Anda di halaman 1dari 4

KEGIATAN BELAJAR 1

KONSEP DAN PRINSIP KEPRIBADIAN NASIONAL

A. KEANEKARAGAMAN BANGSA INDONESIA SEBAGAI KEPRIBADIAN NASIONAL


Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu
secara horizontal dan vertical.
 Horizontal yakni adanya perbedaan, tetapi tidak menunjukan tingkatan, seperti:
perbedaan fisik atu ras, perbedaan suku bangsa, perbedaan agama, perbedaan jenis
kelamin.
 Vertikal yakni adanya perbedaan menunjukan adanya tingkatan. Hal ini ditunjukan
dengan kualitas yang berbeda tiap individu. Misalnya dengan adanya tingkatan SD, SMP,
SMA, Perguruan Tinggi.

B. LATAR BELAKANG KEMAJEMUKAN BANGSA INDONESIA


 Secara historis, nenek moyang Indonesia awalnya berasal dari Yunan (Cina Selatan).
 Secara geografis, kondisi kepulauan Indonesia berbeda, seperti perbedaan iklim, curah
hujan, suhu, kelembapan udara, jenis tanah, morfologi tata air, flora, dan faunanya.
 Secara sosiologis dan cultural, dampak teknologi manuusia yang berkembang selama
berabad-abad menghasilkan perbedaan yang berbeda.
 Heterogenitas selain merupakan potensi kekayaan bangsa, sekaligus jiga sangat rentan
akan bahaya konflik.

C. KEANEKARAGAMAN KEBUDAYAAN YANG MERUPAKAN UNSUR


KEBANGSAAN DAN KEPRIBADIAN NASIONAL
1. Kebudayaan daerah sebagai unsur kebudayaan nasional
Hal ini sesuai dengan pasal 32 UUD 1945 yang menegaskan:“Pemerintah
memajukan kebudayaan nasional Indonesia.” Artinya, kebudayaan nasional tumbuh dari
kebudayaan daerahdan unsur-unsur kebudayaan asing yang dapat mengembangkandan
memperkaya kebudayaan nasional.
2. Pengenalan keanekaragaman budaya di Indonesia
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yakni dari kata Budaya yang berarti
akal. Kebudayaan artinya semua hasil karya manusia yang berdasarkan cipta, rasa, karsa,
dan karya Kebudayaan nasional sebagai jati diri bangsa artinya, kebudayaan nasional
sebagai alat penghubung antar daerah dan antar budaya, alat lambang identitas nasional,
lambang kebanggaan nasional, pemersatu berbagai suku bangsa dengan suku bangsa lain,
dengan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia serta ciri khas bangsa
Indonesia
3. Suku-suku bangsa Indonesia
a. Di Pulau Sumatera terdapat suku Aceh, Batak, Minangkabau, Lampung, Bengkulu,
lengkap dengan kebudayaan
b. Di Pulau Jawa ada suku budaya Sunda, Jawa, dan Madura juga dengan
kebudayaannya masing-masing
c. Di Kalimantan suku Banjar, Dayak, dengan kebudayaannya yang beragam
d. Di Pulau Sulawesi terdapat suku Bugis, Makassar, Toraja, Manado, dan
kebudayaannya pun beraneka ragam
e. Di Nusa Tenggara ada Suku Bali, Lombok, Sumbawa, Sasak, Bima, Timor, dengan
keanekaragaman budayanya
f. Di Irian ada Suku Domas, Suku Dani, dengan kebudayaannya yang unik
g. Di Maluku ada suku Ambon, Ternate, Sangihe, Halmahera, dengan kebudayaannya
yang beraneka ragam

4. Budaya daerah
Bahasa Daerah Tari Daerah Lagu-lagu Daerah
a. Aceh bahasa Aceh a. Aceh tari Sendati a. Tapanuli lagu Butet
b. Tapanuli bahasa Batak b. Minang tari Payung b. Sulawesi Utara lagu
c. Nias bahasa Nias c. Manado tari Maengket Inanikeke
d. Jawa Barat bahasa Sunda d. Bali tari Legong c. Jawa Barat lagu Neng
e. Jawa Tengah dan Jawa e. Banyuwangi tari Geulis
Timur bahasa Jawa Gandrung d. Jawa Tengah lagu
f. Bali bahasa Bali f. Solo tari Serimpi Walang keke
g. Sulawesi Selatan Bahasa g. Sunda tari Jaipongan e. Maluku lagu Ambon
Bugis dan Makassar Manise
h. Irian Bahasa Irian f. Irian Jaya lagu Apuse

5. Membina dan melestarikan budaya daerah dan nasional


Mengembangkan kesadaran membina dan melestarikan budaya daerah dan
nasional, antara lain:
 Mempelajari kebudayaan dari berbagai daerah baik secara formal maupun non-formal
 Menyaring kebudayaan yang datang dari berbagai daerah dari luar (budaya asing)
 Membentuk perkumpulan-perkumpulan/sanggar kebudayaan daerah
 Menggalakan serta memperbanyak tayangan kebudayaan daerah di berbagai media
massa baik media cetak maupun elektronik
 Mengembangkan mutu budaya daerah agar lebih menarik

D. BHINEKA TUNGGAL IKA DAN INTEGRASI NASIONAL


Bhinneka Tunggal Ika artinya, walaupun berbeda-beda,tetap satu jua. Konsepsi bhineka
tunggal ika lahir dilatarbelakangi oleh keanekaragaman suku bangsa Indonesia yang ingin
bersatu. Untuk mewujudkan suatu kesatuan nasional terebut dikenal dengan istilah Integrasi
nasinal, yaitu suatu proses dan hasil kehidupan social yang dicapai melalui beberapa tahap
akomodasi, kerja sama, koordinasi, dan asimilasi.
Faktor-faktor penunjang integrasi nasional:
a. Bahasa Nasional
b. Pancasila sebagai Dasar Negara
c. Kesadaran dan Solidaritas kelompok
d. Perundang-undangan yang bersifat Nasional

E. LANDASAN HUKUM BHINEKA TUNGGAL IKA


1. Pancasila
2. Pembukaan UUD 1945 alinea 2
3. Batang Tubuh UUD 1945
4. Pembinaan kebudayaan

F. MISI BANGSA INDONESIA DI ERA GLOBAL


Misi bangsa Indonesia di era global antara lain:
1. Pengamalan pncasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
2. Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan
bernegara
3. Peningkatan pengalaman pelajaran agama dalam kehidupan sehar-hari untuk
mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam
kehidupan dan berakhlak mulia, toleran, rukun dan damai.
4. Menjamin kondisi aman, damai, tertib dan ketenteraman masyarakat.
5. Perwujudan system hokum nasional, yang menjamin tegaknya supremasi hokum dan hak
asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran.
6. Perwujudan kehidupan social budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif dan berdaya
tahan terhaap pengaruh globalisasi.
7. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional terutama pengusaha
kecil, menengah, dan koperasi, dengan mengembangkan system ekonomi kerakyatan
yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan berbasis pada sumber daya alam
dan sumber daya manusia yang produktif, mandiri, maju, berdaya saing, berwawasan,
dan berkelanjutan.
8. Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dan pemerataan
pertumbuhan dalam wadah NKRI
9. Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan
yang layak dan bermartabat serta memeri perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan
dasar
10. Perwujudan aparat Negara yang berfungsi melayani masyarakat, professional, berdaya
guna, produktif transparan, bbebas dari KKN
11. Perwujudan system dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna
memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat,
berdisiplin, dan bertanggung jawab, berketerampilan serta menguasai IPTEK dalam
rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas dan proaktif bagi
kepentingan nasional daalam menghadapi perkembangan global.

Anda mungkin juga menyukai