Anda di halaman 1dari 8

DISKUSI JURNAL RADIOLOGI

Generalized Hypercementosis dengan Beberapa Gigi yang


Hilang pada Wanita Muda: Laporan Kasus yang Jarang
Terjadi

KELOMPOK KAMIS: A
Ucy Nur Hamida A (021923143004)
Karina Artemevia W (021923143009)
Berliana Ayu Prawesti P (021923143024)
Agata Nadia (021923143049)
Maughfirah Shintya F (021923143054)
I Made Hendra Cahyadita (021923143079)
Resgita Nadila Masya (021923143094)
Intan Savina Noer A (021923143122)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
Generalized Hypercementosis dengan Beberapa Gigi yang Hilang

pada Wanita Muda: Laporan Kasus yang Jarang Terjadi

ABSTRAK

Hypercementosis adalah penebalan nonneoplastik dari sementum. yang dapat tertahan

di apeks akar yang terletak di satu sisi atau keseluruhan dari gigi tersebut sepenuhnya.

Hypercementosis terkait dengan sejumlah faktor etiologis, yang mungkin bersifat

lokal atau sistemik. Sangat penting bagi dokter gigi umum mengetahui faktor-faktor

ini dan dapat membedakan secara klinis karena penyebab lokal dari proses penyakit

sistemik. Kami melaporkan kasus pertama dari hipersementosis secara umum dengan

beberapa gigi yang hilang pada seorang wanita muda Saudi.

Kata Kunci: Cemental hyperplasia, etiologi, hypercementosis

PENDAHULUAN

Hypercementosis juga diistilahkan sebagai hyperplasia sementum yang ditandai

dengan penebalan sementum. Kondisi ini terletak di akar gigi pada salah satu

permukaan akar atau terintegrasi dengan keterlibatan akar gigi secara lengkap.

Hipersementosis dapat melibatkan gigi tunggal, atau banyak gigi, maupun dapat

terlihat sebagai suatu proses secara umum. Gigi premolar dikenal sebagai gigi yang

paling sering terlibat. Sementum disimpan di luar jaringan fisiologis gigi, endapan

sementum yang tidak proporsional mengarah pada suatu penebalan pada apeks yang

bermetamorfosis menjadi berbentuk bulat. Hypercementosis tidak hanya terlibat pada


gigi yang erupsi tetapi juga pada gigi yang tidak erupsi. Secara makroskopis,

Hypercementosis diklasifikasikan sebagai (a) club-shaped (b) focal and (c) circular

cemental hyperplasia. Hypercementosis dikaitkan dengan faktor lokal atau sistemik.

Faktor-faktor lokal mencakup stres fungsional karena kekuatan oklusi, patosis

periapikal, dan erupsi gigi secara terus menerus. Faktor sistemik terdiri Paget’s

disease pada tulang, aterosklerosis, rheumatic fever, acromegaly, deforming arthritis,

calcinosis, hypertrophic arthritis, penyakit tiroid dan kekurangan vitamin A. Terlepas

dari keterlibatannya dengan sejumlah penyakit lain, kebanyakan kasus

hipersementosis yang terlokalisasi tidak berhubungan dengan gangguan sistemik apa

pun. Kemungkinan adanya faktor herediter biasanya dicurigai ketika hipercementosis

terlihat pada pasien yang lebih muda. Pada sebagian besar kasus, hypercementosis

dinyatakan mempengaruhi gigi vital. Kasus pasien wanita muda Saudi dengan

hipersementosis generalisata dan beberapa gigi yang hilang dijelaskan di sini.

