Anda di halaman 1dari 1

2.

Menurut saya pengembangan kurikulum yang ada di Indonesia menggunakan gabungan antara
ketiga model (model linier rasional, rasional akar rumput, dan pengembangan kurikulum berbasis
standar). Pengembangan kurikulum di Indonesia berdasarkan model linier rasional, disusun dan
dirancang secara logis dan sistematis dengan memperhatikan sumber pengembangannya
berdasarkan masyarakat, siswa, dan materi pembelajaran. Kemudian berdasarkan model rasional
akar rumput perlu melakukan diagnosis kebutuhan, sehingga kurikulum yang dirancang sesuai
dengan latar belakang peserta didik yang disesuaikan pada lingkungan dan guru dilibatkan
langsung dalam pengembangan kurikulum. Selanjutnya pengembangan kurikulum di Indonesia
juga mengadopsi model standar pengembangan kurikulum. Pada tahap mengembangkan standar
isi, pengembang kurikulum perlu membuat seperangkat standar konten yang komprehensif dengan
menggunakan beragam sumber.

3. pertama yang saya lakukan apabila menjadi penentu kebijakan pengembangan kurikulum yaitu
melakukan diagnosis kebutuhan, yaitu dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat, fokus
peserta didik, dan perkembangan zaman. Kemudian menyesuaikan dengan karakteristik bangsa
Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, agama, etnis, sosial, dan budaya. Semua itu
bisa disatukan dengan tetap menjunjung semboyan Negara kita Bhineka Tunggal Ika. Kurikulum
multicultural sangat cocok diterapkan sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Kurikulum
multicultural ini bertujuan membantu peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, sikap, dan
keterampilan dengan tetap menjunjung pluralitas serta berpedoman pada pancasila.

4. UbD adalah sudut pandang pendekatan dalam merencanakan dan melaksanakan


pembelajaran yang memandang pembelajaran sebagai sebuah cara untuk membangun
pemahaman siswa melalui backward design . backward design , artinya disusun dari
belakang, dimulai dari menentukan hasil akhir yang diinginkan, bukti pembelajaran serta
langkah pembelajaran. Hal yang sangat diutamakan dalam pendekatan ini adalah
Understanding atau pemahaman, rancangan ini dituntut untuk membuat siswa dapat berpikir
dengan tingkat yang lebih tinggi dalam proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
Selain itu peristiwa dan contoh yang digunakan selama proses pembelajaran adalah
peristiwa yang kontekstual dan realistis.

5. perbedaan UbD dengan pengembangan kurikulum model lainya yaitu pembentukan


pemahaman peserta didik dibangun melalui backward design. Pada model pengembangan
kurikulum lainnya perencanaan pembelajaran berada di awal, sedangkan pada UbD berada di akhir.
Maka dari itu disebut backward design atau desain mundur. rancangan pembelajaran disusun
dari belakang yaitu berawal dari penentuan tujuan pembelajaran kemudian evaluasi dan
kegiatan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Desain ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman siswa.

6. Dampak positif UbD bagi siswa yaitu siswa mendapat pembelajaran mendalam dan bermakna,
serta pengetahuan yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari karena UbD menekankan
pembelajaran jangka panjang dan bersifat konstektual serta realistis. Bagi guru yaitu dapat
mengembangkan pembelajarannya sendiri sesuai capaian dan perkembangan siswa. Bagi lembaga,
memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum pembelajaran sesuai dengan
karakteristik sekolah dan siswa.

Anda mungkin juga menyukai