Anda di halaman 1dari 22

Briefing Meeting

Strategy 1
(Strengthen regulations and companies
reporting on OSH)
Oleh Sulistri
Via zoom, 8 Oktober 2021
Kerangka Acuan
Kampanye dengan Organisasi Pekerja/Buruh:
Meningkatkan Pencegahan Covid 19 melalui dan di tempat kerja
Latar Belakang

❖ Pandemi COVID-19 berdampak signifikan terhadap pasar tenaga kerja dan


kondisi ketenagakerjaan Indonesia. Oleh karena itu, penyelamatan dan
penciptaan lapangan kerja menjadi sangat mendesak untuk kelangsungan
bisnis dan keselamatan di tempat kerja.
❖ Proyek ini berupaya memberikan ruang bagi konstituen tripartit termasuk
konfederasi serikat pekerja (alias konfederasi) untuk secara langsung
melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan pencegahan COVID-19 melalui
dan di tempat kerja dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kesehatan
pekerja
Kerangka Acuan
Kampanye dengan Organisasi Pekerja/Buruh:
Meningkatkan Pencegahan Covid 19 melalui dan di tempat kerja
Latar Belakang

❖ konfederasi serikat pekerja/serikat buruh memandang bahwa


pandemi COVID-19 menghadirkan momentum yang
menggarisbawahi pentingnya K3 bagi pekerja dan pengusaha
dimana beberapa sektor telah memulai upaya untuk merampingkan
masalah K3 dalam konteks pandemi.
❖ Kurangnya transparansi dan kepatuhan perusahaan terhadap
pelaporan K3 dan sistem pelaporan itu sendiri (baik dari sisi
pemerintah maupun perusahaan) bermasalah
Strategy Konfederasi
Dari Latar Belakang di atas, Konfederasi mengusulkan 3 strategy
(1) Penguatan regulasi dan pelaporan perusahaan tentang K3 (terkait laporan
kecelakaan kerja dan terkait jaminan ketenagakerjaan (BPJS-TK)) dengan PIC
Sulistri-KSBSI
(2) Menggiatkan peran aktif Panitia K3 (P2K3) dan pemangku kepentingan K3
lainnya untuk mendukung juru kampanye dengan PIC Fredy Sembiring-KSPSI
CAITU
(3) Memperkuat kolektif kelembagaan dan kapasitas teknis konfederasi
serikat pekerja (SP/SB) dengan PIC Siti Istikharoh - KSPN
Tujuan
1) K3 menjadi isu prioritas baik pekerja maupun pengusaha, terutama
konfederasi serikat pekerja untuk mendapatkan pengalaman yang lebih kuat
dalam pencegahan COVID-19 dan mengurangi insiden di tempat kerja.
(2) Pemerintah melindungi dan menjamin kesehatan pekerja dan
perlindungan dari rumah ke tempat kerja dan sebaliknya, agar pekerja tidak
lagi dikorbankan atas nama produktivitas.
Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah untuk berkontribusi terhadap
peningkatan pencegahan COVID-19 di dan melalui tempat kerja.
Peran Konfederasi
● Pimpinan konfederasi Serikat Pekerja akan mengawasi pelaksanaan
kegiatan yang diusulkan bekerjasama dengan ILO.
● Konfederasi Serikat Pekerja menunjuk seorang pemimpin untuk setiap
strategi untuk mempercepat dan menyelesaikan kegiatan dalam
kerangka waktu yang disepakati dan melaksanakan tugas administratif
sesuai standar ILO (lihat Bagian 2).
● PIC Konfederasi akan bertindak sebagai pintu gerbang komunikasi
dengan ILO dan dapat menyewa konsultan untuk membantu
menyampaikan beberapa materi komunikasi.
Peran Konfederasi

● Konfederasi Serikat Pekerja akan menjangkau anggotanya


untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.
● Semua keputusan yang dibuat mengenai pelaksanaan dan
penyelesaian kegiatan yang diusulkan ini akan menjadi
keputusan kolektif dari semua pimpinan konfederasi
Kegiatan Strategy 1
Strengthen regulations and company reporting on OSH (related to work accident reports and linked to BPJS TK)

1. Penguatan regulasi dan pelaporan perusahaan K3 (terkait laporan kecelakaan kerja


dan terkait BPJS-TK) Kegiatan advokasi peningkatan alokasi anggaran K3 nasional
untuk mengikutsertakan Dewan K3 Nasional dan Sub-Nasional (DK3N dan DK3P)
2. Mengembangkan format pelaporan K3 perusahaan yang mudah diakses dan efektif
dan mengusulkannya kepada Kementerian Tenaga Kerja dan APINDO. (Ini untuk
memasukkan UKM/UKM (dari 1.000 karyawan) dan untuk mengadvokasi agar
laporan K3 dikaitkan dengan skema jaminan ketenagakerjaan (BPJS TK)
3. Melobi Kementerian Tenaga Kerja tentang data pelaporan K3 perusahaan dan agar
perusahaan menyampaikan laporan K3 secara berkala dan pembuatan produk
komunikasi seperti leaflet, brosur dan story.
Team di Strategy 1
1, Sulistri - KSBSI

