Anda di halaman 1dari 4

DINAMIKA ROTASI

KD :
3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada
benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam olah raga.
4.1 Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan kesetimbangan benda tegar

Pada bab ini, kita akan meninjau gerak rotasi terutama dengan memperhitungkan benda tegar.
Istilah benda tegar yang dimaksud adalah benda dengan bentuk tertentu yang tidak berubah,
sehingga partikel-partikel pembentuknya berada pada posisi yang tetap relatif satu sama lain. Tentu
saja, benda nyata apapun bisa bergetar atau berubah bentuk ketika dikenakan gaya. Tetapi efek ini
seringkali kecil, sehingga konsep benda tegar yang ideal sangat berguna sebagai pendekatan yang
baik.

P
r
θ
0 X

Sumbu rotasi : garis pada pusat lingkaran tegak lurus terhadap halaman ini dan menembus titik 0.

Satu radian (rad) : didefinisikan sebagai sudut yang ujung-ujungnya dihubungkan oleh busur yang
panjangnya sama dengan radius.

l
θ=
r

l = Panjang busur = 2 πr

2 πr
θ= = 2 π rad
r

Pada satu lingkaran penuh 360° = 2 π rad

360° 360 ° 360 °


Maka 1 rad = = = =57,3 °
2π 2(3,14) 6,28

Contoh

mata burung tertentu dapat menangkap benda-benda yang membentuk sudut sekecil 3 x 10 -4 rad.

a. Berapa besar sudut itu dalam derajat?

DIMANIKA ROTASI 1
b. Seberapa kecil benda yang dapat dilihat burung tersebut ketika terbang dengan ketinggian
100 m?
Jawab
o
360
a. 3 x 10−4 rad x =0,017
o
2 π rad
b. l=rθ=100 m .3 x 10−4 =3 x 10−2 m=3 cm

Momen gaya ( torsi)

R1
R2

F2 F1

Jika anda memberikan gaya F1 tegak lurus terhadap pintu seperti di gambar, anda akan melihat
bahwa makin besar nilai F, makin cepat pintu terbuka. Tetapi sekarang jika anda memberikan gaya
dengan besar sama pada titik yang lebih dekat dengan engsel F 2 , anda akan melihat bahwa pintu
tidak akan terbuka sedemikian cepat. Efek gaya lebih kecil, dan memang terlihat bahwa percepatan
sudut pintu berbanding lurus tidak hanya dengan gaya, tetapi juga dengan jarak lurus dari sumbu
rotasi ke garis kerja gaya. Jarak ini disebut lengan gaya, atau, lengan torsi. Dari gaya, dan diberi label
R1 dan R2 untuk kedua gaya pada gambar.

Dengan demikian, percepatan sudut berbanding lurus dengan hasil kali gaya dengan lengan gaya.
Hasil kali ini disebut torsi gaya sekitar sumbu, atau lebih umum disebut torsi, dan dinyatakan dengan
τ (huruf kecil dari abjad Yunani tau). Berarti , percepatan sudut α dari sebuah benda berbanding
lurus dengan torsi total yang diberikan.

α≈τ

Analogi dengan hokum Newton untuk gerak linear

a≈F

secara umum, kita bias menuliskan torsi di sekitar suatu sumbu sebagai berikut:

τ =r ⊥ F

τ r sin θ . F

Catatan :

1. Lengan momen l adalah Panjang garis yang ditarik dari titik poros 0 sampai memotong tegak
lurus garis kerja vector gaya F.

DIMANIKA ROTASI 1
2. Arah momen gaya τ dinyatakan oleh arah putaran vector gaya F terhadap titik poros 0. Arah
positif momen ditetapkan sembarang, tetapi umumnya ditetapkan momen yang
menghasilkan putaran searah jarum jam adalah positif (+) dan yang berlawanan arah jarum
jam adalah negative (-).

Soal-soal torsi

1. Novita membuka pintu selebar 0,8 dengan du acara:


a. Gagang pintu didorong dengan gaya 15 N tegak lurus daun pintu.
b. Gagang pintu didorong dengan gaya 20 N yang membentuk sudut 53°
(sin 53° = 0,8 : cos 53° = 0,6)

Tentukan torsi yang diberikan Novita terhadap pintu.

2. Ibu ingin menutup pintu, tetapi adik secara tidak sengaja berlari menuju pintu sehingga
pintu terdorong keluar dengan gaya sebagai berikut:

8N 5N
Jika lebar daun pintu 1,2 meter, pasangan arah dan besar momen gaya yang tepat adalah ….

Arah Besar (Nm)


a. Masuk 1,2
b. Masuk 1,4
c. Masuk 1,6
d. Keluar 1,2
e. keluar 1,4

3. Pada batang PQ yang Panjangnya 2 m dan massanya diabaikan, dikerjakan tiga gaya seperti
pada gambar

Momen inersia

Kesetimbangan benda tegar

Titik berat

DIMANIKA ROTASI 1
Hukum kekekalan momentum sudut

DIMANIKA ROTASI 1

Anda mungkin juga menyukai