Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM)


Kode Mata Kuliah : EKMA4214
Jumlah sks : 3
Nama Pengembang : Drs. Yun Iswanto, M.Si
Nama Penelaah :
Nama : Robbayani suciana dewi
NIM : 042681379
UPBJJ : Lamongan

No Tugas Tutorial
1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan penilaian kinerja!

•• Penilaian kinerja adalah suatu proses membandingkan kinerja karyawan dengan


standar yang telah ditetapkan oleh organisasi. Tetapi lebih khusus lagi, penilaian
kinerja merupakan proses di mana kontribusi karyawan terhadap organisasi selama
perode tertentu dinilai (Fisher, et al, 1990). Sedangkan menurut Dessler (2000),
penilaian kinerja adalah (usaha) mengevaluasi kinerja karyawan pada saat ini dan
masa lalu dikaitkan dengan standar kerjanya. Noc, et al, (2000) mendefinisikan
pengertian kinerja yang lebih strategis, menurutnya penilaian kinerja hanya
merupakan salah satu bagian dari proses manajemen kinerja secara luas.

Sumber Referensi : BMP/EKMA4214/MODUL 7/HAL. 7.5

2 Gambarkan dan jelaskan hubungan perilaku dan kinerja!

•• Tujuan mengetahui hubungan antara perilaku dengan kinerja adalah agar


memungkinkan kita melakukan modifikasi perilaku karyawan sehingga karyawan
dapat mencapai kinerja yang optimal.
Hubungan antara perilaku dan kinerja dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ada empat (4) determinan utama yakni perilaku
individual, kinerja, penghrgaan dan motivasi. Variabel-variabel tertentu yang mempengaruhi
kinerja dan dapat dikontrol oleh manajemen antara lain desain pekerjaan (tugas atau
aktivitas untuk dikerjakan/isi pekerjaan), konteks organisasional (gaya pensupervisian
organisasi kerja, kondisi kerja, komunikasi, dsb.), dan sasaran kinerja.
Di samping itu, kompetensi yang dimiliki oleh individu dan usaha yang dilakukannya juga
merupakan variabel penting dari kinerja seseorang. Seseorang yang bekerja keras dan
diimbangi dengan kompetensi dan pengetahuan yang memadai dan disertai dengan usaha
yang sungguh-sungguh akan mencapai hasil yang optimal di dalam melakukan
pekerjaannya. Selanjutnya, sebagai hasil dan kinerja adalah produktivitas bagi organisasi
dan perhargaan bagi karyawan. Penghargaan bagi karyawan dapat berupa upah, tunjangan,
keamanan pekerjaan, pengakuan dari teman kerja dan supervisor serta peluang untuk
dipromosikan.
Dari hal inilah, maka perlu dilakukan penilaian kinerja karyawan yang relevan. Dengan
adanya penilaian kinerja maka karyawan memiliki peluang untuk dipromosikan,
meningkatkan pendapatan, serta dapat mengembangkan diri melalui pendidikan/pelatihan.

Sumber Referensi : BMP/EKMA4214/MODUL 7/HAL. 7.4-7.5

3 Jelaskan beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penilaian kinerja!

•• Dalam proses penilaian kinerja, cenderung terjadi berbagai macam ketidaktepatan


dan bias penilaian. Kesalahan penilaian tersebut umumnya terjadi pada tahap
keputusan dan pemrosesan informasi yang akan berdampak pada hasil penilaian
kinerjam

1. Beberapa Kesalahan dalam Penilaian


 Kemurahan hati/Kelonggaran (Leniency) Kesalahan ini terjadi karena penilai
pada umumnya menilai karyawan pada sisi yang tinggi dari suatu skala
penilaian tanpa memperhatikan kinerja nyata dan karyawan tersebut.
Kesalahan ini memiliki dampak yang serius ketika dikaitkan dengan
keputusan seperti promosi atau kompensasi.
 Kecenderungan tengah
Kesalahan ini dilakukan ketika seorang penilai menilai kinerja karyawan
cenderung untuk menilai ke arah tengah dari suatu skala pengukuran tanpa
memperhatikan kinerja nyata karyawan tersebut. Hal ini terjadi apabila
statistik penilaian menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan dinilai
mendekati titik tengah dan skala kinerja.
 Kondisi terakhir (Recency)
Recency terjadi apabila evaluasi didasarkan pada kinerja pekerjaan pada
waktu yang paling akhir (umumnya 2-3 bulan sebelum waktu evaluasi
penilaian). Adanya kelonggaran, kecenderungan tengah dan recency akan sulit
membedakan antara karyawan yang berkinerja bagus dengan yang berkinerja
buruk. Di samping itu, kesalahan ini membuat sulit untuk membandingkan
penilaian dari penilai yang berbeda.
 Efek halo (Halo effect)
Kesalahan umum lain yang sering terjadi dalam proses penilaian kinerja
adalah efek halo, Hal ini terjadi apabila seorang penilai membiarkan
karakteristik tunggal dari seorang karyawan mempengaruhi pertimbangan
penilai dalam menilai karyawan yang bersangkutan.

