Annisa Fadhila - LK 1.5 - BK
Annisa Fadhila - LK 1.5 - BK
3) Tahapan konseling
- Fase 1 mengembangkan pertemuan konseling agar
tercapai situasi yang memungkinkan perubahan-
perubahan yang diharapkan pada klien
- Fase 2 konselor berusaha meyakinkan dan
mengkondisikan untuk mengikuti predesedur yang
telah ditetapkan sesuai kondisi klien.
- Fase 3 konselor mendorong klien untuk mengatakan
perasaan-perasaannya pada saat ini
- Fase 4 klien menunjukkan ciri-ciri yang menunjukkan
integritas kepribadiannya sebgai individu yang unik
dan manusiawi
Teknik konseling
1). Kursi kosong (Empty Chair)
2). Top dog Versus Under dog
3). Membuat serial (making the rounds)
4). “Saya bertanggung jawab atas…” (I Take
Responsibilatyfor…)
5). Bermain proyeksi (Playing projection)
6). Pembalikan (Reversal Technique)
7).Latihan gladiresik (The Rahearasal Experiment)
8) Latihan melebih-lebihkan (The Exaggeration
Experiment)
9) Tetap pada persaan (Staying with the feeling)
10) Bahasa “saya” (“I” Language)
11)
KB 2
A. Pendekatan Konseling Rational Emotive Behaviour dan
Kognitive Behaviour
- Pendekatan Rational Therapy dikembangkan oleh
Albert Ellis berfokus pada kerja berfikir (thinking) dan
bertindak (acting)
- Hakekat manusia pada dasarnya unik dan memiliki
kecenderungan berfikir rasional dan irasional
- Struktur kepribadian (Activiting event(A), Belief (B),
Emotional Consequence (C), Disputing (D), Effect (E)
- Asumsi tingkah laku bermasalah perspektif pendekatan
KREB : tingakah laku yang di dasarkan pada cara
berfikir yang irrasional
- Tujuan konseling : mengurangi cara berfikir irrasional,
memiliki pandangan hidup yang realistic dan toleran,
menerima diri, orang lain dan lingkungan tanpa syarat
1. Peran dan fungsi konselor
- Konsling individual :membantu klien untuk
membebaskan diri dari gagasan-gagasan yang tidak
logis untuk belajar gagasan yang logis sebgai
penggantinya
- Konseling kelompok : membantu peserta
menginternalisasikan filosofi kehidupan yang rasional
2. Tahapan konseling :
- Pembinaan hubungan konseling
- Pengelolaan pemikiran dan cara pandang
- Pengelolaan emosi atau afektif
- Pengelolaan tingkah laku
3. Teknik konseling :
- teknik kognitif.
- teknik emotif,
- teknik behavior
b. Pendekatan Konseling Behaviour
- Konseling behavior dikembangkan oleh Ivan Pavlov
Hakekat manusia pada :
- Manusia bertingkah laku melalui proses belajar
- Manusia berkembang melalui proses kematangan dan
belajar
- Manusia bertindak dengan lingkungannya
- Manusia bersifat unik
- Manusia memiliki kebutuhan bawaan dan yang
dipelajari
- Manusia bersifar reaktif
- Manusia dipengaruhi oleh aspek kognitifnya
c. Struktur kepribadian :
- Teori pengkondisian klasik
- Teori pengkondisian operan
- Teori belajar sosial
d. Asumsi tingkah laku bermasalah
tingkah laku bermasalah atau maladaptive muncul dan
dipelajari oleh individu melalui interaksinya dengan
lingkungan.
e. Tujuan dan proses konseling :
- Sebagai refleksi masalah konseli dengan demikian
sebagai arah proses konseling
- Sebagai dasar pemilihan dan penggunaan strategi
konseli
- Sebagai kerangka untuk menilai konseling.
