OPINI

KEBIJAKAN BARU DIKELUHKAN MASYARAKAT BELI PERTALITE HARUS

MENGGUNAKAN APLIKASI

Kebijakan baru dari pertamina untuk membeli pertalite harus menggunakan aplikasi.hal
ini dikatakan oleh Direktur pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo
Putra menyebut sistem pembelian pertalite dan solar menggunakan aplikasi MyPertamina mulai
1 Juli bukan untuk membatasi pembelian. Kebijakan itu diambil agar konsumen yang berhak
mendapatkan BBM bersubsidi terdaftar dalam database.
Diharapakan kebijakn ini bisa membuat penyaluran BBM subsidi sesuai dengan tepat
sasaran.Tujuan dari kebijakan ini adalah dapat menghimpun data yang akurat dan dapat
menunjukan pembeli berhak membeli BBM subsidi atau tidak. Namun kenyataannya kebijakan
tersebut dikeluhkan oleh masyarakat karena dinilai menyusahkan oleh sebagian
masyarakat.Selain itu juga masyarakat juga khawatir kebocoran data sehingga membuat antrean
memanjang di pom bensin hingga dirasa tidak bersahabat karena sebagian masyarakat merasa
gagap tekhnologi.
Ardiyanto (30) seorang pegawai swasta yang kesehariannnya mengguanakn motor untuk
bekerja menilai bahwa penggunaan aplikasi my pertamina untuk membeli BBM pertalite dirasa
banyak menyusahkannya. "Menyusahkan sekali ya. Terlebih kalau Hp mati,hp rusak,tak ada
signal,dan merasa tidak aman karena terlalu banyak penggunaan aplikasi dan bahkan kalau
spesifikasi hp yang tidak suport,dan masih banyak lagi”.
Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Dedeh (27) Mahasiswi UNPAM, selain
menyusahkan kebijakan ini pun bertentangan dengan aturan penggunaan HP ketika membeli
BBM dan dirasa tidak masuk akal karena itu bisa membahayakan keselamatan. Dengan demikian
ia menambahakan bahwa regulasi ini perlu di pertimbangkan kembali bahkan di revisi.
Adapun penerapan aplikasi MyPertamina ini sudah mulai diberlakukan di 13 daerah, di
antaranya adalah Yogyakarta, Denpasar, Surakarta, Bukit Tinggi, Padang Panjang, Kabupaten
Tanah Datar, Banjarmasin, Bandung, Tasikmalaya, Manado, Sukabumi, Kabupaten Agam, dan
Kabupaten Ciamis.