Anda di halaman 1dari 14

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : GITA PUTRI AYU KUSUMAWARDANI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043899582

Tanggal Lahir : BANDUNG, 30 JANUARI 2001

Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4439/HUKUM MEDIA MASSA

Kode/Nama Program Studi : 72/ILMU KOMUNIKASI

Kode/Nama UPBJJ : 23/BOGOR

Hari/Tanggal UAS THE : Sabtu, 25 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : GITA PUTRI AYU KUSUMAWARDANI


NIM : 043899582
Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4439/HUKUM MEDIA MASSA
Fakultas : FHISIP
Program Studi : ILMU KOMUNIKASI
UPBJJ-UT : BOGOR

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Bogor, 25 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

(Gita Putri Ayu Kusumawardani)


1. Kebebasan pers dalam hukum media massa di Indonesia dapat dipahami sebagai kebebasan yang
bertanggungjawab secara hukum dan politik (Astuti, 2015). Dalam konteks pengembangan produk
media massa yang bertanggungjawab, maka produk media massa haruslah memenuhi standar dan
kualifikasi. Uraikan secara komperhensif standar dan kualifikasi tersebut!
Jawaban :
Media massa dapat mencakup pers daripada pers. Sejauh ini, jurnalisme warga masih menjadi
perdebatan. Dengan atau tanpa menekan. Namun, perkembangan jurnalisme warga yang pesat tidak
bisa dipungkiri. Melainkan memainkan peran yang semakin penting sebagai media informasi dan
sebagai bentuk opini publik. Bagi media berita tradisional, jurnalisme sipil menjadi sumber informasi
media berita di berbagai acara, menjadi alat publik untuk menggantikan media berita ketika situasi atau
peristiwa tidak terjangkau atau tidak terjangkau.
Pada dasarnya, pers telah menjadi industri sejak awal. Dapat dikatakan bahwa keberadaan dan
perkembangan media berita tidak terlepas dari perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Pengembangan fitur dan teknik yang digunakan berbeda. Pada mulanya fungsi media berita terutama
fungsi media informasi (penyampai pesan). Selain peran politiknya, media berperan dalam
membimbing, membentuk dan mempengaruhi opini publik. Dengan berkembangnya pers sebagai
perdagangan, pers pun berkembang sebagai perusahaan atau perdagangan. Industrialisasi pers
seharusnya tidak lagi menggunakan perkembangan teknologi, melainkan aktivitas industri di bidang
ekonomi.
Baik dari segi proses industrialisasi maupun industri, perkembangan pers tidak dapat dielakkan.
Ini adalah kebutuhan sampai batas tertentu. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, kebutuhan
akan kecepatan dalam penyediaan dan penyampaian informasi, perkembangan berbagai jenis media
baru, persaingan yang ketat, dan perkembangan media berita sebagai suatu perusahaan memerlukan
sistem manajemen yang ilmiah dan efisien.
Industrialisasi pers sebagai suatu keniscayaan tidak mempengaruhi kedudukan dan fungsi pers.
Industrialisasi pers dapat meningkatkan kegunaan pers sebagai alat publik. Masalah dapat terjadi di
media sebagai sebuah industri. Media itu sendiri sebagai sebuah industri. Media sebagai industri telah
ditetapkan sebagai kegiatan ekonomi yang bertujuan (maksimal) keuntungan. Sebagai orang yang
menggiurkan, kemandirian tidak lagi penting. Kebebasan pers dipertukarkan sepanjang berkaitan erat
dengan kepentingan finansial masing-masing perusahaan pers.
Bisakah itu dicegah atau dihindari? Ada banyak alat yang dapat digunakan pers sebagai industri
untuk melanggar kebebasan dan fungsi pers.
Pertama, Sebagai korporasi, kita harus memperhatikan penerapan undang-undang antitrust dan
antitrust, serta undang-undang persaingan tidak sehat seperti perang harga dan undang-undang antitrust.
Ini termasuk cara yang tidak sehat untuk memindahkan personel dari satu pers ke pers lain dengan
menawarkan gaji dan posisi yang lebih tinggi tanpa persetujuan atau keberatan dari perusahaan.
Kedua, detik memperkuat penegakan Kode Etik. Peningkatan ini tidak lebih dari sekedar lulus
dewan pers. Peran asosiasi jurnalis dan asosiasi media juga kurang penting. Setiap kantor berita juga
diatur oleh undang-undang, dan Kode Etik ditegakkan secara internal melalui penegakan tindakan
disipliner, penegakan aturan ahli, dan penegakan aturan manajemen tenaga kerja di bawah kontrak
kerja (kelompok atau individu).Anda bertanggung jawab untuk memastikan itu. Dengan pers. Anda
bisa menjadi pekerja paksa dengan baik.
Ketiga, Kontrol publik. Sebagai unsur dan sarana demokrasi (democratic coverage), peliputan juga
harus diawasi (dikendalikan). Karena pers bertanggung jawab kepada publik, publik tidak boleh
menggunakan pers untuk merugikan kepentingan publik dan tidak menghormati independensi,
imparsialitas, keseimbangan, dan prinsip-prinsip lain dari pers independen. Anda memiliki tugas untuk
memantau agensi.
Keempat, peran tugas jurnalistik dan non jurnalistik perlu dipisahkan secara jelas. Ketika juru
bicara, yang merupakan ketua organisasi sosial, menyiarkan organisasi, orang tersebut tidak
melakukan tugas jurnalisme karena konten siaran tidak dilindungi atau dilindungi secara langsung.
Prinsip-prinsip etika dan hukum pers, serta jurnalisme. Namun, kegiatan pers yang terlibat dalam
penyiaran kegiatan sosial ini adalah jurnalistik yang harus mengikuti etika jurnalistik dan prinsip dan
aturan hukum.