2. Nikasi Ginting - KSBSI

3. Anis Mansur - KSARBUMUSI

4. Herman - KSPSI CAITU

5. Yohanes Rangga Cordana - KSPN

6. Rosa - KSPSI Rekonsiliasi

7. Tri Ruswati - KSPSI Rekonsiliasi


Periode Kontrak

The agreement will start on 1 September 2021


and will last until 28 February 2022.
Total Anggaran
Total Anggaran Strategy 1 sebesar Rp. 110.650.000, dengan perincian

❖ Kegiatan1 sebesar Rp. 30.720.000


❖ Kegiatan 2 sebesar Rp. 30.920.000
❖ Kegiatan 3 sebesar Rp. 33.800.000
❖ Sekretariat sebesar Rp. 12.930.000
❖ Protokol kesehatan Rp. 2.280.000
Pembayaran

❖ Pembayaran pertama sebesar 30%, dilakukan pada 15


September 2021
❖ Pembayaran kedua sebesar 50%, dilakukan pada 15
Nopember 2021
❖ Pembayaran ketiga sebesar 15% dilakukan pada 28
Pebruari dan sisanya 5% akan dibayarkan setelah laporan
kegiatan dan keuangan disampaikan ke ILO
Kegiatan 1 : Penguatan regulasi dan pelaporan perusahaan K3 (terkait laporan kecelakaan kerja dan terkait BPJS-TK)
Kegiatan advokasi peningkatan alokasi anggaran K3 nasional untuk mengikutsertakan Dewan K3 Nasional dan Sub-Nasional
(DK3N dan DK3P)

Kegiatan Kapan/ Biaya Anggaran


PIC

Rapat team strategy 1 (via zoom): penyamaan Sulis/ 8 Penggantian 2.200.000


pemahaman terkait tujuan , kegiatan dan Oktober komunikasi untuk 8
pencapaian strategy 1 2021 peserta(@ Rp.
150.000) dan PIC
(Notaker)

Workshop (offline) dengan narasumber (1) Anis/ 26 persiapan, transport 42.540,000


Dirjend Pembinaan pengawasan K3: terkait Okt 2021 peserta, akomodasi
pengawasan kecelakaan kerja, pelaporan (2) dan konsumsi,
Wakil Dk3N unsur SP/SB: terkait peran DK3N honor narasumber,
dan DK3P dan hambatan dalam menjalankan honor moderator
mandatnya (3) BPJS TK : terkait dengan honor PIC-Notaker
jumlah buruh yang mengambil manfaat
Kegiatan 1 : Penguatan regulasi dan pelaporan perusahaan K3 (terkait laporan kecelakaan kerja dan terkait BPJS-TK)
Kegiatan advokasi peningkatan alokasi anggaran K3 nasional untuk mengikutsertakan Dewan K3 Nasional dan Sub-Nasional
(DK3N dan DK3P)

Kegiatan Kapan/ Biaya Anggaran


PIC

PIC dan konsultan menyiapkan position paper Honor PIC dan 7.000.000
(proposal) terkait dengan advokasi anggaran Konsultan
DK3N, DK3P, format dan sistem pelaporan K3
perusahaan (memasukan UMKM), data jumlah
kecelakaan kerhja yang akan digunakan
sebagai pendukung advokasi kebijakan

Rapat team dan melibatkan wakil DK3N (via Penggantian 3.100.000


zoom) untuk membahas position paper komunikasi 14 orang
(proposal) dan PIC-Notaker
Kegiatan 1 : Penguatan regulasi dan pelaporan perusahaan K3 (terkait laporan kecelakaan kerja dan terkait BPJS-TK)
Kegiatan advokasi peningkatan alokasi anggaran K3 nasional untuk mengikutsertakan Dewan K3 Nasional dan Sub-Nasional
(DK3N dan DK3P)

Kegiatan Kapan/ Biaya Anggaran


PIC

Melakukan advokasi melalui audiensi dengan Dirjend Transport dan makan 5.200.00
Pengawasan atas proposal konfederasi terkait untuk 14 orang @
dengan (1) peningkatan alokasi anggaran DK3N, Rp. 250.000 dan
DK3P, (2) format sistem pelaporan perusahaan PIC-Notaker
atas kecelakaan kerja (3) Format laporan K3 yang
mudah diakses, termasuk UMKM

