Sesungguhnya pemuda atau masa muda merupakan masa hidup di mana
generasi penerus harus memiliki kemauan, tekat, dan cita-cita, ada usaha yang kuat, penuh dengan dedikasi serta diwujudkan dengan tindakan yang pasti. Itulah yang dinakan MUDA sesungguhnya.
Pertama, pengetahuan wajib dimiliki sebagai sebuah sesuluh atau penerangan
menapaki jalan kehidupan. Kedua, rasa belas kasihan wajib ada dalam setiap insan. Sebab dengan memiliki rasa belas kasihan dan simpati maka secara tidak langsung telah belajar merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain (tat twam asi) sehingga meminimalisir ujaran kebencian dan lain sebagainya. Ketiga, keberanian wajib dimiliki. Sebab, jangan sampai generasi muda kita hanya berani berbicara dan berani bertindak hanya untuk sesuatu yang keliru dan cenderung negatif, namun harus berani untuk sesuatu hal yang positif. Keempat, wibawa atau karisma, rasa saling menghormati yang wajib dimiliki. Dengan kita belajar mendengarkan orang lain, maka kita akan didengarkan dan lain sebagainya. Niscaya, karisma sosok pemimpin akan melekat dalam diri setiap orang dengan pondasi yang berbarakter.
Membangun generasi muda yang berkarakter di era digital merupakan
tantangan bagi kita semua. Namun hal itu bisa kita lakukan dengan langkah kecil, yaitu memulai dari diri sendiri sehingga bisa memberikan contoh kepada orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa memberi contoh lebih baik dari pada memberi tahu. Namun, alangkah lebih baiknya kita bisa memberikan contoh namun bisa juga memberikan bimbingan pengetahuan dan penguatan bahwa karakter merupakan sesuatu yang fundamental dan penting bagi generasi muda penerus. Maka dari itu, tanamkankanlah sejak dini bahwa pengetahuan adalah kunci utama dan pertama pembangunan karakter sebab pengetahuan itu untuk kehidupan, bukan hanya untuk penghidupan. Sehingga Indonesia memiliki penerus yang memiliki karakter yang yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila, melaksanakan semboyan bhineka tunggal Ika, mentaati UUD negara Indonesia.