Anda di halaman 1dari 2

a.

Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya

b. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya


c. Merasa kehilangan perhatian
d. Perasaan mudah terluka (sensitive)
e. Libido menurun

A. PATOFISIOLOGI
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, cairan semen
tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel sperma bergerak memasuki rongga rahim lalu
masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel sperma
dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi/fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba),
menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi
diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri
(plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),
spermatozoa (sel sperma), pembuahan (konsepsi/fertilitas), nidasi dan plasenta.
a. Sel telur (ovum) Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di
geneta bridge.
b. Sel mani (spermatozoa) Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk
lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
c. Pembuahan (konsepsi/fertilitas) Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani
dengan sel telur di tuba pallofi.
d. Nidasi (implantasi ) Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium

B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Test Urine
Tes urine dapat dilakukan dirumah atau dilaboratorium menggunakan Tes Pack atau alat
tes kehamilan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hormon kehamilan HCG
(Human Chorionic gonadotropin) di dalam tubuh yang merupakan salah satu tanda
kehamilan. Tes ini sebaiknya dilakukan di pagi hari, karena saat pagi hari (bangun tidur)
urine dalam keadaan murni belum tercampur oleh zat-zat makanan yang dikonsumsi
(Siswosuharjo, Suwignyo & Fitria C. 2010: 28-29).
2. Tes Darah
Prinsipnya sama dengan tes urine yaitu menguji adanya HCG dalam tubuh. Bedanya, tes
darah ini tidak dapat dilakukan sendiri dirumah, melainkan dilakukan di laboratorium
dengan jalan mengambil contoh darah. Jika terdapat peningkatan HCG didalam darah, maka
dinyatakan positif hamil, demikian juga seterusnya.
3. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
4. Tes USG (Ultra Sonography)
Tes ini di lakukan oleh seorang dokter dengan memastikan kehamilan melalui USG
yang dapat melihat bagian dalam tubuh manusia. Selain melihat ada tidaknya embrio,
penggunaan USG juga dapat digunakan untuk amengetahui taksiran persalinan, perkiraan
usia kehamilan, serta perkiraan berat badan dan panjang janin (Siswosuharjo, Suwignyo &
Fitria C. 2010: 30).

C. PENATALAKSANAAN
Kunjungan ANC Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan antenatal
sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, ketentuan waktu sebagai berikut: a)
Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1 b) Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2 c) Minimal 2
kali pada trimester ketiga = K3 dan K4 Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti
mual, muntah, keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak, dan lain-lain frekuensi

Anda mungkin juga menyukai