2. Peta pengaturan media massa di Indonesia diatur dalam berbagai macam Undang-undang , salah
satunya adalah UU No. 5 Tahun 1999 tentang Persaingan Usaha. UU ini pada dasarnya mengatur
tentang penataan kegiatan usaha di Indonesia, termasuk industri media massa, agar industri ini dapat
tumbuh dan terhindar dari persaingan usaha yang tidak sehat. Terdapat salah satu aspek urgensitas
pengaturan media massa yang menonjol pada penjelasan di atas. Uraikan hal tersebut secara
komperhensif!
Jawaban :
Secara garis besar, jenis-jenis persaingan usaha tidak sehat dalam perekonomian adalah (1)
kartel (hambatan horizontal), (2) perjanjian tertutup (hambatan vertikal), (3) merger, dan (4) monopoli.
Jenis pertama persaingan komersial tidak sehat, kartel atau hambatan horizontal, adalah
perjanjian tertulis atau tertulis antara beberapa pelaku ekonomi untuk mengendalikan produksi atau
pemasaran barang atau jasa untuk mendapatkan harga tinggi. Kartel bertujuan untuk memaksimalkan
kepentingan pelaku ekonomi, dan kartel merupakan penghambat persaingan dan menyebabkan
kerugian terbesar bagi masyarakat. Akibatnya, kartel sepenuhnya dilarang oleh undang-undang
antimonopoli di banyak negara. Hal ini karena kartel dapat mengubah struktur pasar dan menjadi
monopolistik. Kartel juga dapat berbentuk pembagian wilayah pasar atau pembatasan (alokasi) barang
dan jasa. Kartel mudah terbentuk dalam kondisi ekonomi yang baik, tetapi kartel runtuh selama resesi.
Selain kartel, mudah terbentuk meskipun produk yang diperdagangkan pada dasarnya adalah produk
curah yang homogen, sehingga dapat dengan mudah ditukar dengan produk serupa dengan tetap
mempertahankan struktur pasar yang sama.
Persaingan usaha tidak sehat yang kedua adalah akad yang diadakan (penjualan eksklusif), yang
merupakan pembatas vertikal berupa kontrak antara produsen atau importir dengan pengecer, dengan
pengecer yang memonopoli yang menyatakan hanya dapat menjual produk bermerek tertentu. yang
dijual di lokasi tertentu. Dalam hal ini, pengecer dilarang menjual produk merek lain kecuali yang
ditunjuk oleh produsen atau importir tertentu dari pasar terkait (related market). Perjanjian yang
ditandatangani dapat merugikan masyarakat dan mengarah pada struktur pasar monopoli.
Jenis persaingan perusahaan yang ketiga adalah merger. Secara umum, merger dapat
didefinisikan sebagai penggabungan dua atau lebih pelaku ekonomi menjadi satu pelaku ekonomi. Jika
penggabungan tersebut tidak dikehendaki oleh pelaku ekonomi yang bergabung, maka kegiatan
penggabungan tersebut dapat berupa akuisisi. Integrasi vertikal terjadi ketika dua atau lebih pelaku
ekonomi yang sejenis bekerja sama untuk menciptakan integrasi horizontal, dan ketika dua pelaku
ekonomi menjadi pemasok bagi pelaku ekonomi lainnya. Merger dan akuisisi dapat meningkatkan
produktivitas pelaku usaha baru, namun karena merger dan akuisisi dapat mempengaruhi struktur pasar
dan menciptakan konsentrasi kekuatan yang dapat mengarah pada pasar monopoli, maka perlu
dilakukan pemantauan dan pengendalian merger dan akuisisi.
Persaingan komersial yang tidak sehat akan menimbulkan monopoli. Bagi para ekonom, definisi
monopoli adalah struktur pasar yang hanya ada satu produsen atau penjual. Sedangkan oligopoli
komunitas dipahami sebagai adanya produsen atau penjual dengan hak eksklusif jika produsen atau
penjual memiliki kemampuan untuk menguasai pasar atas barang atau jasa yang mereka perdagangkan,
Jadi pada dasarnya monopoli adalah suatu kondisi yang memiliki hal-hal sebagai berikut: ciri-ciri: (1)
hanya ada satu produsen atau penjual, (2) tidak ada produsen lain yang dapat memproduksi pengganti
utama, identifikasi produk yang diproduksi oleh entitas komersial eksklusif, (3) hambatan alam, teknis,
atau hukum.
Jika kita melihat hal di atas, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan persaingan
perdagangan tidak sehat, antara lain (1) kebijakan perdagangan, (2) pemberian hak monopoli oleh
pemerintah, (3) kebijakan investasi, (4) kebijakan fiskal, (5) dan penetapan harga pemerintah. Dalam
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang pengaturan monopoli, terdapat 2 (dua) kelompok ciri,
yaitu:
1) kelompok pasal yang berciri negara hukum dan
2) kumpulan artikel dengan ciri-ciri bahasa Persia ilegal
Rule of reason dapat dipahami sebagai berikut: dalam pelaksanaan praktik komersial, pelaku
komersial (baik dalam pembuatan perjanjian, kegiatan, dan posisi dominan) tidak serta merta dilarang.
Namun pelanggaran terhadap pasal yang memuat asas tersebut tetap memerlukan pembuktian dan
pembuktian tersebut harus diajukan oleh majelis untuk menangani hal tersebut yang dibentuk oleh
KPPU (Komite Pengawasan Persaingan Usaha). . dengan perkataan demikian dapat menimbulkan
perilaku monopoli atau persaingan usaha tidak sehat. Sedangkan perbuatan melawan hukum (atau
pelanggaran atau penyiksaan) berarti bahwa kegiatan usaha badan usaha dilarang secara tegas dan
mutlak, sehingga tidak ada ruang untuk pembenaran bagi kegiatan usaha.

