Anda di halaman 1dari 1

RUMUS RASHDUL KIBLAT HARIAN

Rumus-rumus untuk mengetahui kapan bayang-bayang Matahari ke arah kiblat pada setiap
harinya adalah:
1. Rumus Mencarai Sudut Pembantu (U)
Cotan U = tan Q × sin ϕt àQ = B→U
2. Rumus Mencari Sudut Waktu (t)
Cos (t-U) = tan δ × cos U ÷ tan ϕt à t = (t-U) + U
3. Rumus Menentukan Arah Kiblat dengan Waktu Hakiki (WH)
WH = 12 + t (Jika Q = UB/SB) à t : 15
= 12 - t (Jika Q = UT/ST)
4. Rumus mengubah Waktu Hakiki ke Waktu Daerah/ Local Mean Time (WIB, WITA, WIT)
WD = WH - e + (λd – λt) : 15
Keterangan:
U : sudut pembantu (proses)
t-U : ada dua kemungkinan, yaitu positif dan negatif.
Jika U positif (+), maka t-U harus diubah menjadi negatif.
Jika U negatif (-), maka t-U tetap positif.
t : sudut waktu matahari saat bayangan benda yang tegak lurus menunjukkan arah kiblat.
δ : deklinasi Matahari. Gunakan data δ pada pukul 12 WD (Pukul 12 WIB=Pukul 5 GMT)
WH : Waktu Hakiki (Waktu Istiwak), yaitu waktu yang didasarkan kepada peredaran Matahari
hakiki, dimana pukul 12.00 senantiasa didasarkan saat Matahari tepat berada di
meridian atas.
WD : Singkatan dari Waktu Daerah, juga sering disebut LMT (Local Mean Time), yaitu waktu
pertengahan untuk wilayah Indonesia, yang meliputi;
Waktu Indonesia Barat (WIB) : +7 dari GMT (Greenwich Mean Time)
Waktu Indonesia Tengah (WITA) : +8, dari GMT
Waktu Indonesia Timur (WIT) : +9, dari GMT
e : Equation of Time (Perata waktu)
Gunakan data e pada pukul 12 WD (Pukul 12 WIB=Pukul 5 GMT)
d
λ : Bujur Daerah, WIB: 105°, WITA: 120°, WIT: 135°.

Anda mungkin juga menyukai