Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4103/Hubungan Masyarakat
Kode/Nama UPBJJ : 23/UT Bogor
Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA 1. Symetrical world view seperangkat paradigma yang simetris sebagai organisasi yang menyadari bahwa sebuah kelompok tidak dapat memisahkan diri dari lingkungannya, sebagai sebuah sistem yang dapat berupaya mencapai kondisi yang stabil, yang beroperasi atas dasar persamaan hak antarmanusia termasuk hak untuk berbeda pendapat atau memberikan kritikan serta masukan kepada organisasi, memberikan otonomi yang cukup luas untuk karyawan, bersikap fleksibel dalam menghadapi adanya gagasan baru dan tidak terpaku pada konservatisme atau tradisi yang ketinggalan zaman, adanya pendelegasian kewenangan yang memadai, organisasi dan para anggotanya harus menyadari bahwa kehadiran mereka dalam suatu lingkungan memiliki dampak bagi sistem lain yang ada dilingkungan tersebut, dan juga organisasi bersikap terbuka terhadap adanya konflik. Sedangkan Asymmetrical world view seperangkat paradigma asimetris yang para anggota organisasi tersebut hanya bisa melihat kepada dirinya sendiri tetapi tidak dapat membayangkan bagaimana orang lain memandang organisasi tersebut, informasinya hanya berjalan keluar dari organisasi tetapi tidak ada informasi yang masuk dalam organisasi, efficiency merupakan segalanya bagi organisasi, bahkan jika perlu dengan mengorbankan inovasi, menganggap pimpinan organisasi sebagai yang paling tahu serta yang paling bijak, organisasi enggan untuk berubah, tradisi yang turun menurun dalam organisasi tersebut dianggap sebagai pakem yang tidak dapat diubah-ubah lagi bahkan apabila tradisi tersebut tidak sesuia lagi dengan perubahan zaman, dan juga kekuasaan harus terkonsentrasi pada segelintir orang yang ada di pucuk pimpinan perusahaan. 2. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, karena metode ini adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa serta kejadian yang terjadi yang dimana peneliti berusaha memotret peristiwa serta kejadian yang menjadi pusat untuk diselesaikan. Penggunaan metode ini diselaraskan dengan faktor penelitian yang memusatkan pada masalah-masalah konkret yang sedang terjadi dengn bentuk hasil penelitian berupa angka-angka memiliki makna.