Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas
Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Jumat, 30 Desember 2022
1. A. Jenis perjanjian kerja yang berlaku dalam hubungan industrial yakni perjanjian kerja
waktu tidak tepat, perjanjian kerja waktu tepat, perjanjian kerja paruh waktu dan juga
perjanjian kerja pemborongan pekerjaan. Namun dalam hubungannya dengan industrial,
jenis perjanjian kerja yang lebih menonjol yakni perjanjian kerja waktu tidak tepat dan juga
tepat.
Dan menurut pandangan saya, berangkat dari teori hukum ketenagakerjaan yang sudah
saya pelajari, hal tersebut memperlihatkan adanya sikap ego dalam pekerjaan, dan hal
seperti itu harus lebih memperhatikan hal saling menghargai dan mengambil sikap adil
terhadap setiap pekerja atau profesi setiap pekerja yang ada.
B. Syarat-syarat perjanjian kerja yang harus dipenuhi oleh pekerja dengan pemberi kerja
dalam hubungan industrial adalah pertama, adanya kesepakatan kedua belah pihak.
Kedua, kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum. Ketiga, adanya
pekerjaan yang diperjanjikan. Dan yang keempat, pekerjaan yang diperjanjikan tidak
bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
C. jika terjadi hal seperti itu, yang harus diketahui dan diperhatikan bahwa terdapat tiga
hal atau serikat pekerja yang dapat berunding dengan perusahaan. Pertama, serikat
pekerja yang memiliki anggota lebih dari 50% jumlah seluruh buruh yang ada
diperusahaan. Kedua, apabila tidak memiliki jumlah anggota lebih dari 50% maka serikat
pekerja tersebut dapat mewakili pekerja atau buruh dalam perundingan PKB setelah
mendapat dukungan dari pekerja lain diluar anggota serikat buruh hingga memenihu
syarat lebih dari 50%, melalui sebuah pemungutan suara sesuai dengan undang-udang
yang berlaku. Ketiga, bila dalam perusahaan memiliki lebih dari satu sp/sb, maka yang
dapat berunding adalah maksimal tiga sp/sb atau gabungan antara itu dengan jumlah
minimal 10% dari seluruh buruh yang ada di perusahaan.
BUKU JAWABAN UJN UNIVERSITAS TERBUKA
2. A. Dari analisa saya mengenai masalah tersebut, langkah dan upaya yang dapat
dilakukan oleh pekerja, serikat pekerja atau pengusaha yaitu kembali dan melihat lagi
tentang awal mula perjanjian pekerja yang telah dimateraikan. Karena dengan adanya
tindakan tersebut, sudah pasti perselisihan yang awalnya sangat kacau, bisa
mendapatkan titik terangnya.
B. Dari penilaian saya berangkat dari UU PPHI, tahap pertama yang harus dilakukan
adalah melalui perundingan bipartit. UU PPHI mendefinisikan perundingan bipartit
sebagai perundingan antara pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh dengan
pengusaha untuk menyelesaikan perselisihan hubungan industrial.
B. Kualifikasi atau yang menjadi dapat menjadi penyedia outsourcing merupakan suatu
bentuk usaha yang berbadan hukum sebagai bisnis etis dan memiliki izin dari instansi
yang terkait dan bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan. Pendapatan dari
perusahaan penyedia outsourcing bisa didapat dari fee perusahaan pengguna tenaga
kerja outsourcing yang kisarannya sekitar 1,8%.
C. Kedudukan pengguna jasa outsourcing dari perusahaan A kepada perusahaan B
termasuk dalam pekerjaan yang dapat dikerjakan dalam lingkup outsourcing, seperti yang
sudah dijelaskan juga pada jawaban nomor 3A mengenai pelarihan dari A ke B dan
bagaimana tanggugjawab perusahaan ketika terjadi perselisihan. Dalam sistem kerja juga
dalam perusahaan penyedia jasa outsourcing melakukan adanya pembayaran terlebih
dahulu kepada karyawan dan selanjutnya menagih ke perusahaan pengguna jasa. Dan
berdasarkan kontrak, biasanya karyawan bekerja berdasarkan kontrak yang ada dengan
perusahaan jasa outsourcing, bukan dengan perusahaan pengguna jasa.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
4. A. Berdasarkan pasal 158 ayat 1 pada huruf a sampai j telah memerinci jenis-jenis
kesalahan berat yang dapat mengakibatkan PHK dan apa yang harus dilakukan oleh
pengusaha manakala terjadi kesalahan itu dilakukan oleh pekerja atau buruh. Contohnya
adalah apabila pekerja/buruh melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan barang
atau uang milik perusahaan sehingga merugikan perusahaan atau berulah mabuk-
mabukkan atau melakukan perbuatan yang melanggar, kesalahan kesalahan tersebut
hars disertakan dengan bukti, tertangkap tangan, pengakuan dari tersangka, atau bukti
dari pihak yang berwenang diperusahaan bersangkutan dan didukung oleh sekurang-
kurangnya dua alat saksi.
B. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa berdasarkan keputusan mahkamah konstitusi
no. 012/PUU-I/2003, segala pengaturan PHK karena adanya kesalahan berat dalam
pasal 158 UU Ketenagakerjaan tidak berlaku lagi. Dalam pertimbangan hukum, pleno
hukum konstitusi sepakat dengan pemohon dan menyatakan pasal 158 UUK
bertentangan dengan pasal 27 ayat 1 UUD45. Di mata MK. Pasal 158 memberi
kewenangan pada pengusaha untuk melakukan kesalahan berat tanpa due process of
law melalui putusan pengadilan yang independen dan imparsial.