Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : ROBBAYANI SUCIANA DEWI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042681379

Tanggal Lahir : 03/03/1998

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4367/HUBUNGAN INDUSTRIAL

Kode/Nama Program Studi : 54/MANAJEMEN

Kode/Nama UPBJJ : 71/SURABAYA

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu/ 29 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ROBBAYANI SUCIANA DEWI


NIM : 042681379
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4367/HUBUNGAN INDUSTRIAL
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : MANAJEMEN
UPBJJ-UT : SURABAYA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Lamongan, 29 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Robbayani Suciana Dewi


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Berdasarkan keterangan diatas anda diminta untuk menjelaskan :


a. 3 (tiga) pendekatan dalam hubungan industrial !
b. Jelaskan 2 (dua) pendekatan, yaitu pendekatan universal dan situasional dalam membahas
hubungan antara praktik industrial dan strategi !

Jawab :
a. pendekatan dalam hubungan industrial :

1. Pendekatan kesamaan, yaitu hubungan industrial yang mengasumsikan bahwa organisasi


merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan sasaran yang sama, adanya kerja
sama, tidak ada konflik mendasar antara manajemen dan pekerja, serta menekankan
pembangunan komitmen, perbaikan komunikasi, serta gaya kepemimpinan demokratik
dengan partisipasi karyawan di tempat kerja tinggi.
2. Pendekatan keberagaman, yaitu hubungan industrial yang menekankan pentingnya
hubungan ke samping dengan kelompok dengan membentuk serikat pekerja, lebih
memerhatikan jenis peraturan dan regulasi, menekankan perlunya stabilitas sosial.
3. Pendekatan radikal, yaitu hubungan industrial yang memandang totalitas hubungan sosial
dalam produksi, memandang ketidakseimbangan kekuasaan dalam masyarakat
merupakan inti hubungan industrial, dan memandang bahwa tempat kerja merupakan
tempat terjadinya konflik.
b. Dalam pendekatan universal, praktik manajemen sumber daya manusia mencakup hubungan
industrial atau hubungan antara berbagai pihak di dalam dan di luar perusahaan. Sementara
itu, dalam pendekatan situasional, hubungan antarkaryawan diperlukan bagai keberhasilan
organisasi. Strategi hubungan antarkaryawan mendukung strategi bisnis dan strategi korporasi
dengan berbagai teknik yang digunakan yang berkaitan dengan kekuatan kerja dan sasaran
yang ditetapkan.
Sumber : BMP EKMA4367 – Modul 1, halaman 1.8 – 1.12.
Modul 1, halaman 1.28 – 1.29.

2. Berdasarkan keterangan diatas :


a. Sebagai pengurus serikat pekerja di perusahaan tersebut, menurut analisa saudara jelaskan
tentang hak dan kewajiban serikat pekerja dikaitkan dengan UU No.13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan!
b. Jelaskan fungsi serikat pekerja dikaitkan dengan pasal 102 ayat 2 UU Ketenagakerjaan serta
UU No.21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh sebgai payung hukum yang
mengatur tentang serikat pekerja!
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

c. Bagaimana membuat serikat pekerja ditingkat perusahaan anda kaitkan dengan Pasal 5 UU
No.21 Tahun 2000 ?
d. Jelaskan apa keuntungan menjadi anggota serikat pekerja!
e. Bagaimana prosedur pemberitahuan dan pencatatan serikat pekerja yang baru terbentuk?

Jawab :
a. hak dan kewajiban pekerja ini seharusnya tidak menjadi masalah, karena Undang-undang
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan sudah mengaturnya dengan selaras.

 Hak serikat pekerja


1) Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk
memperoleh pekerjaan
2) Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari
pengusaha.
3) Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau meningkatkan dan/atau
mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya
melalui pelatihan kerja.
4) Setiap pekerja/buruh memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan kerja
sesuai dengan bidang tugasnya.
5) Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti
pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga
pelatihan kerja swasta, atau pelatihan di tempat kerja
6) Tenaga kerja yang telah mengikuti program pemagangan berhak atas pengakuan
kualifikasi kompetensi kerja dari perusahaan atau lembaga sertifikasi.
7) Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih,
mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di
dalam atau di luar negeri.
8) Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja penyandang cacat wajib memberikan
perlindungan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya.
9) Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 78 ayat (1) wajib membayar upah kerja lembur.
10) Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada pekerja/buruh.
11) Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang secukupnya kepada pekerja/ buruh
untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh agamanya.
12) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
Keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan; dan perlakuan yang sesuai
dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.
13) Setiap pekerja/buruh berhak membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja/serikat
buruh.
14) Setiap pekerja/buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga
kerja.

