Anda di halaman 1dari 7

Tugas I

PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI SD

UPBJJ : Bogor
MASA REGRISTRASI : 2021./2022.1
JUMLAH MAHASISWA : ….. Mahasiswa
POKJAR : Sawangan
SEMESTER :3
TEMPAT TUTORIAL : SMP Muhammadyah 29 Sawangan

Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Jelaskan kenapa orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya di Sekolah Rumah

( home schooling )? ( Nilai maximal 15 )

2. Jelaskan keuntungan yang dapat dipetik dari adanya SD Inklusi? ( Nilai maximal 15)

3. Bagaimana peran komite sekolah dapat direalisasikan di sekolah? ( Nilai maximal 20)

4. Jelaskan ketentuan Kurikulum SD dikembangkan menurut UU Nomor 20/2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional? ( Nilai maximal 25 )

5. Jelaskan perbedaan antara gedung SD jika dibanding dengan gedung SMP? (nilai

maximal 25 )
Nama Mahasiswa : Nurlaelah

NIM : 857336413

Nama Tutor : R. Dede Siswandi, M.Pd.

Jawaban

1. Jelaskan kenapa orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya di


Sekolah Rumah ( home schooling )?

Home schooling sangatlah banyak dibincangkan dikalangan orang tua. Setiap


orang tua memiliki pandangan yang berbeda-beda. Beberapa orang mungkin
menganggap homeschooling merupakan alternatif pendidikan yang baik untuk
anaknya. Mungkin saja ada beberapa orang tua yang berpikir anaknya lebih baik
mendapatkan pendidikan di sekolah formal. Beberapa orang tua saat ini mungkin
banyak memilih untuk menyekolahkan anaknya di rumah karena suatu dan lain
hal. Mereka merasa ada banyaknya alasan yang membuat mereka lebih memilih
untuk menyekolahkan anaknya di rumah ketimbang di sekolah pada umumnya.
Beberapa orang tua mungkin lebih memilih untuk mendidik anaknya sendiri,
beberapa juga memperkejakan seorang tutor untuk datang ke rumah.
Secara bahasa homeschooling berasal dari bahasa Inggris yang berarti sekolah
rumah. Menurut Satmoko Budi Santoso secara substansi makna homeschooling
pada aspek kemandirian dalam menyelenggarakan pendidikan di lingkungan
keluarga. Tujuan dilaksanakannya homeschooling menurut Imas Kurniasih adalah
untuk menjamin penyelesaian pendidikan dasar dan menengah yang bermutu
dalam proses pembelajaran akademik dan kecakapan hidup. Menjamin
pemerataan dan kemudahan akses pendidikan bagi setiap individu untuk proses
pembelajaran.
Martin (1997) mengemukakan bahwa homeschooling adalah situasi
pembelajaran atau pengajaran dimana anak menghabiskan waktu mereka di rumah
dan orang tua atau wali adalah pengajar utama bagi anak.

Berikut alasan yang melatar belakangi beberapa orang tua memilih


homeschooling:

1. Agar hubungan antara orang tua dengan anak lebih dekat


2. Karena orang tua tidak merasa puas dengan kualitas pendidikan formal
3. Pergaulan sekolah yang tidak terlalu baik bagi keamanan dan perkembangan
anak seperti tawuran dan mengkonsumsi obat terlarang
4. Kurikulum sekolah yang terlalu tinggi tidak sesuai dengan kemampuan dan
usia anak
5. Tugas sekolah yang terlalu banyak menjadi beban bagi anak
6. Anak pernah mengalami kekerasan di sekolah dari guru atau teman sebaya
7. Penyeragaman kemampuan dan keterampilan anak di sekolah dapat
mematikan bakat dan minat anak
8. Orang tua banyak berpindah tempat tinggal
9. Anak terlalu aktif dan sekolah terpaksa mengeluarkan anak karena guru
mengalami kesulitan dalam mengontrol anak di kelas
10. Anak memiliki kegiatan luar sekolah yang luar biasa sehingga tidak bisa
mengikuti jadwal belajar di sekolah umum
11. Anak tidak suka sekolah formal dan lebih menyukai gaya belajar informal
12. Anak memiliki kebutuhan khusus dan sistem di sekolah umum tidak bisa
memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan khusus anak.

