TELAAH JURNAL
PIJAT TUINA EFEKTIF DALAM MENGATASI KESULITAN MAKAN
PADA ANAK BALITA
DISUSUN OLEH
NAMA : ANA SAFITRI
NIM: 2011102412086
PROGRAM PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2020/2021
Scanned with CamScannerTELAAH JURNAL
LDESKRIPSI UMUM
1. Juduljurnal :
PijatTuinaE fektifDalamMengatasiKesulitanMakanPadaAnakBalita
PenulisJurnal :
a, YusariAsil
b. Mugiati
3, NamaJurnal / DipublikasikanOleh :
JurnalKeperawatan, Volume XIV, No. 1, April 2018, SSN 1907 — 0357
4, Penelaah/Review Jurnal :
Ana Safitri
5. Referensi daftar pustaka
Jurnalterkait 2003-2017
Scanned with CamScannerDESKRIPSI CONTENT:
NJ] Kompon Ttem question to help * Telaah Jurnal
° en
Jurnal
1. | ABSTR:
AK
2. | PENDAHULUAN
1. Apa masalah penelitian
Masalah pada penelitian ini adalah tingginya angka BGM pada balita
yang berkunjung ke BPM dan keluhan sulitnya makan pada anak,
yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan tumbuh kembang atau
stunting,
2. Seberapa besar masalah tersebut?
Penelitian pada tahun 2004 menunjukkan bahwa 50% dari 3.022 balita
di Amerika mengalami kesulitan makan.Penelitian lain di Amerika
Serikatjuga menunjukkan prevalensi kesulitan makan pada anak-anak
yang normal secara fisik berdasarkan laporan dari orang tua yang
‘mengalami kesulitan dalam pemberian makan adalah 50-60%. Sekitar
25% anak normal dan 80% anak yang memiliki gangguan
perkembangan, mengalami kesulitan makan, Disamping itu,
didapatkan 1-2 % bayi dengan kesulitan makan serius berkaitan
dengan gangguan pertumbuhan (Antolis, 2012).
3. Dampak masalah jika tidak di atasi?
Kesulitan makan pada anak yang tidak segera ditangani dapat
menyebabkan ——malnutrisi, —dehidrasi,—berat. =——badan.
kurang,ketidakseimbangan elektrolit, gangguan _perkembangan
kognitif, gangguan kecemasan, dan pada keadaan yang, lebih parah
Scanned with CamScannerdapat menjadi Kondisi yang mengancam hidup (Antolis, 2012).
4. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang
ditetapkan oleh pencliti
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan pijat tuina
dalam mengatasi kesulitan makan pada anak balita
3 | METODE,
1. Desain | 1. Desain penelitian apa yang digunakan?
peneliti Penelitianinimenggunakanguasi eksperimendenganrancangan pretest
an dan post test
design. Penelitianinimenggunakankelompokkontrolsebanyak 50 orang
2. Popula | 1. Siapa populasi target dan populasi terjangkau?
si dan| — Populasi yang digunakan adalah semua anak balita yang ada di
sampe | wilayah KerjaPuskesmas PagelaranKabupatenPringsewuberjumlah
1 2920 balita,
2. Siapa sampel penclitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi
sampel?
Sampelpadapenelitianiniadalahbalita yang ada di
wilayahKerjaPuskesmas PagelaranKabupatenPringsewu,
Adapunkriteriainklusidalampenelitianiniadalahbalitayang _mengalami
kesulitan makan, tidak menerima pengobatan tertentu, tidak
mengalami kelainan neurologis yang mempengaruhi_kemampuan
makan, tidak terdiagnosis menderita penyakit kronik,
3. Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih
sampel dari populasi target?
Pemilihan sampelpadapenelitianini dilakukan dengan menggunakan
metode consecutive sampling.
4. Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penclitian? Metode
atau rumus apa yang digunakan untuk menentukan jumlah
Scanned with CamScannersampel?
