Anda di halaman 1dari 3

Matkul : Kepemimpinan Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Fitri Risani, M.Pd


Lokal/SMT : Lokal 309/5

Review Jurnal

Judul Kepemimpinan Pendidikan Untuk Mengembangkan Sekolah


Bermutu
Jurnal Jurnal Tarbiyah
Volume & Halaman Vol. 22, No. 2
Tahun 2015
Penulis/Email Sermal/sermalpadang@yahoo.com
Reviewer/Nim Eva Ari Yanti (1711101153)
Tanggal Juli-Desember

Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mencapai
kepemimpinan dalam manajemen pendidikan untuk pendidikan
yang bermutu. Pemahaman awal diharapkan dapat membantu guna
memahami istilah-istilah dan teori umum tentang kepemimpinan
pendidikan untuk mengaplikasikan bidang standar pengelolaan.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah Kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
guru-guru, staf administrasi tata usaha, pembantu umum, dewan
sekolah; sebagai gabungan antara Badan Pembantu Penyelenggara
Pendidikan (BP3) dan komite sekolah. Semua elemen tersebut
saling berkaitan satu sama lain dan menjalankan fungsinya masing-
masing untuk merealisasikan tujuan yang telah ditentukan bersama.
Tugas dan wewenang dewan sekolah bertanggung jawab kepada
masyarakat dan menjadi mitra bagi dinas pendidikan di tingkat
kecamatan.
Metode penelitian Studi ini pada dasarnya mengikuti pendekatan kualitatif di mana
penjelasan, pandangan dan makna kontekstual digunakan untuk
memahami peran kepemimpinan lembaga pendidikan dilaksanakan
oleh rektor, direktur, kepala sekolah/madrasah, dan pimpinan
pesantren.

Definisi Operasional Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Efektivitas


Variabel Dependent Kepemimpinan Pendidikan. secara umum pemimpin yang baik
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut
sebagaimana dikemukakan oleh H. Jodeph Reitz (1981) yang
dikutip Fattah, sebagai berikut :
1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan
pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan
pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya
kepemimpinan.
2. Harapan dan perilaku atasan.
3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi
terhadap apa gaya kepemimpinan.
4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan
mempengaruhi gaya pemimpin.
5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan
perilaku bawahan.
6. Harapan dan perilaku rekan.
Cara & Alat Ukur Jurnal ini menggunakan banyak menyebutkan teori (kualitatif) jadi
Variable Dependent saya tidak menemukan cara dan alat ukur variabel dependen yang
digunakan penulis. Menurut saya, penulis menggunakan hipoteses
dalam penulisan jurnal ini.
Definisi Operasional Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendekatan yang
Independent berpusat pada lembaga pendidikan yang mengusahakan perbaikan
mutu harus dipimpin oleh kepala sekolah/ madrasah, dekan, atau
rektor yang memahami secara mendalam mengenai visi
lembaganya..
Langkah Penelitian Langkah-langkah yang digunakan dalam proses penelitian ini
adalah:
1. Menganalisa kepemimpinan yang ada disekolah.
2. Mengumpulkan data menggunakan berbagai referensi yang
berkaitan dengan kepemimpinan.
3. Mengembangan materi yang ada untuk kepempinan disekolah
untuk menjadi yang lebih bermutu
Hasil Penelitian Data kualitatif menjadi sasaran analisis tematik, akhirnya
menghasilkan tema-tema berikut: tidak adanya kurikulum nasional
yang seragam, ketersediaan bahan ajar pembelajaran, kesesuaian
bahan yang tersedia dengan kurikulum, tantangan guru mata
pelajaran dan guru yang tidak terlatih.
Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini adalah data yang dikumpulkan
menggunakan berbagai sudut pandang dari banyaknya referensi
yang digunakan penulis dalam jurnalnya.
 Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dimana
kurangnya data serta angka yang menjelaskan tentang
Kelemahan Penelitian kepemimpinan yang ada disekolah, madrasah dan pesantren.
 Tidak adanya kuisioner mengenai kepemipinan yang
berlangsung disebuah sekolah, madrasah dan pesantren.
Kesimpulan Kesimpulan dari jurnal ini adalah Pemimpin pada hakikatnya ialah
seorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain didalam kerjanya dengan menggunakan
kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki
kekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya
sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan diperlukan
seorang pemimpian yang profesional, di mana ia memahami akan
tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta
melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin. Disamping
itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik
dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang
membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu
kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka
tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai