Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/23.1(2022.2)

Nama Mahasiswa : ACHMAD SHOLIKIN


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043679755
Tanggal Lahir : Nganjuk, 06 Mei 2001
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4367 / Hubungan Industrial
Kode/Nama Program Studi : SI-MANAJEMEN
Kode Nama UPBJJ : 13/ UT BATAM
Hari/Tanggal UAS THE : SABTU / 31 DESEMBER 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Mahasiswa : ACHMAD SHOLIKIN


NIM : 043679755
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4367 / Hubungan Industrial
Fakultas : FAKULTAS EKONOMI
Progam Studi : SI-MANAJEMEN
UPBJJ-UT : UT BATAM

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Batam , 31 Desember 2022

Yang Membuat pernyataan

ACHMAD SHOLIKIN
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Konflik Antara Serikat Pekerja dan Manager di PT. Freeport


Berbicara mengenai angkatan kerja dan ketenagakerjaan tak terlepas dari persoalan-persoalan dalam
lingkup ketenagakerjaan. Penduduk Indonesia termasuk dalam urutan kelima dunia. Dengan jumlah
penduduk yang besar tersebut, maka jumlah angkatan kerja Indonesia pun juga sangat banyak yang
menyebabkan angka pengangguran cukup signifikan.
Di dalam dunia ketengakerjaan ini terdapat salah satu masalah yang menjadi perhatian kalangan
intelektual, aktivis HAM, akademisi, dan kaum awam, yakni masalah hubungan industrial. Lebih tepatnya
adalah permasalahan adanya tuntutan dari buruh/pekerja di dalam sebuah perusahaan yang seringkali
memunculkan gesekan antara pihak yang merasa dirugikan dan pihak penguasa.
Fenomena pertikaian yang terjadi di dalam dunia ketenagakerjaan identik dengan masalah sosial,
ekonomi, politik, dan hukum yang cenderung mengarah pada koflik sosial dan HAM. Saat ini cukup banyak
berbagai berita tentang permasalahan ketenagakerjaan, seperti perselihan industrial dan pertikaian dalam
hubungan kerja khususnya antara pekerja lokal dengan pekerja asing yang disampaikan melalui media.
Peristiwa - peristiwa tersebut pada umumnya ditandai dengan ketidakharmonisan hubungan kerja,
baik antara pekerja lokal dengan pekerja asing; adanya pemutusan hubungan kerja secara sepihak oleh
pengusaha; serta adanya bentuk-bentuk intimidasi yang dilakukan oleh pihak - pihak tertentu hanya demi
kepentingan sepihak mereka tanpa mempedulikan kepentingan pekerja secara keseluruhan.
Masalah ketenagakerjaan tersebut sering terjadi dengan melibatkan sebuah perusahaan yang
terindikasi melakukan tindakan melanggar norma hukum dan sosial yang dilakukan terhadap pekerja, seperti
pelanggaran hak-hak pekerja atau karyawan.
Salah satu contoh kasus ketenagakerjaan terjadi pada salah satu perusahaan tambang terbesar di
dunia yang terletak di daerah kabupaten Mimika, Provinsi Papua, yaitu PT Freeport Indonesia. PT Freepot
merupakan perusahaan tambang internasional dan terbesar pertama di dunia yang mempekerjakan karyawan
dari seluruh dunia. Perusahaan ini memiliki hubungan kerja sama dengan 24 negara di dunia. Dengan
kapasitas produksi besar, perushaan ini mengelola tambang mineral khususnya emas dan tembaga.
Disamping produk emas dan tembaga, perusahaan ini dikabarkan juga mengolah salah satu bahan
tambang aktif yakni uranium. Kehebatan PT Freeport dimata dunia sudah tidak diragukan lagi, akan tetapi
