BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)

SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Willy Febrisiela Putri Haryanto

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042443339

Tanggal Lahir : 1 Februari 2000

Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4319 – Komunikasi Politik

Kode/Nama Program Studi : S1 Ilmu Komunikasi

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ Purwokerto

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa, 28 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
 BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa

Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Willy Febrisiela Putri

NIM : 042443339
Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4319 – Komunikasi Politik
Fakultas : Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik
Program Studi : S1 Ilmu Komunikasi
UPBJJ-UT : UPBJJ-UT PURWOKERTO

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Selasa, 28 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Willy Febrisiela Putri

 BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Menurut Gorden, fungsi komunikasi yaitu: Fungsi sosial, ekspresif, ritual dan instrumental. Jika dikaitkan dalam
model komunikasi politik, maka fungsi komunikasi yang sesuai adalah fungsi instrumental. Sebab, bersifat menjadi

alata atau memiliki tujuan tertentu dan bersifat persuasive. Komunikasi politik juga memiliki tujuan tertentu atau
kepentingan tertentu.

Sumber : Maulana Murad. 3 Februari 2021. Empat Fungsi Komunikasi Menurut William I. Gorden dan

Contohnya. Diakses pada: 28 Juni 2022, pada: Empat Fungsi Komunikasi Menurut William I. Gorden dan Contohnya -
Murad Maulana

2. Media memegang peranan penting dalam politik untuk menjangkau public sebagai tempat delibeerasi informasi

berlangsung. Tidak hanya ruang gerak informasi, media juga mampu menjadi ruang berputarnya berbagai opini
 public, komentar dan ruang kritik. Sehingga bagi ruang lingkup demokrasi media pers menjadi pihak yang
menyediakan ruang public yang netral bagi semua pihak.
Sumber : Modul Komunikasi Politik – SKOM4319 : 6.1-6.14
3. Demonstrasi, boikot, dan bentuk protes lainnya merupakan upaya public untuk mencapai perubahan politik bagi
masyarakat dalam system demokrasi yang mapan. Namun, pada kenyataannya tidak semua pesan yang disampaikan
oleh masyarakat hingga turun ke jalan benar-benar di dengar oleh para wakil rakyar atau pejabat pemerintah.
Pasalnya, semua tindak protes dan unjuk rasa itu berjarak pada pagar yang sudah dijaga oleh para pasukan penjaga
kawat berduri, dan belum lagi jarak antara pagar dengan gedung serta ruangan-ruangan pejabat yang jauh cukup
untuk menandakan bahwa aksi unjuk rasa tidak sepenuhnya memiliki efektivitas. Besar harapan, pejabat atau para
wakil rakyat seharusnya tidak lupa bahwa mereka duduk karena sokongan harapan dan impian rakyat lainnya. Akan
jauh lebih baik jika selalu diadakannya rapat yang tidak hanya mengundang dari perwakilan rakyat pada reses atau
hanya mengahdirkan beberapa perwakilan rakyat pada rapat atau siding pleno dan menjadikan mereka sebagai
penonton. Akan tetapi, alangkah lebih baik, rakyat dapat menghadiri rapat dan memiliki hak dalam menyuarakan
pendapat dan komentar serta kritik. Sering-seringlah merakyat kembali walau sudah memiliki gelar “wakil”, namun
apalah arti jabatan wakil rakyat jika tugasnya hanya berfokus pada berlembar-lembar kertas yang tidak benar-benar
mewakili rakyat.
Sumber : Modul Komunikasi Politik – SKOM4319 : 7.11
4. Berdasarkan ilustrasi pada soal: UU Cipta Kerja yang disahkan oleh DPR tidak sepenuhnya memihak rakyat, tidak
juga menyiksa rakyat. Apalagi setelah diremiskan dan dibagikan ke beberapa lembaga pun terjadi ketimpangan
jumlah lembar. Hal ini membuat rakyat semakin sanksi terhadap ke-absahan UU Cipta Kerja. Mana yang dapat
menjadi pegangan rakyat dalam berlindung. Apalagi banyaknya kasus-kasus yang melibatkan pekerja Indonesia baik
di dalam maupun luar negeri yang hak-hak dirampas baik oleh pihak perusahaan atau pihak lain yang seharusnya
didapatkan setelah bekerja. Implementasi UU Cipta Kerja dilapangan belumlah dilaksanakan secara baik. Ibarat
kata, yang tertoreh pada kerta hanyalah formalitas belaka, sebab pekerja masih sama menderitanya diperas oleh
pihak kapitalis dan pemerintah tetap bungkam.
Jika masih di lingkup pejabat negara saja sudah terjadi ketimpangan mengenai hal ini, maka tidak mengherankan
akan ada semakin banyak alasan dalam penerapan UU Cipta Kerja di lapangan, apalagi untuk kaum yang tidak
sanggup membayar untuk membawa ke meja hijau. Apalagi waktu untuk memproses kasus itu yang terkesan selalu
menunda-nunda membuat warga jengah. Pihak pemerintah daerah yang berwenang pun bertingkah ogah-ogahan,
selalu menyarankan mediasi, mediasi, dan mediasi lagi hingga akhirnya terasa percuma. Kalua tidak viral, tidak
ditinjaklanjuti.