Anda di halaman 1dari 10
Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Nyoman Suardana Fisika i/| Nyoman Suardana Ed, 1—Cet. 1.—Depok: Rajawali Pers, 2017. x, 114 him,, 230m Bibliografi: him. 99 ISBN 978-602-425-216-8 1. Kimia 2.Fisika 3. Termodinamika |. Judul 540 Hak cipta 2017, pada penulis Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun, ‘termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit, 2017.1778 RAL Dr. I Nyoman Suardana, M.Si. KIMIA FISIKA 1 Cetakan ke-1, Juli 2017 Hak penerbitan pada PT RajaGrafindo Persada, Depok Desain cover oleh octiviena@gmail.com Dicetak di Kharisma Putra Utama Offset PT RAJAGRAFINDO PERSADA L. ;nagung No. 112, Kel. Leuwinanggung, Kec. Tapos, Kota Depok 16956 Tel/Fax : (021) 84311162-(021) 84311163 Email: rajapers@rajagrafindo.co.id Http: //www.rajagrafindo.co.id Perwakilan Jakarta-16956 JI, Raya Leuwinanggung No. 112, Kel. Leuwinanggung, Kec. Tapos, Depok, Telp. (021) 84311162. Bandung-40243, J, H. Kurdi Timur No, 8 Komplek Kurdi, Telp. 022-5206202. Yogyakarta Perum. Pondok Soragan Indah Blok Al, Jl. Soragan, Ngestiharjo, Kasinan, Bantul, Telp. 0274-62509. ‘Surabaya-60118, J. Rungkut Harapan Blok A No. 09, Telp. 031-8700819. Palembang-30137, Jl. Macan Kumbang il No, 10/4459 RT 78 Kel. Demang Lebar Daun, Telp. 0711-445062. Pekanbaru-28294, Perum De' Diandra Land Blok C 1 No.1, J. Kartama Marpoyan Dam, Telp. 0761-65807. Medan-20144, 1. Eka RRasmi Gg. Eka Rossa No. 3A Blok A Komplek Johor Residence Kec. Medan Johor, Telp. 061-7871546. ‘Makassar-90221, J. Sultan Alauddin Komp. Bumi Permata Hijau Bumi 14 Blok A14 No. 3, Telp. 0811- 861618, Banjarmasin-70114, 1). BaliNo, 31 RtO5, Tel. 0511-3352060. Ball Imam Bonjol Gg 100/V No. 2, Denpasar Tp. (0361) 8607995. Bandar Lampung-35115, 1 P. Kemerdekaan No. 94 LK | RT 005 Kel “Tanjung Raya Kec. Tanjung Karang Timur, Hp. 082181950028. KESETIMBANGAN KIMIA A. Pendahuluan Sejauh ini persamaan-persamaan dasar termodinamika yang telah dibahas berlaku untuk sistem dengan komposisi tetap, artinya tidak ada transefer materi dengan lingkungannya (sistem tertutup). Meskipun reaksi kimia banyak dilakukan dalam tempat tertutup, namun reaksi yang sedang, berlangsung dapat dipandang sebagai sistem terbuka. Pada sistem ini zat pereaksi dianggap keluar dari sistem dan zat hasil reaksi masuk ke dalam sistem, Untuk sistem semacan ini, sistem dengan komposisi berubah-ubah, perlu dicari pengaruh perubahan komposisi tersebut terhadap persamaan- persamaan termodinamika. Hasil dari persamaan-persamaan tersebut digunakan untuk menurunkan syarat-syarat kesetimbangan. Kesetimbangan kimia merupakan reaksi-reaksi bolak balik (reversibel) dengan laju sama. Pada tahun 1864, Gulberg dan Waage menunjukkan secara eksperimen bahwa dalam reaksi kimia akan dicapai kesetimbangan tertentu yang dapat didekati dari dua arah. Setelah mempelajari bab ini, pembaca akan dapat memahami konsep kesetimbangan kimia, hubungan tetapan kesetimbangan dengan perubahan energi bebas, pengaruh suhu terhadap tetapan kesetimbangan, dan kesetimbangan heterogen. Secara lebih detail, pembaca diharapkan mampu: 1) menjelaskan konsep kesetimbangan kimia, 2) menjelaskan hubungan tetapan kesetimbangan konsentrasi (Ke) dan tetapan kesetimbangan tekanan (Kp), 3) menghitung harga tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc) dan tetapan kesetimbangan tekanan (Kp), lainnya, Gulberg dan Waage sampai pada perumusan hukum aksi massa yang menyatakan bahwa laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi. k, 1 Jika reaksi umum dituliskan:| #4 + bB L gG + hH Dalam hal ini, a,b,g dan h berturut-turut adalah koefisien reaksi dari zat A, B, G, dan H, k, dan k, berturut-turut adalah tetapan kecepatan reaksi ke kanan dan ke kiri. Setelah keadaan setimbang tercapai, laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri, k, [AJ* [B]> = k, [G]* [H]*. Ak, _ _ [Ghte k, "TARP K_ adalah tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dengan konsentrasi (mol/L), [ ] adalah konsentrasi zat setelah keadaan kesetimbangan. Dengan demikian, ada hubungan yang tetap antara konsentrasi zat-zat dalam suatu reaksi dalam keadaan kesetimbangan. Hubungan itu dinyatakan dengan persamaan di atas, Harga K, berbeda pada suhu yang berbeda. Jika zat-zat yang terlibat ada dalam fase gas maka konsentrasi dapat diganti dengan tekanan parsial sehingga persamaan di atas menjadi: e,)* 7 P@,)? Hubungan antara K, dengan K, dapat diturunkan dengan menggunakan persamaan gas ideal. Jika gas bersifat ideal berlaku PV=nRT, P= nRT/ V=CRT di mana C= konsentrasi dalam mol L", Substitusikan P= CRT ke dalam persamaan di atas, maka akan didapat: K, = KART)" An = jumlah koefisien reaksi untuk produk-jumlah koefisien reaksi untuk reaktan. C. Kesetimbangan Disosiasi Proses disosiasi adalah proses penguraian suatu zat menjadi zat yang lebih sederhana. Contoh reaksi kesetimbangan disosiasi adalah: 1. 280. == 280,,. + 0. 39 == 2. 2NH, == Nw + 3H 3. PCL, + CL 5) PClhio 2) Karena reaksi dalam bentuk kesetimbangan, maka tidak semua zat pereaksi habis menjadi hasil reaksi, jadi harus ada sisanya yang tidak mengurai. Untuk menyatakan ketidaksempurnaan ini, dirumuskan pengertian derajat disosiasi, a. bagian zat mengurai jumlah zat semula Contoh: Pada suhu tertentu 3 mol gas SO, sesudah kesetimbangan diperoleh 0,6 mol gas O,, berapakah derajat disosiasi, a? jawab: 2805.5 ~ 280, 7 Or -1,2)mol_ 1,2. 0,6 mol Jadi gas SO, yang mengurai adalah 2 x 0,6 mol = 1,2 mol Derajat disosiasi, a = 1,2/3 = 0,4 mol Untuk kesetimbangan disosiasi, harga Kp bisa diperoleh dari besarnya harga a, sebab jika a. diketahui maka harga tekanan parsial zat-zat di dalam sistem dapat diketahui Misalnya: PCI... == PCl,,. + Cl (1-2) a a 2@) Jika dimulai dengan mol PCI,, maka setelah kesetimbangan disosiasi tercapai jumlah mol campuran = (1 + @) mol. Harga tekanan parsial setiap komponen bisa dinyatakan: (l-a) a P, XPSProw Pon Tq gy XP rcs TF a) Di sini P merupakan tekanan total campuran. Melalui ketiga harga tekanan parsial Komponen itu, Kp dapat ditentukan sebagai berikut. a.P a.P x Kp =e xPp (ta) (ita) wp Preis (1-a) (-@) (+a) Hubungan Kp dengan a dan P total seperti ini hanya terbatas pada jenis reaksi yang ditunjukkan pada kesetimbangan PCl,, untuk reaksi lainnya diperoleh persamaan yang lain. D. Hubungan Kp dan Kx Untuk reaksi kesetimbangan : aA + bB cC + dD maka tetapan kesetimbangan fraksi mol, Kx, dan tetapan