LAPORAN KASUS

Seorang pasien wanita berusia 20 tahun datang dengan keluhan utama adanya

jarak diantara gigi anterior sejak kecil. Riwayat medis tidak berpengaruh, dan riwayat

keluarga mengungkapkan bahwa dia dilahirkan tidak dengan persalinan normal dan

tidak ada seorang pun di keluarganya yang memiliki keluhan serupa. Pasien tidak

mengungkapkan riwayat trauma atau ekstraksi. Pemeriksaan ekstraoral

mengungkapkan profil wajah normal dan relasi skeletal yang normal. Pemeriksaan

intraoral menunjukkan jarak interdental pada gigi anterior dan hilangnya insisiv

lateral kiri rahang bawah permanen, premolar kedua dan kaninus rahang bawah
kanan. Persistensi gigi 72, 75, 83. Foto radiografi panoramik mengungkapkan

hipersementosis generalisata, yang lebih jelas pada lengkung rahang bawah, tidak

adanya benih dari gigi insisif lateral kiri dan gigi premolar kedua rahang bawah dan

kaninus kanan rahang bawah. Pemeriksaan fisik rutin dengan pemeriksaan

laboratorium telah dilakukan. Semua hasil laboratorium termasuk kalsium serum,

fosfor, dan alkali fosfatase berada dalam batas normal. Mempertimbangkan

anamnesis, klinis, radiografi, dan temuan laboratorium, didapatkan diagnosis

hipersementosis generalisata dengan beberapa gigi yang hilang dengan penyebab

idiopatik. Pasien dirujuk ke dokter gigi spesialis ortodonti untuk manajemen lebih

lanjut.

PEMBAHASAN

Hipersementosis dinyatakan menjadi kondisi non-neoplastik di mana endapan

sementum terlihat berkelanjutan dengan sementum yang radikular. Kelainan ini

dikaitkan dengan penyebab yang beragam, salah satunya karena pengaruh usia. Hal

ini juga dianggap sebagai penebalan sementum yang abnormal yang dapat bersifat

general atau lokal. Hipersementosis yang terlokalisasi biasanya ditandai dengan

augmentasi nodular yang terlokalisasi pada sepertiga apikal akar. Hipersementosis

gereral sangat mencolok karena peningkatan ketebalan sementum yang melingkupi

permukaan radikuler menyeluruh dari semua gigi dan merupakan fitur bawaan dari

penyakit Paget. Hipersementosis biasa terjadi pada orang dewasa, dan meningkat

dengan bertambahnya usia. Kasus ini juga ditemukan pada pasien yang muda, dan
banyak dari kasus ini didapatkan riwayat keluarga yang menunjukan adanya faktor

keturunan.

Gambar 1. Orthopantomograph menunjukkan generalized hypercementosis dengan

beberapa gigi yang hilang.

Secara radiografis, tidak ada perubahan lebar biologis antara permukaan akar,

ligamen periodontal, dan tulang alveolar. Tidak mungkin memperkirakan besarnya

sementum tambahan di akar karena dentin dan sementum memiliki radiodensitas

yang sama. Hipersementosis terlihat jelas pada radiografi sebagai penumpukan

sementum yang luas, terlokalisasi ataupun tidak beraturan yang menyebabkan

penebalan atau tumpulnya akar. Membran periodontal dengan gambaran radiolusen

yang normal dan lamina dura yang normal didapati di sekitar pembesaran ini. Secara

radiografi, jumlah peningkatan ketebalan sementum sulit untuk diperhatikan, karena

dentin dan sementum memiliki radiodensitas yang analog. Gambaran radiologis yang

serupa terlihat di tengah hipersemontosis atipikal dan sementoblastoma. Pada


diferensial diagnosis, perlu mempertimbangkan sementoma, hiperplasia infektif

tulang (kondensasi osteitis) dan hiperplasia termal tulang.

Secara histopatologis, pinggiran akar yang terkena menunjukkan deposisi

sejumlah sementum di atas lapisan primer sementum. Sementum yang berlebihan

dapat berupa sementosel seluler atau aseluler yang menyerupai osteocementum.

