Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN

UJIAN (BJU) UAS


TAKE HOME EXAM
(THE) SEMESTER
2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : PERIYANSYAH

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030013553

Tanggal Lahir : 06 Februari 1988

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4303/Hukum Perusahaan

Kode/Nama Program Studi : 311/Ilmu Hukum

Kode/Nama UPBJJ : 20/Bandar Lampung

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa, 21 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman
ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran
akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : PERIYANSYAH


NIM : 030013553
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4303/ Hukum Perusahaan
Fakultas : HUKUM
Program Studi : 311/Ilmu Hukum
UPBJJ-UT : 20/Bandar Lampung

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas
Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Kotabumi, 21 Juni 2022


Yang membuat pernyataan

PERIYANSYAH
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. JAWABAN
a. Perseroan Terbatas merupakan subjek hukum semenjak anggaran dasar perseroan
yang dibuat oleh pendirinya dihadapan notaris sampai akta notarisnya dipublikasikan
pada Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut,
perseroan adalah badan hukum dan dengan demikian merupakan subjek
hukum mandiri, maka keberadaan Perseroan tidak tergantung dari keberadaan para
pemegang sahamnya, para anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Bukan manusia
perorangan saja yang bisa menjadi subjek hukum dan badan hukum, perseroan juga
bisa menjadi badan hukum. Oleh karena itu, perseroan juga bisa menjadi subjek hukum.
Apabila sesuatu mempunyai hak (recht, right) dan kewajiban (duty) seperti layaknya
manusia, maka menurut hukum setiap apa pun yang mempunyai hak dan kewajiban
adalah subjek hukum dalam kategori badan hukum. Dengan demikian, tidak selamanya
badan hukum harus manusia.

b. Bentuk perlindungan hukum terhadap pemegang saham minoritas diatur dalam Pasal 61
dan 62 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 berupa hak untuk mengajukan gugatan
dan hak untuk meminta sahamnya dibeli oleh perseroan dalam hal pemegang
saham tidak menyetujui tindakan perseroan yang merugikan pemegang saham.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. JAWABAN
a. Prinsip Good Corporate Governance (GCG) adalah sebagai berikut :
▪ Transparency / Transparansi.
Transparansi adalah keterbukaan informasi yang cukup, akurat, dan tepat waktu kepada
para pemangku kepentingan (stakeholder).
▪ Accountability / Akuntabilitas.
Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggung jawaban
perusahaan sehingga pengelolaan terlaksana dengan efektif. Prinsip akuntabilitas
memberi kejelasan hak dan kewajiban antara pemegang saham, dewan direksi, dan
dewan komisaris.
▪ Responsibilitas/ Pertanggungjawaban.
Pertanggungjawaban adalah kesesuaian pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
dan prinsip korporasi yang sehat. Contoh dari prinsip pertanggungjawaban adalah
keselamatan pekerja, kesehatan pekerja, pajak., dan sebagainya,
▪ Kemandirian/ Independensi.
Kemandirian adalah pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa benturan
kepentingan dan pengaruh dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan undang-
undang serta prinsip korporasi yang sehat. Contoh dari kemandirian adalah dewan
komisaris dan dewan direksi memiliki pendapat yang independen pada setiap
pengambilan keputusan, tetapi masih bisa mendapat masukan dari konsultan atau
sumber daya manusia lainnya yang berguna untuk menunjang kemajuan perusahaan.
▪ Fairness / Kewajaran Dan Kesetaraan
Kewajaran adalah keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak pemangku
kepentingan (stakeholder) yang timbul berdasar perjanjian dan peraturan undang -
undang. Contoh dari fairness adalah perlakuan yang setara kepada publik, otoritas
pasar modal, komunitas pasar modal, dan pemangku kepentingan. Karyawan juga
diperhatikan dengan baik hak serta kewajibannya secara adil dan wajar.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

b. Manfaat langsung yang dirasakan perusahaan dengan mewujudkan prinsip-prinsip Good


Corporate Governance (GCG) adalah meningkatnya produktivitas dan efisiensi
usaha. manfaat lain adalah meningkatnya kemampuan operasional perusahaan dan
pertanggungjawaban kepada publik, meningkatkan partisipasi masyarakat untuk ikut
serta mengambil kebijakan publik. meningkatnya moral dan rasa tanggung jawab sosial
di antara masyarakat yang kedepannya akan memberikan dampak yang baik. timbulnya
rasa kepercayaan di antara pemerinta dengan warga negara maupun masyarakat global.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. JAWABAN
a. Landasan idiil Koperasi Indonesia adalah Pancasila. Landasan strukturil Koperasi
Indonesia adalah Undang-undang Dasar 1945 dan landasan geraknya adalah pasal 33
ajat (1) Undang-undang Dasar 1945 beserta penjelasannya. Landasan mental Koperasi
Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi. Landasan konstitusional atau
sering disebut dengan landasan struktural dalam koperasi Indonesia adalah UUD
(Undang-Undang Dasar) 1945. Secara detail landasan ini tertuang dalam Pasal 33 ayat
1 yang menegaskan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan.

b. Faktor yang menyebabkan persaingan usaha yang tidak sehat bisa terjadi dikarenakan
adanya suatu keadaaan yang menguntungkan pelaku usaha dan memanfaatkan demi
kepentingan serta keuntungan pelaku usaha tersebut, meskipun hal tersebut pada
akhirnya akan merugikan pelaku usaha lainnya. Secara garis besar jenis persaingan
usaha yang tidak sehat yang terdapat dalam suatu perekonomian pada dasarnya adalah
: (1) Kartel (hambatan horizontal), (2) Perjanjian tertutup (hambatan vertikal), (3) Merger,
dan (4) Monopoli. Persaingan usaha tidak sehat pertama yakni kartel atau hambatan
horizontal adalah suatu perjanjian tertulis ataupun tidak tertulis antara beberapa pelaku
usaha untuk mengendalikan produksi, atau pemasaran barang atau jasa sehingga
diperoleh harga tinggi. Kartel pada gilirannya berupaya untuk memaksimalkan
keuntungan pelaku usaha yang mana kartel merupakan suatu hambatan persaingan
yang paling banyak merugikan masyarakat, sehingga di antara Undang-Undang
Monopoli di banyak negara kartel dilarang sama sekali. Hal ini karena kartel dapat
merubah struktur pasar menjadi monopolistik. Kartel juga dapat berupa pembagian
wilayah pemasaran maupun pembatasan (quota) barang atau jasa. Dalam keadaan
perekonomian yang sedang baik kartel dengan mudah terbentuk, sedangkan kartel akan
terpecah kalau keadaan ekonomi sedang mengalami resesi.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Selain kartel juga akan mudah terbentuk apabila barang yang diperdagangkan adalah
barang massal yang sifatnya homogen sehingga dengan mudah dapat disubstitusikan
dengan barang sejenis dengan struktur pasar tetap dipertahankan. Persaingan usaha
tidak sehat yang kedua adalah perjanjian tertutup (exclusive dealing) adalah suatu
hambatan vertikal berupa suatu perjanjian antara produsen atau importir dengan
pedagang pengecer yang menyatakan bahwa pedagang pengecer hanya diperkenankan
untuk menjual merek barang tertentu sebagai contoh sering kita temui bahwa khusus
untuk merek minyak wangi tertentu hanya boleh dijual di tempat yang eksklusif. Dalam
kasus ini pedagang pengecer dilarang menjual merek barang lain kecuali yang terlah
ditetapkan oleh produsen atau importir tertentu dalam pasar yang bersangkutan (relevant
market). Suatu perjanjian tertutup dapat merugikan masyarakat dan akan mengarah ke
struktur pasar monopoli. Jenis persaingan usaha yang ketiga adalah merger. Secara
umum merger dapat didefinisikan sebagai penggabungan dua atau lebih pelaku usaha
menjadi satu pelaku usaha. Suatu kegiatan merger dapat menjadi suatu pengambilalihan
(acquisition) apabila penggabungan tersebut tidak diinginkan oleh pelaku usaha yang
digabung. Dua atau beberapa pelaku usaha sejenis yang bergabung akan menciptakan
integrasi horizontal sedangkan apabila dua pelaku usaha yang menjadi pemasok pelaku
usaha lain maka akan membentuk integrasi vertikal. Meskipun merger atau
pengambilalihan dapat meningkatkan produktivitas pelaku usaha baru, namun suatu
merger atau pengambilalihan perlu mendapat pengawasan dan pengendalian, karena
pengambilalihan dan merger dapat menciptakan konsentrasi kekuatan yang dapat
mempengaruhi struktur pasar sehingga dapat mengarah ke pasar monopolistik.
Persaingan usaha yang tidak sehat akan melahirkan monopoli. Bagi para ekonom
defenisi monopoli adalah suatu struktur pasar dimana hanya terdapat satu produsen
atau penjual. Sedangkan pengertian monopoli bagi masyarakat adalah adanya satu
produsen atau penjual yang mempunyai kekuatan monopoli apabila produsen atau
penjual tersebut mempunyai kemampuan untuk menguasai pasar bagi barang atau jasa
yang diperdagangkannya,
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