kesetimbangan tekanan, Kp, dapat dinyatakan: kx XoXo kp = Poy XX, PP Py = Xp. Pri Py = Xp Pus Po = Xe- Prag Py = Xp: P,y, dengan demikian: , Mo SER xix, PS Kp = Kx.P” P,,,= tekanan total dan An = jumlah mol produk —jumlah mol pereaksi = (c+d) ~ (a + b). Apabila An = 0, yaitu jumlah mol produk sama dengan jumlah mol pereaksi maka: Kp = Kx E. Hubungan Kp dengan AG Perubahan energi bebas Gibbs, AG merupakan kriteria kesetimbangan. Ada hubungan antara nilai tetapan kesetimbangan dengan nilai energi bebas Gibbs. Hubungan ini dapat diturunkan 2G) OP jy dari rumus dG = VP - SdT. Pada suhu tetap diperoleh. Untuk gas ideal, V = RT/P sehingga: aG | _ RT ap), P AG = G,-G, 2 = = Py p= J RrdinP= Rin pe Jika P,=1 atmosfer, G,=G dan jika G, ditulis G, P, ditulis P maka: G-@=RTIn= RT InP Misalnya reaksi umum: aA + bB === gG + hH Untuk masing-masing zat berlaku aG, =aG', + aRT InP, bG, =bG;, + bRT In P, gG, =gG, + gRTInP, AG,, =hG, + hRTIn P,, . . P.)«(P,)" AG = 8G), + AG, -aG’ 6G, + RTIn PIP” 8G, + hG,,-aG, ~ bG, eye, AG = gG, +hG, - aG,-bG, Pada keadaan setimbang AG = 0 sehingga: AG = -RTInK, AG =AG’+RTIn K, Persamaan di atas merupakan salah satu hasil penting dari termodinamika. Dengan persamaan ini nilai tetapan kesetimbangan reaksi dihubungkan dengan besaran termodinamika. Nilai AG’ suatu reaksi dengan mudah dapat ditentukan berdasarkan nilai G° yang ada pada tabel dari buku teks. Dengan mengetahui nilai AG° suatu reaksi maka dengan mudah dapat ditentukan nilai tetapan kesetimbangan reaksinya. BUKU AJAR TEORI KIMIA ANALITIK TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS Stalis Norma Ethica Desain Cover : ‘Dwi Novidiantoko ‘Sumber = Penulis ‘Tata Letak : Amira Dzatin Nabila Proofreader : Avinda Yuda Wati Ukuran xviii, 235 hm, Uk: 15.5x23 cm ISBN 978-623-02-1565-0 ISBN Elektronis: 978-623-02-2360-0 Cetakan Pertama September 2020 Hak Cipta 2020, Pada Penuli Isi dik iggung jawab percetakan Copyright © 2020 by Deepublish Publisher All Right Reserved Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. PENERBIT DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA) Anggota IKAPI (076/DIY /2012) ‘JLRajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman JLKaliurang Km.9,3 — Yogyakarta 55581 Telp/Faks: (0274) 4533427 Website: www.deepublish.co.id www penerbitdeepublish.com E-mail: es@deepublish.coid FL Materi F.1. Pengertian Kesetimbangan Kimia Pada prinsipnya, ditinjau dari arahnya, reaksi kimia terbagi menjadi dua. Kelompok yang pertama adalah reaksi irreversible atau reaksi yang searah/ dapat selesai. Suatu reaksi searah dapat digambarkan dalam reaksi berikut: aA+bB>cC+dD Contoh suatu reaksi searah atau irreversible atau tidak dapat balik adalah reaksi CH4 (g) + O2 (g) > CO2 (g) + H20 (/) yang diilustrasikan oleh Gambar 3 berikut: CH, + O2 —* CO2 + H20 Gambar 3. Gambaran Suatu Reaksi yang Searah atau irreversible atau Tidak Dapat Balik (Sumber: www.mhhe.com, 2016) Kelompok yang kedua adalah reaksi reversible atau reaksi dapat balik/ setimbang/ dua arah/ tidak dapat selesai. Secara umum suatu reaksi kesetimbangan disimbolkan sebagai berikut: eE + fF > gG+hH Contoh suatu reaksi kesetimbangan atau reversible atau dapat balik adalah reaksi CNS’ (|) + Fe® (J) <> FeCNS” (/) yang diilustrasikan oleh Gambar 4 berikut. Se& — & 7 \ Reaksi ke eae kanan eS ——_ OS) ~ iessireen (CO Reaktan — Produk XN ¥ S© — & Gambar 4. Gambaran Suatu Reaksi yang Setimbang atau Reversible atau Dapat Balik (sumber: www.bbc.co.uk, 2016) Pada contoh reaksi kesetimbangan tersebut, dengan asumsi pada temperatur tetap dalam sistem homogen, maka berlaku konstanta kesetimbangan reaksi homogen yang besarnya: [H2}*(co] Ke = jen ]H201 Fakta menunjukkan pada jenis reaksi yang setimbang, berapa pun lamanya reaksi yang terjadi, selama temperatur dan tekanan sistem reaksi dibuat tetap, maka konsentrasi antara reaktan dan produk dapat dikatakan tidak akan berubah atau seandainya ada perubahan pun, maka perubahannya akan sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Dalam keadaan semacam ini berlaku Prinsip Le Chatelier - Braun yang menyatakan, “Jika suatu gangguan diberikan pada suatu sistem yang berada dalam keadaan setimbang, maka sistem akan memberikan respons sedemikian sehingga dapat meniadakan pengaruh yang disebabkan oleh gangguan yang diberikan tersebut” (Jeffery dkk., 1989). Sebagai implementasi prinsip Le Chatelier — Braun, maka sebagai contoh pada suatu reaksi setimbang: CHa (g) + H20 (g) <> 2 He (g) + CO(g) 40 Apabila dilakukan penambahan CH, atau H,O atau apabila dilakukan pengurangan H, atau CO pada sistem, maka reaksi yang ada akan bergeser ke kanan yang akan meningkatkan kuantitas produk. Sebaliknya apabila terjadi penambahan H; atau CO atau apabila terjadi pengurangan CH, atau H.0 pada sistem reaksi, maka reaksi yang akan bergeser ke kiri yang akan mengurangi kuantitas produk yang terbentuk. Suatu reaksi kimia yang setimbang mengindikasikan adanya kesetimbangan kimia, yaitu kesetaraan hubungan kuantitatif antara mol reaktan dan mol produk yang terlibat dalam reaksi kimia tersebut. Hubungan ini seringkali disebut dengan hubungan stoikiometri_ yang menjadi dasar bagi banyak sekali perhitungan dalam kimia analitik (Harvey, 2000). Sebagai contoh, reaksi oksidasi antara ion Fe* dengan asam oksalat, HoC2O, dalam air akan menghasilkan ion Fe®* dan gas CO2 dengan hubungan stoikiometri sebagai berikut: 2 Fe™"(aq) + H2Cz0, (aq) + 2 Hz0(!) > 2 Fe?*(aq) + 2 CO2(g) + 2 H30"(aq) Untuk reaksi contoh yang diberikan tersebut, kesetimbangan reaksi kimia antara ion ferri (Fe**) dengan asam oksalat (H2C20«) dalam pelarut air akan memberikan suatu hubungan stoikiometri antara mol Fe** dan mol H2C20, (masing-masing sebagai reaktan) dan mol produknya (ion ferro Fe’ dan gas karbondioksida CO,). Berdasarkan hubungan yang ada dapat dikatakan 1 mol H2C20: bereaksi dengan 2 mol Fe** menghasilkan 2 mol CO2 dan 2 mol Fe”* (Harvey, 2000). F.2. _ Prinsip Perhitungan Stoikiometri Konsep mol didasarkan pada besaran penting yang disebut bilangan avogadro (L). Nilai L yang setara dengan entitas sebanyak 6,023 x 10%, berperan penting dalam stoikiometri karena merupakan besaran penghubung antara jenis atom ataupun molekul dalam reaksi tertentu dengan berat timbang atom-atom ataupun molekul-molekul tersebut. Sebagaimana diketahui, atom merupakan penyusun unsur, sedangkan molekul adalah penyusun senyawa. 41

Anda mungkin juga menyukai