Ahmad Nurudin
Ahmad Nurudin
Menurut willis broken home diartikan sebagai keluarga yang retak, yaitu kondisi hilangnya
perhatian keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua yang di sebabkan oleh
beberapa hal, seperti perceraian. (desi wulandari, jurnal empati, folume 8, nomor 1, januari
2019 hal 1-9). Diakses 2 Februari 2022.
Internasional journal of applied research menjelaskan bahwa broken home adalah kondisi
ketika keluarga tidak utuh lagi, bisa karena perceraian, orang tua meninggal, atau masalah
yang tidak terselesaikan dengan baik.
(https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatanmental-remaja
/masalahanakbrokenhome). Diakses 2 februari 2022.
Dampak negatif
Desi Wulandari dan nallul fauziyah menulis bahwa broken home memberikan dampak
sikologis yang buruk bagi anak dan keluarga. (sumber : wulandari, desi dan nallul fauziyah,
pengalaman remaja, korban broken home, jurnal empati, vol 8 no 1, january 2019, hal 1-9).
Diakses 2 februari 2022.
- Penurunan akademik
- Kecenderungan untuk terpengaruh hal buruk
- Kualitas kehidupan yg rendah
- Mengalami pelecehan
- Gangguan makan
- Tekanan psikologis
- Munculnya sexs bebas di kehidupannya
(sumber: kusuma ningrum, f.d. (2015), bagaikan mimpi buruk, ini 8 efek perceraian bagi
anak , merdeka.com). diakses 7 februari 2022.
1. Yaitu belajar menerima kenyataan, fokus pada tujuan hidupmu, tetap optimis,
berfikir positif dan selalu bersyukur.
(https://www.idntimes.com/life/inspiration/noersuhasbi/broken-home-ini-5-cara-
agar-kamu-kuat-menghadapinya-cic2) . diakses 7 februari 2022.
2. Dengan merangkul masalah atau menerima kenyataan, pengampunan dan cinta
seperti memaafkan kedua ortu dan diri sendiri, dan bergaul dengan orang-orang
yang suportif. (https://satu perse.net/blog/broken-home-bagaimana-
menghadapinya). Diakses 7 februari 2022.