Boy 5
Boy 5
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Tiga
per empat bagian tubuh manusia terdiri dari air. Manusia tidak dapat bertahan hidup
lebih dari 4-5 hari tanpa minum air.
Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat
kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisika, kimia, biologi dan radioaktif.
Kualitas air yang baik ini tidak selamanya tersedia dialam. Dengan adanya
perkembangan industri dan pemukiman dapat mengancam kelestarian air bersih.
Sehingga diperlukan upaya perbaikan secara sederhana maupun modern.(wawan
Kurniawan)
Kerusakan lingkungan telah menyebabkan sumber daya air di perkotaan
makin tercemar.Krisis air disebabkan pertumbuhan penduduk, lemahnya pelayanan
PDAM, dan pergantian musim yang kontras. Krisis air bersih berpotensi
menyebabkan konflik sosial, terutama ketika semakin banyak warga miskin yang
kehilangan akses terhadap air. (Maya Elvira)
Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat dari tahun ketahun
dengan luas lahan yang tetap juga akan mengakibatkan tekanan terhadap lingkungan
semakin berat. Berbagai aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang
berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, dan pertanian akan menghasilkan limbah
yang memberi sumbangan pada penurunan kualitas air sungai. (Hasnia)
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana kualitas air bersih dan air minumyang memenuhi syarat ?
2. Bagaimana permasalahan air diperkotaan ?
3. Bagaimana akibat pencemaran air ?
4. Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan pelayanan perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) kepada pelanggan?
5. Bagaimana pelayanan penyediaan air bersih yang baik ?
6. Bagaimana mengurangi genangan air tanpa menghambat pembangunan ?
7. Bagaimana pengolahan air laut menjadi air bersih?
C. TUJUAN
1. Mengetahui kualitas air bersih dan air minum yang memenuhi syarat ?
2. Mengetahui permasalahan air diperkotaan dan solusinya ?
3. Mengetahui akibat pencemaran air ?
4. Mengetahui Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan pelayanan perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) kepada pelanggan?
5. Mengetahui pelayanan penyediaan air bersih yang baik ?
6. Mengetahui cara mengurangi genangan air tanpa menghambat pembangunan ?
7. Mengetahui cara pengolahan air laut menjadi air bersih?
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kualitas Air
Menurut Permenkes 492 tahun 2010, air minum aman bagi kesehatan apabila
memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif dimana
persyaratan tersebut tercantum dalam parameter wajib dan parameter tambahan.
Sedangkan pada Permenkes no 416 tahun 1990, di atur tentang persyaratan air bersih.
Di dalam Permenkes tersebut, ada puluhan jenis parameter yang diatur. Tiap jenis
parameter diatur berbeda untuk air minum dan air bersih. Secara fisik, keduanya tidak
boleh berbau dan tidak boleh berasa. Untuk warna diukur dengan skala TCU (True
Color Unit), maksimal: air bersih 50 TCU, air minum 5 TCU. Kekeruhan diukur
dengan skala NTU (Nephelometric Turbidity Unit), maksimal: air bersih 25 NTU, air
minum 5 NTU. Dengan mata telanjang, kedua skala ini sama sekali tidak dapat
dibedakan. 50 TCU dan 5 TCU sama-sama terlihat tidak berwarna. 5 NTU dan 25 NTU
sama-sama terlihat jernih. Dan puluhan parameter kimia lainnya seperti nitrat, amoniak,
logam berat, pestisida juga cenderung hampir sama nilainya.
Solusi
Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat menjadi contoh keberhasilan pemerintah
daerah dalam pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia. Karena prestasinya
itu, kota ini mendapatkan anugerah Indonesia Millennium Development Goals
Awards 2011 kategori akses ke air minum layak dan sanitasi dasar. Sebagai daerah
yang sangat peduli dengan air bersih dan sanitasi, Payakumbuh mampu melampaui
target pencapaian MDGs yang telah disepakati 190 negara anggota PBB, 2009 lalu.
Akhir Desember 2011, cakupan pelayanan air bersih di Payakumbuh dari PDAM
mencapai 93,4%. Padahal, target air bersih perkotaan dalam MDGs 2015 hanya 80%.
Belajar dari pengalaman Kota Payakumbuh, ada beberapa hal yang dapat
dipertimbangkan oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia, di antaranya:
(1) Pengaturan pemanfaatan air tanah yang disertai dengan pengawasan yang ketat;
(2) Pemberian surat IMB (izin mendirikan bangunan) harus disertai kewajiban
penyediaan lahan terbuka;
(3) Kewajiban memperbaiki kualitas dan mengembalikan tata guna air sesuai
pemanfaatan sebagaimana yang telah dimanfaatkan oleh setiap pengguna air;
(4) Setiap pengguna air harus diwajibkan membiayai pengadaan air bersih; dan
(5) Setiap bangunan harus diwajibkan membuat sumur resapan
sehingga dapat meningkatkan cadangan air tanah.(Maya Elvira)
Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar
oksigen terlarut dalam air tersebut, sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang
seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit
terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme,
apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi
dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta.
Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka
perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan.
Masalah limbah lemak juga dapat mengurangi estetika loingkungan.
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktifitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar
antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit,
sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang kedalam air sungai,
danau ataupun kedalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara
berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air dilingkungan tanah
pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan
makanan bagi tanaman air seperti eceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam
berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat
meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan
yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil.
Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena
terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi
penumpukan logm-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan
pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Sampah padat dari rumah tangga berupa
plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur
dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai
pupuk.
Solusi
Di adakan perbaikan pada sumber air PDAM agar air dapat mengalir dengan lancar,dan
lebih ditingkatkan lagi proses pelayanan PDAM nya sehingga apa bila warga setempat
melaporkan kejadian mengenai kerusakan pada pipa atau saluran air dapat diperbaiki
dengan cepat tanpa menunggu berhari-hari baru kemudiaan diperbaiki.mengginggat air
merupakan salah satu faktor utama kebutuhan manusia yang sangat penting dan
dibutuhkan setiap hari. (Rini Febriani)
Mekanisme exit berarti bahwa jika pelayanan publik tidak berkualitas maka
konsumen/klien harus memiliki kesempatan untuk memilih lembaga penyelenggara
pelayanan publik yang lain yang disukainya.
Mekanisme voice berarti adanya kesempatan untuk mengungkapkan
ketidakpuasan kepada lembaga penyelenggara pelayanan publik.
Hirschman (dalam Jones, 1994) menjelaskan bahwa mekanisme exit biasanya
terhambat oleh beberapa faktor seperti :
1. Kekuatan pemaksa dari negaara;
2. Tidak adanya lembaga penyelenggara pelayanan publik alternative; dan
3. Tidak adanya biaya untuk menciptakan lembaga penyelenggara pelayanan publik
alternative.
Sedangkan mekanisme voice biasanya tidak efektif karena :
1. Pengetahuan dan kepercayaan terhadap mekanisme yang ada;
2. Aksesibilitas serta biaya untuk mempergunakan mekanisme tersebut.
Teori exit dan voice ini sejalan dengan teori publik klasik yang menyatakan bahwa
kekuasaan cenderung untuk korup/disalahgunakan , sedangkan kekuasaan yang
absolute sudah pasti akan disalahgunakan.
Dengan demikian untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik diperlukan
adanya kesetaraan posisi tawar antara konsumen/klien dengan lembaga penyelenggara
pelayanan. Secara teoritis kesetaraan posisi tawar ini akan dapat dicapai dengan cara :
1. Meningkatkan posisi tawar klien/konsumen, atau dengan kata lain
memberdayakan klien.
2. Mengontrol kewenangan/kekuasaan lembaga penyelenggara pelayanan publik
(Nuryana Ahmad)
Berikut ini Sasaran,Strategi dan kebijakan yang diterapkan oleh PDAM di denpasar
yang diharapkan dapat meningkatkan Mutu pelayanan PDAM.
. A.Sasaran
C. Kebijakan
1. Perlu perbedaan antara saluran drainase yang mengalirkan air limbah rumah
tangga dengan saluran drainase yang menampung dan memfasilitasi jalannya
air untuk mengalir ketempat yang lebih rendah bagi air hujan.
2. Membuat sumur resapan individu pada bangunan hunian menengah,hunian
besar bangunan sarana perdagangan dan jasa,bangunan fungsi industri dan
pergudangan,serta bangunan sarana pendidikan dan kesehatan.sumur resapan
individu menampung air hujan yang jatuh pada atap bangunan,dihubungkan
dengan talang menuju kesumur resapan agar air tertampung mempunyai
keleluasaan meresap dan memberikan imbuhan bagi air tanah.
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara umum persyaratan fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu
harus jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dari aspek
kimiawi, air tidak boleh mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi
serta logam berat (misalnya Hg,Ni,Pb,Zn, dan Ag) ataupun zat beracun seperti
senyawa hidrokarbon dan detergen. Sedangkan dari aspek biologis air minum
tidak boleh mengandung bakteri sedangkan air bersih non perpipaan masih
diperbolehkan 50 kuman per 100 ml air dan air perpipaan 10 kuman per 100
ml air.
2. Belajar dari pengalaman Kota Payakumbuh, ada beberapa hal yang dapat
dipertimbangkan oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia, di antaranya:
(1) Pengaturan pemanfaatan air tanah yang disertai dengan pengawasan yang
ketat; (2) Pemberian surat IMB (izin mendirikan bangunan) harus disertai
kewajiban penyediaan lahan terbuka; (3) Kewajiban memperbaiki kualitas dan
mengembalikan tata guna air sesuai pemanfaatan sebagaimana yang telah
dimanfaatkan oleh setiap pengguna air; (4) Setiap pengguna air harus
diwajibkan membiayai pengadaan air bersih; dan (5) Setiap bangunan harus
diwajibkan membuat sumur resapan sehingga dapat meningkatkan cadangan
air tanah
3. Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktifitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan
pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah
sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang kedalam
air sungai, danau ataupun kedalam selokan
4. Dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam pelayanan penyediaan air oleh
PDAM, perlu diadakan perbaikan pada sumber air PDAM agar air dapat
mengalir dengan lancar,dan lebih ditingkatkan lagi proses pelayanan PDAM
nya sehingga apa bila warga setempat melaporkan kejadian mengenai
kerusakan pada pipa atau saluran air dapat diperbaiki dengan cepat
5. Peningkatan pelayanan PDAM dapat ditingkatkan melalui analisa masalah di
tempat PDAM itu berada,serta menentukan sasaran,strategi dan kebijakan
yang berorientasi untuk meningkatkan pelayanan PDAM pada masyarakat
sekaligus mensejahterakan pegawai PDAM itu sendiri.
6. Perlu disinergikan antara penataan kawasan yang bersifat fisik pembangunan
dengan konservasi air, sehingga tercipta penataan ruang daratan dengan
memberikan ruang yang semestinya bagi air untuk dapat masuk secara
maksimal ke dalam tanah melalui proses infiltrasi atau peresapan, agar
pembangunan(penambahan ruang terbangun) tidak menimbulkan genangan.
Secara spasial, teknologi drainase yang diperlukan yaitu drainase ramah
lingkungan. Eko-drainase ini merupakan kombinasi atara pola detensi
(penampungan sementara) dan pola retensi (meresapkan).
7. Mengingat sebagian besar penduduk yang bermukim disekitar pesisir memiliki
tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah maka diperlukan
teknologi penyediaan air bersih yang mudah pemeliharaannya sehingga tidak
memerlukan biaya yang mahal untuk pengoperasiannya
B. Saran
Masyarakat mengetahui ciri-ciri air yang memenuhi syarat sehingga terhindar dari penyakit
yang ditularkan melalui air serta tidak menambah terjadinya bahan pencemar dengan cara
tidak membuang sampah rumah tangga kedalam air sungai, dan ataupun kedalam selokan
DAFTAR PUSTAKA
lingkungan,Luwuk
Lingkungan,Luwuk
Hasnia minggu, 2013. Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran Berdasarkan
Rini, 2013. Pelaksanaan Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kepada
Awaliana Kandow, 2013.Konservasi Air Melalui Arahan Spasial sistem dan Teknik
Drainase ; Makalah
Mustakin Djiha, 2013. Studi Kelayakan Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Laut