 Sementara itu, pekerja juga memiliki kewajiban, antara lain:


1) Dalam melaksanakan hubungan industrial, pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat
buruhnya mempunyai fungsi menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya,
menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara
demokratis, mengembangkan keterampilan, dan keahliannya serta ikut memajukan
perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya.
2) Pengusaha, serikat pekerja/serikat buruh dan pekerja/buruh wajib melaksanakan
ketentuan yang ada dalam perjanjian kerja bersama.
3) Pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh wajib memberitahukan isi perjanjian kerja
bersama atau perubahannya kepada seluruh pekerja/ buruh.
4) Penyelesaian perselisihan hubungan industrial wajib dilaksanakan oleh pengusaha dan
pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh secara musyawarah untuk mufakat.
5) Sekurang-kurangnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sebelum mogok kerja
dilaksanakan, pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh wajib memberitahukan
secara tertulis kepada pengusaha dan instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan setempat.

b. Sesuai dengan pasal 102 ayat (2) dan UU no 13 tahun 2003, dalam melaksanakan hubungan
industrial, pekerja dan serikat pekerja mempunyai fungsi :
1) Menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya
2) Menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi,
3) Menyalurkan aspirasi secara demokratis,
4) Mengembangkan keterampilan, dan keahliannya serta
5) Ikut memajukan perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta
keluarganya.
Undang-undang No. 21 tahun 2000 tentang Serikat pekerja/Serikat Buruh dimaksudkan untuk
mengatur pelaksanaan dan perlindungan hak berserikat tersebut, supaya pada waktu yang
sama dapat diciptakan hubungan industrial yang aman dan harmonis, dinamis dan
berkelanjutan, serta seimbang dan berkeadilan. Dengan demikian Undang-undang ini perlu
dipahami bukan saja oleh pekerja dan serikat pekerja, akan tetapi juga oleh pengusaha dan
asosiasi pengusaha, aparatur Pemerintah, serta organisasi non pemerintah dan masyarakat
umum
c. UU No. 21 Tahun 2000 pasal 5 tentang Serikat Pekerja memuat ketentuan tentang cara
pembentukan serikat pekerja, pencatatan serikat pekerja dan perlindungan hak pembentukan
serikat pekerja. Serikat pekerja atau serikat buruh dibentuk oleh pekerja di satu perusahaan secara
bebas, terbuka, mandiri, demokratis guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan
kepentingan karyawan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya. Serikat
pekerja di perusahaan dapat dibentuk bila didukung oleh paling sedikit sepuluh orang anggota di
perusahaan yang bersangkutan. Implikasi dari undang-undang ini adalah bahwa di setiap
perusahaan dapat dibentuk lebih dari satu serikat pekerja. Masing-masing serikat pekerja tersebut
dapat bergabung dengan federasi serikat pekerja terkait atau berdiri sendiri (non federasi).
Serikat pekerja juga harus memiliki anggaran dasar yang meliputi:
1) Nama dan lambang
2) Dasar negara, asas, dan tujuan
3) Tanggal pendirian
4) Tempat kedudukan
5) Keanggotaan dan kepengurusan
6) Sumber dan pertanggungjawaban keuangan
7) Ketentuan perubahan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga

d. Banyak sekali keuntungan menjadi anggota SP/SB, terlebih jika SP/SB anda sudah berafiliasi
ke federasi serikat pekerja dan konfederasi serikat pekerja.
Sebagai contoh, anggota serikat pekerja akan mendapatkan program-program training
peningkatan kemampuan kerja dan diri seperti pelatihan kemampuan bernegosiasi, pelatihan
pembuatan perjanjian kerja bersama, pemahaman gender, dll. Selain itu, anggota serikat
pekerja juga akan mendapat bantuan hukum saat tertimpa masalah dengan perusahaan yang
berkaitan dengan hukum dan pemenuhan hak-hak sebagai pekerja.

