Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Agung Taufik Hermansyah

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042188532

Tanggal Lahir : 20/05/1995

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4312 / HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Kode/Nama Program Studi : Ilmu Hukum S1

Kode/Nama UPBJJ : Bandung

Hari/Tanggal UAS THE : Minggu, 26/06/2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Mahasiswa : Agung Taufik Hermansyah
NIM : 042188532
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4312/ HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN
Fakultas : FSHIP
Program Studi : Ilmu Hukum S1
UPBJJ-UT : Bandung

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas
Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Karawang, 26 Juni 2022


Yang Membuat Pernyataan

Agung Taufik Hermansyah


LEMBAR JAWABAN

UU No. 8 tahun 1999 dilatarbelakangi dari perkembangan dunia perdagangan yang semakin kompleks
permasalahannya.
diawali dengan dimulainya era perdagangan bebas yang merupakan suatu era dimana konsep pemasaran
merupakan disiplin universal. Konsep-konsep pemasaran dipandang dari strategi pemasaran global telah
berubah dari waktu. kewaktu, sebagaimana tahapan berikut: Pertama, konsep pemasaran pada awalnya
adalah memfokuskan pada produk yang lebih baik yang berdasarkan pada standard dan nilai internal. Hal
ini dilakukan dengan tujuan memperoleh laba, dengan menjual atau membujuk pelanggan potensial
untuk menukar uangnya dengan produk perusahan. Kedua, pada decade enam puluhan focus pemasaran
dari produk kepada pelanggan. Sasaran masih tetap pada laba, tetapi cara pencapaian menjadi luas, yaitu
dengan pembaharuan pemasaran marketing mix atau 4P (Product, Price, Promotion, And Place) Produk,
Harga, Promosi, dan Saluran distribusi. Ketiga, sebagai konsep baru pemasaran dengan pembaharuan
dari konsep pemasaran menjadi konsep strategi. Konsep strategi pemasaran pada dasarnya mengubah
focus
pemasaran dari pelanggan atau produk kepada pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih
luas. Untuk itu harus memanfaatkan pelanggan yang ada termasuk pesaing, kebijakan yang berlaku,
peraturan pemerintah serta kekuatan makro, ekonomi, social, politik secara luas.
Bertolak dari rangkain perubahan konsep pemasaran tersebut, perlindungan terhadap konsumen juga
membutuhkan pemikiran
yang luas pula. Pemikiran konsep secara
luas dan kajian dari aspek hukum pun juga
membutuhkan wawasan hukum yang luas,
sehingga tidaklah dapat dikaji dari suatu
aspek hukum semata-mata. Hal ini sangat
penting mengingat kepentingan konsumen
pada dasarnya sudah ada sejak awal
sebelum barang/jasa diproduksi selama
dalam produksi sampai pada saat distribus
sehingga sampai ditangan konsumen untuk
dimanfaatkan secara maksimal.5
Organisasi dunia seperti PBB pun tidak
kurang perhatiannya terhadap masalah
Perlindungan Konsumen, Hal ini terbukti
dengan dikeluarkannya Resolusi PBB No.
39/248 Tahun 1985.

Tidak terkecuali Indonesia juga berusaha


untuk memberikan perlindungan
konsumen dengan cara, salah satu
diantaranya yaitu membentuk Undangundang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen( selanjutnya
disingkat UUPK) Perlindungan konsumen
di Indonesia sangat penting dapat dilihat
pada UUPK bagian menimbang, antara
lain: bahwa pembangunan nasional
bertujuan untuk mewujudkan suatu
masyarakat adil dan makmur yang merata
materiil dan spiritual dalam era demokrasi
ekonomi berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945; bahwa
pembangunan perekonomian nasional

pada era globalisasi harus dapat


mendukung tumbuhnya dunia usaha
sehingga mampu menghasilkan beraneka
barang dan/jasa yang memiliki kandungan
teknologi yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat banyak dan
sekaligus mendapatkan kepastian atas
barang dan / jasa yang diperoleh dari
perdagangan tanpa mengakibatkan
kerugian konsumen; bahwa semakin
terbukanya pasar nasional sebagai akibat
dari proses globalisasi ekonomi harus tetap
menjamin peningkatan kesejahteraan
masyarakat serta kepastian atas mutu,
jumlah dan keamanan barang dan/atau
jasa yang diperolehnya di pasar; bahwa
untuk meningkatkan harkat dan martabat
konsumen perlu meningkatkan kesadaran,
pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan
kemandirian konsumen untuk melindungi
dirinya serta menumbuhkembangkan sikap
perilaku usaha yang bertanggung jawab;
bahwa ketentuan hukum yang melindungi
kepentingan konsumen di Indonesia belum
memadai diperlukan perangkat peraturan
perundang-undangan untuk mewujudkan
keseimbangan perlindungan kepentingan
konsumen dan pelaku usaha sehingga
tercipta perekonomian yang sehat7
Sumber :

Ismail, Tjip. (2020). Buku Materi Pokok ; Hukum Pajak dan Acara Perpajakan. Tanggerang: Universitas
Terbuka

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2020. Materi Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan pada Press Conference Bersama Menteri-Menteri tentang UU Cipta Kerja. Jakarta, 7
Oktober 2020.

"Bahaya Pasal-Pasal Omnibus Law UU Ciptaker yang Ancam Lingkungan Hidup" 6 Oktober 2929,
https:// katadata.co.id/sortatobing/ ekonomi-hijau/5f7c3f0e25cc1/ bahaya-pasal-pasal-omnibuslaw-
uu-ciptaker-yang-ancamlingkungan-hidup, diakses 20 Oktober 2020.

Sri, Anih. (2020). Perizinan Lingkungan Dalam Undang-Undang Cipta Kerja dan Dampaknya Terhadap
Kelestarian Lingkungan. Jurnal. Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual dan Strategis, Vol. XII.
No.20/II/PUSLIT/Oktober/2020

Fikri.(2017). Hukum Adat Masyarakat Petapahan dalam Pengelolaan Lingkungan Sebagai Upaya
Pemenuhan Hak Masyarakat Adat. Jurnal. Universitas Riau, Vol.2 No. I, Juni 2017.

Anda mungkin juga menyukai