Tugas I
Tugas I
PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI SD
UPBJJ : Bogor
MASA REGRISTRASI : 2021./2022.1
JUMLAH MAHASISWA : ….. Mahasiswa
POKJAR : Sawangan
SEMESTER :3
TEMPAT TUTORIAL : SMP Muhammadyah 29 Sawangan
1. Jelaskan kenapa orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya di Sekolah Rumah
2. Jelaskan keuntungan yang dapat dipetik dari adanya SD Inklusi? ( Nilai maximal 15)
3. Bagaimana peran komite sekolah dapat direalisasikan di sekolah? ( Nilai maximal 20)
5. Jelaskan perbedaan antara gedung SD jika dibanding dengan gedung SMP? (nilai
maximal 25 )
Nama Mahasiswa : Nurlaelah
NIM : 857336413
Jawaban
Jika dahulu anak berkebutuhan khusus hanya bisa sekolah di sekolah luas
biasa (SLB), kini tidak lagi. Saat ini sudah tersedia sekolah inklusi yang dapat
memfasilitasi kebutuhan Pendidikan anak berkebutuhan khusus. Sekolah Inklusi
pada dasarnya adalah sekolah yang memberikan fasilitas bagi anak berkebutuhan
khusus untuk dapat belajar bersama-sama dengan anak regular lainnya. System
pelajaran, kurikulum, sarana dan prasarana, serta sistrem penilaian di sekolah
inklusi akan disesuaikan dengan kebutuhan anak agar dapat memperoleh
Pendidikan sebaik mungkin. Dalam pelaksaan kegiatan belajar mengajar, anak
berkebutuhan khusus akan didampingi oleh guru pendamping. Sekolah Inklusi
pada prinsipnya akan mengganggap setiap muridnya sama rata. Setiap murid, baik
anak berkebutuhan khusus atau regular, akan diberikan ruang belajar yang setara.
Keuntungan dari adanya sekolah/SD Inklusi
1. Bagi guru / kepala sekolah / administrasi sekolah
- Mempermudah proses belajar mengajar
- Mengembangkan kreativitas dalam mengelola pembelajaran
- Mengajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif
- Tertantang untuk terus belajar melalui perbedaan yang dihadapi di kelas
- Melatih dan membiasakan untuk memiliki budaya kerja yang positif,
kreatif, inovatif, fleksibel, dan akomodatif terhadap semua anak didiknya
dengan segala perbedaan.
2. Bagi Siswa
- Menciptakan suasana belajar yang kooperatif
- Mengembangkan sikap toleran
- Memudahkan sosial interaksi di antara teman
- Memunculkan rasa percaya diri melalui sikap penerimaan dan pelibatan di
dalam kelas
- Melatih dan membiasakan untuk menghargai dan merangkul perbedaan
dengan menghilangkan budaya “labeling” atau memberi cap negatif.
3. Bagi Orangtua
- Mengetahui sistem belajar di sekolah
- Meningkatkan kepercayaan terhadap guru dan sekolah
- Memperkuat tanggung jawab pendidikan anak di sekolah dan di rumah
- Mengetahui dan mengikuti perkembangan belajar anak
- Semakin terbuka dan ramah bekerja sama dengan guru
- Mempermudah mengajak anak belajar di sekolah
4. Bagi Masyarakat
- Mengontrol terlaksananya sekolah penyelenggara pendidikan inklusi di
lingkungannya
- Meningkatkan tanggung jawab terhadap pendidikan anak di sekolah dan di
masyarakat
- Ikut menjadi sumber belajar
- Semakin terbuka dan ramah bermitra dengan sekolah
5. Bagi Pemerintah
- Kebijakan pendidikan terlaksana
- Anak berkebutuhan khusus mendapatkan hak pendidikan yang sama dan
mendapatkan kesempatan pendidikan lebih luas.
- Mempercepat penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
pendidikan terlaksana berlandaskan pada azas demokrasi, berkeadilan, dan
tanpa diskriminasi.
3. Bagaimana peran komite sekolah dapat direalisasikan di sekolah?
Komite sekolah merupakan organisasi mandiri yang mengakomodir peran serta
masyarakat dalam rangka meningkatkan kwalitas Pendidikan serta pemerataan
pengelolaan di satuan Pendidikan. Pada jalur Pendidikan formal, tujuan
dibentuknya komite sekolah adalah sebagai komitmen terhadap peningkatan
kwalitas pelayanan Pendidikan di sekolah. Pada intinya komite sekolah itu
dikembangkan pada potensi yang ada di masyarakat tersebut. Bagaimana peran
komite dapat direalisasikan? Dengan cara
1. Harus membangun komitmen dari komite dan sekolah dalam kesungguhan
untuk meningkatkan kwalitas pelayanan Pendidikan,
2. Komite harus di isi oleh orang-orang yang konsen di bidang Pendidikan, luwes
dalam segala hal, termasuk dalam hal mencari dana atau sponsor untuk
kemajuan sekolah.
3. Harus mempunyai program yang jelas yang dapat direalisasikan.
4. Memiliki struktur yang jelas dan terdiri dari orang-orang yang kompak.
5. Harus ada legalitas dari sekolah.
Pasal 37
1. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:
a. Pendidikan agama;
b. Pendidikan kewarganegaraan;
c. Bahasa;
d. Matematika;
e. Ilmu pengetahuan alam;
f. Ilmu pengetahuan sosial;
g. Seni dan budaya;
h. Pendidikan jasmani dan olahraga;
i. Keterampilan/kejuruan; dan
j. Muatan lokal.
2. Pendidikan tinggi wajib memuat:
a. Pendidikan agama;
b. Pendidikan kewarganegaraan; dan
c. Bahasa.
3. Ketentuan mengenai kurikulum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 38
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah
ditetapkan oleh Pemerintah.
2. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan
Propinsi untuk pendidikan menengah.
3. Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang
bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap
program studi.
4. Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh
perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk setiap program studi.
Umumnya fasilitas penunjang di sekolah dasar itu jumlahnya terbatas, mulai dari
ruang kelas, ruang guru dan kepala sekolah yang terbatas (banyak kasus
dibeberapa daerah sekolah dasar itu tidak memiliki ruang guru atau ruang kepala
sekolah) dan fasilitas penunjang lainnya (tidak adanya perpustakaan yang layak,
ruang UKS, ruang laboratorium, kemudian ruang TU, dan sarana olahraga).
Berbanding terbalik dengan Gedung dan fasilitas SMP dan SMA, Gedung dan
fasilitas SD pada umumnya lebih terbatas. SMP dan SMA mempunyai ruang-
ruang khusus, seperti ruang TU, Ruang Perpustakaan, laboratorium. Peralatannya
pun lebih lengkap pula, lebih-lebih jika sekolah tersebut merupakan sekolah
favorit. Itulah gambaran sepintas kilas tentang karakteristik Pendidikan SD.
Gambaran ini tentu berubah sesuai dengan perkembangan yang terjadi di berbagai
bidang kehidupan.