Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rizky Sapuan

Nim : 2100311310021

Kelas : D3 Akuntansi A

Matkul : B.inggris

Dosen Pengampu : Mr. Rifqi Novriyandana, SE,MM,M.ACC,AK

Task 1

ekonomi yang sangat konservatif. Walau keadaan ini membuat inflasi di Indonesia stabil, tetapi
investasi di Indonesia rendah. Misalnya saja, investasi asing langsung di Indonesia hanyalah sebesar
2% dari total GDP. Alasan lain yang membuat investasi rendah adalah sulitnya regulasi di Indonesia
dan sifat regulasi di Indonesia yang lebih menguntungkan para investor domestik. Tidak hanya itu,
kebanyakan investasi juga digunakan untuk membangun gedung-gedung tinggi, dibandingkan untuk
membangun infrastruktur yang memadai.

Kesimpulannya, Indonesia adalah negara dengan potensi ekonomi yang besar. Namun, untuk
mewujudkan potensi menjadi salah satu ekonomi yang besar, Indonesia harus melakukan reformasi
di berbagai bidang.

Task 2

International Monetary Fund adalah lembaga finansial internasional terpenting di dunia yang
memiliki tugas untuk menjaga kestabilan dari sistem finansial global. Saat ini, pandemi COVID-19
telah membuat perekonomian menjadi tidak stabil terutama bagi negara-negara dengan ekonomi
berkembang atau “EMDES”. Negara-negara EMDES masih memiliki kemampuan ekonomi yang lebih
rendah dibanding negara-negara maju. Mereka juga biasanya sudah memiliki hutang negara yang
besar akibat defisit neraca. Keadaan mereka ini juga semakin sulit akibat adanya penurunan
ekonomi dunia selama pandemi.

Dalam situasi seperti ini, IMF harus melakukan pendekatan khusus agar bisa memenuhi perannya
dalam menjaga kestabilan ekonomi dari negara-negara di EMDES. Salah satu pendekatan yang bisa
mereka lakukan adalah memberikan alokasi cadangan devisa tambahan atau “special drawing
rights” yang lebih tepat. Pengalokasian dana haruslah didasarkan pada proporsi dari populasi
negara. Tidak hanya itu, pengalokasian dana juga harus memprioritaskan negara-negara dengan
akses dana yang lebih rendah. Selain itu, IMF juga harus menambah pasar uni-eropa sebagai satu
pasar baru. Dengan cara-cara seperti ini, IMF akan bisa menyalurkan dana ke lebih banyak negara
melalui program swap lines-nya.
Saat ini, IMF juga harus memperhatikan tingginya tingkat hutang non-publik yang semakin tinggi di
negara-negara EMDES. IMF bisa membentuk skema pengaturan hutang yang lebih spesifik dan
lengkap lagi terhadap utang non-publik ini. Salah satu caranya adalah membuat program temporer
atau “Special Purpose Vehicles.”

Keadaan ekonomi di berbagai negara berkembang yang penuh dengan masalah hutang dan dampak
dari pandemi membuat IMF harus bekerja lebih keras lagi. Dengan membuat dan merubah berbagai
pendekatan, IMF bisa mencegah dampak krisis yang lebih parah di berbagai negara berkembang dan
di perekonomian global secara umum. Pendekatan yang dilakukan IMF ini juga bisa membantu IMF
untuk memenuhi perannya sebagai lembaga finansial internasional.

Task 3

1. Overheads
2. Cost centre
3. Variable costs
4. Profitable
5. Fixed costs
6. Break even points

Task 4

1. Current accounts
2. Savings accounts
3. Debit card
4. Credit card
5. Direct debit
6. Standing order
7. Traveller’s cheques
8. Foreign currency

Anda mungkin juga menyukai