Anda di halaman 1dari 4

96 Dentofasial, Vol.11, No.

2, Juni 2012:96-99

Pengaruh pemakaian bahan restorasi mahkota terhadap kesehatan jaringan


periodontal
Effect of using crown restoration material to the health of periodontal tissue
1
Edy Machmud, 2Herawati
1
Bagian Prostodonsia
2
Program Pendidikan Sokter Gigi Spesialis Prostodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin
Makassar, Indonesia

ABSTRACT
Using crown as restoration to replace missing natural teeth is currently very popular. Successful restoration is the
restoration that can last in a long time in the oral cavity. But sometimes there is a result of the use of restorative
materials that can’t be accepted by the body tissues. Therefore this study with a quasi experimental longitudinal design
with samples of 100 people user crown (porcelain, acrylic and metal crown). Prior using denture, the patient is given a
dental health education (DHE) and tartar cleaning and maintenance agreement. CPITN examination for signs of
inflammation (gingival discoloration, gingival bleeding, calculus and pocket depth) before and after the use of crown
3, 6 and 12 months. Data were collected and analyzed by independent t-test. The results showed that there were
significant differences in the results at month 3 to month 6, and month 6 to month 12 in acrylic and metal restoration
(P <0.05). While the porcelain restoration is no significant difference in outcome between treatments at months 3, 6
and 12 (P> 0.05). It was concluded that the porcelain restoration is a material that can be accepted by the body
because it does not cause gingival inflammation.
Key words: restorative materials, metal, porcelain, acrylic, gingival inflammation

ABSTRAK
Penggunaan mahkota sebagai salah satu restorasi menggantikan mahota alami yang rusak saat ini sangat populer di
kalangan masyarakat. Restorasi yang berhasil adalah restorasi yang dapat bertahan lama dalam rongga mulut. Akan
tetapi kadangkala terjadi kegagalan sebagai akibat dari penggunaan bahan restorasi yang tidak dapat diterima olah
jaringan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi pengaruh penggunaan bahan restorasi yang digunakan untuk
pembuatan mahkota terhadap kesehatan jaringan periodontal. Penelitian eksperimaental semu dengan rancangan
longitudinal dilakukan terhadap 100 orang sampel pemakai mahkota (mahkota porcelen, akrilik dan logam). Sebelum
dibuatkan gigitiruan, kepada pasien diberikan dental health education (DHE) dan pembersih karang gigi serta
persetujuan perawatan. Pemeriksaan CPITN untuk melihat tanda-tanda peradangan (perubahan warna gingiva,
pendarahan gingiva, karang gigi dan kedalaman poket) sebelum dan sesudah pemakaian mahkota 3, 6 dan 12 bulan.
Data dikumpulkan lalu dilakukan uji-t independent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaan hasil yang
bermakna pada bulan ke-3 ke bulan ke-6, dan bulan ke-6 ke bulan ke-12 pada restorasi akrilik dan logam (P<0,05).
Sedangkan pada restorasi porselen tidak ada perbedaan hasil yang bermakna antara perlakuan pada bulan ke-3, 6 dan
12 (P>0,05). Disimpulkan bahwa porselen adalah bahan restorasi yang dapat diterima oleh tubuh karena tidak
menyebabkan inflamasi gingiva.
Kata kunci: bahan restorasi logam, porselen, akrilik, inflamasi gingiva

Koresponden: Edy Machmud, Bagian Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Jl. Kandea
No.5 Makassar. E-mail: mahmudedy@gmail.com

PENDAHULUAN Bahan yang bisa digunakan untuk membuat


Restorasi mahkota merupakan salah satu gigitiruan adalah logam, akrilik dan porselen, atau
perawatan pilihan yang diminati oleh pasien karena kombinasi. Adapun logam yang bisa dipakai adalah
dirasakan lebih nyaman, lebih kecil bentuknya, dan aloi kobalt kromium dan aloi nikel kromium.
lebih sederhana penggunaannya jika dibandingkan Ketiga bahan logam tersebut dapat dipilih sesuai
dengan gigitiruan lepasan, meskipun indikasinya kebutuhan dan disesuaikam dengan ketersediaan
lebih terbatas. Preparasi pada bagian tepi servikal biaya.2
merupakan bagian tahap preparasi yang sangat Gigitiruan yang di pasang dalam mulut dapat
menentukan tingkat keberhasilan mahkota. Hal ini berdampak terhadap kesehatan gigi-geligi dan
disebabkan tepi servikal restorasi rentan terhadap jaringan pendukung yang masih tersisa setelah
akumulasi plak dan kondisi tersenut merupakan pencabutan. Hal tersebut dapat terjadi karena
tahap awal terjadinya penyakit periodontal.1 desain gigitiruan yang tidak tepat, penggunaan

ISSN:1412-8926
Edy Machmud & Herawati: Pengaruh pemakaian bahan restorasi mahkota 97

bahan restorasi yang berakibat mengiritasi jaringan, terhadap 100 orang pasien yang dievaluasi sebelum
misalnya penggunaan akrilik dan logam.3,4 pemakaian dan sesudah pemakaian selama 3 bulan,
Laporan penelitian terdahulu menyatakan 6 bulan, dan 12 bulan.
bahwa penggunaan bahan akrilik dan logam dapat Pasien yang berkunjung ke klinik, dengan
menyebabkan reaksi alergi terhadap pemakainya. metode simple random sampling ditentukan secara
Bahan restorasi yang terbuat dari bahan porselen acak sebanyak 100 orang sampel, dibagi menjadi
dilaporkan cukup aman digunakan di dalam pulut dua kelompok besar. Kelompok pertama sebagai
karena sangat biokompatibel terhadap jaringan kelompok kontrol dengan besar sampel 10 sampel,
mukosa mulut.1 Berdasarkan asumsi itu, akan dan selebihnya kelompok perlakuan. Kelompok
diteliti tentang dampak pemakaian bahan restorasi perlakuan dibagi menjadi 3 subkelompok, yaitu
mahkota, terutama yang terbuat dari bahan akrilik, kelompok akrilik, kelompok logam, dan kelompok
logam dan porselen terhadap kesehatan jaringan porselen yang masing-masing diperiksa 3, 6, dan 12
periodontal bulan pasca insersi. Besar sampel masing-masing
kelompok waktu pemeriksaan adalah 10. Sebelum
METODE PENELITIAN pemeriksaan, pasien dianjurkan untuk kontrol plak
Pada penelitian eksperimental semu dengan dan diberi DHE baik sebelum maupun setelah
desain longitudinal ini, diberi perlakuan berupa pemakaian mahkota. Hal tersebut bertujuan agar
pembuatan gigitiruan cekat (mahkota dan gigitiruan kebersihan mulut pasien bisa terjamin dan tidak
jembatan) dari bahan akrilik, logam dan porselen menjadi variabel perancu dalam penelitian ini.

Tabel 1 Indeks CPITN sebelum dan sesudah pemasangan restorasi mahkota


Lama Pemakaian
No Bahan Restorasi Setelah
Sebelum
3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan
0 0 1 2
0 0.5 1 1
1 1 1 0
0 0 1
0 1 2
1 Akrilik
0.5 1 1
1 0 1
1 0 2
0 1 0
1 1.5 1
0 1 0 0
0 0 0 1
0 0 1 1
1 1 1.5
0 1 0
2 Logam
1 1 1
0 0 1
0 0 2
0 0 1
1 1.5 1
0 1 0 0.5
0 1 0 0
0 0 0 0
0 1 1
1 0 1
3 Porselen
0 1 2
0 0 2
0 1 0
0 1 1
0 1 0
Keterangan: Nilai dalam tabel merupakan skor total indeks gingivitis

ISSN:1412-8926
98 Dentofasial, Vol.11, No.2, Juni 2012:96-99

Tabel 2 Indeks CPITN sebelum dan sesudah pemakaian restorasi mahkota akrilik
Perlakuan/bulan Mean N Simpang Baku Probabilitas Hasil Uji
Akrilik /0 0,3500 0,3235
10 0,390
Akrilik /3 0,5500 0,4714
Akrilik /3 0,5500 0,4714
10 0,016
Akrilik /6 0,6500 0,5453
Akrilik /0 0,3500 0,3235
10 0,000
Akrilik /12 0,8500 0,8350

Tabel 3 Indeks CPITN sebelum dan sesudah pemakaian restorasi mahkota logam
Perlakuan/bulan Mean N Simpang Baku Probabilitas Hasil Uji
Logam /0 0,2500 0,2526
10 0,363
Logam /3 0,5000 0,4510
Logam /3 0,5000 0,4510
10 0,025
Logam /6 0,6000 0,7243
Logam /0 0,2500 0,2565
10 0,012
Logam /12 0,7500 0,7556

Tabel 4 Indeks CPIT sebelum dan sesudah pemakaian restorasi mahkota porselen
Perlakuan/bulan Mean N Simpang Baku Probabilitas Hasil Uji
Porselen /0 0,2000 0,2370
10 0,885
Porselen /3 0,4500 0,3344
Porselen /3 0,4500 0,3344
10 0,857
Porselen /6 0,5000 0,6543
Porselen /0 0,2000 0,2370
10 0,045
Porselen /12 0,6500 0,6674

Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji-t Pada Tabel 3 ditunjukkan probabilitas hasil uji
independent untuk mengetahui adanya pengaruh bahan restorasi logam yang menunjukkan hasil
pemakaian bahan restorasi mahkota, yaitu bahan berbeda secara signifikan dari keadaan sesudah
restorasi logam, akrilik, dan porselen terhadap pemasangan mahkota bulan ke-3 ke bulan ke-6
kesehatan jaringan periodontal. Selain itu untuk (p=0,025), dan sebelum pemasangan (bulan-0) ke
membandingkan pengaruh ketiga bahan restorasi bulan ke-12 (p=0,012).
mahkota tersebut terhadap jaringan periodontal. Sedangkan Tabel 4 menunjukkan probabilitas
Pemeriksaan dilakukan sebelum, dan sesudah 3 hasil uji bahan restorasi porselen yang
bulan, 6 bulan dan 12 bulan pemakaian mahkota. menunjukkan hasil berbeda secara signifikan dari
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini keadaan sebelum pemasangan (bulan ke-0) ke
adalah indeks gingiva dan indeks CPITN untuk sesudah pemasangan mahkota bulan ke-12
melihat adanya perdarahan, perubahan warna (p=0,045).
gingiva, adanya karang gigi dan mengetahui
kedalaman poket. PEMBAHASAN
Hasil analisis data menunjukkan bahwa bahan
HASIL restorasi akrilik memiliki pengaruh yang lebih
Tabel 1 memperlihatkan hasil pemeriksaan besar terhadap kesehatan jaringan periodontal,
indeks CPITN saat sebelum dan sesudah insersi kemudian bahan restorasi logam, dan selanjutnya
mahkota yang memperlihatkan skor total indeks bahan restorasi porselen. Dari hasi penelitian
gingiva dari hasil penelitian. Terjadi peningkatan penelitian yang dilakukan terhadap 100 orang
hasil sebelum insersi, setelah pemasangan mahkota pasien yang memakai bahan restorasi mahkota
3 bulan, 6 bulan dan setelah pemasangan 12 bulan. diperoleh hasil yang tidak berbeda dengan hasil
Tabel 2 menunjukkan probabilitas hasil uji penelitian sebelumnya yang dilakukan Machmud
bahan restorasi akrilik yang menunjukkan hasil dan Roswita, yang mendapatkan bahwa bahan
berbeda secara signifikan dari keadaan sesudah akrilik merupakan bahan yang dapat memberikan
pemasangan mahkota bulan ke-3 ke bulan ke-6 reaksinya inflamasi pada jaringan gingiva, karena
(p=0,016) dan saat sebelum pemasangan (bulan ke- terjadi peningkatan kadar IL-β cairan sulkus
0) sampai bulan ke-12 setelah insersi (p=0,000). gingival akibat penggunaan bahan-bahan restorasi

ISSN:1412-8926
Edy Machmud & Herawati: Pengaruh pemakaian bahan restorasi mahkota 99

mahkota. Mediator ini digunakan sebagai indikator reaksi alergi pada jaringan mukosa rongga mulut.6
terhadap kerusakan jaringan periodontal, karena Akan tetapi, hasil penelitian ini menunjukkan
adanya maknisme respon imun yang memicu bahwa pada bulan ke-12 pemakaian bahan restorasi
makrofag menghasilkan sitokin proinflamasi TNF poselen memiliki pengaruh dengan nilai P=0,045
dan IL-1.1 Baker dkk menunjukkan bahwa, residu (p<0,05). Hal tersebut mungkin disebabkan karena
bebas monomer metil metakrilat yang terkandung inflamasi jaringan periodontal bukan hanya akibat
dalam gigitiruan akrilik otopolimerisasi atau piranti dari interaksi antara bakteri maupun produk-produk
lain, dapat menyebabkan reaksi alergi.5 metaboliknya dengan jaringan periodontal di dalam
Bahan restorasi logam juga memperlihatkan rongga mulut, tetapi dapat pula disebabkan karena
adanya pengaruh terhadap timbulnya gingivitis. oral hygiene pasien menurun, pemakaian restorasi
Terlihat setelah pemakaian 6 dan 12 bulan dengan mahkota seperti adaptasi tepi restorasi yang kurang
nilai P=0,025 dan P=0,012, namun bahan akrilik baik,penempatan tepi preparasi servikal, pemakaian
terlihat lebih signifikan pengaruhnya dibandingkan jenis bahan restorasi, maupun penggunaan bahan
dengan bahan logam dengan nilai probabilitas pada sementasi.1
pemakaian 6 dan 12 bulan, yaitu P=0,016 dan Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan
P=0,000.Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian bahwa bahan restorasi mahkota yang paling baik
Ozen dkk yang melaporkan bahwa terjadi inflamasi digunakan adalah bahan porselen dibandingkan
pada jaringan gingival dan peningkatan kadar IL-1 bahan logam dan akrilik. Hal ini disebabkan karena
cairan sulkus gingival setelah pemakaian bahan selain faktor estetik, porselen juga tidak memberi
logam nikel kromium.1 Kekasaran permukaan dari pengaruh toksik,akan tetapi biokampatibel terhadap
restorasi tuang bisa mempersulit proses finising jaringan mulut. Walaupun hasil penelitian ini
atau polishing, dan dapat memperlemah suatu menunjukkan bahan porselen memiliki pengaruh
restorasi tuang. Permukaan yang kasar merupakan pada jaringan gingiva pada bulan ke 12, tetapi hal
faktor yang paling memungkinkan untuk terjadinya ini lebih disebabkan oleh faktor kebersihan mulut
perlekatan plak.6 pasien menurun pada saat itu. Untuk itu pemakai
Bahan restorasi porselen telah terbukti bersifat restorasi cekat perlu memeriksakan giginya secara
biokampatibel, tidak toksik dan tidak menimbulkan teratur.

DAFTAR PUSTAKA
1. Machmud E, Roswita. Kadar TNF-a dan IL-β cairan Sulkus gingival setelah pemasangan mahkota akrilik. J
Dentofasial 2007; 6 (1): 58-4.
2. Macam-macam gigi palsu 2008 [internet]. Available from: http://my.curious.htm.accessed Oktober, 13 2008.
3. Watt MD, Mc Gregor AR. Designing partial dentures partial denture. Alih bahasa Yuwono L. Jakarta: Hipokrates;
1986.
4. Suryatenggara F. Ilmu geligi tiruan sebagian lepasan. Jakarta: Hipokrates; 1991.
5. Anusavice KJ. Philips’ science of dental material. 11th Ed. St Louis: Saunders; 2003. p.657.
6. Indeks gingivitis.[inter].2008. Available from: http;//www.fkg.ugm.ac.id/index.php?pModule=academichttp;//
library.usu.ac.id/index.php?option=com_journal_review&id=5000&task=view&pSub=prostodonsia&pAct=view

ISSN:1412-8926

Anda mungkin juga menyukai