Anda di halaman 1dari 8

BAGUS WICAKSONO/RADAR SORONG

Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw mengunjungi stand UMKM
kuliner nusantara, Jumat (12/8).
-----

Mama-mama Pelaku UMKM Terbantu Adanya Kuliner Nusantara

MANOKWARI – Mama-mama Papua pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) merasa terbantu
dengan adanya kuliner nusantara yang pemerintah Papua Barat telah selenggarakan. Salah satunya
Adriana Malak, mama-mama Papua pelaku UMKM yang menjual berbagai produk kuliner lokal seperti
olahan gandum yang menjadi pokem, olahan buah mangrove, es buah dan sebagainya.

Harga yang ditawarkannya pun bervariasi, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp100 ribu. Ia mengatakan sangat
bersyukur dan terbantu karena adanya kuliner nusantara dirinya mendapat sedikit rejeki dari berjualan
di stand kuliner nusantara.

“Kami melihat pemerintah Papua Barat membuat even seperti ini sangat membantu kami mama-mama
papua dan luar papua,” ujarnnya kepada Radar Sorong di Manokwari, Jumat (12/8).

Ia menyebutkan kami para pelaku UMKM menginnginkan adanya perhatian pemerintah daerah secara
terus menerus karena jangan hanya sebatas kali ini saja (kuliner nusantara, red) kemudian tidak ada lagi.

“Kami masyarakat butuh perhatian dari pemerintah. Sehingga perekonomian keluarga mama-mama
Papua bisa lebih meningkat dan lebih baik,” sebutnya.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw mengatakan
terselenggaranya kuliner nusantara di Jalan Percetakan Negara Manokwari mulai pukul 09.00 sampai
17.30 wit sebagai pemicu pendongkrak perekonomian bagi para pelaku UMKM.

Ia menagakui bahwa masih banyak kekurangan serta keterbatasan. Pihaknya bersama pemerintah
Kabupaten Manokwari serta pemangku kebijakan untuk mengevaluasi sehingga potensi-potensi kuliner
yang mengangkat dari kebiasaan dan budaya di Papua Barat berkombinasi dengan masakan kuliner
nusantara.

“Masih ada dan masih banyak kekurangan kuliner nusantara saat ini, karena yang tersedia hanya 100
pelaku UMKM. 75 pelaku UMKM asli Papua dan 25 pelaku UMKM bukan asli papua,” ujarnya.

Ia menyebutkan kuliner nusantara kali ini, bertepatan dengan hari ulang tahun UMKM yang ke 6 tahun
sehingga ada 100 bantuan tenda dengan ukuran dua meter kali dua meter dan peruntukannya untuk
mama-mama yang saat ini tergabung pada kuliner nusantara.

Dirinya meminta maaf kepada masyarakat yang belum terakomodir sebab adanya keterbatasan dan
mudah-mudahan ke depannya akan mengakomodir semua pelaku UMKM.
“Saya meminta maaf karena belum bisa mengakomodir semua pelaku UMKM,” pintanya.

Waterpauw menerangkan kuliner nusantara merupakan bentuk semangat baru karena pandemi covid
19 dua tahun terakhir ini membuat UMKM kesusahan. Dengan adanya kuliner nusantra terlihat
semangat baru dari para pelaku UMKM.

“Kita harapkan ke depan kita buat mama-mama terus senyum, senyum dan senyum,” ucap Waterpauw.

Dirinya mempunyai pemikiran jika nantinya kuliner nusantara akan menggaetkan hari-hari besar seperti
ulang tahun Papua Barat dan sebagai. Namun butuh kolaborasi dengan dengan Bank Indonesia, DPRP,
MRPB dan dari pemerintah kabupaten Manokwari.

“Kalau unutk even tahunan 17 Agustus itu sudah jelas. Hari-hari besar nanti kita akan lihat. Sekarang
bapak Bupati belum tersinggung, nanti kalau sudah tersinggung akan buat yang lebih besar lagi,” kata
Waterpauw.

Kuliner Nusantara tentu tak hanya untuk Manokwari saja, Waterpauw mangatakan pasti akan melebar
ke kabupaten kota lain di Papua Barat. Bapak Presiden Joko Widodo mengingatkan kita (pimpinan
daerah) semua agar meningkatkan produk-produk lokal dan pembelanjaan anggaran pendapatan
belanja daerah lebih banyak ke produk-produk lokal.

“Kita memulainya dari Manokwari terlebih dahulu. Ini sebagai pemicu awal untuk bagaimana
membangkitkan semangat para pelaku UMKM,” bebernya.