pada kenyataannya perusahaan ini sering mengalami masalah khususnya masalah tuntutan karyawan dari
segi upah dan kesejahteraan; lebih tepatnya masalah hak-hak kemanusiaan (hak asasi manusia).
PT. Freeport mempekerjakan karyawan lokal sebanyak dua ribu karyawan dan kontraktor yang
hampir mendekati tiga puluh ribu karyawan. Kendati demikian, di dalam perjalanan proses produksi yang di
lakukan oleh perusahaan dan para buruh yang merupakan mitra utama dalam menggerakkan roda produksi
ada saja gejala-gejala konflik yang timbul dari adanya sebuah tuntutan yakni mengenai pengupahan, jaminan
sosial buruh, dan lain sebagainya. Tuntutan ini beberapa tahun belakangan dilakukan oleh buruh terhadap
manajemen yang dianggap berperilaku korup dan kotor dalam menjalankan program perusahaan.
Tindakan manajemen yang dianggap menyimpang salah satunya adalah pemotongan terhadap upah
buruh. Disamping itu, manajemen dianggap tidak memenuhi perjanjian buruh yang sudah ada dengan
pemilik modal atau perusahaan. Para buruh diwajibkan membayar pajak setiap kali menerima gaji atau upah.
Sikap dan perlakuan manajer yang dianggap tidak manusiawi lainnya adalah ditunjukan dengan adanya
upaya menyingkirkan buruh yang melakukan protes atau perlawanan.
Kasus dan permasalahan PT. Freeport tersebut dianggap sudah sangat berlarut-larut dan selalu
menemui jalan buntu dalam upaya penyelesaiannya. Ketika dilakukan upaya untuk menyelesaikan pertikaian
yang termasuk dalam kasus perselisihan hubungan industrial tersebut hamper dipastikan akan berakhir
deadlock. Dengan kata lain, saat akan dilakukan mediasi, pekerja tidak mendapatkan titik terang dan pada
akhirnya membuat pekerja menjadi terkekang karena berjuang di bawah tekanan para pemangku
kepentingan.
Perjuangan tersebut pada dasarnya dilakukan semata-mata untuk menyelesaikan konflik atau
perselisihan industrial dalam perusahaan, namun para manajer dan pihak kedua di perusahaan selalu
mengesampingkan tugas mereka yang seharusnya menjadi pelindung bagi bawahan. Pihak manajemen
seakan gelap mata dan tidak peduli dengan para pekerja dan memperlakukan mereka tidak/ kurang
manusiawi.
Perlakuan tidak manusiawi atau pelanggaran hak-hak asasi manusia tersebut pertama kali dilakukan
di hadapan publik kota Timika, Provinsi Papua, ketika para pekerja melakukan aksi mogok kerja yang
dimulai pada bulan oktober tanggal tahun 2011. Salah satu pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja
tewas tertembak saat melakukan aksi spontanitas di area pertambangan.
Atas kejadian tersebut, banyak yang curiga bahwa kejadian tersebut disinyalir ada campur tangan
pihak militer untuk menghalangi pekerja yang ingin menyampaikan aspirasi mereka terkait tuntutan upah,
masalah hak-hak mereka sebagai pekerja secara menyeluruh, dan demi kesejahteraan bersama.
Setelah peristiwa tahun 2011 tersebut terjadi lagi pelanggaran hak-hak serikat pekerja dimana pihak
manajemen berusaha melakukan union busting (pemberangusan serikat pekerja), fourlough (merumahkan)
karyawan yang sedang mogok kerja, dan pemutusan hubungan kerja secara sepihak, yang diisukan seolah-
olah para pekerja ingin berhenti secara sukarela meski kenyataannya tidak demikian. Kita akui Bersama
bahwa secara umum praktik-praktik kapitalistis di Indonesia masih dilakukan di sebagian perusahaan,
sehingga memicu timbulnya konflik.

