Anda di halaman 1dari 1

Aku

Aku pernah menjadi aku; yang menganggap janji hanya alibi bagi mereka yang mencoba lari,
dari pertanyaan-pertanyaan tentang pernyataan yang hakiki.

Aku pernah menjadi aku; yang berdiri di atas padang mandalawangi, yang mendengarkan cerita-
cerita pendaki yang mati ditikam kesombongannya sendiri.

Aku pernah menjadi aku; yang malu dengan bayangannya sendiri, yang bersembunyi dari terik
matahari seperti pencuri. Dan ribuan tanya menghakimi keberadaanku yang telah jauh dari diri
sendiri.

Aku pernah menjadi aku, sebelum akhirnya maut mempertemukanku lebih dulu denganmu.
Kamu membebaskanku dari terungku jiwaku, membatasi setiap imagi liar yang menggerogoti
syaraf-syaraf di otakku.

Aku pernah menjadi aku; seegois-egoisnya manusia, yang berjalan dengan kedua tangan melipat
di depan dada. Sebelum akhirnya mata angin menutup pandanganku, kaudatang menuntun
langkahku.

Aku pernah menjadi aku; seonggok daging tak memiliki rasa, sebelum akhirnya kaudatang
memberiku sebongkah asa, dan kuberikan kamu selembar puisi tentang cinta.

Anda mungkin juga menyukai