Di samping beberapa kesalahan di atas, preferensi personal, prejudis dan bias juga
dapat menyebabkan kesalahan pada penilaian kinerja. Selain itu penampilan, status
sosial, pakaian, suku dan jenis kelamin juga memiliki pengaruh pada proses penilaian
kinerja.

Sumber Referensi : BMP/EKMA4214/MODUL 7/HAL. 7.20-7.21

4 Jelaskan kelebihan dan kekurangan pelatihan berbasis web!

•• Beberapa kelebihan dalam menerapkan pelatihan berbasis web antara lain:

1. Mudah untuk disampaikan kepada para pengguna.


2. Kesempatan untuk mengadakan pelatihan kelompok sebaik mengadakan
pelatihan individu.
3. Dapat digunakan pada sistem operasi yang berbeda (Windows, Mac, UNIX,
LINUX, PDA, dan peralatan wireless lainnya);
4. Isi materi pelatihan mudah untuk di-update.
5. Hasil dari pelatihan cepat diperoleh.
6. Membutuhkan lebih sedikit technical support.
7. Akses ke dalam pelatihan dapat ditentukan sendiri oleh peserta pelatihan.
8. Pilihan untuk bertaut dengan sistem pelatihan lainnya.

Adapun kelebihan dari strategi pelatihan ini terbagi atas kelebihan strategis dan
kelebihan taktis, sebagai berikut.

1. Kelebihan Strategis

Pelatihan berbasis web strategis hanya digunakan untuk mendukung tujuan umum
penting dalam jangka panjang. Alasan strategis dari implementasi pelatihan berbasis
web meliputi beberapa hal yaitu:

a). Mengembangkan tenaga kerja global


Pelatihan berbasis web adalah media yang baik bagi pengembangan tenaga kerja
global. Web dapat menyampaikan materi pelatihan secara konkisten, bersamaan, dan
dengan kualitas pelatihan yang sama pada setiap pesertanya di berbagai belahan
dunia sehingga tujuan pelatihan dapat dicapai secara merata.

b). Memberikan penjelasan produk secara merata


Pelatihan berbasis web merupakan alat yang paling baik ketika suatu organisasi akan
mengeluarkan suatu produk baru di berbagai belahan dunia secara bersaman. Web
dapat menjadi media untuk melatih para costumer service tentang produk tersebut.
Organisasi tidak perlu lagi membuang-buang waktu dan tenaga untuk mengirimkan
orang dan kantor pusat untuk melatih para pegawai di kantor cabang mengenai
produk-produk baru yang akan diluncurkan sehingga waktu dan biaya tersebut bisa
dialokasikan kembali pada pengembangan dan penyempurnaan produk baru lainnya.

c). Mengatur organisasi secara merata


Pada organisasi berskala kecil, pelatihan berbasis web dapat digunakan untuk
menyampaikan pelatihan yang berkaitan dengan keahlian dasar, seperti pelatihan
aplikasi komputer dan pelatihan produk. Pelatihan jenis ini akan mengurangi tugas
manajer sehingga mereka dapat memfokuskan pekerjaan di bidang lainnya, seperti
mentoring atau pengembangan keahlian dan pengetahuan lebih lanjut.

d). Menyesuaikan dengan kebutuhan pegawai


Perubahan kecenderungan pola bekerja dalam lingkungan kerja menuntut organisasi
untuk terus melakukan perubahan. Pelatihan berbasis web memudahkan untuk
melatih tenaga kerja baru maupun penguatan bagi pegawai yang lama. Metode seperti
ini memudahkan juga bagi para pegawai untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan
waktu yang mereka miliki dan gaya mereka dalam bekerja.

e). Memungkinkan pelatihan pada tenaga kerja tak terduga


Jumlah kebutuhan tenaga kerja sementara meningkat seiring dengan semakin
tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan suatu organisasi. Pelatihan berbasis
web dapat menjadi penyedia pelatihan dalam waktu cepat untuk kasus sejenis ini.

f). Meningkatkan produktivitas dan keuntungan


e-learning mampu menyediakan simulasi/role-play yang cukup nyata untuk diikuti
para pegawai sehingga pengetahuan dan keahlian mereka dalam memproduksi atau
melakukan pelayanan terhadap pelanggan meningkat. Peningkatan keahlian produksi
atau pelayanan berarti peningkatan produktivitas dan keuntungan.