Seringkali sementum yang mengendap secara berlebihan ini disistematisasi dalam

lapisan konsentris dan dapat diaplikasikan pada seluruh akar atau terbatas pada

puncak akar. Sulit untuk membedakan antara dentin dan sementum menggunakan

mikroskop cahaya, tetapi dua lapisan yang berbeda dapat dibedakan menggunakan

cahaya yang terpolarisasi. Pasien-pasien dengan hypercementosis tidak memerlukan

perawatan apa pun. Penebalan akar dapat menyebabkan gangguan sesekali selama

tindakan pembedahan pada bagian gigi seperti pencabutan gigi sehingga mungkin

memerlukan pengurangan tulangs di sekitarnya secara signifikan.

Secara klinis, hypercementosis dapat secara langsung memerlukan perawatan

saluran akar, dan seorang dokter harus mampu memperkirakan adaptasi terhadap

terapi endodontic tersebut memastikan penerapan semua prinsip endodontik agar

tercapai keberhasilan perawatan. Secara etiologi, hypercementosis dapat dibagi ke

dalam kasus-kasus yang berhubungan dengan faktor lokal, faktor sistemik, dan

idiopatik. Dalam kasus ini sangat mungkin disebabkan karena faktor idiopatik.

Pembentukan sementum yang berlebihan menghasilkan penebalan yang abnormal

dan perubahan makroskopis pada akar atau hypercementosis. Laporan kasus yang

membahas tentang Generalized Hypercementosis tidak banyak ditemui dalam


literatur. Tinjauan literatur yang komprehensif menunjukkan bahwa kasus ini adalah

suatu laporan kasus Generalized Hypercementosis dengan banyak gigi yang hilang.

KESIMPULAN

Hypercementosis dipengaruhi dengan sejumlah faktor etiologis yang dapat bersifat

lokal atau sistemik. Kondisi ini menunjukkan perubahan adaptif dari ligamen

periodontal, yang digambarkan oleh ketebalan sementum secara berlebihan pada

permukaan akar, menghasilkan penebalan dan perubahan dalam bentuk makroskopik

pada akar gigi. Insidensi hypercementosis terkait ras atau suatu kelompok populasi

belum dapat dipastikan hingga saat ini. Adalah suatu hal yang penting bagi dokter

gigi untuk menentukan dan mengetahui faktor-faktor ini serta mampu mendiagnosis

hipersementosis akibat faktor local yang merupakan suatu proses dari penyakit

sistemik

DAFTAR PUSTAKA

1. Pinheiro BC, Pinheiro TN, Capelozza AL, Consolaro A. A scanning electron


microscopic study of hypercementosis. J Appl Oral Sci 2008;16:380-4.
2. Israel H. Early hypercementosis and arrested dental eruption: Heritable multiple
ankylodontia. J Craniofac Genet Dev Biol 1984;4:243-6.
3. Leider AS, Garbarino VE. Generalized hypercementosis. Oral Surg Oral Med Oral
Pathol 1987;63:375-80.
4. Weinberger A. The clinical significance of hypercementosis. Oral Surg Oral Med
Oral Pathol 1954;7:79-87.
5. Buch B, Matthee MJ. Radiological diagnosis IX. Hypercementosis. J Dent Assoc S
Afr 1985;40:23.
6. Rao VM, Karasick D. Hypercementosis – An important clue to Paget disease of the
maxilla. Skeletal Radiol 1982;9:126-8.
7. Jeddy N, Radhika T, Saravanan R, Prabakar R. Localized multiple cemental
excrescences: A rare presentation of hypercementosis. J Clin Diagn Res
2014;8:ZD16-7.
8. Seed R, Nixon PP. Generalised hypercementosis: A case report. Prim Dent Care
2004;11:119-22.
9. Prabhakar AR, Reddy VV, Bassappa N. Duplication and dilaceration of a crown
with hypercementosis of the root following trauma: A case report. Quintessence Int
1998;29:655-7

Anda mungkin juga menyukai