Jumlahsampelpadapenelitianiniadalah 100 balita. “Dengan 50
balitasebagaikelompokperlakuan (pijattuina) dan 50
balitasebagaikelompokkontrol (multivitamin),
3. Pengu | 1. Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?
kuran Variabelindependendalampenelitianiniadalahefektifitaspijattuina,
atau dandependennyaadalahkesulitanmakananakpadaanakbalita,
pengu
mpula [2, Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?
ndata | Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey kuisioner.
3. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?
Penelitianinimenggunakan instrument kuisioner (pretest &postest)
menggunakanjob sheet.
4. Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang
digunakan? Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat
ukur? Jika dilakukan apa metode yang digunakan untuk menguji
validitas dan rehabilitas alat ukur dan bagaimana hassilnya?
Artikeltidakmenjelaskanterkaitujivaliditasdanrehabilitaskuisioner yang
digunakan.
5. Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan dat:
Apakah dilakukan pelatihan khusus untuk observer atau yang
melakukan pengukuran?
Pengumpulan data dilakukanolehpenellit
4. Analis [1. Uji statistic apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau
isdata | menganalisis data?
Ujistatistik yang digunakandalampenelitianiniadalahi-test.
Scanned with CamScanner2. Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti
untuk menganalisis data?
Penelitimenggunakan SPSS for windows untukmenganalisis data
4 | HASIL PENELITIAN
1. Alur
penelit
ian
dan
data
base
line
1. Bagaimana alur (low) penelitian yang _menggambarkan
responden yang mengikuti penclitian sampai selesai, drop out dan
loss follow up?
Setelahmenentukansampel,
pertamapenelitimemberikankuisionerpadakelompokeksperimendankel
ompokkontrolsebelumdilakukanperlakuan (pretest)
Lalukelompokkontroldiberikan multivitamin,
sedangkankelompokeksperimendiberikanperlakuanpijattuinaselama 6
haridengan & langkah set terapi, selanjutnyapadaharike 7 masing-
masingkelompokdiberikankuisionerkembali (postest),
2, Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?
niniadalah = 73. sbalita. (73%)
Karakteristikbalitapadapen
berjeniskelaminperempuan, 27 balita (27%) berjeniskelaminlaki-lakii
Usiabalita yang didapatkanadalah 12-35 bulansebanyak 68 balita
(68%).
2, Hasil
penelit
jan
1. Apa hasil utama dari penelitian? Jika pencliti melakukan uji
hipotesis, apakah hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti
(bermakna atau tidak secara statistic )? Apakah hasil peneli
juga bermakna secara klinis?
Berdasarkanhasilpemberianpijatuinapada anak balita lebih efektif
untuk mengatasi kesulitan makan dari pada pemberian multivitamin
(p=0,000), Dimanapadabalita yang
diberikanpijattuinamengalamiperubahan rata-rata
kesulitanmakansebesar 3,360 dengan standard deviasi 0,921,
Scanned with CamScannersedangkanpadabalita yang diberikan multivitamin sebesar 2,260
dengan standard diviasi 1.337.
DISKUSI
1.
Bagaimana interpretasi_ peneliti terhadap hasil _penelitian?
Apakah peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah
tentang hal-hal yang ditemukan dalam penelitian berdasarkan
teori_terkin
2 Catatan: meskipun hasil penelitian tidak sesuai
dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika
peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa
hipotesisnya tidak terbukti,
Studi eksperimental ini menemukan bahwa pemijatan tuina memiliki
efek yang lebih baik dibanding multivitamin untuk mengatasi
kesulitan makan pada balita,
2
Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan
penelitian-penclitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk
menunjukkan adanya relevansi?
Penelitihanyamembandingkankarakteristik yang
digunakandalampenelitianiniyaitubalitaberusia 12-35 bulansebanyak
68%. Hal inisejalandenganpenelitianBeautris (2007) yang
menyatakanbahwaterdapat 24% responden di New Zaeland yang
mengatakananaknyamengalamikesulitanmakandiusia 2 tahundan 18%
diantaranyaberlanjutsampaiusia 4 tahun, Hal
inijugasesuaidenganteoriA fiani i. Ika, dkk
(2003)bahwakesulitanmakanseringdialamiolehanakterutamarentangusi
a 13 tahun —s-yang-——disebutjugausiafood jag,
Scanned with CamScanneryaituanakhanyamakanpadamakanan yang
disukaiataubahkansusahmakan.
Bagaimana peneliti_menjelaskan makna dan relevansi_hasil
penelitiannya dengan perkembangan ilmu keperawatan/keschatan
serta terhadap pemecahan masalah?
Peneliti menggunakan berbagai sumber dari beberapa _teori
bersangkutan dan dari penelitiannya —_sebelumnya
terkaitvariabelterkaitjudul, maupun fenomena kesulitan makan pada
balita. Peneliti juga menjelaskan hasil penelitian dan dihubungkan
dengan teori yang ada sehingga menujukkan adanya relevansi hasil
penelitian dengan teori-teori kesehatan yang ada,
4.
Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?
Temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa penggunaan terapi
nonfarmakologis berupa pemijatan tui na dapat lebih efektif|
‘membantu dalam mengatasi kesulitan makan pada anak
Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti? Apakah
hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan _praktik
keperawatan ditinjau dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber
daya manusia, dan aspek legal?
Hasil dari penelitian ini dapat diterapkan di masyarakat, maupun di
pelayanan Kesehatan dan menjadi suatu sumber edukasi layanan
Kesehatan dengan sasaran pada ibu-ibu yang memiliki anak balita
utamanya yang mengalami masalah tersebut.
‘Apakah mungkin penelitian ini direplukasi pada setting pratik
KI
ik lainnya?
Penelitian ini dapat direkapitulasi pada setting praktek klinik oleh
‘mahasiswa maupun peneliti expert dalam bidang keperawatan
Scanned with CamScanner‘anakmaupunkebidanan
‘Apakah — penel
fi menjelaskan kekuatan dan kelemahan
penelitian? Apakah kelemahan ini tidak menurunkan validitas
hasil penclitian?
Kekuatandalampenelitianinipenulis/penelitimenjelaskansecaralengkapt
erkaitteori-teori yang,
relevandenganvariabelschinggamemperkuatlandasandanhasil yang
didapat,
Kelemahandalampenelitianinipenelititidakmenjelaskanpertanyaan
yang diberikanpadaresponden,
sertatidakdijelaskandilakukanatautidaknyaujivaliditasdanrehabilitaspa
dakuisioner yang digunakan, Penelitijugatidakmencantumkanteori
yang memperjelasbahwapijattuinalebihefektifdibandingkanpemberian
multivitamin, yang,
dipaparkansesuaikesimpulandalamartikelpenelitianini.
Scanned with CamScannerJurnal Keperawatan, Volume XIV, No, 1, April 2018
ISSN 1907 - 0:
PIJAT TUNA EFEKTIF DALAM MENGATASI KESULITAN
MAKAN PADA ANAK BALITA
ynan Poltckkes Tanjungkarang
Exinail: yusariasih@gmail.com
Masalah yang sering terjadi dalam pemenuhan nutrisi yakni kesulitan makan pada balita yang dapat
menyebabkan terjadinya gangguan tumbuh kembang aiau stunting. Upaya untuk mengatasi kesulitan
makan dapat dilakukan dengan cara farmakologi maupun non farmakologi. Upaya dengan farmakologi
antara lain dengan pemberian miltivitamin, sedangkan non farmakologi antara lain melalui minuman
herbaljamu, pijat, akupresur, dan akupunktur. Masalah dalam penelitian ini adalah tingginya angka
BGM dan kejadian keluhan sulit makan pada anak balita yang berkunjung ke BPM. Desain penelitian ini
adalah quasi eksperimen yang melibatkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, Populasi yang