ABSTRAK
Bagi perusahaan, pajak adalah beban yang akan mengurangi jumlah laba bersih yang akan diterima
perusahaan sehingga sebisa mungkin perusahaan membayar pajak serendah mungkin. Hal tersebut dilakukan oleh
perusahaan dengan melakukan praktik penghindaran pajak dengan melihat nilai ETRnya. Nilai rata-rata ETR pada
lima perusahaan sektor aneka industri berada di bawah 25 persen. Nilai ETR di bawah 25 persen mengindiksikan
bahwa adanya upaya melakukan pengindaran pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
leverage terhadap Effective Tax Rate (ETR) dan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas yang memperkuat atau
memperlemah hubungan leverage terhadap Effective Tax Rate (ETR) pada perusahaan sektor aneka industri yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2017. Penelitian ini melakukan pemilihan model data terlebih
dahulu karena data diuji menggunakan software Econometric Views 10 (EViews 10) dengan Uji Hipotesis yang
terdiri dari uji koefisien determinasi, uji koefisien regresi secara parsial (uji t), dan Multiple Regression Analysis
(uji MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengujian secara parsial dengan uji t
menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap Effective Tax Rate (ETR). Hasil pengujian MRA
menunjukkan bahwa profitabilitas terbukti memperkuat hubungan antara leverage terhadap ETR.
Kata kunci: Leverage, Profitabilitas, dan Effective Tax Rate (ETR)
ABSTRACT
For companies tax is an expense that will decrease amount of net income received by company so as much
possible company pay taxes as low as possible. Company has done practicing tax avoidance by looking ETR
value. The average ETR value of five miscellaneous industry sector companies are below 25 percent. ETR values
that below 25 percent indicate there are an attempt to conducting tax avoidance. The purpose of this study was
to determine the effect of leverage to the ETR and also to find out the effects of profitability that strengthens or
weakens the relation of leverage to the ETR in miscellaneous industry sector companies listed on the Indonesia
Stock Exchange in the periode 2013-2017. This research select data model first because the data is tested using
the Econometric Views 10 software (EViews 10) with a hypothesis test which consists of coefficient test of
determination, partial regression coefficient test (t test), and Multiple Regression Analysis (MRA test). The result
of the research show that based on test of partial with the t test show that leverage affect the ETR. The MRA test
result show that profitability has proven to strengthen the relation between leverage and ETR.
Berikut kerangka pemikiran yang digunakan dalam (Sumber: tinjauan pustaka yang terkait, 2018)
penelitian ini: Metode Penarikan Sampel
Variabel Independen Variabel Dependen Metode penarikan sampel dalam penelitian ini,
Effective Tax yaitu dengan metode purposive sampling, artinya
Leverage
(X) Rate (Y) pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan
tertentu. Pemilihan sampel data laporan keuangan
tahunan hanya dari perusahaan sektor aneka industri
Profitabilitas yang terdaftar di Bursa Efek Industri pada periode
(Z)
2013-2017 dilakukan agar penelitian ini dapat
Variabel Moderasi melihat hubungan antar variabel dengan jelas.
Kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut:
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
1. Mempublikasikan laporan keuangan dan
laporan tahunan secara lengkap setiap
Metodologi Penelitian tahunnya berakhir per 31 desember dari tahun
2013-2017
Jenis Penelitian
2. Perusahaan melaporkan laporan keuangan
Jenis penelitian yang digunakan pada dalam satuan mata uang Rupiah.
penelitian ini adalah penelitian verifikatif dengan
metode penelitian explanatory survey, yaitu 3. Perusahaan yang memiliki laba selama periode
penelitian yang menjelaskan adanya hubungan 2013-2017.
kausal antara variabel-variabel melalui pengujian 4. Outlier
hipotesis.
Metode Pengolahan atau Analisis Data
Objek, Unit Anlisis, dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini menggunakan software Eviews
Objek yang digunakan pada penelitian ini 10. Pengujian yang dilakukan pertama kali adalah
adalah variabel leverage yang diukur dengan Debt Uji Chow, Uji Hausman, dan Uji lagrange multiplier
lalu dilanjutkan dengan Uji Asumsi Klasik (uji
normalitas, uji heteroskedastisitas, uji Effects Test Statistic d.f. Prob.
multikolinearitas, uji autokorelasi), Uji Hipotesis
(uji koefisien determinasi, uji koefisien regresi Cross-section F 1.678043 (11,46) 0.1090
secara parsial atau uji t, dan multiple regression Cross-section Chi square
20.242784 11 0.0421
analysis atau uji MRA). Adapun variabel yang
diteliti yaitu leverage dengan indikator DAR (X), (Sumber: output EViews 10, data diolah oleh peneliti,
Effective Tax Rate (ETR) dengan indikator total 2019)
beban pajak dibagi laba sebelum pajak (Y), dan
profitabilitas dengan indikator ROA (Z). Berdasarkan hasil uji chow – (MRA) pada
tabel 3 diatas menunjukkan nilai probabilitas cross-
Metode yang dipakai dalam analisis variabel-
section F = 0.1090 > 0.05, sehingga H0 diterima dan
variabel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan regresi linier berganda yang H1 ditolak, artinya model Common Effect yang
dimoderasi (Multiple Regression Analysis / MRA). tepat digunakan dibandingkan dengan Fixed Effect.
Adapun persamaan untuk menguji hipotesis secara
2. Uji Lagrange Multiplier (LM)
keseluruhan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: Tabel 4 Hasil Uji Lagrange Multiplier
(Sumber: output EViews 10, data diolah oleh (Sumber: output EViews 10, data diolah oleh
peneliti, 2019) peneliti, 2019)
Berdasarkan hasil uji chow pada tabel 2 diatas Dari hasil uji Lagrange Multiplier – (MRA)
menunjukkan nilai probabilitas cross-section F = pada tabel 5 di atas, dapat dilihat bahwa nilai
0.3469 > 0.05, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, Breusch-Pagan adalah 0.8778 atau lebih besar dari
artinya model Common Effect yang tepat digunakan pada alpha 0.05, artinya model Common Effect lebih
dibandingkan dengan Fixed Effect.
baik dari pada Random Effect. Dilihat dari kedua uji
Tabel 3 Hasil Uji Chow – (MRA) di atas dan kedua penentuan model, maka model
yang paling tepat digunakan dalam penelitian ini
Redundant Fixed Effects Tests adalah model Common Effect. sehingga H0 diterima
Equation: Untitled dan H1 ditolak, artinya model Common Effect yang
Test cross-section fixed effects
tepat digunakan dibandingkan dengan Random Tabel 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Effect.
Uji Asumsi Klasik t-
1. Uji Normalitas Variable Coefficient Std. Error Statistic Prob.
14
Series: Standardized Residuals
12 Sample 2013 2017
10
Observations 60
C 0.066272 0.027195 2.436902 0.0180
Mean 0.013354
8 Median
Maximum
0.001157
0.224840
DAR 0.036383 0.050006 0.727584 0.4698
6 Minimum -0.161185
4
Std. Dev.
Skewness
0.092374
0.386643 -
Kurtosis 2.800241
2
DARXROA -0.665221 0.409256 1.625439 0.1096
Jarque-Bera 1.594689
0 Probability 0.450524
-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20
(Sumber: output EViews 10, data diolah (Sumber: output EViews 10, data diolah oleh
oleh peneliti, 2019) peneliti, 2019)
Gambar 2 Hasil Uji Normalitas Dari hasil Uji Glejser di atas nilai variabel
independen sebesar 0.4698 dan variabel moderasi
Dari tabel uji normalitas di atas menunjukkan 0,1096 maka nilai probabilitas pada setiap variabel
bahwa nilai dari JB sebesar 1.594689 dengan > 0.05. Maka hal tersebut menunjukkan data
probabilitas 0.450524, sehingga probabilitas dari JB terbebas dari pelanggaran asumsi
sebesar 0.450524 lebih besar dari alpha 0.05, artinya heteroskedastisitas.
data berdistribusi normal.
10 4. Uji Autokorelasi
Series: Standardized Residuals
Sample 2013 2017
8 Observations 60 Tabel 8 Hasil Uji Autokorelasi
Mean 0.007179
6 Median -0.002581
Maximum 0.207256 Mean
Minimum -0.159422
4
Std. Dev. 0.089254 R-squared 0.263799 dependent var 0.268438
Skewness 0.363067
2 Kurtosis 2.435071 Adjusted R- S.D.
Jarque-Bera 2.116039 squared 0.237967 dependent var 0.107137
0 Probability 0.347143
-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 S.E. of Akaike info -
regression 0.093525 criterion 1.852467
(Sumber: output EViews 10, data diolah
Sum squared Schwarz -
oleh peneliti, 2019)
resid 0.498576 criterion 1.747750
Gambar 3 Hasil Uji Normalitas – (MRA) Hannan- -
Log likelihood 58.57401 Quinn criter. 1.811506
Dari tabel uji normalitas – (MRA) di atas
Durbin-
menunjukkan bahwa nilai dari JB sebesar 2.116039
F-statistic 10.21223 Watson stat 2.057692
dengan probabilitas 0.347143, sehingga probabilitas
Prob(F-
dari JB sebesar 0.347143 lebih besar dari alpha 0.05,
statistic) 0.000162
artinya data berdistribusi normal. Maka dapat
disimpulkan kedua pengujian di atas berdistribusi (Sumber: output EViews 10, data diolah oleh
normal. peneliti, 2019)
2. Uji Multikolonieritas Nilai DW sebesar 2.0577 akan dibandingkan
Tabel 6 Hasil Uji Multikolonieritas dengan nilai tabel pada signifikasi 5% jumlah
sampel (N) 60 dan jumlah variabel 2 (k=2).
DAR DARXROA Diperoleh nilai dU sebesar 1.6518 jadi 4-dU sebesar
2.3482. Sesuai dengan tabel mengenai keputusan uji
Durbin Watson (DW test) dU < DW < 4–dU. Oleh
DAR 1.000000 -0.076930
karena itu DW 2.0577 berada pada daerah antara dU
DARXROA -0.076930 1.000000 dan 4-dU (1.6518 < 2.0577 < 2.3482) sehingga
dengan nilai DW yang diperoleh dan setelah
(Sumber: output EViews 10, data diolah oleh dibandingkan dengan nilai dU maka dalam model
peneliti, 2019) regresi ini tidak ada autokorelasi positif atau
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasilnya tidak dapat autokorelasi, positif atau
pada nilai tersebut tidak terjadi multikolonieritas negatif.
dalam model penelitian karena hasil pengujian tidak Pengujian Hipotesis
ada nilai yang lebih besar dari 0.9.
1. Uji Koefisien Determinasi ($% )
3. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R# ) leverage (DAR) maka Effective Tax Rate (ETR)
Leverage terhadap ETR akan mengalami kenaikan sebesar 0.198457, namun
dengan asumsi variabel lain mempengaruhi tetap.
R-squared 0.101582
3. Uji Koefisien Determinasi ($% ) – (MRA)
Adjusted R-squared 0.086092
Tabel 11 Hasil Koefisien Determinasi (R# )
(Sumber: output EViews 10, data diolah oleh
peneliti, 2019) Leverage terhadap ETR – ROA