jadi pada dasarnya yang dimaksud dengan monopoli adalah suatu keadaan yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) hanya ada satu produsen atau penjual, (2) tidak ada
produsen lain menghasilkan produk yang dapat mengganti secara baik produk yang
dihasilkan pelaku usaha monopoli, (3) adanya suatu hambatan baik secara alamiah,
teknis atau hukum. Kalau kita melihat hal tersebut di atas maka ada beberapa faktor
yang dapat mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat di antaranya adalah (1)
kebijaksanaan perdagangan, (2) pemberian hak monopoli oleh pemerintah, (3)
kebijaksanaan investasi, 4) kebijaksanaan pajak, (5) dan pengaturan harga oleh
pemerintah.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. JAWABAN
a. Yayasan dapat didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta
kekayaan pendirinya, sebagai kekayaan awal. Yayasan juga dapat dibentuk oleh badan
hukum, WNA, ataupun melalui wasiat. Untuk mendirikan yayasan, hal pertama yang
harus dilakukan oleh pendiri adalah melakukan pemesanan nama yayasan di Ditjen AHU
melalui laman DITJEN AHU ONLINE - Yayasan. Hal ini dilakukan untuk menghindari
adanya kesamaan dengan nama yayasan yang sudah terdaftar dan menghindari
gugatan dari pihak ketiga. Jika sudah mendapat persetujuan dari menteri, maka bukti
pesan nama dapat diberikan kepada notaris untuk melanjutkan proses pendirian
yayasan. Menurut UU No. 16 Tahun 2001, pendirian yayasan dilakukan dengan akta
notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia. Akta pendirian harus memuat anggaran
dasar dan keterangan lain yang dianggap perlu. Anggaran dasar yayasan yang
dimaksud sekurang-kurangnya harus memuat :
▪ Nama dan tempat kedudukan;
▪ Maksud dan tujuan serta kegiatan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut;
▪ Jangka waktu pendirian;
▪ Jumlah kekayaan awal yang dipisahkan dari kekayaan pribadi pendiri dalam bentuk
uang atau benda;
▪ Cara memperoleh dan penggunaan kekayaan;
▪ Tata cara pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian anggota Pembina,
Pengurus, dan Pengawas;
▪ Hak dan kewajiban anggota Pembina, Pengurus, dan Pengawas;
▪ Tata cara penyelenggaraan rapat organ Yayasan;
▪ Ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar;
▪ Penggabungan dan pembubaran Yayasan;
▪ Penggunaan kekayaan sisa likuidasi atau penyaluran kekayaan Yayasan setelah
pembubaran.
Yayasan akan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian yayasan
memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Untuk memperoleh pengesahan, pendiri atau kuasanya dapat mengajukan permohonan


kepada menteri melalui notaris yang membuat akta pendirian yayasan tersebut. Notaris
wajib menyampaikan permohonan pengesahan secara tertulis kepada menteri dalam
jangka waktu paling lambat 10 hari dihitung sejak tanggal akta pendirian yayasan
ditandatangan.

b. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. Ini sekaligus jawaban bagi yang masih
bertanya-tanya mengenai tujuan Yayasan

Anda mungkin juga menyukai