“Kalau regulasi dari kebijakan Presiden sudah jelas, kebijakan tersebut kita terjemahkan masing-masing
daerah,” imbuhnya.

Waterpauw merasa pemberdayaan para pelaku UMKM sangat penting, apa artinya perencanaan yang
baik, program yang baik kalau tidak memperdayaakan masyarakat itu sendiri. Hal tersebut berkaitan
dengan pelayanan dasar pemerintah Papua Barat.

“Contohnya seperti mama-mama pelaku UMKM memerlukan sarana pendukung. Pemerintah daerah
menyiapkan meja, tenda dan sebagainya. Mama-mama pelaku UMKM memerlukan dorongan yang kuat
dari pemerintah. Dan kami akan dorong dari sekarang,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Papua Barat, Stefanus Selang mengatakan kuliner nusantara
bisa mendorong pelaku UMKM agar menumbuhkan daya kreatif, meningkatkan daya saing,
meningkatkan nilai tambah, hasil produksi dan meningkatkan pemasaran produknya masing-masing.

“Dengan begitu omset pendapatan pelaku UMKM bidang kuliner bisa meningkat,” ujarnya.

Ia menuturkan bahwa pada kuliner nusantara memberikan bantuan berupa tenda matik sebanyak 1600
buah untuk kabupaten kota yang telah mengusulkan ke pemerintah papua Barat yakni Kabupaten
Manokwari menerima 282 buah, Kabupaten Sorong menerima 185 buah, Kota Sorong menerima 145
buah, Sorong Selatan 100 buah, Fakfak 300 buah, Kaimana 300 buah, Raja Ampat 300 buah. (bw)

Wwcar

Hari ini kita selengarakan pertama kali kuliner nusantara sebagai pemicu dan masih ada banyak
kekurangan serta keterbatasan. Nanti kita akan coba evaluasi terus dengan Bupati Manokwari dan
pemangku kepentingan lainnya untuk melihat potensi-potensi kuliner yang mengangkat dari kebiasaan
dan budaya di Papua Barat yang mana mengkombinasikan masakan kuliner dari nusantara.

Ada 100 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang turut ambil bagian dalam kuliner nusantara
ini. Dari 100 pelaku usaha terdiri dari 75 UMKM asli papua dan 25 UMKM luar papua. Kuliner nusantara
kali ini juga bertepatan dengan hari ulang tahun UMKM yang ke 6 tahun sehingga ada 100 bantuan
tenda dengan ukuran dua meter kali dua meter dan peruntukannya untuk mama-mama yang saat ini
tergabung pada kuliner nusantara.

Meminta maaf karena masih belum bisa mengakomodir semua pelaku UMKM karena adanya
keterbatasan dan ke depannya akan mengakomodir semuanya. Ini merupakan bentuk semangat baru
karena pandemi covid 19 dua tahun terakhir ini membuat UMKM kesusahan dan hari ini sudah terlihat
semangat baru dari para pelaku UMKM. Kita harapkan ke depan terus kita buat mama-mama teris
senyum, senyum dan senyum.

Nanti kuliner nusantara kita akan gaetkan dengan hari-hari besar seperti hari ulang tahun Papua Barat
bulan..... mendatang. Kalau unutk even tahunan 17 Agustus itu sudah jelas. Hari-hari besar nanti kita
akan lihat, karena kita harus berkolaborasi dengan Bank Indonesia, DPRP, MRPB dan dari pemerintah
kabupaten Manokwari. Hari ini bapak Bupati belum tersinggung, nanti kalau sudah tersinggung akan
buat yang lebih besar lagi.

Tidak hanya untuk Manokwari saja, tentunya akan melebar ke kabupaten kota lain di Papua Barat. Kita
memulainya dari Manokwari terlebih dahulu. Ini sebagai pemicu awal untuk bagaimana membangkitkan
semangat para pelaku UMKM. Bapak Presiden Joko Widodo mengingatkan kita semua agar
meningkatkan produk-produk lokal dan pembelanjaan anggaran pendapatan belanja daerah lebih
banyak ke produk-produk lokal. Regulasinya dari kebijakan dari Presiden. Kebijakan tersebut kita
terjemahkan masing-masing daerah.

Pemberdayaan itu penting. Apa artinya perencanaan yang baik, program yang baik kalau tidak
memperdayaakan masyarakat itu sendiri. Ini terkait dengan pelayanan dasar pemerintah Papua Barat
seperti mama-mama pelaku UMKM memerlukan sarana pendukung. Pemerintah daerah menyiapkan
meja, tenda dan sebagainya. Mama-mama pelaku UMKM memerlukan dorongan yang kuat dari
pemerintah. Dan kami akan dorong sekarang.
Mama-mama Pelaku UMKM, Adriana Malak

Kami bersyukur dan terbantu karena adanya kuliner nusantara kami mendapat sedikit rejeki dari
berjualan di stand kuliner nusantara. Kami melihat pemerintah Papua Barat membuat even seperti ini
sangat membantu kami mama-mama papua dan luar papua.

Kami para pelaku UMKM menginnginkan adanya perhatian pemerintah daerah secara terus menerus
karena jangan hanya sebatas kali ini saja (kuliner nusantara) kemudian tidak ada lagi. Kami masyarakat
butuh perhatian dari pemerintah. Sehingga perekonomian keluarga mama-mama Papua bisa lebih
meningkat dan lebih baik.

Kami menjual olahan Gandum yang menjadi Pokem, olahan buah mangrove, dan es buah. Harganya
mulai dari Rp10 ribu hingga Rp100 ribu.
BAGUS WICAKSONO/RADAR SORONG
Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw
------

Waterpauw Tancapkan 77 Bendera di Pulau Fani

MANOKWARI – Pemerintah Papua Barat berbondong-bondong mendatangi Pulau Fani untuk


menancapkan 77 bendera Merah Putih. Pulau Fani merupakan batas terluar dari wilayah Papua Barat
yang berbatasan dengan Republik Palau.

Pulau Fani tersebut masuk dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Sorong yang berada di sebelah
utara. Jarak tempuh menuju Pulau Fani sekitar 250 kilo meter atau kurang lebih 300 mil.

Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw mengatakan dirinya bersama
Kapolda Papua Barat, Pangdam XVIII/Kasuari, Pangkoarmada III dan pimpinan organisasi perangkat
daerah akan bersama-sama ke Pulau Fani, Sabtu (13/8).

“Hari ini (Kemarin, red) saya akan berangkat ke Sorong dan besok (Hari ini, red) menuju ke Pulau Fani,”
ujarnya di Manokwari, Jumat (12/8).

Ia menjelaskan Presiden Joko Wididi telah memberikan kebijakan bahwa batas negara adalah serambi
terdepan negara dan pemerintah Papua Barat akan mengurus dengan baik.

“Karena itu perintah Presiden, maka kita akan urus wilayah perbatasan dengan baik,” jelasnya.

Ia menuturkan pemerintah Papua Barat melakukan hal tersebut untuk menunjukkan bahwa pemerintah
dan negara ada untuk masyarakat.

“Untuk itu, kita haru jaga baik Pulau Fani tersebut,” tuturnya.

Waterpauw menyebutkan bahwa di Kabupaten Sorong sudah ada pos angkatan laut, artinya batas
negara yang terwaspadai jangan sampai terambil oleh negara lain.

“Kita sudah punya pos angkatan laut, batas negara jadinya diwaspadai,” pungkasnya. (bw)
Maraknya miras, Kapoda Papua Barat, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga terus mendata tentang
minuman keras. Beberapa hari lalu saya mendapat informasi bahwa memang ada masuk minuman keras
ilegal dan tidak memiliki standar kesehatan dan ini sangat berbahaya dan akan saya pelajari dari mana
masuknya barang haram tersebut. Kita bisa melihat pelabuhan ada dimana-mana, kapal bisa masuk dari
mana-mana.

Saya berharap kepada masyarakat yang mengetahui peredaran minuman keras di Papua Barat bisa
memberikan informasi yang akurat kepada Polda Papua Barat, sehingga ada tindakan yang tepat dan
solusi yang tepat.

BAGUS WICAKSONO/RADAR SORONG


Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga
------

Kapolda : Pemilu 2024 Polri Harus Netral

MANOKWARI – Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan tahun ini
sudah masuk dalam tahapan pemilihan umum secara serentak pada 2024. Sehingga dirinya
menyampaikan kepada anggota jajaran Polda Papua Barat bahwa Polri harus netral.

“Saya sudah sampaikan ke Anggota bahwa Polri harus netral,” ujarnya di Manokwari, Jumat (12/8).

Kapolda menyampaikan kepada anggota jajaran Polda Papua Barat untuk mempersiapkan diri guna
mengantisipasi lonjakan-lonjakan aktivitas masyarakat menghadapi tahapan-tahapan pemilu yang akan
berjalan.

“Tentunya kita akan menyaipkan secara sistem, aturan dan strategi dari Polda Papua Barat sampai ke
Polisi terdepan,” ucap Silitonga.

Kapolda Papua Barat telah menandatangani diploy ratusan oasukan yang baru saja selesai pendidikan
dan tempatkan ke polres-polres yang ada di Papua Barat.

“Pasukan yang sudah disebar ini bisa dipergunakan oleh Kapolres agar bisa melayani menjaga tahapan-
tahapan pemilu,” pungkasnya. (bw)

Kondisi kamtibmas di Papua Barat, pada prinsipnya semua Polres yang telah di datangi semua masih
dalam kondisi terkendali dan aman. Saya juga bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat dan
menanyakan situasi kamtibmas di masing-masing daerah dan mereka menyatakan sampai saat ini masih
terkendali dan mereka berjanji kalaupun ada situasi yang bergejolak segera memberitahukan kepada
Polda Papua Barat sehingga bisa mengambil tindakan yang tepat terhadap perkembangan situasi.
Pada saat mengunjungi Polres jajaran Polda Papua Barat, Kapolda menggunakan jalan darat agar
mengetahui kondisi wilayah hukum Polda Papua Barat sesungguhnya. Saya ingin tahu jalannya
bagaimana, kesulitannya seperti apa. Saya kemarin jalan ke Wondama melalui jalan darat berangkat jam
06.00 tiba jam 23.00 wit. Kondisi jalan yang dilalui ada jalan yang rusak akibat hujan yang terus menerus
akibatnya tanah yang telah dikeraskan menjadi lembek.

BAGUS WICAKSONO/RADAR SORONG


Karo SDM Polda Papua Barat, Kombes Pol Sugandi
-------

Lima Putra Daerah Pendidikan Taruna Akpol

MANOKWARI – Hasil seleksi taruna Akademi Polisi (Akpol) tingkat daerah, Polda Papua Barat
mengirimkan 10 taruna yang menjalankan tes di tingkat pusat. Dari 10 taruna Akpol, delapan orang
lanjut pendidikan taruna Akpol dan lima diantaranya adalah orang asli Papua.

Karo SDM Polda Papua Barat, Kombes Pol Sugandi mengatakan lulusnya orang asli Papua yang menjalani
pendidikan taruna Akpol menjadi suatu hal yang sangat positif bagi orang asli Papua yang mendaftar
taruna Akpol tahun depan.

“itu menjadikan penyemangat bagi para orang asli Papua untuk mendaftar akademi polisi (Akpol) tahun
depan,” ujarnya di Manokwari, Jumat (12/8).

Ia menjelaskan bahwa markas besar Polri memberikan perhatian yang sangat baik kapada Papua Barat
khususnya orang asli papua, sehingga di tahun 2022 banyak orang asli Papua yang menjalani pendidikan
perwira.

Sugandi mengungkapkan tahapan seleksi di tingkat pusat yang pertama adalah tes administrasi ulang,
tes kesehatan, tes psikologi, ditambah dengan tes bahasa Inggris dan tes TPA. Kemudian ada tes
jasmani, tes mental kepribadian.

“Mereka akan menempuh pendidikan selama empat tahun. Ini merupakan prestasi yang sangat baik,”
ucapnya.

Ia menuturkan kesempatan menjadi taruna Akpol di tahun 2023 mendatang terbuka sangat lebar. Kami
telah meminta ke Mabes Polri untuk memberikan kuota lebih bagi taruna Akpol asal Papua Barat dan itu
menjadi pertimbangan Mabes Polri.

“Permintaan ini sudah mendapat persetujuan dari pimpinan Mabes Polri.,” tutur Sugandi.

Dirinya mengimbau kepada putra-putri daerah Papua Barat untuk mempersiapkan diri mendaftar
menjadi taruna Akpol tahun 2023 karena kesempatan mejadi perwira melalui taruna Akpol sudah
terbuka kesempatan yang lebar.
“Putra-putri Papua Barat musti menggunakan kesempatan yang telah Mabes Polri berikan,” katanya.

Sugandi mengungkapkan kuota penerimaan taruna Akpol sangat beragam karena dilihat dari berapa
banyak pendaftar kemudian berapa banyak yang terkirim untuk tes ke tingkat pusat.

“Papua Barat tergolong paling banyak mendapatkan kuota taruna Akpol. Dari dua yang tidak lulus seleksi
taruna Akpol tingkat pusat ada satu Taruni,” pungkasnya. (bw)

Anda mungkin juga menyukai