2. Kelebihan Taktis

a). Mengurangi pengeluaran perjalanan dan akomodasi


Dengan memanfaatkan pelatihan berbasis web, organisa dapat mengurangi biaya
perjalanan dan akomodasi pelatih maupun peserta pelatihan dalam pelatihan.

b). Memungkinkan untuk belajar kapanpun dan dimanapun


Pelatihan berbasis wev secara teknis memungkinkan peserta pelatihan untuk
mengikuti pelatihan kapan saja, dan dimana saja selama waktu mereka
memungkinka.

c). Menyediakan pembelajaran "justt-in-time"


Program pelatihan yang terdapat di dalam web memungkinkan pegawai untuk
mengikut pelatihan kapanpun mereka merasa butuh untuk mengambil mata pelatihan
tersebut sehingga apa yang mereka pelajari menjadi lebih efektif.

d). Memaksimalkan manfaat infrastruktur


Organisasi biasanya menyediakan infrastruktur seperti internet komputer dengan
multimedia yang baik, dan teknologi lainnya. Pelatihan berbasis web dapat
memaksimalkan penggunaan teknologi yang ada sehingga dapat menambah keahlian
para pegawai.

f). Memungkinkan penyampaian tanpa batasan Sistem Operasi


Tidak seperti pelatihan berbasis komputer, pelatihan berbasis web dapat berjalan
dengan baik pada sistem operasi Windows, MacOS, UNIX, dan LINUX

g). Menyediakan alat yang dapat merekam kemajuan


Organisasi yang membutuhkan rekaman baik untuk laporan kepada pemerintah atau
alasan asuransi, dapat menyelidiki kembali partisipasi pegawainya dalam pelatihan
dan pelatihan apa saja yang mereka ikuti. Beberapa program pelatihan berbasis web
memiliki alat yang dapat menyimpan catatan akurat yang mendukung keperluan
organisasi.

h). Mudah untuk di perbaharui


Materi pada pelatihan berbasis web mudah untuk di-update dibandingkan dengan
program pelatihan tradisional karena perubahan tidak memerlukan pencetakan ulang
atau pendistribusian setelah perubahan dilakukan.

•• Kekurangan menggunakan pelatihan berbasis web

Salah satu kelemahan dari pemanfaatan pelatihan berbasis web adalah tidak dapat
dihitungnya ROI dalam sebuah pelatihan. Organisasi hanya dapat memperhitungkan
keuntungan bersih bukan ROI karena mereka tidak dapat menghitung pengeluaran
langsung dan tidak langsung yang dibutuhkan untuk menghitung ROI. Berikut ini
adalah beberapa kelemahan lain dari pelatihan berbasis web.

1. Metode Belajar yang Baru


Bagi beberapa orang pelatihan berbasis web adalah suatu hal baru. Kemampuan
dalam menggunakan web browser, navigasi pada program non- linear (tidak
berurutan), serta cara berinteraksi dengan peserta pelatihan dan ahli dengan
menggunakan aplikasi yang tidak familiar seperti chat room dan forum diskusi.

2. Manajemen Sumber Eksternal


Hal yang juga menjadi kesulitan dalam pelatihan berbasis web adalah manajemen
hal-hal di luar pelatihan itu sendiri. Pelatihan berbasis web, diantaranya bergantung
pada sumber-sumber lain di luar website organisasi, hardware yang mendukung, dan
akses yang bagus ke dalam jaringan.

3. Cara Berpikir Baru


Hal lain yang masih menjadi kekurangan dari pelatihan berbasis web adalah cara
berpikir baik dari para peserta pelatihan maupun yang berada dalam lingkungan kerja
mereka. Kadangkala pelatihan berbasis web dianggap bukan pelatihan yang
sesungguhnya karena para peserta pelatihan hanya duduk di mejanya masing-masing
dan menghadap komputer tanpa melakukan apa-apa. Orang yang melihatnya pun
seperti menganggap mereka tidak melakukan apa-apa, dan hanya browsing saja
sehingga sering kali orang lain (termasuk manajer) memanggil mereka untuk
meminta bantuan atau hal lain yang dapat memecah konsentrasi belajar para peserta
pelatihan.

4. Pengeluaran Lain dan Perpanjangan Waktu


Pelatihan berbasis web membutuhkan lebih banyak waktu untuk mendesain
dibandingkan dengan waktu yang dihabiskan untuk proses pelatihannya sendiri.
Selain itu, setelah selesai pembuatan pelatihan berbasis web ini pun perlu
diujicobakan. Langkah-langkah ini yang menambah biaya dan waktu dalam
pengembangannya.
5. Keterbatasan Bandwith
Keterbatasan bandwith yang dimiliki suatu organisasi dapat menyulitkan dalam
proses penyampaian materi pelatihan. Materi-materi yang banyak membutuhkan
gambar, suara, bahkan video akan lambat untuk di-download atau bahkan ter-
downloud dengan tidak sempurna yang mengakibatkan berkurangnya esensi materi.

6. Keterbatasan Browser
Setiap browser memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Tiap browser juga
memiliki cara yang berbeda untuk membaca script penyusun halaman web yang
mengakibatkan perbedaan tampilan halaman yang dapat berbeda antara satu browser
dengan browser lainnya. Hal ini dapat menjadi halangan yang cukup mengganggu
dalam penyampaian materi.

Sumber Referensi : BMP/EKMA4214/MODUL 8/HAL. 8.34-8.39

Anda mungkin juga menyukai