LEMBARAN PENGESAHAN
Dengan ini menyatakan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pengurus Rayon Syariah
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten
Masa Khidmat 2021-2022 di “sahkan” untuk digunakan sebagaimana mestinya :
Mengetahui,
Pengurus komisariat
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
UIN SMH Banten
Andre Kusnadi
Ketua Umum
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, semoga
keselamatan dan kekuatan tetap tercurah untuk kita semua. Salawat dan salam selalu
terlimpahkan pada Nabi Muhammad SAW serta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang
setia dan telah memperjuangkan dan membela kebenaran. Atas rahmat-Nya pula penyusun
dapat menyelesaikan laporan pertanggung jawaban PR SYARIAH PMII UIN SMH Banten
periode 2021-2022 ini dengan tepat waktu.
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) merupakan laporan tertulis dari berbagai
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PR SYARIAH PMII UIN SMH Banten periode 2021-
2022. Dalam LPJ ini juga dilaporkan kondisi objektif rayon, peluang dan tantangan organisasi,
inventaris, keuangan serta rekomendasi sebagai catatan yang perlu diperhatikan oleh
pengurus PR SYARIAH PMII UIN SMH Banten selanjutnya.
Demikianlah LPJ ini dibuat, semoga bermanfaat dan menjadi acuan dasar bagi
kepengurusan selanjutnya. Penyusun menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karenanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penyusunan
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga laporan kegiatan ini menambah
wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.
Penyusun
A. PENDAHULUAN
Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia atau PMII adalah organisasi kemahasiswaan
yang didirikan pada 17 April 1960, di sekolah mualimat NU Wonokromo, Surabaya.
Organisasi yang didirikan oleh 13 pendiri ini, memiliki ideologi Pancasila sebagai
falsafah bernegara dan Ahlussunah Wal Jamaah sebagai landasan serta haluan dalam
beragama (Islam).
Organisasi yang umurnya sudah menginjak 62 tahun ini, menjadi wadah
kemahasiswaan yang dimana memiliki tujuan untuk mencetak kader menjadi insan Ulul
Albab yang selalu menjunjung tinggi budi pekerti serta keilmuan (kualitas diri).
"Transformasi Gerakan, Merawat Peradaban" menjadi sebuah moto pemicu untuk
bagaimana kader bisa membuat inovasi-inovasi baru dalam berorganisasi serta tidak gaptek
dalam menyikapi pesatnya digitalisasi yang kian tahun selalu mengalami peningkatan.
B. KONDISI OBJEKTIF KOMISARIAT
Melihat keadaan PMII pada hari ini, banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi di
dalam tubuh organisasi kita, meliputi aspek sosial, budaya, agama, etika, dll. Menyikapi hal
demikian, kita sebagai mahasiswa harus bisa beradaptasi/menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang kita hadapi saat ini.
Banyaknya pemerosotan yang di alami kita selaku warga pergerakan terutama dalam
hal mentalitas dan kualitas diri kita selaku kader PMII.
Dampak dari covid 19 yang sama sama masih kita rasakan, ini menjadi salah satu
penyebab perubahan pola pikir kader terutama dalam pembentukan karakter.
Kondisi generasi nampoled yang sudah nyaman dengan dunia gadgeting, mengubah
sedikit demi sedikit gaya dan pola hidup kader terutama dalam peningkatkan kualitas diri.
Problematika mengenai kualitas dari tahun ke tahun selalu menjadi topik panas diskusi,
untuk bagaimana bisa menciptakan kualitas diri untuk kader kader PMII. Di setiap tahunnya,
PMII selalu mencetak kuantitas yang memang tidak kurang dari 500 kader dalam delapan
kali kaderisasi yang dilakukan oleh rayon rayon dibawah naungan komisariat. Lalu yang
menjadi pertanyaan dan PR kita bersama adalah harus di seperti apakan kader yang kita
rekrut ini?.
Berbagai macam metode dilakukan demi terjalinnya harmonisasi antar kader dan
pengurus guna untuk saling memahami dan bisa meningkatkan kualitas diri.
Karena mau bagaimanapun, organisasi yang berdiri pada tahun 1960, ini memiliki visi
misi yang salah satunya adalah untuk mencetak kader menjadi insan yang Ulul Albab,
memiliki Budi pekerti yang tinggi, dan juga selalu menjunjung norma norma yang berlaku
dalam organisasi.
Maka dari itu, masih banyak tugas kita selaku kader PMII, baik struktural ataupun non
struktural, anggota maupun pengurus, untuk bagaimana menjaga keutuhan dan
keharmonisasian organisasi serta senantiasa menjujung nilai nilai dan norma norma yang
berlaku didalam organisasi.
C. STRUKTUR KEPENGURUSAN
Pengurus Rayon Syaruah
STRUKTUR KEPENGURUSAN
RAYON SYARIAH
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
(Indonesia Moeslem Student Movement)
UIN SMH BANTEN
MASA KHIDMAT 2021-2022
Ketua Umum :Sahril Anwar
Biro PAO
Nining
Siti Komalasari
Alvas Vetikal
Sefti
RabiatulAdawiyah
Biro Kaderisasi
Andi Saputra
Taufik Hidayat
Ade Sunjaya
Rifky Khumaeni
Lisda
Sofyan Saury
Nathania Nuravissa
Yeni Julianti
Sobriyah
Lisda Siti Fadilah
Muhammad Faki
Biro Kajian
Niswatussolikhah
Listi yanti
Syifa Fathuddin
Ubaidillah
Fikri Hidayatsyah
Koharudin
Biro SOSHUM
Nugi Hardihugraha
Eka Nopriansyah
Latif Husein
Latifah
Mutiara Safira
Gina Mufida
Arin
Ahmad Jarnuji
Biro Keagamaan
Ketua Biro :Syahrullah
Sekretris Biro :Nur Lela
Fahrurazi
Tia Muniba
Dika Tabrozi
Rivaldi
Evi Rahmawati
Hari Fikriansyah
Nispi
Rajullah
Ahmad Syahrudin
Biro KTI
Ketua Biro :Muhammad Rizky Rifalah
:Sukhoyah Sunayah
Sekretaris Biro
M Aqil Fahmi
Novi
Usman Aliman
Muhammad faki
Rian
Linda
Salman Al Ghifari
Yasirly