Anda di halaman 1dari 3

DEMAM TIFOID

Kode Nomor : / No. Revisi : Halaman : 1/


Ditetapkan :

PANDUAN
PRAKTIK Tanggal Terbit : / /
KLINIS

PENGERTIAN Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh kuman
Salmonella typhi yang masuk melalui saluran cerna.

ANAMNESIS 1. Demam 7 hari atau lebih. Demam timbul insidious, kemudian demam naik secara bertahap
setiap hari
2. Gejala sistemik yang biasanya timbul menyertai demam : malaise, nyeri kepala, nyeri perut,
mialgia, nausea, anoreksia
3. Gejala saluran cerna bervariasi: perut kembung, diare atau konstipasi
PEMERIKSAAN 1. Pada sebagian pasien, lidah tampak kotor di bagian tengah, sedang tepi dan ujungnya kemerahan
FISIS 2. Banyak dijumpai gejala meteorismus, hepatomegali lebih sering dijumpai daripada
splenomegali, nyeri pada perabaan
3. Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan kesadaran, kejang, dan ikterus
KRITERIA 1. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis di atas. Dengan kriteria ini maka seorang
DIAGNOSIS klinisi dapat membuat diagnosis tersangka tifoid.
2. Diagnosis pasti ditegakkan melalui isolasi S.typhi dari darah
3. Dapat pula digunakan uji serologi Tubex TF (IgM Salmonella):
a. < 2 : Negatif : Tidak menunjukkan infeksi demam tifoid
b. 3 : Borderline : Sebaiknya diulang setelah 3 – 5 hari
c. 4-5 : Positif : Indikasi infeksi demam tifoid
d. 6 : Positif : Indikasi kuat infeksi demam tifoid
4. Uji serologis widal banyak dipakai untuk membuat diagnosis demam tifoid. Apabila titer O
aglutinin sekali periksa > 1/200 atau terdapat kenaikan titer sebanyak 4 kali (dengan jarak 1 - 2
minggu kemudian), maka diagnosis demam tifoid dapat ditegakkan. Interpretasi pemeriksaan
Widal harus dilakukan secara hati-hati karena beberapa faktor mempengaruhi hasilnya, antara
lain stadium penyakit, pemberian antibiotik, teknik laboratorium, endemisitas penyakit tifoid,
gambaran imunologi masyarakat setempat, dan riwayat imunisasi demam tifoid. Sensitivitas
dan spesifitas rendah, bergantung pada kualitas antigen yang digunakan bahkan dapat
memberikan hasil negatif pada 30% sampel biakan positif demam tifoid.
DIAGNOSIS Pada stadium dini demam tifoid, beberapa penyakit secara klinis dapat menjadi diagnosis
bandingnya yaitu:
DIFERENSIAL
1. Influenza
2. Gastroenteritis
3. Bronkitis
4. Bronkopneumonia
DEMAM TIFOID

Kode Nomor : / No. Revisi : Halaman : 2/


Ditetapkan :

PANDUAN
PRAKTIK Tanggal Terbit : / /
KLINIS

PEMERIKSAAN 1. Pada pemeriksaan darah tepi, dapat ditemukan :


PENUNJANG a. Anemia
b. Leukopeni (tetapi jarang kurang dari 3000/uL)
c. Trombositopeni (terutama pada demam tifoid berat)
d. Limfositosis relatif
2. Tubex TF (IgM Salmonella) setelah hari kelima panas
3. Serologi Widal (dilakukan pada hari ke-5 panas dan diulang 1 – 2 minggu kemudian)
4. Biakan darah
5. Rontgen toraks dan abdomen (bila diperlukan)
TATALAKSANA 1. Tirah baring
2. Kebutuhan cairan dan kalori yang cukup
3. Makanan yang tidak merangsang pencernaan, mudah dicerna dan tidak berserat
4. Antipiretik, anti mual, anti muntah (jika diperlukan)
5. Antibiotik:
a. Kloramfenicol (tidak dianjurkan bila leukosit < 2000/µl) 100 mg/kgBB/hari, oral atau IV,
dibagi dalam 4 dosis selama 10-14 hari.
b. Amoksisilin 100 mg/kgBB/hari, oral atau IV, selama 10 hari
c. Kotrimoksasol 6 mg/kgBB/hari oral selama 10 hari
d. Seftriakson 80 mg/kgBB/hari, IV atau IM sekali sehari selama 5 hari
e. Sefiksim 10 mg/kgBB/hari, oral, dibagi dalam 2 dosis, selama 10 hari.
6. Kortikosteroid diberikan pada kasus berat dengan gangguan kesadaran
EDUKASI Memberi nasihat kepada orangtua untuk meningkatkan higiene diri, makanan, serta
lingkungan, seperti mencuci tangan sebelum makan, penyediaan air bersih, dan pengamanan
pembuangan limbah feses.
PROGNOSIS 1. Prognosis pasien demam tifoid tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan kesehatan
sebelumnya, dan ada tidaknya komplikasi.
2. Munculnya komplikasi seperti perforasi gastrointestinal atau perdarahan hebat, meningitis,
endokarditis, dan pneumonia mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
3. Relaps dapat timbul beberapa kali
KEPUSTAKAAN 1. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis IDAI. Edisi kedua. Cetakan ketiga. 2012. Hal 338-45.
2. Pedoman Pelayanan Medis IDAI. Jilid satu. Cetakan pertama. 2010. Hal 47 – 49.
3. Draft Panduan Pelayanan Medis Departemen IKA RSCM. 2007.
4. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. 2005.
DEMAM TIFOID

Kode Nomor : / No. Revisi : Halaman : 3/


Ditetapkan :

PANDUAN
PRAKTIK Tanggal Terbit : / /
KLINIS

5. Muchti JE. Diagnosis Demam Tifoid. 2011. Diunduh dari :


http://www.kesad.mil.id/content/diagnosis-demam-tifoid
UNIT TERKAIT Bidang Keperawatan / Bidang Pelayanan Medis

Disclaimer : Penerapan panduan praktis klinis ini dapat disesuaikan oleh pemberi pelayanan medis pada kondisi tertentu
sesuai dengan keadaan pasien dan perkembangan ilmu kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai