Abstract
This research is entitled: Biblical Understanding of Ecology. The
purpose of this study is to provide insight into what and how
Christians understand ecology from a biblical perspective. The
Keywords: research method used is a literature study on ecological
Bible definitions, Christian views on the environment and the Bible's
understanding; understanding of ecology. The results of this study are expected
Ecology to contribute to everyone to be able to put themselves in place
and manage/preserve the environment properly.
12 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Jurnal Teologi dan Pendidikan agama Kristen kerusso; Volume 1, Nomor 1 (Agustus 2018)
13 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Pemahaman Alkitabiah Terhadap Ekologi ~ Richard Bastian Manalu
14 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Jurnal Teologi dan Pendidikan agama Kristen kerusso; Volume 1, Nomor 1 (Agustus 2018)
15 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Pemahaman Alkitabiah Terhadap Ekologi ~ Richard Bastian Manalu
dan di dalam semua”, menunjukkan doktrin penciptaan. Kata itu berasal dari
bahwa Allah memiliki hubungan dengan kata Latin providentia, yang artinya
tatanan ciptaan itu baik secara mengetahui lebih dahulu. Namun arti
transenden maupun secara imanen. Ia di istilah itu bukan hanya mengetahui masa
atas semua dan ‘di atas segala sesuatu’ depan. Istilah ini juga berarti bertindak
(Rom. 9:5). Artinya Allah yang secara bijaksana atau membuat
transenden, tidak tergantung dari persiapan untuk menghadapi masa
ciptaan-Nya. Ia berada sendiri, maupun depan. Pemeliharaan merupakan
dalam dan oleh diri-Nya sendiri. Di lain tindakan Allah dalam melestarikan
pihak, dalam ungkapan bahwa Ia ‘oleh keberadaan ciptaan-Nya dengan cara
semua dan di dalam semua’ itu, Ia memelihara dan menopangnya; ini
imanen dalam ciptaan-Nya dan segenap biasanya dinamakan pelestarian atau
ciptaan-Nya itu mutlak tergantung pada penopangan.
kuasa-Nya bagi kesinambungan
eksistensi segenap ciptaan itu. Allah Teologi Penciptaan
menciptakan dunia bagi penyataan Sejarah Alkitab dimulai dengan
kemuliaan kuasa, hikmat dan kebaikan- kesaksian yang menceritakan tentang
Nya yang kekal. Sementara penciptaan penciptaan langit dan bumi serta segala
merupakan karya Allah dalam isinya, termasuk manusia, Kej. 1-2;
menjadikan alam semesta, pemeliharaan diakhiri dengan kesaksian bahwa Allah
merupakan hubungan berkesinam- akan membaharui ciptaanNya dalam
bungan Allah dengan ciptaan-Nya langit dan bumi yang baru, Why. 21-22.
tersebut. Yang kami maksudkan dengan Melalui kesaksian ini maka iman
pemeliharaan adalah tindakan Kristen mengakui hanya Allah satu-
berkesinambungan Allah untuk satunya penguasa yang menjadi sumber
melestarikan keberadaan ciptaan-Nya segala sesuatu dan menjadi penyebab
kepada tujuan yang Ia maksudkan bagi terjadinya segala sesuatu. Ini menjadi
mereka. Karena itu, dari sudut dinamika ‘credo’ atau artikel iman kepada Allah
kehidupan kita sehari-hari, yang menyatakan bahwa Ia hidup dan
pemeliharaan dalam banyak hal lebih berkuasa di atas kosmos tempat
memiliki hubungan aktual ketimbang karyanya disaksikan oleh manusia.
16 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Jurnal Teologi dan Pendidikan agama Kristen kerusso; Volume 1, Nomor 1 (Agustus 2018)
17 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Pemahaman Alkitabiah Terhadap Ekologi ~ Richard Bastian Manalu
seluruh Alkitab. Konsekuensi keyakinan shalom yang dijanjikan dalam langit dan
ini menjelaskan kedudukan alam di bumi baru akan menjadi kenyataan. Roh
hadapan manusia, yaitu bahwa alam Kudus sendiri yang bekerja mengarahkan
adalah milik Allah yang terikat dalam kepada penggenapan dimaksud.
perjanjian pemulihan, pembaharuan dan Hubungan Teologi Kristen
penebusan yang dilakukan itu adalah dengan Masalah Ekologi Menurut David
oleh Allah sendiri. Kedudukan alam yang Kinsley ada empat permasalahan pokok
sejajar dengan manusia sebagai sama- dalam hubungan teologi Kristen dengan
sama milik Allah namun dengan fungsi lingkungan hidup:
yang berbeda, sehingga manusia 1. Teologi Kristen/Alkitab dianggap
bertanggungjawab menjaga dan menjadi dasar pandangan yang
memelihara pemenuhan janji Allah yang berdampak negatif terhadap
sempurna dalam langit dan bumi yang perkembangan spiritualitas
baru. lingkungan.
2. Teologi Kristen/Alkitab
Teologi Eskhatologi
mempunyai kecenderungan
Masa depan yang kekiniannya
ekologis yang kuat dan menjadi
dalam krisis ekologis di alam semesta
sumber penting yang membangun
ciptaan Tuhan yang terjadi, mempunyai
kehidupan sporotualitas
pengharapan bagi suatu tujuan
lingkungan
mewujudkan Kerajaan syalom.
3. Teologi Kristen dan Alkitab
Pengharapan akan era baru yang sudah
bersifat ambigu terhadap isu-isu
sedang berlangsung. Kita sudah
lingkungan
menerima perdamaian (Ef. 5: 11), dan
4. Teologi Kristen dan Alkitab tidak
sedang mengalaminya. Tuhan Yesus
menentukan kedudukan aktualnya
memerintahkan kita hidup dalam era baru
terhadap isu-isu lingkungan tetapi
dan dalam hubungan baru, baik dengan
ada tema tertentu atau pasal
Allah maupun dengan sesama manusia
tertentu dalam Alkitab yang
dan sesama ciptaan. Ciptaan yang telah
mendukung pandangannya
ditebus dari kuasa destruktif dosa kini
terhadap lingkungan hidup.
sedang dalam proses menuju
penggenapan penyempurnaan pada
18 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Jurnal Teologi dan Pendidikan agama Kristen kerusso; Volume 1, Nomor 1 (Agustus 2018)
Peran teologi Kristen dan mencari menaklukkan bumi dan berkuasa atas
kembali dasar teologi yang tepat, melihat seluruh alam? Apakah tujuan itu
bahwa perlakuan manusia sangat dimaksudkan untuk memerdekakan
berperan membangun hubungan baik manusia dari Allah? Tidak demikian:
suatu tanggungjawab supaya alam tidak 1. Supaya dunia alamiah
semakin hancur sebagai krisis ekologis. memuliakan Allah melalui
Alam adalah subjek yang suci dan harus manusia. Mzm. 8:7-10 berkata
dipertahankan di mana manusia dan bahwa nama Allah dipermuliakan
lingkungan adalah ciptaan Allah yang oleh karena manusia berkuasa
perlu diselamatkan. atas buatan tangan-Nya.
2. Supaya manusia lebih mematuhi
Allah. Manusia akan bertambah
III. Pemahaman Alkitab
pengertiannya tentang Allah
tentang Ekologi
melalui atas makhluk dan bumi
Kejadian 1:26-31
serta akan menjadi iman yang
Allah menciptakan manusia
memiliki korban dan
paling akhir dengan maksud yang
persembahan untuk Allah.
khusus, sebab segala makhluk dan
Manusia akan mendapat kekuatan
lingkungannya disediakan terlebih
untuk melayani dan lebih
dahulu bagi manusia. Allah menciptakan
mengenal akan Allah krena
manusia ‘menurut gambar dan rupa-
berkuasa atas seluruh alam.
Nya’, supaya manusia dapat mengenal
3. Supaya memuliakan dan lebih
Allah. Hubungan di antara manusia dan
dekat kepada Allah melalui
Allah berbeda dengan hewan-hewan
tanggung jawabnya menguasai
yang lain. ‘Gambar dan rupa’ Allah
alam tanpa terikat dan melayani
berarti manusia diciptakan menurut
alam. Apabila manusia melayani
kehendak Allah di dalam kebenaran dan
atau tertarik kepada ciptaan,
kekudusan yang sesungguhnya (Ef.4:24).
manusia akan semakin menjauhi
Allah memberi tugas kepada
Allah, sebaliknya manusia akan
manusia, yaitu berkuasa atas segala
lebih mendekat kepada Alllah
sesuatu yang diciptakan-Nya. Untuk
jika menaklukkan ciptaan dengan
tujuan apakah manusia harus
kerja mental dan fisik sehingga
19 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Pemahaman Alkitabiah Terhadap Ekologi ~ Richard Bastian Manalu
mengatasi semuanya. Ketika (Ibr. 2:8). Ada 3 (tiga) hal yang manusia
manusia menaklukkan dan i tengah-tengah ciptaan (Kej. 1:26-31):
berkuasa di atas seluruh alam, ia 1. Manusia harus menyadari
menjadi lebih dekat dengan martabatnya sebagai manusia.
Allah, akan tetapi ketika manusia Manusia akan menyadari bahwa
menjadi hamba dunia karena semua ciptaanyang lain tidak
mengingininya sehingga semulia dibandingkan dengannya
melayaninya, ia akan menjadi ketika ia melihat ciptaan-ciptaan itu.
gelap dan meninggalkan Allah. Apakah ada manusia yang ingin
menjadi seekor burung karena dapat
Allah menciptakan segala sesuatu
terbang atau seekor singa karena
dan menciptakan manusia sebagai titik
kuat? Ini adalah pertanyaan yang
puncak dan menjadikan manusia
nyata. Sebab, manusia menjadi
mengatur semua yang diciptakan-Nya.
demikian berharga bukan karena
Manusia harus hidup dengan kesadaran
kebetulan atau karena karya diri
mengenai keadaanya yang demikian.
sendiri, tetapi hanya karena Allah
Karena manusia diciptakan menurut
menciptakannya sedemikian rupa.
gambar dan rupa Allah, maka ia diberi
Dengan kebetulan atau karena
wewenang atas seluruh ciptaan sebagai
pekerjaan manusia, tidak dapat
wakil Allah di bumi ini. Manusia
menghasilkan karya yang begitu
dijadikan berkuasa atas ikan-ikan,
tinggi mutunya. Di atas semuanya
burung-burung, dan binatang-binatang
itu, firman Allah berkata bahwa
(Kej.1:26) dan diperintahkan untuk
manusia diciptakan oleh Allah, tidak
menaklukkan bumi ini (Kej. 1:28). Kata
ada hal yang dapat lebih dipercayai.
“berkuasa” dan “menaklukkan” adalah
2. Manusia harus senantiasa mengingat
istilah-istilah yang keras, yang
Allah.
menyatakan secara tidak langsung ada
Tujuan manusia diciptakan serupa
perlawanan terhadap otoritas manusia.
dengan Allah adalah agar manusia
Akan tetapi, sebagaimana yang
senantiasa mengingat penciptanya.
dikatakan oleh penulis surat Ibrani,
Sebenarnya manusia dapat mengenal
manusia sama sekali belum menacapai
dan mencerminkan Allah. Oleh
kekuasaan penuh atas seluruh ciptaan itu
20 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Jurnal Teologi dan Pendidikan agama Kristen kerusso; Volume 1, Nomor 1 (Agustus 2018)
21 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Pemahaman Alkitabiah Terhadap Ekologi ~ Richard Bastian Manalu
bumi takut kepada Tuhan; biarlah semua bertuturlah kepada bumi, maka engkau
penduduk dunia gentar terhadap Dia! akan diberinya pengajaran, bahkan ikan
Sebab Dia berfirman, makanya semuanya di laut akan bercerita padamu. Siapa di
jadi; Dia memberi perintah, maka antara semuanya itu yang tidak tahu,
semuanya tercipta untuk seterusnya dan bahwa tangan Allah yang melakukan itu;
selamanya (Maz. 33:6-9; bnd. Maz. bahwa di dalam tangan-Nya terletak
148:1-6). nyawa segala yang hidup dan nafas
Catatan tertulis Allah tentang setiap manusia?).
penciptaan organisme sub-manusia di Kenyataan bahwa penciptaan
atas planet bumi ada dalam penuh adalah alat yang supernatural dan hal itu
keharmonisan dengan penyingkapan-Nya hanya dapat dipahami oleh pikiran
dalam alam. Segala jenis pepohonan dan manusia melalui jalur wahyu khusus.
binatang mengucapkan pesannya kepada Hanya Allah sendiri yang dapat
manusia berdosa; hidup kita memberitahu kita bagaimana dunia
diperpanjang setiap saat oleh Allah yang dimulai, karena tak ada manusia disitu
besar yang merancang dan menciptakan yang menyaksikan penciptaan.
kita dengan kuasa dan kebijaksanaan- a. Kesatuan Manusia dengan Alam
Nya. Alkitab menggambarkan
Bunga bakung di padang dan burung kesatuan manusia dengan alam
gereja di udara, dan juga binatang- dalam cerita tentang penciptaan
binatang besar di laut dan darat, bersama- manusia “Tuhan membentuk
sama bergabung dalam paduan suara manusia itu dari debu tanah (Kej.
pujian kepada-Nya yang telah 2:7). Dalam bahasa Latin manusia
menjadikan mereka seketika dan secara disebut homo yang juga mempunyai
supernatural menurut suatu rencana besar makna yang berkaitan dengan humus
yang “amat baik” dan menyenangkan di yaitu tanah. Dalam arti itu, tanah
hadapan-Nya (Ayb. 12:7-10 “Tetapi yang biasa diartikan manusia:
bertanyalah kepada binatang, maka manusia diciptakan dari tanah (Kej.
engkau akan diberinya pengajaran, 2:7; 3:9; 2:3), ia harus hidup dari
kepada burung di udara, maka engkau menggarap tanah (Kej. 3:23), dan ia
akan diberinya keterangan. Atau pasti akan kembali kepada tanah
22 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Jurnal Teologi dan Pendidikan agama Kristen kerusso; Volume 1, Nomor 1 (Agustus 2018)
23 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Pemahaman Alkitabiah Terhadap Ekologi ~ Richard Bastian Manalu
25 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Pemahaman Alkitabiah Terhadap Ekologi ~ Richard Bastian Manalu
di samping yang lain: aliran sungai untuk Arab, orang bijak di Israel mencari
keledai, hutan dan pohon-pohonnya keteraturan atau irama yang berlaku di
untuk burung-burung, padang untuk dunia. Untuk menemukannya mereka
hewan, ladang untuk manusia, gunung- mengamati - selain kehidupan manusia -
gunung tinggi bagi kambing-kambing juga alam yang berbicara kepada mereka
hutan, bukit-bukit batu bagi pelanduk tentang irama tersebut. Bagi orang bijak
(Mzm 104:18); malam hari untuk di Israel alam ciptaan itu berbicara
binatang liar, dan siang hari untuk tentang kebijaksanaan Allah (Mzm.
manusia (Mzm 104:19-23). Bagi semua 104:24). Sang Khalik telah menciptakan
makhluk terjaminlah habitatnya oleh semuanya dengan didampingi hikmat
Tuhan, tanpa satu pun menjadi objek yang sejak awal ada pada-Nya (Ams.
manusia atau curna melayani 3:19, 8:22-36, Ayb. 28). Alam dan segala
kepentingan manusia. Bahkan samudera macam makhluk dihargai sebagai sumber
raya dibagi adil antara manusia pelayar hikmat yang diteliti kaum bijak (1Raj.
dan ikan kecil dan besar, termasuk 4:32-33). Di lain pihak kaum bijak di
Leviatan (Mzm 104:25-26). Semua Israel juga sadar akan keterbatasan untuk
makhluk sama-sama menantikan dapat menemukan hikmat di situ. Banyak
makanannya dari Tuhan; dan keberadaan hal yang tinggal misterius (bdk. Ams.
semua ciptaan sama-sama tergantung 30:15-28). Memang Allah "membuat
dari perkenanan roh Tuhan (Mzm segala sesuatu dengan indah pada
104:27-30). Manusia sepenuhnya waktunya, ...Tetapi manusia tidak dapat
terintegrasi dalam dunia ciptaan. menyelami pekerjaan yang dilakukan
Allah dari awal sampai akhir" (Pkh.
4. Hikmat Kebijaksanaan Israel 3:11).
Mzm. 104 sudah membawa kita Dalam rentetan pertanyaan Allah
ke dalam dunia kebijaksanaan Israel. ini manusia tidak lagi menjadi tokoh
Sastra kebijaksanaan tidak menyibukkan sentral dunia ciptaan. Tidak segalanya di
diri dengan sejarah khas umat Allah, dunia perlu dikaitkan dengan manusia
tetapi menampung pengalaman hidup atau ada di situ untuk melayani
yang lebih umum dan kosmopolitan. kebutuhannya. James Barr mengakhiri
Sama seperti kaum bijak di Mesir dan perdebatannya dengan Lynn White
26 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Jurnal Teologi dan Pendidikan agama Kristen kerusso; Volume 1, Nomor 1 (Agustus 2018)
dengan mencatat bahwa perhatian Israel menekankan tema tanah, dan kaitan
untuk `teknologi' tidak pertama-tama antara keadaan tanah dan mutu hidup
ditemukan dalam cerita-cerita penciptaan orang Israel. Pasang surutnya kesuburan
atau sejarah, melainkan dalam sastra tanah Israel dan ramahnya alam berjalan
kebijaksanaan yang kosmopolitan sejajar dengan ke(tidak)setiaan Israel
(penggalian kekayaan bumi, terhadap Perjanjian dan kehendak Tuhan.
pertambangan batu-batu permata). Sebaliknya, segala usaha untuk
Kegiatan itu digambarkan sebagai memanipulasikan alam dengan upacara-
sesuatu yang mereka lakukan dengan upacara bagi dewa-dewi kesuburan
rasa nikmat, hormat dan kekaguman malahan mengakibatkan kegersangan dan
terhadap bumi yang tetap diakui sebagai kesunyisepian (Ul. 4:21-29, 8:7-18;
dunia Allah yang tak dapat mereka 29:22-29; 1Raj. 9:6-9, 17:1-18:46).
tembusi. Menyangkut sastra para Nabi,
menarik dilihat bahwa kitab Yoel yang
5. Kitab-kitab Sejarah dan Para Nabi lazimnya dianaktirikan sebagai nubuat
Bagian sastra Israel yang paling yang agak `kabur' dan kemudian,
khas dan yang membedakannya dari sekarang menikmati perhatian baru,
kebudayaan-kebudayaan sekitarnya, misalnya sebagai "sebuah ritual untuk
tentulah kisah-kisah tentang sejarah yang memulihkan aturan kosmis." Kitab Yoel
ditempuh Israel bersama Yahweh, dan digunakan sebagai program untuk
sastra kenabian yang menafsirkan sejarah membangkitkan kesadaran akan krisis
itu. Kendatipun fokusnya adalah sejarah lingkungan hidup (tulah belalang),
bangsa, namun demikian, pembacaan memberi peringatan akan malapetaka
ulang dengan kepekaan untuk masalah yang mengancam bumi, mendorong
lingkungan alam selama beberapa puluh perubahan gaya hidup (seruan tobat),
tahun terakhir ini telah menemukan menggerakkan orang dalam keprihatinan
banyak bahan yang menarik untuk ekologis, dan menyajikan harapan baru
refleksi ekologis. Sebagai contoh dalam akan pemulihan lingkungan hidup dan
tulisan-tulisan 'sejarah' kami hanya masyarakat, dengan melibatkan orang.
menyebut kitab Ulangan dan lanjutannya Selain perhatian baru untuk kitab
dalam kitab Yosua s/d Raja-Raja ("Karya atau pasal tertentu, patut dicatat suatu ciri
Sejarah Deuteronomistik") yang sangat umum dalam bahasa para Nabi, bahkan
27 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Pemahaman Alkitabiah Terhadap Ekologi ~ Richard Bastian Manalu
dalam seluruh bahasa puitis Alkitab, gurun menjadi daerah aliran sungai yang
yakni penggunaan kiasan-kiasan alam. hijau, subur dan menyehatkan (Yeh.
Kendatipun ada demitologisasi alam 47:1-12; Yes. 35:1-7 dan lawannya Yes.
dalam kepercayaan Israel, namun alam 34:11-15, 41:18-19; 43:19-20, 5:5-6);
ciptaan yang bukan ilahi itu ternyata binatang-binatang buas mencari makanan
tetap memiliki pesona religius, sehingga bersama, berbaring bersama, atau
suka digunakan sebagai lambang yang bermain dengan anak-anak manusia
menyingkapkan misteri ilahi yang tidak (Yes. 11:6-9, 65:25). Gambaran masa
dapat diungkapkan demikian kuat dan depan serupa ini baru dapat dimengerti
intens dengan kata-kata langsung. secara tetap kalau disadari bahwa para
Desakan dahsyat Allah atas dirinya Nabi tidak berbicara secara kiasan
seorang nabi diungkapkan dengan tentang keselamatan di surga, tetapi
menggelegar "Singa telah mengaum!" tentang suatu pembaruan bangsa dan
(Am. 3:8). Ketekunan Tuhan dalam negerinya di bumi ini. Setelah masa
memelihara umat-Nya dan pembuangan, ketika pembaruan negeri
ketidaktentuan jawaban mereka itu tampak tak tercapai, nubuat
ditangkap secara tajam dalam kiasan "apokaliptik awal" bahkan berbicara
kebun anggur (Yes. 5:1-7). Kebutuhan tentang suatu pembaruan kosmis total
umat akan tuntunan Tuhan dilukiskan yang akan dikerjakan Tuhan, pengadaan
secara mengena dalam gambaran langit yang baru dan bumi yang baru,
kawanan domba yang tak dapat bertahan yang a.l. mencakup kesuburan dan berkat
tanpa gembala yang bertanggung jawab tanah, dan kedamaian segala makhluk
(Yeh. 34). (misalnya Yes. 65:17-25). Gambaran-
Bukti yang terpenting betapa para gambaran ini menunjukkan bahwa
Nabi menghargai alam secara positif, seluruh alam ciptaan mengambil bagian
adalah hal yang berikut. Apabila mereka dalam keselamatan yang akan dikerjakan
berbicara tentang ancaman atau Tuhan. Harapan akan keselamatan
keselamatan masa depan atau akhir manusia bersama seluruh dunia ciptaan
zaman, mereka sering tidak menemukan cocok dengan dambaan akan dunia
kata yang lebih ekspresif daripada harmonis yang diretroyeksikan dalam
membiarkan alam berbicara: padang cerita-cerita penciptaan Israel atau
28 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Jurnal Teologi dan Pendidikan agama Kristen kerusso; Volume 1, Nomor 1 (Agustus 2018)
29 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Pemahaman Alkitabiah Terhadap Ekologi ~ Richard Bastian Manalu
Pelestarian adalah tindakan Allah Dia yang Empunya dan Dia memberikan
mempertahankan keberadaan ciptaan- tugas dan wewenang kepada manusia
Nya. Hal ini meliputi tindakan Allah untuk mengelola, menjaga, melestarikan
untuk melindungi ciptaan-Nya dalam dan menggembangkan. Tujuan Allah
menyediakan berbagai kebutuhan dari memberikannya agar manusia dapat
unsur-unsur atau anggota-anggota memuliakan-Nya. Manusia adalah
cipataan-Nya. ciptaan Tuhan menurut gambar dan rupa
Allah, artinya manusia menjadi mitra
Allah dan manusia yang mulia. Tetapi
keindahan dan amat baik yang Tuhan
ucapkan terhadap segala ciptaan-Nya
KESIMPULAN menjadi RUSAK. Mengapa? MORAL
Ekologi adalah sebuah ilmu yang dan ETIKA MANUSIA BOBROK.
mempelajari mahluk hidup dengan Mengapa? Akibat DOSA
lingkungannya. Teologi Alkitab dan PEMBERONTAKAN dan
krisis ekologi yang terjadi, menjadi KESERAKAHAN MANUSIA. Manusia
bahagian penting direfeleksikan semua egois/mementingkan sendiri, tidak
orang dalam kehidupannya, mengingat peduli, tidak memikirkan resiko/dampak,
kesatauan manusia dengan alam sebagai merusak, memperkaya diri
sama-sama ciptaan Tuhan meskipun sendiri/kelompok/golongan dan tidak
fungsinya yang berbeda adalah milik menghargai PEMILIK. Akibatnya
Tuhan. Alam adalah ciptaan dan karya lingkungan hidup, ekosistem rusak dan
Allah, dikaruniakan oleh Tuhan kepada korban jiwa berjatuhan. Kita dapat
kita untuk digunakan dan dimanfaatkan melihat kerusakan hutan dan tanah,
demi kesejahteraan manusia. Manusia pencemaran air, polusi udara dan rumah
dapat menggunakan alam untuk kaca yang berdampak juga pemanasan
menopang hidupnya. global. Kalau sudah terjadi seperti ini
Para Teolog Kristen memiliki MANUSIA MENJADI KORBAN dan
interpretasi yang sama tentang segala isinya. Maukah kita, keluarga,
penciptaan bahwa Tuhan adalah Sang saudara, tetangga, orang-orang lain
Pencipta langit, bumi dan segala isinya.
30 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)
Jurnal Teologi dan Pendidikan agama Kristen kerusso; Volume 1, Nomor 1 (Agustus 2018)
REFERENSI
Celia Deane-Drummond, Teologi &
Ekologi. Jakarta: BPK-Gunung Mulia,
2006
Douglas. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini.
YKBK/OMF
, Tafsiran Alkitab Masa Kini.
YKBK/OMF
http://
pdtbennimakliantosiregar.blogspot.co.id/
2013/07/teologi-kristen-dan-krisis
ekologis.html
31 | Copyright© 2018, KERUSSO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, ISSN 2622-5425 (online)