Sumber: Rendy, Juliana lumintang, Evie A.A. Suwu, https://ejournal.unsrat.ac.id

1. Pertanyaan
Dari narasi diatas, Saudara diminta untuk menjelaskan secara konseptual:
a. Tujuan didirikan Serikat Pekerja.
b. Peran dan Fungsi Serikat Pekerja

Jawab :
a. Tujuan Didirikannya Organisasi Ini
Mengacu pada apa yang disampaikan UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Serikat Buruh, tujuan
didirikannya serikat ini adalah untuk memberikan perlindungan, pembelaan hak dan kepentingan, serta
meningkatkan kesejahteraan yang layak bagi pekerja atau buruh dan keluarganya.
Alih-alih bersifat politis, sebenarnya dalam hubungan industri dan pengelolaan perusahaan
organisasi ini lebih condong ke arah sosial. Sebab tujuan utamanya bukan terkait kekuasaan, namun
kesejahteraan dari anggota atau karyawan yang ada di dalam perusahaan.

b. Fungsi Serikat Pekerja


Jika mengacu pada aturan baku, Pasal 4 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000
tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh, terdapat beberapa fungsi yang dimiliki oleh organisasi ini.
Semata untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut.
1. Sebagai pihak dalam pembuatan perjanjian kerja bersama dan penyelesaian perselisihan
industrial.
2. Mewakili pekerja atau karyawan atau buruh dalam lembaga kerja sama di bidang
ketenagakerjaan sesuai dengan tingkatannya.
3. Menjadi sarana menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, adil, dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
4. Sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan anggotanya, yakni
karyawan.
5. Menjadi perencana, pelaksana, dan penanggungjawab pemogokan pekerja atau buruh sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
6. Berperan sebagai wakil pekerja atau buruh dalam memperjuangkan kepemilikan saham di
perusahaan.

2. Pertanyaan
Berdasarkan narasi diatas, Saudara diminta untuk :
a. Menjelaskan secara konseptual Syarat, Tujuan, Manfaat, serta Ciri-Ciri dari Negosiasi
b. Menganalisis jenis negosiasi yang dilakukan antara serikat pekerja dengan manajemen PT Freeport,
Jawab :
a. Syarat Organisasi
Syarat ini yang akan menentukan apakah kegiatan yang dilakukan seseorang bisa disebut negosiasi
atau tidak. Syarat pertama adalah proses negosiasi harus dilakukan oleh dua orang atau lebih. Jika hanya
dilakukan oleh satu orang atau satu pihak, maka negosiasi tidak dapat terjadi. Jadi, negosiasi harus dilakukan
oleh dua pihak dengan minimal dua orang.
Seperti yang dilaksanakan oleh dua pihak pebisnis, negosiasi antara pedagang, antar penjual, atau
negosiasi antar lembaga. Yang pasti, tawar menawar tersebut harus dilakukan oleh minimal dua pihak.
Lalu syarat negosiasi yang kedua yaitu dilakukan apabila kedua pihak terkait tidak menemukan
kecocokan terhadap sesuatu yang harus disepakati. Maka dari itu, tawar menawar ini dilakukan guna
mencari kesepakatan atas masalah yang ada. Hasil yang ingin dicapai yaitu sebuah kesepakatan yang sama-
sama menguntungkan dan dapat diterima oleh keduanya.
Tawar menawar atau negosiasi tentu dilakukan dengan tujuan tertentu. Tanpa tujuan yang jelas, maka
pembicaraan yang dilakukan tidak akan ada ujungnya. Jadi, kedua pihak harus memiliki tujuan yang sama
sebelum negosiasi dimulai. Dengan begitu, akan ada kejelasan ke mana arah pembicaraan dilangsungkan.
Adapun tujuan dari negosiasi secara umum yaitu:
1. Untuk memperoleh kesepakatan yang telah disetujui bersama
2. Mengurangi dan menguraikan perbedaan porsi dan juga konflik yang terjadi antara dua pihak atau
lebih
3. Menyatukan pendapat semua pihak yang terlibat sehingga keputusan akhir dapat sama-sama
menguntungkan (dikenal dengan istilah win-win solution).
4. Menyelesaikan masalah dan menemukan solusi atas permasalahan yang dialami oleh kedua atau
lebih pihak negosiasi
5. Mengatasi dan menyesuaikan perbedaan kedua pihak negosiasi sehingga memperoleh sesuatu dari
pihak lain tanpa adanya paksaan.

Tujuan Negosiasi
Dalam berbagai kegiatan komunikasi, terutama yang bertujuan bisnis, tentu Anda sering mendengar
kata negosiasi. Ya, negosiasi atau tawar menawar memang seringkali dilakukan untuk mencapai sebuah
kesepakatan antara dua orang atau lebih.
Tawar menawar ini biasanya dilakukan karena ada suatu hal yang belum bisa diterima oleh kedua
belah pihak. Sehingga perlu adanya tawar menawar supaya kedua pihak dapat menerima keputusan dengan
baik.
Ternyata supaya dapat berjalan lancar proses nego ini juga mempunyai tahap-tahap tertentu. Jika
Anda ingin mempelajarinya lebih jauh, dan berikan alasannya.