e. Pasal 18 sampai dengan 24 UU 21/2000 mengatur tentang tata cara pemberitahuan dan
pencatatan SP/SB sebagai berikut:
1) SP/S,, federasi, dan konfederasi yang telah dibentuk harus memberitahukan
keberadaannya kepada instansi pemerintah setempat yang menangani urusan
ketenagakerjaan.
2) Dalam surat pemberitahuan, harus dilampirkan daftar nama anggota, pendiri, dan
pengurusnya serta salinan peraturan organisasi berupa AD/ART.
3) Instansi urusan ketenagakerjaan setempat harus mencatat SP/SB yang telah memenuhi
persyaratan dan memberikan nomor pendaftaran kepadanya dalam kurun waktu 21 hari
kerja setelah tanggal pemberitahuan. (Apabila sebuah serikat belum memenuhi
persyaratan yang diminta, maka alasan penundaan pendaftaran dan pemberian nomor
pendaftaran kepadanya harus diserahkan oleh badan pemerintah setempat dalam
tenggang waktu 14 hari setelah tanggal penerimaan surat pemberitahuan).
4) SP/SB harus memberitahukan instansi pemerintah di atas bila terjadi perubahan dalam
peraturan organisasinya. Instansi pemerintah tersebut nantinya harus menjamin bahwa
buku pendaftaran serikat terbuka untuk diperiksa dan dapat diakses masyarakat luas.
5) SP/SB yang telah memiliki nomor pendaftaran wajib menyerahkan pemberitahuan tertulis
tentang keberadaan mereka kepada pengusaha/perusahaan yang terkait
Selengkapnya mengenai prosedur pendaftaran SP/SB diatur oleh Keputusan Menteri
No.16/MEN/2001 tentang Prosedur Pendaftaran Resmi SP/SB.
Sumber : BMP EKMA4367 – Modul 2

3. Berdasarkan tulisan diatas anda diminta untuk :


a. Menganalisa 3 kategori isu perudingan yang anda ketahui!
b. Gambarkan perbedaan antara mandatory issues dengan permissive issues. (Sumber
Fossum,2009)!

Jawab :
a. 3 kategori isu perudingan :
Menurut Fossum (2009), isu-isu perjanjian meliputi tiga kategori, yaitu bersifat perintah,
mengizinkan, dan larangan. Isu perjanjian atau kesepakatan yang bersifat perintah berkaitan
dengan upah, jam kerja, dan kondisi pekerjaan lainnya. Isu perjanjian atau kesepakatan yang
bersifat memberi izin tidak memperoleh tanggapan karena tidak berhubungan langsung
dengan biaya manajemen dan tenaga kerja Isu perjanjian atau kesepakatan yang bersifat
pemberian larangan secara hukum tidak sah, seperti permintaan bahwa karyawan
menggunakan hanya barang-barang yang diproduksi bersama. Perbedaan lain antara
mandatory issues dan permissive issues adalah tidak adanya bagian yang bisa menemui jalan
buntu atau menolak menyetujui kontrak melebihi permissive issues.
b. Gambaran perbedaan antara mandatory issues dengan permissive issues.

Sumber : BMP EKMA4367 – Modul 3, halaman 3.10 – 3.11

4. Berikan cara penyelesaian kasus tersebut, singkat padat dan jelas !


Jawab :
Konflik di tempat kerja bisa mempengaruhi performa pekerjaan yang sedang dilakukan. Jika Anda
mengalami perbedaan pendapat maupun sebab lain yang berujung pada pertengkaran dengan
rekan kerja, maka Anda sebaiknya segera membereskan masalah tersebut agar tidak
mengganggu pekerjaan Anda.
1) Menghadapi masalah. Segera hadapi orang yang memiliki masalah dengan Anda, karena
membiarkan masalah hingga berlarut-larut tidak baik dilakukan dan semakin susah untuk
menyelesaikannya.
2) Bersikap tenang. Hati-hati dengan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan juga nada bicara yang
digunakan. Anda sebaiknya tegas namun tidak menyerang orang yang bermasalah dengan Anda.
3) Tetap netral. Anda juga sebaiknya mendengarkan pendapat dari orang lain dengan baik.
Perhatikan apa yang disampaikan olehnya dan cobalah untuk mengerti posisinya.
4) Menghargai pendapat. Setelah mendengar pendapat dari lawan bicara, berikan kesan bahwa
Anda tertarik dengan apa yang ia katakan. Kemudian sampaikan pemikiran Anda senetral
mungkin untuk menghindari konflik yang lebih lanjut.
5) Mengajak berdamai. Anda dan lawan bicara sudah sama-sama menyampaikan pendapat, kini
saatnya untuk mengajaknya berdamai. Tetap fleksibel jika rekan kerja Anda menginginkan
beberapa syarat tertentu.
6) Meminta bantuan. Apabila cara tersebut di atas kurang berhasil, Anda bisa mulai meminta bantuan
kepada atasan. Sampaikan permasalahan secara apa adanya dan jangan sampai merengek pada
bos.
Meskipun pada akhirnya Anda mampu mengatasi konflik di tempat kerja, namun ada baiknya jika
Anda bisa menghindari masalah dengan rekan kerja dan selalu menjaga hubungan baik dengan
mereka untuk menciptakan suasana bekerja yang menyenangkan.

Sumber : BMP EKMA4367 – Modul 5,

Anda mungkin juga menyukai