2. Jelaskan keuntungan yang dapat dipetik dari adanya SD Inklusi?

Jika dahulu anak berkebutuhan khusus hanya bisa sekolah di sekolah luas
biasa (SLB), kini tidak lagi. Saat ini sudah tersedia sekolah inklusi yang dapat
memfasilitasi kebutuhan Pendidikan anak berkebutuhan khusus. Sekolah Inklusi
pada dasarnya adalah sekolah yang memberikan fasilitas bagi anak berkebutuhan
khusus untuk dapat belajar bersama-sama dengan anak regular lainnya. System
pelajaran, kurikulum, sarana dan prasarana, serta sistrem penilaian di sekolah
inklusi akan disesuaikan dengan kebutuhan anak agar dapat memperoleh
Pendidikan sebaik mungkin. Dalam pelaksaan kegiatan belajar mengajar, anak
berkebutuhan khusus akan didampingi oleh guru pendamping. Sekolah Inklusi
pada prinsipnya akan mengganggap setiap muridnya sama rata. Setiap murid, baik
anak berkebutuhan khusus atau regular, akan diberikan ruang belajar yang setara.
Keuntungan dari adanya sekolah/SD Inklusi
1. Bagi guru / kepala sekolah / administrasi sekolah
- Mempermudah proses belajar mengajar
- Mengembangkan kreativitas dalam mengelola pembelajaran
- Mengajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif
- Tertantang untuk terus belajar melalui perbedaan yang dihadapi di kelas
- Melatih dan membiasakan untuk memiliki budaya kerja yang positif,
kreatif, inovatif, fleksibel, dan akomodatif terhadap semua anak didiknya
dengan segala perbedaan.
2. Bagi Siswa
- Menciptakan suasana belajar yang kooperatif
- Mengembangkan sikap toleran
- Memudahkan sosial interaksi di antara teman
- Memunculkan rasa percaya diri melalui sikap penerimaan dan pelibatan di
dalam kelas
- Melatih dan membiasakan untuk menghargai dan merangkul perbedaan
dengan menghilangkan budaya “labeling” atau memberi cap negatif.
3. Bagi Orangtua
- Mengetahui sistem belajar di sekolah
- Meningkatkan kepercayaan terhadap guru dan sekolah
- Memperkuat tanggung jawab pendidikan anak di sekolah dan di rumah
- Mengetahui dan mengikuti perkembangan belajar anak
- Semakin terbuka dan ramah bekerja sama dengan guru
- Mempermudah mengajak anak belajar di sekolah
4. Bagi Masyarakat
- Mengontrol terlaksananya sekolah penyelenggara pendidikan inklusi di
lingkungannya
- Meningkatkan tanggung jawab terhadap pendidikan anak di sekolah dan di
masyarakat
- Ikut menjadi sumber belajar
- Semakin terbuka dan ramah bermitra dengan sekolah
5. Bagi Pemerintah
- Kebijakan pendidikan terlaksana
- Anak berkebutuhan khusus mendapatkan hak pendidikan yang sama dan
mendapatkan kesempatan pendidikan lebih luas.
- Mempercepat penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
pendidikan terlaksana berlandaskan pada azas demokrasi, berkeadilan, dan
tanpa diskriminasi.
3. Bagaimana peran komite sekolah dapat direalisasikan di sekolah?
Komite sekolah merupakan organisasi mandiri yang mengakomodir peran serta
masyarakat dalam rangka meningkatkan kwalitas Pendidikan serta pemerataan
pengelolaan di satuan Pendidikan. Pada jalur Pendidikan formal, tujuan
dibentuknya komite sekolah adalah sebagai komitmen terhadap peningkatan
kwalitas pelayanan Pendidikan di sekolah. Pada intinya komite sekolah itu
dikembangkan pada potensi yang ada di masyarakat tersebut. Bagaimana peran
komite dapat direalisasikan? Dengan cara
1. Harus membangun komitmen dari komite dan sekolah dalam kesungguhan
untuk meningkatkan kwalitas pelayanan Pendidikan,
2. Komite harus di isi oleh orang-orang yang konsen di bidang Pendidikan, luwes
dalam segala hal, termasuk dalam hal mencari dana atau sponsor untuk
kemajuan sekolah.
3. Harus mempunyai program yang jelas yang dapat direalisasikan.
4. Memiliki struktur yang jelas dan terdiri dari orang-orang yang kompak.
5. Harus ada legalitas dari sekolah.

4. Jelaskan ketentuan Kurikulum SD dikembangkan menurut UU Nomor


20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional?
Pasal 36
1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik.
3. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
- Peningkatan iman dan takwa;
- Peningkatan akhlak mulia;
- Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
- Keragaman potensi daerah dan lingkungan;
- Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
- Tuntutan dunia kerja;
- Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
- Agama;
- Dinamika perkembangan global; dan
- Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
4. Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 37
1. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:
a. Pendidikan agama;
b. Pendidikan kewarganegaraan;
c. Bahasa;
d. Matematika;
e. Ilmu pengetahuan alam;
f. Ilmu pengetahuan sosial;
g. Seni dan budaya;
h. Pendidikan jasmani dan olahraga;
i. Keterampilan/kejuruan; dan
j. Muatan lokal.
2. Pendidikan tinggi wajib memuat:
a. Pendidikan agama;
b. Pendidikan kewarganegaraan; dan
c. Bahasa.
3. Ketentuan mengenai kurikulum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 38
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah
ditetapkan oleh Pemerintah.
2. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan
Propinsi untuk pendidikan menengah.
3. Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang
bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap
program studi.
4. Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh
perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk setiap program studi.

5. Jelaskan perbedaan antara gedung SD jika dibanding dengan gedung SMP?

Umumnya fasilitas penunjang di sekolah dasar itu jumlahnya terbatas, mulai dari
ruang kelas, ruang guru dan kepala sekolah yang terbatas (banyak kasus
dibeberapa daerah sekolah dasar itu tidak memiliki ruang guru atau ruang kepala
sekolah) dan fasilitas penunjang lainnya (tidak adanya perpustakaan yang layak,
ruang UKS, ruang laboratorium, kemudian ruang TU, dan sarana olahraga).
Berbanding terbalik dengan Gedung dan fasilitas SMP dan SMA, Gedung dan
fasilitas SD pada umumnya lebih terbatas. SMP dan SMA mempunyai ruang-
ruang khusus, seperti ruang TU, Ruang Perpustakaan, laboratorium. Peralatannya
pun lebih lengkap pula, lebih-lebih jika sekolah tersebut merupakan sekolah
favorit. Itulah gambaran sepintas kilas tentang karakteristik Pendidikan SD.
Gambaran ini tentu berubah sesuai dengan perkembangan yang terjadi di berbagai
bidang kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai