aktif
- Sebagai analisator konflik
Fungsi:
- Menciptakan hubungan keefektifan dalam hubungan
personal
- Mendorong terjadinya pemindahan perasaan konseli
- Memperoleh kendali atas tingkah laku yang implisist
dan irasional
- Berusaha membantu konseling mencapai kesadaran
atas pengalaman-pengalaman yang ditekan kealam
bawah sadarnya.
2. Peran dan fungsi konselor dalam setting konseling kelompok
Pemimpin kelompok psikoanalisis memiliki sikap
- objektif, hangat,anonym.
- Memberikan energy positif
- Mengerti apa yang dirasakan anggota kelompok
3. Tahapan konseling
- Tahapan pembukaan (the opening phase)
- Pengembangan transferensi (the development of
transference)
- Bekerja melalui transferensi (working through)
- Resolusi trsnferensi (the resolution of transference)
4. Teknik konseling
- Asosiasi bebas
- Penafsiran
- Analisis mimpi
- Analisis resistensi
- Analisis transferensi
- kepribadian (case histories)
- Hipnotis

B. Pendekatan Konseling Person Centered


Pendekatan konseling berpusat pribadi dikembangakan oleh
Carl Ransom Rogers yang bernama non directive counseling
(1940-an) dan barganti nama client centered therapy (1950-
an)
Pendekatan ini dikenal dengan tiga istilah
- (person centered approach)
- (person-centerd therapy)
- (person-centered counseling)
Hakekat manusia :
Manusia mempunyai potensi untuk memahami diri
sendiri dan mengatasi masalahnya sendiri
Berkembang ke arah yang lebih baik (aktualisasi diri)
Manusia melakukan sesuatau bersadarkan persepsinya
(subjektif)
Setiap manusia pada dasarnya baik sesuai dengan harkat
dan martabat
Dapat bertanggung jawab dan konstrukitf
Struktur kepribadian
Organisme
Medan fenomena (phenomenal field)
Self
Asumsi tingkah laku bermasalah :
Penghargaan bersyarat ( conditions of worth)
Inkongruensi
Sikap defensi
Disorganisasi
Tujuan dan proses konseling :
Aktualisasi diri (self actualizing)
Berfungsi penuh (fully function person)
- Memiliki keterbukaan terhadap pengalaman
( openness to experience)
- Kepercayaan pada diri sendiri
- Mengevaluasi berdasarkan internal sendiri (internal
source evaluation)
- Keinginan untuk berkelanjutan untuk berkembang (
willingness to continue growing)
1. Peran dan fungsi konselor
Peran dan fungsi konselor dalam seting konseling individu
- Konselor sebagai fasilitator dan reflector (
memfasilitasi atau akomodasi konseli mencapai
pemahaman diri dan mengkalirifikasi memantukan
kembali perasan dan sikap terhadap konselor sebagai
representasi orang lain)
Peran dan fungsi konselor dalam seting konseling
kelompok
- Mendengarkan secara efektif dan sensitive
- Meringkas
- Berbagi pengalaman pribadi
- Merespons
2. Tahapan konseling
Menciptakan kondisi dan hubungan fasilitatif
Memnberikan kebebasan konseli untuk mengekspresikan
perasaannya
Mengidentifikasi perasaan konseli
Mengembangkan pemahaman konseli
Merefleksikan pengalaman untuk terbuka pada perubahan
3. Teknik konseling
- Active listening
- Reflection of thougths and feelings
- Clarification
- Summarization
- Confrontation
- Open-ended statements

C. Pendekatan Konseling Gestal


Pendekatan konseling gestalt dikembangkan oleh Frederick
S. Perls
Konseling gestalt pendekatan yang eksistensial,
penomenologis, dan berpijak pada premis bahwa individu
harus mengerti konteks hubungan dengan lingkungan
Hakekat manusia :
1). Individu salaing tersusun sepenuhnya dari bagian-bagian
yang saling berkaiatan
2). Individu juga bagian dri lingkungannya sendiri dan tidak
bisa dimengerti jika terpisah darinya
3). Individu memilih cara mereka sendiri merespon stimuli
eksternal dan internal karena mereka adalah actor bukan
reactor
4). Individu memiliki potensi untuk menyadari sepenuhnya
semua sensasi, pikiran, emosi dan persepsi
5). Individu sanggup melakukan pilihan tertentu karena
sadar betul akan diriny, lingkungan dan kebutuhannya
6). Individu memiliki kapasitas untuk mengatur hidup
mereka sendiri secar efektif
7). Individu tidak mengalami masa lalu dan masa depan,
mereka dapat mengalami hanya diri mereka di masa kini
dan sekarang
8). pada dasarnya bukan baik atau buruk
Struktur kepribadian :
1). Holisme vs dichotomy
2). The contact boundary
3). The self and self actualization
Asumsi tingkah laku bermasalah :
1) Pertentangan antara kekuatan top dog dan keberadaan
under dog
2) Prekemabangan yang terganggu karena terjadi
ketidakseimbangan antara apa-apa yang harus (self-
image) dan apa-apa yang diinginkan (self)
3) Ketidakmampuan individu mengintegrasikan fikiran,
perasaan dan tingkah laku
4) Melarikan diri dari kenyataan yang harus dihadapi
Tujuan dan proses konseling : Kesadaran
1. Peran dan fungsi konselor
1) Peran dan fungsi konselor dalam seting konseling
individu :
- Menantang Konseli
- Membantu konseli dalam melaksanakan peralihan dari
dukungan eksternal kepada dukungan internal dengan
menentukan letak jalan buntu
- Membantu konseli agar menyadari dan menembus
jalan buntu
- Menyajikan situasi yang menunjang pertumbuhan
- Memberikan perhatian pada bahsa tubuh konseli

2) Peran dan fungsi konselor dalam seting konseling


kelompok :
- Berfokus pada kesadaran, kontak dan model konselor
mengalami
- Aktif terlibat dengan anggota kelompok
- Berfungsi sebagi seniman
- Menciptakan suasana dan struktur

3) Tahapan konseling
- Fase 1 mengembangkan pertemuan konseling agar
tercapai situasi yang memungkinkan perubahan-
perubahan yang diharapkan pada klien
- Fase 2 konselor berusaha meyakinkan dan
mengkondisikan untuk mengikuti predesedur yang
telah ditetapkan sesuai kondisi klien.
- Fase 3 konselor mendorong klien untuk mengatakan
perasaan-perasaannya pada saat ini
- Fase 4 klien menunjukkan ciri-ciri yang menunjukkan
integritas kepribadiannya sebgai individu yang unik
dan manusiawi
Teknik konseling
1). Kursi kosong (Empty Chair)
2). Top dog Versus Under dog
3). Membuat serial (making the rounds)
4). “Saya bertanggung jawab atas…” (I Take
Responsibilatyfor…)
5). Bermain proyeksi (Playing projection)
6). Pembalikan (Reversal Technique)
7).Latihan gladiresik (The Rahearasal Experiment)
8) Latihan melebih-lebihkan (The Exaggeration
Experiment)
9) Tetap pada persaan (Staying with the feeling)
10) Bahasa “saya” (“I” Language)
11)
KB 2
A. Pendekatan Konseling Rational Emotive Behaviour dan
Kognitive Behaviour
- Pendekatan Rational Therapy dikembangkan oleh
Albert Ellis berfokus pada kerja berfikir (thinking) dan
bertindak (acting)
- Hakekat manusia pada dasarnya unik dan memiliki
kecenderungan berfikir rasional dan irasional
- Struktur kepribadian (Activiting event(A), Belief (B),
Emotional Consequence (C), Disputing (D), Effect (E)
- Asumsi tingkah laku bermasalah perspektif pendekatan
KREB : tingakah laku yang di dasarkan pada cara
berfikir yang irrasional
- Tujuan konseling : mengurangi cara berfikir irrasional,
memiliki pandangan hidup yang realistic dan toleran,
menerima diri, orang lain dan lingkungan tanpa syarat
1. Peran dan fungsi konselor
- Konsling individual :membantu klien untuk
membebaskan diri dari gagasan-gagasan yang tidak
logis untuk belajar gagasan yang logis sebgai
penggantinya
- Konseling kelompok : membantu peserta
menginternalisasikan filosofi kehidupan yang rasional
2. Tahapan konseling :
- Pembinaan hubungan konseling
- Pengelolaan pemikiran dan cara pandang
- Pengelolaan emosi atau afektif
- Pengelolaan tingkah laku
3. Teknik konseling :
- teknik kognitif.
- teknik emotif,
- teknik behavior
b. Pendekatan Konseling Behaviour
- Konseling behavior dikembangkan oleh Ivan Pavlov
Hakekat manusia pada :
- Manusia bertingkah laku melalui proses belajar
- Manusia berkembang melalui proses kematangan dan
belajar
- Manusia bertindak dengan lingkungannya
- Manusia bersifat unik
- Manusia memiliki kebutuhan bawaan dan yang
dipelajari
- Manusia bersifar reaktif
- Manusia dipengaruhi oleh aspek kognitifnya
c. Struktur kepribadian :
- Teori pengkondisian klasik
- Teori pengkondisian operan
- Teori belajar sosial
d. Asumsi tingkah laku bermasalah
tingkah laku bermasalah atau maladaptive muncul dan
dipelajari oleh individu melalui interaksinya dengan
lingkungan.
e. Tujuan dan proses konseling :
- Sebagai refleksi masalah konseli dengan demikian
sebagai arah proses konseling
- Sebagai dasar pemilihan dan penggunaan strategi
konseli
- Sebagai kerangka untuk menilai konseling.

1. Tahapan konseling :
- Pembinaan hubungan konseling
- Identifikasi masalah (Asesmen)
- Merumuskan tujuan (Goal setting)
- Implementasi teknik (Technique implementation)
- Evaluasi dan pengakhiran ( Evaluation and
termination)
2. Teknik konseling
- Teknik untuk meningkatkan tingkah laku
- Teknik menurunkan tingkah laku

B. Pendekatan Konseling Realita


Dipelopori oleh William Glasser dalam buku berjudul Reality
Therapi
- Hakekat manusia :
- Manusia terlahir dengan lima kebutuhan dasar survival,
love and belonging, freedom/independence dan fun
- Perbedaan antara apa yang diingainkan dengan persepsi
tentang apa yang diperoleh merupakan sumber utama
dalam bertindak pada suatu peristiwa
- Semua perilaku manusia dibentuk oleh acting, thinking,
feeling dan kondisi fisiologis (Physiologi)
- Perilaku manusia berasal dari dalam diri
- Manusia melihat dunia melalui system perseptual
Asumsi tingkah laku bermasalah
Tujuan dan proses konseling ;
- Membantu menghubungkan (connect) atau
menghubungkan ulang (reconnected)
Peran dan fungsi konselor
- Konseling individual :
a). Mengembangkan kondisi fasilitatif dalam konseling dan
hubunngan baik dengan klien
b). Mengajarkan klien untuk mengevaluasi perilakunya
c) Menyampaikan dan meyakinkan kepada klien bahwa
seburuk apapun suatu kondi
- Konseling kelompok :
a). Melibatkan diri dengan konseli dan kemudian membuatnya
menghadapi kenyataan
1. Tahapan konseling :
wants (keinginan), doing (melakukan), evaluation (penilaian),
planning (merencanakan)
2. Teknik konseling :
- Metafora
- konfrontasi,
- paradoksikal, p
- Pengembangan keterampilan,
- renegosiasi,
- menggunakan kata kerja

KB 3
A. Pendekatan Konseling Singkat Berfokus Solusi
Dipelopori oleh Insoo Kim Berg dan Steve De Shazer
Asumsi tingkah laku bermasalah : individu bermasalah karena
ketidakmampuannya untuk mencari dan mengefektifkan dalam
melakukan pemecahan yang telah dilakukannya
Tujuan dan proses konseling : membantu konseli untuk
mengadopsi pergeseran sikap dan bahasa konseli dari berbicara
mengenai permasalahan menjadi berbicara tentang berbagai
solusi
Peran dan fungsi konselor
- Setting konseling individual : memfokuskan pada
memfasilitasi konseli untuk melakukan perubahan yang
kecil, realistikdan dapat dicapai oleh konseli dan
mengarahkan konseli pada hasil positif
- Setting konseling kelompok : sebagai kolaborator dan sikap
konsultatif membuat konseli dapat menciptakan sendiri
peluang solusi yang terbaik sesuai kemampuan
Tahapan konseling :
Konselor melakukan aktivitas (penciptaaan kondisi fasilitatif
dan kolaboratif, pembicaraan topic netral, penjelasan proses
konseling)
Konseli dibrikan kesempatan untuk memaparkan masalah
mereka yang dimungkinkan adanya solusi
Konselor berkolaborasi dengan konseli dalam membangun
tujuan yang dibentuk secara spesifik dengan baik dan secepat
mungkin
Konselor menanyakan konseli tentang saat di mana masalah
sudah tidak ada/ saat masalah terasa agak ringan
Membangun solusi (solution-building)
Teknik konseling :
1. Pertanyaan pengecualian (Exception Question)
2. Pernyataan keajaiban (Miracle Question)
3. Pertanyaan berskala (Scaling Question)
4. Rumusan tugas sesi pertama (Formula First Seasion
Task/FFST)
5. Umpan balik (Feedback)
6. Presession change question (pertanyaan perubahan pra
pertemuan)
B. Pendekatan Konseling Naratif
Dikembangkan oleh Michael White
Hakikat manusia : manusia diapandang memiliki kemampuan
berfikir kreatif dan imajinatif
Asumsi tingkah laku bermasalah : ketika individu tersebut
tidak dapat mengeksplorasi ke dalam diri mereka sendiri
Tujuan dan proses konseling : membantu konseli memahami
kisah yang telah membentuk kehidupannya dan konseli
diberikan keterampilan untuk menentang cerita tersebut
Peran dan fungsi konselor
Konseling individual : fasilitator aktif
Konseling kelompok : Kolaborator ahli dalam memberikan
pertanyaan, mengatasi dan menghapus permasalahan anggota
kelompok secepat mungkin
Tahapan konseling :
Membangun hubungan baik
Berkolarasi dengan konseli dengan membuat kesepakatan
secara bersama untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi
Memunculkan masalah yang menjadi keluhan
konselisekaligus mengeksplorasi strategi penyelesaiannya
Melakukan asesmen dan mengidentifikasi bagaimana
masalah tersebut mengganggu konseli
Menetapkan tujuan
Menemukan bukti historis untuk mendukung pandangan
baru dari konseli
Meminta konseli untuk berspekulasi mengenai masa
depan
Menemukan atau menciptakan dukungan untuk
memahami dan mendukung cerita baru
Evaluasi
Pengakhiran
Teknik konseling :
Pertanyaan dan pertanyaan lagi
Eksternalisasi dan dekonstruksi
Mencari hasil unik
Cerita alternative dan penulisan ulang
Mendokumentasikan bukti

C. Pendekatan Konseling Kreatif


Diperkenalkan oleh Dr. Ed Jacobs
Impact counseling menekankan pada penggunaan teori
konseling secara kreatif (REBT, TA, Reality Therapy dan
Gestalt Therapy)
Tujuan dan proses konseling : membuat konseli berfikir untuk
diri mereka sendiri sehingga meningkatkan kepercayaan diri
dan kemandirian, membuat konseli lebih aktif, berfikir dan
melihat pengalaman selama sesi berlangsung
Peran dan fungsi konselor :
- Konseling individu : pendekatan directive di mna
konselor menjadi menjadi aktif dalam proses
konseling.
- Konseling kelompok : konselor dapat menggunakan
berbagai model impact therapy
Tahapan konseling :
- Rapport (R),
- Countrct (C),
- Focus (F),
- Fase Funnel(F) ,
- Closing (C)
Teknik konseling :
1. Menggunakan props/perangkat kreatif
2. Menggunakan kursi
3. Menggunakan gerakan (Movement)
4. Menggunakan tulisan dan gambar
5. Menggunakan analogi dan fantasi

KB 4
A. Layanan Referal
Referral atau lebih dikenal alih tangan kasus apabila
konselor telah mengeluarkan segenap tenaga dan kemampuan
untuk memecahakan masalah konseli ,tetapi belu berhasil
makan harus dilimpahkankepada pihak lain yang lebih
mengetahui.
Aplikasi layanan referral
1. Konselor menggunakan pendekatan langsung dengan
siswa dan mengungkapkan kepedulian terhadap
kesejahteraannya
2. Mengantisipasi kekhawatiran dan ketakutan konseli dan
membahas dengan konseli yang bersangkutan untuk
mengatasi rasa kekhawatirannya
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempertimbangkan alternative lain dengan menyarankan
bahwa ia mungkin perlu waktu memikirkannya
4. Tanyakan kepada siswa di kemudian hari, tindakan apa
yang telah diambillnya. Layanan Konsultasi

B. Layanan Konsultasi
Konsultasi berarti sebuah proses berbagi informasi, ide,
koordinasi, membandingkan pengamatan dan
mengembangkan menjadi pola, membuat kesepakatan
menjadi keputusan dan yang menjadi langkah berikutnya
yang perlu dilakukan.
diselenggarakan: Guru mata pelajaran, orang tua siswa,
administrator pendidikan
Aplikasi layanan konsultasi :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Mengklarifikasi situasi konsulti
3. Mengidentifikasi tujuan
4. Mengobservasi dan merekam perilaku
5. Mengembangkan rencana aksi
6. Konsultasi merencanakan rencana aksi
7. Tindak lanjut

C. Layanan Advokasi
Layanan advokasi yang berhubungan dengan kepribadian
individu yang mengalami masalah kesenjangan social.
Kompetensi konselor dalam bidang advokasi
1. Kompetensi advokasi untuk konselor sekolah
professional dalam bidang disposisi
2. Kompetensi advokasi untuk konselor sekolah dalam
bidang pengetahuan
3. Kompetensi advokasi untuk konselor dalam bidang
keterampilan
Aplikasi layanan advokasi
1. Mengidentifikasi masalah
2. Kumpulkan informasi tambahan
3. Mengidentifikasi pemangku kepentingan
4. Meneliti sejarah masalah
5. Mengidentifikasi hambatan kelmbagaan dan/atau
lingkungan yang berkontribusi terhadap masalah tersebut
6. Kembangkan rencana aksi
7. Tetapkan tujuan dan kembangkan lagkah-langkah
akuntabilitas
Daftar materi yang sulit 1. Pendekatan psikoanalisis
dipahami di modul ini 2. Pendekatan berorientasi kognitif dan prilaku
3. Pendekatan konseling postmodern dan integrative
3 Daftar materi yang 1. reveral
sering mengalami 2. Layanan Advokasi
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai