Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ALIRAN

SALAF

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah ASWAJA

DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. ANIS LISTIYANI AQILUL WAFI SITI KHUMAIDAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN ( FITK ) UNIVERSITAS SAINS DAN ILMU ALQURAN ( UNSIQ ) JAWA TENGAH DIWONOSOBO TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN

Kerasaulan Nabi Muhammad saw. adalah untuk mengembalikan dan memipin umat kepada tauhid. Mengakui ke Esaan Allah swt. dengan ikhlas dan dengan semurni-murninya, sebagaimana yang dibawa dan diajarkan Nabi Ibrahim As. Tauhid yang diajarkan Nabi Muhammad saw. adalah sebagai yang digariskan oleh Al-Quran. Sesungguhnya para ahli bidah, adalah orang-orang yang diombang-ambingkan oleh hawa nafsunya, seperti kaum mufalsafah (ahli filsafat), Bathiniyah (pengikut kebathinan), Mulahadah (mereka yang keras menentang Allah) dan orang-orang yang menyatakan diri dengan wihdatul wujud (bersatunya hamba dengan khaliq), Dahriyah (mereka yang menyatakan segalanya waktu yang menentukan), Qadhariyah (manusia berkehendak dan berkuasa atas segala kemauannya), Nashiriyah, Jamhiyah, Hulliyah, muthilah, Mujassamah, Musyibihah, Rawandiyah, Kilabiyah, Salimiyah dan lainlain yang terdiri atas orang-orang yang tenggelam dalam kesesatan, dan mereka yang telah tertarik masuk kedalamnya penuh sesat. Sebagian besar mereka bermaksud melenyapkan syariat Muhammad yang suci, yang berada diatas segala agama. Para pemuka aliran sesat tersebut menyebabkan manusia berada dalam keraguan tentang dasar-dasar agama mereka. Sedikit sekali mereka menggunakan Al-quran dan hadits dengan sebenarnya. Oleh karena itu pemakalah sekelumit ingin membedah pemikiran, ajaran dan fatwa Ibnu Taimiyah Karena tampilnya Ibnu Taimiyah pada abad VII H. merupakan kekuatan baru bagi aliran Salafiyah, selain menghidupkan prinsip pemikiran Salafiyah, juga mengembangkan ajaran-ajaran khususnya dalam hal keyakinan atau aqidah

BAB II ALIRAN SALAF

A. PENGERTIAN ALIRAN SALAF Aliran Salaf merupakan aliran yang mempertahankan prinsip dan sikap Nabi Muhammad Saw. para sahabat, tabiin dan tabi tabiin dalam memahami ajaran agama. Hal tersebut terlihat pada pokok-pokok pikirannya, baik dalam bidang aqidah, muamalat, maupun ilmu pengetahuan. Aliran ini kemudian dikembangkan oleh dua orang tokoh, yaitu Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahab. Keduanya adalah murid dan guru, sehingga banyak kesamaan, khususnya terkait dengan masalah aqidah. Bedanya terletak pada ruang lingkup bidah dan cara yang ditempuh dalam menyebarkan paham Salafiyah. Ibnu Taimiyah melalui dakwah dan tulisan, sementara Muhammad bin Abdul Wahab bekerjasama dengan pemerintah setempat. Maka dari itu, bahasan utama dalam materi ini adalah kedua tokoh tersebut, namun sebelumnya di uraikan sejarah aliran Salafiyah dan pokok-pokok pikirannya secara umum. Salaf artinya terdahulu dan Ahlu Salaf adalah orang-orang yang terdahulu. Ada yang mengatakan bahwa mereka adalah sahabat-sahabat Nabi dan golongan Muhajirin dan Anshar yang mengikuti Sunnah Nabi. Hal ini didasarkan pada QS. Al Taubah :100 Orang-orang yang terdahulu (Muhajirin dan Anshar yang pertama) dan mereka mengikuti orang-orang itu dalam segala kebaikannya, semua diridhai Allah dan mereka pun ridha kepada Allah, yang menyediakan bagi orang-orang itu surga, dengan sungai-sungai yang mengalir, semua mereka akan abadi menempatinya. Itulah suatu kejayaan yang besar

Ada pula yang mengatakan bahwa mereka adalah yang hidup 300 tahun sejak masa Nabi. Hal ini disebabkan pada hadis Nabi :Sebaik-baik kamu adalah kurunku, kemudian yang berikutnya, kemudian yang berikutnya lagi Tiga masa tersebut adalah masa sahabat, tabiin dan tabi tabiin. Sedang penentuan 100 tahun kurun (masa) didasarkan pada cerita bahwa Rasulullah pernah berkata : Moga-moga hiduplah engkau selama satu kurun, (sambil mengusap kepala seorang anak). Ternyata dalam penyelidikan, anak tersebut hidup seratus tahun. Meskipun demikian, tidak ada catatan sejarah yang menunjukkan secara pasti kapan istilah Salaf digunakan. Akan tetapi, istilah tersebut di hubungkan dengan golongan ulama yang ingin menghidupkan kembali sifat-sifat Nabi dan sahabat-sahabatnya serta mengamalkannya dengan harapan kejayaan dan kemurnian Islam kembali. Usaha tersebut terjadi abad ke IV H, yaitu masa Hambaliyah. Pada masa ini kemajuan berpikir berkembang dangan pesat ditandai dengan munculnya berbagai aliran dan paham. Kelompok Hambaliyah terkadang bertentangan dengan kelompok lain dan menamakan dirinya orang yang mewakili ulama salaf karena memperdulikan dirinya dengan pendapat Imam Ahmad bin Hanbal. Pada abad ke VII H, aliran salaf tersebut mendapat kekuatan baru dengan munculnya Ibnu Taimiyah di Syiria pada abad ke XII H, dikembangkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab di Saudi Arabia.

B. POKOK-POKOK PIKIRAN ALIRAN SALAF a. Masalah Aqidah Aliran Salaf mengakui ke-Esa-an Tuhan, mereka

berusaha untuk mensucikan Tuhan dari segala sesuatu yang menyerupai-Nya tanpa menghilangkan sifat-sifat yang dimilikiNya. Tuhan tetap mempunyai beberapa sifat dan nama tanpa mempermasalahkan lebih jauh. Begitu pula tentang keyakinan sepenuhnya terhadap kerasulan Muhammad saw dan syafaatnya bagi orang-orang yang beriman dikemudian hari. Selanjutnya mereka juga meyakini adanya hari kebangkitan

sebagaimana yang diberitahukan oleh Al Quran dan hadishadis Nabi tanpa mempertanyakan lebih jauh. Begitu pula terhadap rukun Iman yang lain, mereka yakini sepenuhnya. b. Masalah Muamalat Hukum mengenai masyarakat yang di bawa oleh Nabi Muhammad saw. berdasarkan pada : 1. Al Quran dan Sunnah mewajibkan permusyawaratan dalam menetapkan hukum. 2. Al Quran memerintahkan berbuat adil, kebajikan, menciptakan rasa persamaan dan persaudaraan dengan memperhatikan prikemanusiaan.

3. Al Quran dan Sunnah mencegah peperangan yang bersifat permusuhan antara satu golongan dengan yang lain 4. Al Quran dan Sunnah berusaha memperbaiki nasib kaum wanita dan orang-orang yang miskin 5. Al Quran dan Sunnah sudah menjelaskan perbedaan hak dalam masyarakat. Adapun praktek dasar tersebut telah dicontohkan oleh Rasulullah, sahabat-sahabat dan tabiin serta tabi tabiin, dan dapat disesuaikan dengan perkembangan masyarakat tanpa menyalahi prinsip tersebut di atas. c. Masalah Ilmu 1. Orang-orang Salaf hanya mempelajari dan mengamalkan ilmu yang bermanfaat 2. Mereka menjauhkan diri dari ilmu pengetahuan yang memberi mudharat yang tidak ada sumbernya dari Al Quran dan Sunnah Mereka hanya menunjukkan ilmu yang bersumber dari al Quran dan Hadis Mereka menghindari tentang hal mempersoalkan masalah qadar

3.

4.

Oleh karena itu, menurut mereka hanya ada tiga macam ilmu yaitu: Al Quran, hadis dan apa yang telah disepakati oleh orang-orang Islam

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Aliran Salaf merupakan aliran yang mempertahankan prinsip dan sikap Nabi Muhammad Saw. para sahabat, tabiin dan tabi tabiin dalam memahami ajaran agama. Hal tersebut terlihat pada pokok-pokok pikirannya, baik dalam bidang aqidah, muamalat, maupun ilmu pengetahuan. Pokok Pemikiran Aliran Salaf yaitu meliputi tig bidan , antara lain : a. Masalah Aqidah

Aliran salaf Mengakuiadnya KeEsaan Allah SWT dan Kerasulan Nabi Muhammad SAW sesuai dengan rukun Iman dan yang tertera dalam Al qurn dan Sunah rasul b. Masalah Muamalat Masalah Hukum Hukum dalam Masyarakat semua itu sudah diatur dalam Al quran dan sunah Rasul sebagai sumber hukum dan pemecah segala persoalan kemasyarakatan . c. Maslah Ilmu menurut aliran salaf hanya ada tiga macam ilmu yaitu: Al Quran, hadis dan apa yang telah disepakati oleh orang-orang Islam B. SARAN 1. Sebagai umat Islam kita wajib mengetahui setiap hal yang terkait dengan perkembangan pemikiran para ulama-ulama salaf 2. Pemikiran-pemikiran ulama salaf yang kritis namun tetap berpegang pada Al-Quran dan Hadits kiranya dapat dijadikan acuan pemikiran para ulama zaman sekarang dan akan datang untuk mengembalikan / memurnikan ajaran tauhid, atau aklhak yang telah tergerus dengan perkembangan budaya modern.

3. Kepada pihak-pihak yang berwenang menangani / membidangi masalah kajian agama agar kiranya memberikan fasilitas yang cukup untuk mendidik generasi muda Islam. 4. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diperlukan demi perbaikan makalah ini

DAFTAR PUSTAKA 1. Ahmad Bin Hasan Fathur Rahman ( Surabaya, Toko Kitab AlHidayah, 1322 H) 2. Amiruddin, Zen Ushul Fiqih (Yogyakarta, Sukses Offset, 2009)

3. Amir al-Jazzar Fatwa-fatwa Ibnu Taimiyah ( Jakarta, Pustaka Sahifa, 2003)

4. Have,Van, Baru,Ichtiar Ensiklopedi Islam ( Jakarta, Ikrar Mandiri Pribadi, 1998).

5. Al-Mahami, Hasan, Kamil, Muhammad Ensiklopedi Tematis AlQuran Jakarta, PT Kharisma Ilmu, 2005).

6 . Taib Thahir Abdul Muin, Prof, Dr, Ilmu Kalam (Jakarta,Inhil Jaya, 1986)

Anda mungkin juga menyukai