Manfaat Negosiasi
Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari melakukan negosiasi:
 Menciptakan kerja sama antar pihak dan mencapai tujuan masing-masing.
 Memberikan kesempatan bagi kedua pihak untuk saling memahami kebutuhan dan keinginan
masing-masing, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman ataupun kecurigaan atas tujuan yang
dimiliki pihak lain
 Menciptakan kesepakatan yang akan saling menguntungkan dan telah disetujui oleh kedua
belah pihak tanpa adanya paksaan dari arah manapun
 Menimbulkan interaksi yang positif antar kedua pihak yang melakukan negosiasi, sehingga
jaringan kerja sama yang dilakukan dapat terus berjalan bahkan bisa menjangkau jaringan yang
lebih luas.

Pertanyaan
Selain syarat yang harus dipenuhi, proses negosiasi juga dapat dikenali lewat beberapa ciri berikut ini:
1. Melibatkan dua belah pihak, misal pihak penjual dan pembeli.
2. Masalah yang hendak dinegosiasikan memiliki tema yang sama.
3. Adanya kerja sama antar kedua belah pihak yang hendak bernegosiasi.
4. Kedua belah pihak mempunyai kesamaan tujuan, yakni mengkonkritkan masalah yang masih
abstrak.
b. Tindakan manajemen yang dianggap menyimpang salah satunya adalah pemotongan terhadap
upah buruh. Disamping itu, manajemen dianggap tidak memenuhi perjanjian buruh yang sudah ada
dengan pemilik modal atau perusahaan. Para buruh diwajibkan membayar pajak setiap kali menerima
gaji atau upah. Sikap dan perlakuan manajer yang dianggap tidak manusiawi lainnya adalah ditunjukan
dengan adanya upaya menyingkirkan buruh yang melakukan protes atau perlawanan.
Kasus dan permasalahan PT. Freeport tersebut dianggap sudah sangat berlarut-larut dan
selalu menemui jalan buntu dalam upaya penyelesaiannya. Ketika dilakukan upaya untuk
menyelesaikan pertikaian yang termasuk dalam kasus perselisihan hubungan industrial tersebut
hamper dipastikan akan berakhir deadlock. Dengan kata lain, saat akan dilakukan mediasi, pekerja
tidak mendapatkan titik terang dan pada akhirnya membuat pekerja menjadi terkekang karena
berjuang di bawah tekanan para pemangku kepentingan.

3. Pertanyaan
Dari narasi diatas, Saudara diminta untuk :
a. Menganalisis penyebab terjadinya konflik antara buruh dan pihak manajemen di PT Freeport.
b. Menyebutkan bentuk penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
c. Menganalisis penyelesaian perselisihan hubungan industrial di PT Freeport. Gunakan/cantumkan
referensi/teori yang terkait untuk mendukung pernyataan Saudara.

Jawab :
a. Tindakan manajemen yang dianggap menyimpang salah satunya adalah pemotongan terhadap upah
buruh. Disamping itu, manajemen dianggap tidak memenuhi perjanjian buruh yang sudah ada dengan
pemilik modal atau perusahaan. Para buruh diwajibkan membayar pajak setiap kali menerima gaji atau
upah. Sikap dan perlakuan manajer yang dianggap tidak manusiawi lainnya adalah ditunjukan dengan
adanya upaya menyingkirkan buruh yang melakukan protes atau perlawanan.

b. Kasus dan permasalahan PT. Freeport tersebut dianggap sudah sangat berlarut-larut dan selalu
menemui jalan buntu dalam upaya penyelesaiannya. Ketika dilakukan upaya untuk menyelesaikan
pertikaian yang termasuk dalam kasus perselisihan hubungan industrial tersebut hamper dipastikan akan
berakhir deadlock. Dengan kata lain, saat akan dilakukan mediasi, pekerja tidak mendapatkan titik terang
dan pada akhirnya membuat pekerja menjadi terkekang karena berjuang di bawah tekanan para pemangku
kepentingan.

c. Perjuangan tersebut pada dasarnya dilakukan semata-mata untuk menyelesaikan konflik atau
perselisihan industrial dalam perusahaan, namun para manajer dan pihak kedua di perusahaan selalu
mengesampingkan tugas mereka yang seharusnya menjadi pelindung bagi bawahan. Pihak manajemen
seakan gelap mata dan tidak peduli dengan para pekerja dan memperlakukan mereka tidak/ kurang
manusiawi.

Anda mungkin juga menyukai