3. Jurnalis yang Dituduh Cemarkan Nama Kepala Daerah Divonis 2 Tahun Penjara
Majelis Hakim Pengadilan Negeri di salah satu kecamatan di Sulawesi Tenggara menjatuhkan vonis
dua tahun penjara kepada seorang jurnalis bernama MS. Sebelumnya, MS merupakan seorang jurnalis
yang juga pemimpin redaksi media lokal. Ia membuat tulisan mengkritik kebijakan kepala daerah
setempat dalam proyek pembangunan infrastruktur. Tulisan tersebut kemudian dilaporkan kepala
daerah tersebut ke Polres setempat. Hakim menilai MS terbukti bersalah karena menyebarkan informasi
hingga menimbulkan kebencian di masyarakat. Dalam kasus tersebut, MS didakwa melanggar pasal 45
A ayat 2, pasal 28 ayat 2, pasal 45 ayat 3 jo pasal 27 ayat 3 UU nomor 19 tahun 2016 tentang
perubahan atas UU nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
SOAL
Kasus di atas menggambarkan salah satu model penegakan hukum media massa. Identifikasilah model
penegakan hukum media massa yang dimaksud disertai penjelasannya!
Jawaban :
Proses penyelidikan Sadli dari awal sangat canggih. Seharusnya, jika ada sengketa kolom berita atau
opini, polisi tidak boleh dituntut secara hukum dengan menegakkan bagian karet dari UU ITE. Karena
yang berwenang menilai dugaan pelanggaran karya jurnalistik adalah Dewan Pers.
Menurut Pasal 15 UU No. 40 Tahun 1999, salah satu tugas Dewan Pers adalah mempertimbangkan
dan berupaya menyelesaikan pengaduan masyarakat tentang hal-hal yang berkaitan dengan pers. Jadi
polisi seharusnya berkonsultasi dengan Dewan Pers tentang isi artikel Sadli yang dimuat di
Liputanpersada.com.
Hal ini juga ditegaskan dengan Memorandum of Understanding (MoU) antara Departemen Jenderal
Polri dan Dewan Pers. Dalam Bab III Pelaksanaan Bagian Kedua Kerja Sama di Bidang Perlindungan
Kebebasan Pers Pasal 4 Angka 2 Bagian Kedua Dalam Hal ini, Pada Saat Kepolisian Menerima
Pengaduan Sengketa, Pengaduan, Termasuk Surat Pembaca/Pendapat/Pendapat kolom antara wartawan
atau media massa dengan masyarakat akan menyebabkan perselisihan atau sengketa tersebut berlangsung
secara bertahap dan bertahap dari pelaksanaan hak jawab, pembetulan, pengaduan dengan pihak pertama
dalam hal ini Pers dan Dewan Pers. setelan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai