Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AKHIR MANAJEMEN INDUSTRI HASIL PERIKANAN

(Rangkuman Materi)

Nama : Dini Rismariyanti Abdulah


NPM : 230110150088
(PRODI PERIKANAN : TPHP)
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

1. Metode Pengolahan Limbah Padat


a. Penimbunan
Penimbunan terbuka atau open dumping, sampah dikumpulkan dan ditimbun dalam lubang
yang dibuat pada suatu lahan (TPA). Metode ini dapat menyebabkan hama dan kuman penyakit
dapat berkembang biak, gas metan yang dihasilkan oleh pembusukan sampah organic dapat
menyebar ke udara dan menimbulkan bau busuk.
Sanitasi ladfil : sampah ditimbun dalam lubang yang diatasi lapisan lempug dan lempira
plastik untuk mencegah perembesan limbah ke tanah. Metode ini dapat mencegah tersebarnya
gas metan yang dapat mencemari udara.
Insinerasi (Pembakaran) adalah teknologi pengolahan sampah yang meibatkan pembakaran
bahan organik
 Kelebihan :
- Efektif untuk bahan – bahan yang mudah terbkar seperti benda kering bisa
mengurangi 95-96%
- Panas yang dihasilkan bisa dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik
- Kelebihan insinerasi yaitu abu yang kering (limbah dari insinerasi) tidak mengalami
pembusukan
- Kelebihan pengecilan ukuran, pengempaan dan pencetakan yaitu membutuhkan ruang
yang besar serta dapat mengurangi ruang dan tempat sehigga proses pengangutan
lebih mudah
 Kekurangan :
- Menimbulkan residu asap atau zat beracun
- Jika limbah tidak habis terbakar justru memunculkan limbah baru
- Gas hasil pembakaran harus dibersihkan dari polutan sebelum dilepas ke atmosfer
- Biaya mahal
- Tidak semua jenis limbah padat dapat diproses dalam incinerator
- Menghasilkan abu pembakaran
- Incinerator dapat menibulkan polusi udara
- Insinerasi terbgi 2 yaitu insinerasi dengan energi dan tanpa energy
- Sampah tidak hanya dari poduk perikanan saja tapi dari laut juga contohnya
tumbuhan laut yang mati dapat menjadi sumber metana di laut
- Contoh pencetakan itu plastic yang didaur ulang
- Kekurangan insinerasi yaitu merusak lapisan ozon dan asapnya mengandung senyaw
berbahaya yang dapat mengganggu pernapasan
- Kekurangan insinerasi biaya operasi mahal
- Metode EMA merupakan kultur campuran mikroorgnisme yang dapat meningktkan
degrdasi limbah atau sampah organik
- Metode daur ulang merupakan proses untuk mejadikan satu bahan bekas mejadi
bahan baku dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat mejadi
Sesutu yang berguna
- Kekurangan pengecian ukuran, pengempaan dan pencetakan yaitu biaya operasi
mahal dan tekologi kuran memadai
- Metode pengolahan limbah padat 3 R
- Kekurangan metode 3 R memerlukan daya yang banyak
- Kekurangan pengecilan ukuran, pengempaan dan pencetakan yaitu membutuhkan
ruang yang besar
 Keuntungan pengomposan :
- Ramah lingkungan
- Bahan mudah didapat
- Pembuatan sederhana
- Dapat meperbaiki struktur tanah
 Kekurangan kompos
- Kandugan unsur hara tidak diketahui dan lebih rendah disbanding pupu organic
- Tanaman sulit utuk mnyerap unsur hara dari tanah
- Jika tidak hati – hati dapat mengandung telur dan larva hama
 keuntungan pengecilan ukuran, pengempaan pencetakan
- mengurangi ruang dan tempat
2. Dampak Sosial Ekonomi Dari Pembelian Bahan Baku Terhadap Suatu Daerah Atau
Lingkungan
- Mata pencaharian tunggal
- Tingkat pendidikan rendah
- Rata – rata pendapatan atau status ekonomi rendah, persaingan antar produsen
- Pembangunan ekonomi
 Dampak positif :
- Meningkatkan pendapatan
- Kesejahteraan ekonomi meningkat
- Sosialisasi, pemanfaatan bahan baku, pemberdaya SDM
- Kriteria pekerja tidak mengganggu anak sekolah
- Peningkatan infrastruktur di industry perikanan
- Training ke masyarakat kerjasaa sebagai pengusaha perikanan
- Pelatihan marketing, pelatihan pekerjaan
- Perbaikan infrastuktur dari pengusaha pembeli bahan baku
- Organisasi nelayan dalam penjualan
- Menambah pendapatan daerah
- Eksploitasi SDA yang dimanfaatkan dan eksploitasi SDM
- Munculnya keompok ibu – ibu pengolahan limbah perikanan
 Dampak negatif :
- Polusi dari pabrik dan industri
- Kerusakan lingkungan
- Pekerja dibawah umur
- Kesejahteraan wanita menurun
- Adanya kesenjangan sosial atau monopoli
- Tingkat pendidikan semakin rendah
- Ketergantungan terhadap SDA sebagai bahan baku
- Warga (masyarakat asal mendapatkan pekrjaan rendah karena investor atau pengusaha
besar dri luar)
- Peenegasan monitoring mengenai kerjasama pengusaha investor dan pemerintah yang
menafaatkan masyarakat
- Migrasi penduduk encari mata pencaharian baru
- Batas umur karyawaan (dibawah umur)
- Konflik sosial
- Masyarakat saling bersaing
- Persaingan yang tidak sehat, merusak insfrastruktur sekitarnya
- Ketersedian bahan baku menurun
3. Elemen Utama Pengadaan Efektif, Fakor Yang Mempengaruhi Pengadaan Yang
Efektif, Hambatan Dalam Melakukan Pegadaan Yang Efektif
 Faktor :
- Pemasok bahan baku harus lebih dari satu
- Menyediakan bahan baku alernatif
- Jumlah konsumen
- Gudang penyimpanan bahan baku
- Musim
- Harga bahan baku
- Kerjasama antara pebeli dan penyuplai bahan baku
- Waktu pengiriman
- Pengecekan bahan baku secara berkala
- Teknologi untuk mengakses data pemasok dan barang yang dipasok
- Seleksi bahan baku
- Mutu bahan baku
- Pengecekan kuantitas bahan baku yang dibeli
 Hambatan
- SDM
- Transportasi
- Wilayah panen bahan baku
- Jarak tempuh pembelian bahan baku dan masa simpan
- Pajak
- Isu negatif
- Hama dan penyakit
- Kebijakan pemeritah (transshipment)
4. Limbah Gas Hasil Perairan (Sumber, Dampak, Kandungan/Senyawa, Definisi)
Limbah yang disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil aktivitas manusia yang
terbentuk molekul – molekul gas dan pada umumnya memberikan dampak yang buruk bagi
kehidupan manusia.
Limbah hasil dari perikanan yang tidak diolah mencemari udara, mengandung gas atau
aroma busuk. Solusi : pemberian biaya pada industri yang menghasilkan limbah gas
- Senyawa yang terkandung yaitu Amonia, berasal dari asap pabik industry hasil
perairan, pengasapan
- Pengolahan biodiesel (gas senyawa metana)
- Sumber : sisa pakan atau feses (kegiatan budidaya)
- Keton
- H2S (Hidrogen sulfida)
- Limbah gas, treatment, fisik (fase gas, cair dan padat), biologi, pembusukan,
kombinasi, pengurai
- Dampak : keracunan, alergi. Solusi : dikubur
- Penanggulangan biologis dengan bakteri Amonia
- Senyawa : CO, Sox (Hidrogen Sulfur), Hidro karbon, partkulat atau debu
- Dampak : kematian massal ikan
- Pengolahan limbah : pembakaran pada limbah organik sampai CO2,H2O
- Pemanfaatan limbah gas biologis
- Industri yang berpotensi berupa Industri Pengalengan, fillet, tepung
- Siklus limbah gas : pembuangan limbah gas (rilesi) -> disperse ke atmosfer -> polutan
ke hewan.
- Solusi non teknis: Peraturan Pemerintah, zonasi, UKL, UPL dan amdal (PP No 41
tahun 1999)
- Pengadaan teknologi pengolahan limbah gas sebelum dibuang
- Pengecekan secara berkala pada limbah
- Dampak limbah gas tidak terlalu berbahaya untuk makhluk hidup, dapat dikurangi
dampaknya
- Sumber : dari budidaya, pembusukan ikan yag mati
- Penanggulangan biologi : tanaman (eceng gondok, kiambang)
- Mengotrol gas buang
- Desulfikari filter basah
- Suhu pembakaran
- Catalytic converter
- Penggunaan bahan bakar alternatif
- Treatment biologi : bioscubber (diserap air) : dibantu mikroba
- Biotrikling filter (mikrobaa gas filter)
- Biofilter (filter terdapat mikroba dalam air)
5. Definisi Jenis Produk Utama, Roduk Ikutan Dan Limbah Komoditas Hasil Perairan
 Produk Utama : Produk yang harga jual nya lebih tinggi disbanding produk lainnya.
Contoh : rumput laut, daging ikan, daging udang.
 Produk Ikutan : Produk yang diproduksi dengan produk utama, namun harga jual lebih
rendah dengan hasil lebih sedikit dibandingkan produk utama dan memerlukan
pengolahan lebih lanjut.
 Limbah : Buangan yang dihasilkan dari suatu proses poduksi baik industri dapat berupa
cairan, padatan dan gas. Maupun non industry yang lebih dikenal sebagai sampah yang
kehadirannya dapat dikehendaki karena tidak memiliki nilai ekonomis. Contoh : jeroan
ikan, kolagen, gelatin, silase, minyak ikan.
Limbah dalam arti lain yaitu sesuatu yang dihasilkan dari aktivitas perikanan baik
industri atau penangkapan yang dibuang ke lingkungan sekitar yang dianggap tidak
berguna dan tidak merugikan pihak lain pada saat itu.
 Tepung ikan merupakan produk ikutan
 Kulit ikan mrupakan produk ikutan
 Sisik ikan merupakan limbah
 Cangkang rajungan merupakan produk limbah dapat dijadikan perhiasan
 Kepala udang merupakan limbah yang dapat dijadikan tepung pakan
 Limbah rebusan ikan bandeng dijadikan penyedap rasa
 Limbah ikan (kotoran, daleman) dapat dijadikan pupuk kompos
 Produk utama dan produk sampingan harus dalam produkksi yang berbeda atau waktu
yang bedaa agar tidak terdapat kontaminasi
 Limbah rebusan ikan bandeng jadi pupuk cair
 Kulit ikan proses penyamakan limbah ikan merupakan produk ikutan
 Isi perut ikan dapat dijadikan minyak goreng rendah lemak
 Silase dapat dijadikan bahan baku pembuatan pakan ternak
 Kulit dan sisik ikan dapat dijadikan suplemen makan dan dapat dijadikan kosmetik
 Limbah kepala ikan tongkol dapat dihidrolisis menjadi konsentrat pakan ternak
 Marinate ikan (fillet ikan yang dilarutan garam atau minyak) merupakan produk utama
 Jeroan ikan dapat diolah menjadi makanan (telur, gelembung renang)
 Tulang ikan jadi campran pakan ikan
 Sisik ikan untuk bahan dasar lem ramah lingkungan
 Rebusan tulang ikan dapat dijadikan kuah pempek dan dapat dijadikan juga sebagai
hiasan
 Cangkang kerang dapat dijadikan aksesoris atau furniture
 Tulang ikan dapat dijadikan lem
 Limbah cangkang kepiting jadi plastik ramah lingkungan
 Alginate dalam alga cokla jadi obat anti kanker (produk sampingan)
6. Metode Pengaduan Perantara Distributor
- Permintaan respon dari distributor
- Memilih distributor
- Administrasi kontrak kerjasama
- Penutupan kontrak
 Proses penerimaan bahan baku :
- Pengecekan mutu
- Negosiasi harga
 Karakteristik bahan baku :
- Kualitas yang ckup
- Kualitas yang sesuai
- Harga yang wajar
- Waktu
- Organisasi yang efektif
- Penentuan stocking
7. Pengunaan Boraks di kalangan masyarakat
- Adanya sanksi penggunaan boraks
- Adanya pengujian kandungan boraks
- Memperhtikan pengawsan penggunaan boraks
- Adanya penyuluhan boraks
- Sumber boraks
- Kampanye tidak menggunakan boraks
- Pengganti menggunakan karagenan
Memperketat pengawasan peredaran penjualan boraks di pasaran
8. Kuantitas Dan Kualitas Bahan Dapat Mempengaruhi Proses Pengadaan Yang
Dilakukan
- Cold storage
- Sinergi kebijakan yang mendukung iklim usaha
- Seleksi bahan baku (ambil dari tempat bersertifikat)
- Peningkatan sarana, prasarana, trasportasi
- Penanganan dan pengolahan tempat
- Bahan tambahan (tidak merugikan)
- Kebersihan dan sanitasi
- Distribusi (kondisi harus mempertahankan mutu)
- Rantai pasok (pengembangan produk perencanaan produk)
- Factor untuk menjaga kualitas, Maintance prepare and operation, pemeliharaan,
perbaikan dan operasi manajemen aktu tunggu
- Tatacara penyimpananan (grading, ketebalan, jenis, posisi) sirkulasi sushu cold storage
- Diukur performa supply dari manajer pengiriman, kualitas, dan waktu.

Anda mungkin juga menyukai