1. Mengevaluasi prestasi kerja. Hal ini dilakukan dengan membandingkan keluaran aktual dalam suatu periode waktu dengan keluaran standar yang ditentukan dari pengukuran kerja. 2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja. Untuk suatu tingkat keluaran tertentu di masa dating, pengukuran kerja dapat digunakan untuk menentukan berapa banyak masukan tenaga kerja yang diperlukan. 3. Menentukan kapasitas yang tersedia. Untuk suatu tingkatan tenaga kerja dan ketersediaan peralatan tertentu, standar pengukuran kerja dapat digunakan untuk memproyeksikan kapasitas yang tersedia. Tujuan ini hanya kebalikan dari nomor 2. 4. Menentukan harga atau biaya dari suatu produk. Standar tenaga kerja, yang diperoleh melalui pengukuran kerja, adalah salah satu unsur dari system penetapan harga pokok atau harga jual. 5. Membandingkan metode kerja. Apabila metode yang berbeda untuk suatu pekerjaan sedang di pertimbangkan, pengukuran kerja dapat memberikan dasar untuk melakukan perbandingan ekonomis atas metode-metode tersebut.
6. Mempermudah penjadwalan operasi.
Salah satu masukan data bagi semua sistem penjadwalan adalah taksiran waktu bagi kegiatan kerja. 7. Membentuk insentif upah. Dengan insentif upah, para pekerja menerima lebih banyak untuk keluaran yang lebih banyak.
2. Sebutkan standar pekerja?
Standar pekerja ditetapkan dengan empat cara : 1. Pengalaman masa lalu (historical experience) 2. Studi waktu (time studies) 3. Standar waktu yang telah ditentukan (predetermited time standard) 4. Pengambilan sampel kerja (work sampling)