1. Tahapan konseling :
- Pembinaan hubungan konseling
- Identifikasi masalah (Asesmen)
- Merumuskan tujuan (Goal setting)
- Implementasi teknik (Technique implementation)
- Evaluasi dan pengakhiran ( Evaluation and
termination)
2. Teknik konseling
- Teknik untuk meningkatkan tingkah laku
- Teknik menurunkan tingkah laku
KB 3
A. Pendekatan Konseling Singkat Berfokus Solusi
Dipelopori oleh Insoo Kim Berg dan Steve De Shazer
Asumsi tingkah laku bermasalah : individu bermasalah karena
ketidakmampuannya untuk mencari dan mengefektifkan dalam
melakukan pemecahan yang telah dilakukannya
Tujuan dan proses konseling : membantu konseli untuk
mengadopsi pergeseran sikap dan bahasa konseli dari berbicara
mengenai permasalahan menjadi berbicara tentang berbagai
solusi
Peran dan fungsi konselor
- Setting konseling individual : memfokuskan pada
memfasilitasi konseli untuk melakukan perubahan yang
kecil, realistikdan dapat dicapai oleh konseli dan
mengarahkan konseli pada hasil positif
- Setting konseling kelompok : sebagai kolaborator dan sikap
konsultatif membuat konseli dapat menciptakan sendiri
peluang solusi yang terbaik sesuai kemampuan
Tahapan konseling :
Konselor melakukan aktivitas (penciptaaan kondisi fasilitatif
dan kolaboratif, pembicaraan topic netral, penjelasan proses
konseling)
Konseli dibrikan kesempatan untuk memaparkan masalah
mereka yang dimungkinkan adanya solusi
Konselor berkolaborasi dengan konseli dalam membangun
tujuan yang dibentuk secara spesifik dengan baik dan secepat
mungkin
Konselor menanyakan konseli tentang saat di mana masalah
sudah tidak ada/ saat masalah terasa agak ringan
Membangun solusi (solution-building)
Teknik konseling :
1. Pertanyaan pengecualian (Exception Question)
2. Pernyataan keajaiban (Miracle Question)
3. Pertanyaan berskala (Scaling Question)
4. Rumusan tugas sesi pertama (Formula First Seasion
Task/FFST)
5. Umpan balik (Feedback)
6. Presession change question (pertanyaan perubahan pra
pertemuan)
B. Pendekatan Konseling Naratif
Dikembangkan oleh Michael White
Hakikat manusia : manusia diapandang memiliki kemampuan
berfikir kreatif dan imajinatif
Asumsi tingkah laku bermasalah : ketika individu tersebut
tidak dapat mengeksplorasi ke dalam diri mereka sendiri
Tujuan dan proses konseling : membantu konseli memahami
kisah yang telah membentuk kehidupannya dan konseli
diberikan keterampilan untuk menentang cerita tersebut
Peran dan fungsi konselor
Konseling individual : fasilitator aktif
Konseling kelompok : Kolaborator ahli dalam memberikan
pertanyaan, mengatasi dan menghapus permasalahan anggota
kelompok secepat mungkin
Tahapan konseling :
Membangun hubungan baik
Berkolarasi dengan konseli dengan membuat kesepakatan
secara bersama untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi
Memunculkan masalah yang menjadi keluhan
konselisekaligus mengeksplorasi strategi penyelesaiannya
Melakukan asesmen dan mengidentifikasi bagaimana
masalah tersebut mengganggu konseli
Menetapkan tujuan
Menemukan bukti historis untuk mendukung pandangan
baru dari konseli
Meminta konseli untuk berspekulasi mengenai masa
depan
Menemukan atau menciptakan dukungan untuk
memahami dan mendukung cerita baru
Evaluasi
Pengakhiran
Teknik konseling :
Pertanyaan dan pertanyaan lagi
Eksternalisasi dan dekonstruksi
Mencari hasil unik
Cerita alternative dan penulisan ulang
Mendokumentasikan bukti
KB 4
A. Layanan Referal
Referral atau lebih dikenal alih tangan kasus apabila
konselor telah mengeluarkan segenap tenaga dan kemampuan
untuk memecahakan masalah konseli ,tetapi belu berhasil
makan harus dilimpahkankepada pihak lain yang lebih
mengetahui.
Aplikasi layanan referral
1. Konselor menggunakan pendekatan langsung dengan
siswa dan mengungkapkan kepedulian terhadap
kesejahteraannya
2. Mengantisipasi kekhawatiran dan ketakutan konseli dan
membahas dengan konseli yang bersangkutan untuk
mengatasi rasa kekhawatirannya
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempertimbangkan alternative lain dengan menyarankan
bahwa ia mungkin perlu waktu memikirkannya
4. Tanyakan kepada siswa di kemudian hari, tindakan apa
yang telah diambillnya. Layanan Konsultasi
B. Layanan Konsultasi
Konsultasi berarti sebuah proses berbagi informasi, ide,
koordinasi, membandingkan pengamatan dan
mengembangkan menjadi pola, membuat kesepakatan
menjadi keputusan dan yang menjadi langkah berikutnya
yang perlu dilakukan.
diselenggarakan: Guru mata pelajaran, orang tua siswa,
administrator pendidikan
Aplikasi layanan konsultasi :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Mengklarifikasi situasi konsulti
3. Mengidentifikasi tujuan
4. Mengobservasi dan merekam perilaku
5. Mengembangkan rencana aksi
6. Konsultasi merencanakan rencana aksi
7. Tindak lanjut
C. Layanan Advokasi
Layanan advokasi yang berhubungan dengan kepribadian
individu yang mengalami masalah kesenjangan social.
Kompetensi konselor dalam bidang advokasi
1. Kompetensi advokasi untuk konselor sekolah
professional dalam bidang disposisi
2. Kompetensi advokasi untuk konselor sekolah dalam
bidang pengetahuan
3. Kompetensi advokasi untuk konselor dalam bidang
keterampilan
Aplikasi layanan advokasi
1. Mengidentifikasi masalah
2. Kumpulkan informasi tambahan
3. Mengidentifikasi pemangku kepentingan
4. Meneliti sejarah masalah
5. Mengidentifikasi hambatan kelmbagaan dan/atau
lingkungan yang berkontribusi terhadap masalah tersebut
6. Kembangkan rencana aksi
7. Tetapkan tujuan dan kembangkan lagkah-langkah
akuntabilitas
Daftar materi yang sulit 1. Pendekatan psikoanalisis
dipahami di modul ini 2. Pendekatan berorientasi kognitif dan prilaku
3. Pendekatan konseling postmodern dan integrative
3 Daftar materi yang 1. reveral
sering mengalami 2. Layanan Advokasi
miskonsepsi