Evaluasi program Nop Penggantian 2.200.000


(Minggu komunikasi untuk 8
IV) orang dan PIC

Pembuatan laporan ke ILO Nop PIC 1.000.000


Kegiatan 2 : Mengembangkan format pelaporan K3 perusahaan yang mudah diakses dan efektif dan mengusulkannya
kepada Kementerian Tenaga Kerja dan APINDO. (Ini untuk memasukkan UKM/UKM (dari 1.000 karyawan) dan untuk
mengadvokasi agar laporan K3 dikaitkan dengan skema jaminan ketenagakerjaan (BPJS TK)

Kegiatan Kapan/ Biaya Anggaran


PIC

Melakukan advokasi melalui audiensi dengan Transport, 4.000.000


APINDO atas proposal konfederasi terkait format makan untuk 10
dan sistem pelaporan perusahaan yang bisa peserta dan
diakses oleh UMKM dan mendorong agar laporan PIC-notaker
K3 dikaitkan dengan skema jaminan sosial
Ketenagakerjaan

Melakukan advokasi melalui audiensi dengan Transport, 4.000.000


BPJS Ketenagakerjaan atas proposal konfederasi makan untuk 10
terkait format dan sistem pelaporan perusahaan peserta dan
atas kecelakaan kerja dan mendorong agar PIC-notaker
Kegiatan 3 : Melobi Kementerian Tenaga Kerja tentang data pelaporan K3 perusahaan dan agar perusahaan
menyampaikan laporan K3 secara berkala dan pembuatan produk komunikasi seperti leaflet, brosur dan story.

Kegiatan Kapan/ PIC Biaya Anggaran

Audiensi dengan Pemerintah (dirjend Transport, 4.000.000


pengawas terkait dengan data pelaporan K3 makan untuk 10
dan bagaimana mendorong perusahaan peserta dan
menyampaikan laporan terkait dengan K3 di PIC-Notaker
perusahaan

Mendesign dan membuat leaflet atau brosur Honor 2.000.000


yang menarik terkait dengan pentingnya K3 mendesign dan
dalam meningkatkan produktivitas, mencegah membuat leaflet
kecelakaan kerja dan berkontribusi dalam
mewujudkan bisnis yang berkelanjutan
Kegiatan 3 : Melobi Kementerian Tenaga Kerja tentang data pelaporan K3 perusahaan dan agar perusahaan
menyampaikan laporan K3 secara berkala dan pembuatan produk komunikasi seperti leaflet, brosur dan story.

Kegiatan Kapan/ PIC Biaya Anggaran

Konsul dengan ILO terkait dengan design dan isi


leaflet ke mbak Adlin dan mbak mega

Mencetak leaflet cetak 6 rem 9.000.000

Distribusi leaflet Biaya kirim 6.000.000

Evaluasi program via zoom Pebruari Penggantian 2.200.000


(minggu IV) komunikasi untuk
8 orang dan
PIC-Notaker

Pembuatan laporan akhir ke ILO Pebruari PIC 1.000.000


(minggu IV)
Sekretariat dan Protocol Kesehatan

Kegiatan Kapan/ PIC Biaya Anggaran

Support untuk koordinator-sekretariat 5 bulan 6 konfederasi @ 10.500.000


(Okt-Peb Rp. 350.000
2022)

Pembelian zoom 2.500.000

Protocol kesehatan (hand sanitiser, tisu basah 2.210.000


dan masker)
Komen
● Hakim: K3 tidak hanya untuk perusahaan yang rentan terhadap K3 tetapi juga
sektor-sektor lain seperti rumahan dan informal. K3 menjadi hak semua orang
bukan hanya sekedar kewajiban. K3 bukan hanya sekedar regulasi dan
p[enegakan regulasi tetapi juga menjadi karakter. K3 harus dipenuhi bukan
karena kita ingin memenuhi regulasi tetapi karena ini hak semua termasuk
pengusaha dan keluarga buruh. K3 bukan sejedar aturan di atas kertas. K3
menjadi karakter di Indonesia
● nikasi 3 poin yang disampaikan pak bisa dimasukan dalam leaflet
Komen
● Herman, Yang dimaksud kecelakaan kerja apakah juga termasuk penyakit
akibat kerja. Data terakhir dari ILO dan WHO lebih banyak dari kecelakaan
kerja. Kalau memang PAK menjadi target dalam strategy 1, maka dalam
workshop harus dimasukan dan mengundang dokter sebagai narasumber.
Untuk leaflet saya memiliki beberapa leafley yang nanti bisa dishare
● Hakim, Kecelakaan kerja menurut ILO adalah kejadian atau hal yang
membahayakan yang terjadi karena hal yang membahayakan dan tidak
dikehendaki yang menimbullkan kerugian jiwa dan raga. sementara PAK, itu
tidak mengalami penyakit sekarang tapi karena faktor2 tidak dikenali dan
akibatnya menumpuk.
komen
Nikasi: Belum diisi tanggalnya

Anda mungkin juga menyukai