Hei, kamu yang di sana. Yang dibentang spasi dan jeda bernama jarak.
Masih penasaran? Aku masih menyimpannya, loh. Jawaban untuk
pertanyaan yang tak pernah kauajukan.
Aku percaya pertemuan ada untuk sebuah alasan. Dan pada akhirnya aku
tahu alasan itu. Hanya saja yang tak bisa kupercaya sampai sekarang
adalah ketika kamu yang tadinya adalah ketiadaan, bagaimana caranya
bisa masuk ke dalam pikiranku perlahan? Dan menimbulkan kerinduan
yang tak tertahankan?
Tunggu, kita ini dipisahkan oleh jarak. Kautahu, aku manusia paling tak
bersuara. Aku adalah manusia yang saban hari berjalan menunduk; tak
kuasa menatapmu sembari menyadari kesederhanaanku.
Satu hal yang kupelajari selama ini adalah waktu bisa mencuatkan rasa.
Aku yakin kamu pasti sudah tahu seperti apa. Aku yakin, kamu pasti
sudah pernah terjatuh sebelumnya dalam perasaan yang meranggas
kerinduanmu.