Anda di halaman 1dari 2

Djsjsdkaskdjkas

Sdalsdlasdasdasdasdasdas

Asd

asdas

sakdaskldklas

Sebelumnya yang harus kita ketahui terlebih dahulu ialah berapa persen permintaan
ternak di dalam negeri dan berapa persen pertumbuhan produksi ternak di dalam negeri.
permintaan ternak itu sendiri sekitar 7-10 % per tahun (1995) dibanding pertumbuhan produksi
populasi sekitar 4 %, maka diperlukan sumber pasokan daging baru yang dimana membuat
Indonesia mau tidak mau harus mengimpor ternak demi memenuhi kebutuhan masyarakat atas
bahan ternak. Tetapi jika kita lihat, banyak sekali bahan ternak di Indonesia, namun di Indonesia
itu sendiri umumnya pada saat ini jenis peternakannya bersifat social security. Artinya, sapi
baru akan dijual atau dipotong saat-saat tertentu seperti untuk kebutuhan finansial, kurban,
hingga hajatan.

Kebanyakan orang tidak tahu apa hewan atau tumbuhan dalam daging yang mereka
makan, yang berarti mereka juga tahu sangat sedikit tentang jejak kaki lingkungannya.
Sayangnya, sebagian besar daging sapi yang dikonsumsi di seluruh dunia diimpor dari negara-
negara yang terlalu banyak mendarah daging tanah mereka dengan pohon, padang rumput dan
tanaman sehingga ternak mereka dapat memakannya. Hasilnya: deforestasi, kualitas tanah
yang buruk dan peningkatan emisi gas rumah kaca untuk beberapa nama. Tetapi ada lapisan
perak untuk awan gelap ini: sapi, domba dan kambing asli wilayah kami tidak hanya sangat
lezat, mereka juga memiliki jejak kaki lingkungan yang jauh lebih kecil daripada rekan-rekan
asing mereka.

Hal yang terutama pada ayam dan sapi . Mereka telah dibiakkan oleh manusia selama
ribuan tahun dengan tujuan meningkatkan tingkat pertumbuhan, penggemukan dan kualitas
daging mereka. Yang terbaik dari trah ini, yang dikenal sebagai Brahman, dianggap sebagai
hewan berharga di India. Tetapi Bambaiya, sapi India yang sangat besar dan gemuk, lebih
berharga daripada rekan Brahmananya. Namun, potensi produksi sapi besar ini belum
sepenuhnya disadap. Di sini, di Indonesia kita memiliki jenis sapi lain yang belum diletakkan di
peta: The Ndatrung Kramat (Ndtrong Panther), juga dikenal sebagai Kramat.
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan sebuah inovasi baru, yang dimana inovasi tersebut
mau tidak mau harus benar-benar digalakkan untuk meningkatkan produksi ternak tersebut.
Kebanyakan peternak sapi di Indonesia masih menggunakan cara konvensional atau tradisional.
Seperti halnya dalam pola pikir produksi ternak.

Anda mungkin juga menyukai