Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE (ETR) DENGAN PROFITABILITAS

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2017

Annisatur Rahmi1, Joko Supriyanto2, dan Haqi Fadillah3


1
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan, Bogor
2
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan, Bogor
3
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan, Bogor

E-mail: rahmiannisatur@gmail.com. haqifadillah@unpak.ac.id.

ABSTRAK
Bagi perusahaan, pajak adalah beban yang akan mengurangi jumlah laba bersih yang akan diterima
perusahaan sehingga sebisa mungkin perusahaan membayar pajak serendah mungkin. Hal tersebut dilakukan oleh
perusahaan dengan melakukan praktik penghindaran pajak dengan melihat nilai ETRnya. Nilai rata-rata ETR pada
lima perusahaan sektor aneka industri berada di bawah 25 persen. Nilai ETR di bawah 25 persen mengindiksikan
bahwa adanya upaya melakukan pengindaran pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
leverage terhadap Effective Tax Rate (ETR) dan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas yang memperkuat atau
memperlemah hubungan leverage terhadap Effective Tax Rate (ETR) pada perusahaan sektor aneka industri yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2017. Penelitian ini melakukan pemilihan model data terlebih
dahulu karena data diuji menggunakan software Econometric Views 10 (EViews 10) dengan Uji Hipotesis yang
terdiri dari uji koefisien determinasi, uji koefisien regresi secara parsial (uji t), dan Multiple Regression Analysis
(uji MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengujian secara parsial dengan uji t
menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap Effective Tax Rate (ETR). Hasil pengujian MRA
menunjukkan bahwa profitabilitas terbukti memperkuat hubungan antara leverage terhadap ETR.
Kata kunci: Leverage, Profitabilitas, dan Effective Tax Rate (ETR)

ABSTRACT
For companies tax is an expense that will decrease amount of net income received by company so as much
possible company pay taxes as low as possible. Company has done practicing tax avoidance by looking ETR
value. The average ETR value of five miscellaneous industry sector companies are below 25 percent. ETR values
that below 25 percent indicate there are an attempt to conducting tax avoidance. The purpose of this study was
to determine the effect of leverage to the ETR and also to find out the effects of profitability that strengthens or
weakens the relation of leverage to the ETR in miscellaneous industry sector companies listed on the Indonesia
Stock Exchange in the periode 2013-2017. This research select data model first because the data is tested using
the Econometric Views 10 software (EViews 10) with a hypothesis test which consists of coefficient test of
determination, partial regression coefficient test (t test), and Multiple Regression Analysis (MRA test). The result
of the research show that based on test of partial with the t test show that leverage affect the ETR. The MRA test
result show that profitability has proven to strengthen the relation between leverage and ETR.

Keywords: Leverage, Profitabiliy, and Effective Tax Rate (ETR)


Pendahuluan dirasakan terlalu berat maka mendorong manajemen
untuk mengatasinya, seperti penghindaraan pajak
Pajak dalam perusahaan mendapatkan (tax avoidance)
perhatian yang cukup signifikan karena bagi
perusahaan pajak adalah beban yang akan Berbagai kebijakan dapat diambil oleh
mengurangi jumlah laba bersih yang akan diterima perusahaan guna menurunkan jumlah beban pajak
perusahaan sehingga sebisa mungkin perusahaan yang harus dibayarkan oleh perusahaan termasuk
membayar pajak serendah mungkin. Berbeda dalam pemilihan metode akuntansi sehingga dapat
dengan pemerintah yang menganggap pajak adalah menurunkan besaran pajak efektif. Pengukuran
penerimaan negara yang cukup penting sehingga pajak dapat dilakukan dengan menggunakan tarif
pemerintah akan menarik pajak setinggi-tingginya. pajak efektif (Effective Tax Rate/ETR).
Perusahaan ketika mendapatkan beban pajak yang Sebagaimana yang diungkapkan oleh Halim (2016),
salah satu cara untuk mengukur seberapa baik
sebuah perusahaan mengelola pajaknya adalah Hal ini disebabkan karena adanya beban bunga yang
dengan melihat tarif efektifnya. timbul dari utang yang dapat dikurangkan dari
penghasilan kena pajak. Pasal 6 ayat 1 huruf a UU
Effective Tax Rate (ETR) merupakan tarif yang
Nomor 36 Tahun 2008 menyebutkan bahwa bunga
diperoleh dari rasio antara total beban pajak dengan
sebagai bagian dari biaya usaha yang dapat
laba sebelum pajak. Beban pajak diperoleh dari
dikurangkan sebagai biaya (tax deductible) dalam
penjumlahan beban pajak kini dan beban pajak
proses perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) badan.
tangguhan yang dimiliki perusahaan dalam suatu
periode. Keberadaan ETR kemudian menjadi suatu Dalam penelitian ini juga menggunakan
perhatian yang khusus pada berbagai penelitian profitabilitas sebagai variabel moderasi. Menurut
karena dapat merangkum efek kumulatif dari Hery (2018) profitabilitas adalah rasio yang
berbagai insentif pajak dan perubahan tarif pajak menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
perusahaan (Halim, 2016). menghasilkan laba melalui semua kemampuan dari
sumber daya yang dimilikinya, yaitu yang berasal
Dalam penelitian Dyreng et al (2008), terdapat
dari kegiatan penjualan, penggunaan aset, maupun
546 perusahaan atau seperempat perusahaan di
penggunaan modal. Profitabilitas terdiri dari
Amerika tarif pajak nya di bawah 20 persen,
beberapa rasio, salah satunya adalah Return On
seharusnya tarif pajak efektif yang dibayarkan
Assets (ROA).
perusahaan sebesar 30 persen, maka dapat dikatakan
sebagian besar perusahaan di Amerika berhasil Menurut Gunde, dkk (2017) ROA yang tinggi
melakukan penghindaran pajak, sedangkan tarif memiliki DAR yang rendah. Hal ini sangat
pajak badan di Indonesia dinamakan tarif pajak menguntungkan bagi perusahaan karena perusahaan
statutori. yang memiliki ROA yang tinggi disebabkan
perusahaan tersebut tidak memiliki banyak utang
Tarif pajak statutori adalah tarif pajak yang
dan perusahaan tersebut stabil keuangannya dan
berlaku dan ditetapkan sejak tahun 2010 dalam
semakin efisien perusahaan maka perusahaan akan
Undang-Undang Pajak Penghasilan pasal 17 ayat 2a
membayar pajak yang lebih sedikit sehingga tarif
yaitu paling rendah sebesar 25 persen maka pada
pajak efektif perusahaan akan menjadi lebih rendah
penelitian Wijayanti, dkk (2017) apabila perusahaan
(Derashid dan Zhang, 2003).
memiliki nilai ETR di bawah 0,25 atau 25 persen
maka perusahaan dapat dikatakan melakukan Kehadiran profitability telah mampu
penghindaran pajak. Hal ini karena tarif pajak mempengaruhi leverage terhadap ETR karena
penghasilan badan yang efektif sebesar 25 persen. perusahaan yang memiliki laba yang besar maka
perusahaan tersebut tidak khawatir dengan risiko
Dalam mengetahui faktor-faktor yang
yang dialami perusahaan dalam memenuhi
berpengaruh terhadap Effective Tax Rate (ETR)
pendanaan perusahaan yang berasal dari utang
merupakan hal penting dan perlu mendapatkan
(Roifah, 2015). Peneliti menduga bahwa adanya
perhatian. Variasi ETR dipengaruhi oleh
pengaruh profitabilitas sebagai variabel pemoderasi
karakteristik perusahaan. Karakteristik atau faktor-
dapat memperkuat hubungan leverage terhadap
faktor yang dapat berpengaruh terhadap ETR antara
ETR
lain ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas,
intensitas modal, dan intensitas persediaan. Yang Dalam penelitian dari Putri (2017) menyatakan
akan digunakan dalam penelitian ini adalah leverage bahwa leverage berpengaruh negatif dan signifikan
dan profitablitas sebagai variabel pemoderasi terhadap tarif pajak efektif. Dengan demikian bahwa
semakin tinggi nilai dari rasio leverage, berarti
Leverage merupakan rasio untuk menguji
semakin rendah tarif pajak efektif yang dikenakan
sejauh mana perusahaan menggunakan utang yang
pada suatu perusahaan, selain itu dibuktikan adanya
dipinjam, dengan kata lain seberapa banyak jumlah
temuan penelitian Mulyani, dkk (2014) yang
utang yang dimiliki perusahaan dalam melakukan
disimpulkan bahwa leverage berpengaruh negatif
pembiayaan dan dapat digunakan untuk mengukur
dan signifikan terhadap tax avoidance. Hal ini
besarnya aset yang dibiayai dengan utang. Menurut
menunjukkan, jika leverage meningkat maka
Ardyansah (2014) perusahaan yang mempunyai
penghindaran pajak turun atau dapat dikatakan tarif
tingkat leverage yang tinggi mempunyai
pajak efektifnya naik.
ketergantungan pada pinjaman dari luar untuk
membiayai asetnya sedangkan perusahaan yang Dalam penelitian ini, peneliti memilih sektor
mempunyai tingkat leverage yang rendah lebih aneka industri sebagai objek penelitian karena sektor
banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri. aneka industri salah satu sektor bersiklus karena
Dalam penelitian ini leverage akan diukur permintaannya berubah-ubah, saat perekonomian
menggunakan Debt to Aset Ratio (DAR). meningkat sektor ini mampu menghasilkan laba
secara maksimal tetapi sektor ini pun rawan hancur
Berdasarkan teori struktur modal Trade-off
ketika krisis perekonomian karena krisis bisa
menyatakan perusahaan akan berusaha mengurangi
melemahkan permintaan akan produk yang bisa
pajak dengan cara meningkatkan rasio utangnya.
berakibat kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan-perusahaan sektor ini perlu kebijakan mengetahui rasio kemampuan perusahaan untuk
pendanaan dalam leverage (rasio utang) dengan memenuhi kewajibannya.”
mempertimbangkan aset perpajakannya supaya
Menurut Hery (2018) “Rasio Solvabilitas atau
tidak menurunkan performa keuangan perusahaan.
Rasio Leverage merupakan rasio yang digunakan
Telaah Teori dan Literatur untuk mengukur seberapa besar beban hutang yang
harus ditanggung perusahaan dalam rangka
Pajak
pemenuhan aset.”
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
Berdasarkan definisi-definisi di atas, rasio
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
leverage merupakan rasio untuk menguji sejauh
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
mana perusahaan menggunakan utang yang
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dipinjam untuk pemenuhan aset untuk
dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
menggambarkan hubungan antara utang perusahaan
besarnya kemakmuran rakyat (Pasal 1 Undang-
terhadap aset suatu perusahaan dan menunjukkan
Undang No.28 Tahun 2007).
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
Membahas mengenai perpajakan tidak terlepas jangka panjangnya.
dari pengertian pajak itu sendiri, menurut Prof. Dr.
Profitabilitas
Rochmat Soemitro, SH, pajak adalah iuran rakyat
kepada kas negara berdasarkan undang-undang Menurut Hery (2018) “Rasio profitabilitas
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
timbal (kontrapretasi) yang langsung dapat perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua
ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya,
pengeluaran umum. yaitu yang berasal dari kegiatan penjualan,
penggunaan aset, maupun penggunaan modal”.
Effective Tax Rate (ETR)
Menurut Fahmi (2017) “Rasio profitabilitas
Menurut Afrinaldi (2016) nilai Effective Tax
merupakan rasio untuk mengukur efektivitas
Rate (ETR) merupakan salah satu bentuk
manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan
perhitungan nilai tarif ideal pajak yang dihitung
oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang
dalam sebuah perusahaan. Effective Tax Rate (ETR)
diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan
atau tarif pajak efektif pada dasarnya adalah sebuah
maupun investasi”.
presentase besaran tarif pajak yang ditanggung oleh
perusahaan. Tarif pajak efektif secara ringkas Berdasarkan definisi-definisi di atas, rasio
menunjukkan efektivitas manajemen pajak suatu profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan
perusahaan. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
yang diperoleh dalam hubungannya dengan
Menurut Halim (2016) keberadaan dari
penjualan maupun investasi. Perusahaan yang baik
Effective Tax Rate (ETR) kemudian menjadi suatu
apabila mempunya profitabilitas tinggi karena akan
perhatian yang khusus pada berbagai penelitian
menarik investor untuk menanamkan modalnya.
karena dapat merangkum efek kumulatif dari
berbagai insentif pajak dan perubahan tarif pajak Pengembangan Hipotesis
perusahaan. ETR pun dapat digunakan sebagai salah
Pengaruh Leverage Terhadap Effective Tax Rate
satu acuan oleh para pembuat keputusan dan pihak-
(ETR)
pihak yang berkepentingan untuk membuat
kebijakan dalam perusahaan dan memuat Leverage merupakan rasio untuk menguji
kesimpulan sistem perpajakan pada perusahaan. sejauh mana perusahaan menggunakan utang yang
Salah satu cara untuk mengukur seberapa baik dipinjam untuk pemenuhan aset. Berdasarkan teori
perusahaan mengelola pajaknya adalah dengan MM, perusahaan yang menggunakan utang sebagai
melihat tarif efektifnya. sumber pendanaan akan semakin sejahtera karena
akan mendapatkan insentif pajak berupa potongan
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat
atas bunga pinjaman sehingga perusahaan yang
disimpulkan bahwa Effective Tax Rate (Tarif Pajak
memiliki beban pajak tinggi dapat melakukan
Efektif) adalah ukuran yang menunjukkan
penghematan pajak dengan cara menambah utang
efektivitas manajemen pajak suatu perusahaan yang
perusahaan, tetapi secara logika perusahaan
diperoleh dari rasio antara total beban pajak dengan
menggunakan utang yang diperoleh untuk keperluan
laba sebelum pajak.
kegiatan perusahaan dan investasi sehingga
Leverage memiliki peluang untuk menghasilkan laba yang
tinggi dan nantinya akan mempengaruhi beban pajak
Menurut Kasmir (2016) “Rasio Solvabilitas
yang ditanggung perusahaan.
atau Rasio Leverage merupakan rasio untuk
mengetahui beberapa hal berkaitan dengan Berdasarkan keterkaitan antar variabel
penggunaan modal sendiri dan modal pinjaman serta leverage dengan ETR, sehingga leverage diduga
akan mempengaruhi ETR, hal ini didukung oleh to Asset Ratio (DAR), serta pengaruhnya terhadap
penelitian yang dilakukan Swingly dan Sukartha Effective Tax Rate (ETR). Selain itu terdapat
(2015), Dharma dan Ardiana (2016), Sinaga dan variabel moderasi yang digunakan dalam penelitian
Sukartha (2018), Putri (2018), dan Susilowati,dkk ini, yaitu profitabilitas yang diukur dengan
(2018) yang menunjukkan bahwa leverage menghitung Return On Assets (ROA). Unit analisis
berpengaruh terhadap Effective Tax Rate disuatu yang digunakan pada penelitian ini adalah
perusahaan. organization. unit analisis organization adalah
sumber data yang unit analisisnya merupakan respon
H1: Leverage berpengaruh terhadap Effective Tax
dari divisi suatu organisasi. Lokasi penelitian pada
Rate (ETR) di perusahaan sektor aneka industri
penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Operasionalisasi Variabel
Pengaruh Leverage Terhadap Effective Tax Rate
(ETR) dengan Profitabilitas sebagai Variabel Untuk memudahkan proses analisis, maka
Moderasi terlebih dahulu penulis mengklasifikasikan variabel-
variabel penelitian:
ROA adalah rasio keuangan yang
menunjukkan kemampuan perusahaan Tabel 1 Operasionalisasi Variabel
menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset
tertentu. ROA yang tinggi memiliki DAR yang Variabel Indikat Ukuran Skal
or a
rendah, hal ini disebabkan perusahaan tersebut tidak
memiliki banyak utang dan perusahaan tersebut Debt to
stabil. Semakin efisien perusahaan maka perusahaan Aset Rasi
akan membayar pajak lebih sedikit sehingga tarif Leverage
Ratio o
pajak efektif perusahaan akan menjadi lebih rendah. (DAR)
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Roifah (2015) yang menunjukkan bahwa Return
profitabilitas memperkuat hubungan antara leverage Profitabilit On ℎ ℎ Rasi
terhadap ETR. as Asets o
(ROA)
H2: Profitabilitas memperkuat hubungan antara
leverage terhadap Effective Tax Rate (ETR) di Effective
Rasi
perusahaan sektor aneka industri yang terdaftar Tax Rate ETR
o
di Bursa Efek Indonesia. (ETR)

Berikut kerangka pemikiran yang digunakan dalam (Sumber: tinjauan pustaka yang terkait, 2018)
penelitian ini: Metode Penarikan Sampel
Variabel Independen Variabel Dependen Metode penarikan sampel dalam penelitian ini,
Effective Tax yaitu dengan metode purposive sampling, artinya
Leverage
(X) Rate (Y) pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan
tertentu. Pemilihan sampel data laporan keuangan
tahunan hanya dari perusahaan sektor aneka industri
Profitabilitas yang terdaftar di Bursa Efek Industri pada periode
(Z)
2013-2017 dilakukan agar penelitian ini dapat
Variabel Moderasi melihat hubungan antar variabel dengan jelas.
Kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut:
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
1. Mempublikasikan laporan keuangan dan
laporan tahunan secara lengkap setiap
Metodologi Penelitian tahunnya berakhir per 31 desember dari tahun
2013-2017
Jenis Penelitian
2. Perusahaan melaporkan laporan keuangan
Jenis penelitian yang digunakan pada dalam satuan mata uang Rupiah.
penelitian ini adalah penelitian verifikatif dengan
metode penelitian explanatory survey, yaitu 3. Perusahaan yang memiliki laba selama periode
penelitian yang menjelaskan adanya hubungan 2013-2017.
kausal antara variabel-variabel melalui pengujian 4. Outlier
hipotesis.
Metode Pengolahan atau Analisis Data
Objek, Unit Anlisis, dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini menggunakan software Eviews
Objek yang digunakan pada penelitian ini 10. Pengujian yang dilakukan pertama kali adalah
adalah variabel leverage yang diukur dengan Debt Uji Chow, Uji Hausman, dan Uji lagrange multiplier
lalu dilanjutkan dengan Uji Asumsi Klasik (uji
normalitas, uji heteroskedastisitas, uji Effects Test Statistic d.f. Prob.
multikolinearitas, uji autokorelasi), Uji Hipotesis
(uji koefisien determinasi, uji koefisien regresi Cross-section F 1.678043 (11,46) 0.1090
secara parsial atau uji t, dan multiple regression Cross-section Chi square
20.242784 11 0.0421
analysis atau uji MRA). Adapun variabel yang
diteliti yaitu leverage dengan indikator DAR (X), (Sumber: output EViews 10, data diolah oleh peneliti,
Effective Tax Rate (ETR) dengan indikator total 2019)
beban pajak dibagi laba sebelum pajak (Y), dan
profitabilitas dengan indikator ROA (Z). Berdasarkan hasil uji chow – (MRA) pada
tabel 3 diatas menunjukkan nilai probabilitas cross-
Metode yang dipakai dalam analisis variabel-
section F = 0.1090 > 0.05, sehingga H0 diterima dan
variabel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan regresi linier berganda yang H1 ditolak, artinya model Common Effect yang
dimoderasi (Multiple Regression Analysis / MRA). tepat digunakan dibandingkan dengan Fixed Effect.
Adapun persamaan untuk menguji hipotesis secara
2. Uji Lagrange Multiplier (LM)
keseluruhan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: Tabel 4 Hasil Uji Lagrange Multiplier

= +" + "# ∗ + Null (no rand. Cross-


effect) section Period Both
Keterangan:
One-
Y = Effective Tax Rate (ETR) Alternative One-sided sided
= Konstantan
Breusch-Pagan 0.018049 0.064780 0.082829
= Leverage (DAR)
(0.8931) (0.7991) (0.7735)
∗ = Perkalian antara leverage (DAR) dan
profitabilitas (ROA) (Sumber: output EViews 10, data diolah oleh
= error peneliti, 2019)
Hasil dan Pembahasan Dari hasil uji Lagrange Multiplier pada tabel 4
di atas, dapat dilihat bahwa nilai Breusch-Pagan
Penentuan Model adalah 0.7735 atau lebih besar dari pada alpha 0.05,
1. Uji Chow artinya model Common Effect lebih baik dari pada
Random Effect.
Tabel 2 Hasil Uji Chow
Tabel 5 Hasil Uji Lagrange Multiplier – (MRA)
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects Null (no rand. Cross-
effect) section Period Both
Effects Test Statistic d.f. Prob. One-
Alternative One-sided sided
Cross-section F 1.149502 (11,47) 0.3469
Cross-section Breusch-Pagan 0.022245 0.001391 0.023637
Chi-square 14.295284 11 0.2171 (0.8814) (0.9702) (0.8778)

(Sumber: output EViews 10, data diolah oleh (Sumber: output EViews 10, data diolah oleh
peneliti, 2019) peneliti, 2019)
Berdasarkan hasil uji chow pada tabel 2 diatas Dari hasil uji Lagrange Multiplier – (MRA)
menunjukkan nilai probabilitas cross-section F = pada tabel 5 di atas, dapat dilihat bahwa nilai
0.3469 > 0.05, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, Breusch-Pagan adalah 0.8778 atau lebih besar dari
artinya model Common Effect yang tepat digunakan pada alpha 0.05, artinya model Common Effect lebih
dibandingkan dengan Fixed Effect.
baik dari pada Random Effect. Dilihat dari kedua uji
Tabel 3 Hasil Uji Chow – (MRA) di atas dan kedua penentuan model, maka model
yang paling tepat digunakan dalam penelitian ini
Redundant Fixed Effects Tests adalah model Common Effect. sehingga H0 diterima
Equation: Untitled dan H1 ditolak, artinya model Common Effect yang
Test cross-section fixed effects
tepat digunakan dibandingkan dengan Random Tabel 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Effect.
Uji Asumsi Klasik t-
1. Uji Normalitas Variable Coefficient Std. Error Statistic Prob.
14
Series: Standardized Residuals
12 Sample 2013 2017

10
Observations 60
C 0.066272 0.027195 2.436902 0.0180
Mean 0.013354
8 Median
Maximum
0.001157
0.224840
DAR 0.036383 0.050006 0.727584 0.4698
6 Minimum -0.161185

4
Std. Dev.
Skewness
0.092374
0.386643 -
Kurtosis 2.800241
2
DARXROA -0.665221 0.409256 1.625439 0.1096
Jarque-Bera 1.594689
0 Probability 0.450524
-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20

(Sumber: output EViews 10, data diolah (Sumber: output EViews 10, data diolah oleh
oleh peneliti, 2019) peneliti, 2019)
Gambar 2 Hasil Uji Normalitas Dari hasil Uji Glejser di atas nilai variabel
independen sebesar 0.4698 dan variabel moderasi
Dari tabel uji normalitas di atas menunjukkan 0,1096 maka nilai probabilitas pada setiap variabel
bahwa nilai dari JB sebesar 1.594689 dengan > 0.05. Maka hal tersebut menunjukkan data
probabilitas 0.450524, sehingga probabilitas dari JB terbebas dari pelanggaran asumsi
sebesar 0.450524 lebih besar dari alpha 0.05, artinya heteroskedastisitas.
data berdistribusi normal.
10 4. Uji Autokorelasi
Series: Standardized Residuals
Sample 2013 2017
8 Observations 60 Tabel 8 Hasil Uji Autokorelasi
Mean 0.007179
6 Median -0.002581
Maximum 0.207256 Mean
Minimum -0.159422
4
Std. Dev. 0.089254 R-squared 0.263799 dependent var 0.268438
Skewness 0.363067
2 Kurtosis 2.435071 Adjusted R- S.D.
Jarque-Bera 2.116039 squared 0.237967 dependent var 0.107137
0 Probability 0.347143
-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 S.E. of Akaike info -
regression 0.093525 criterion 1.852467
(Sumber: output EViews 10, data diolah
Sum squared Schwarz -
oleh peneliti, 2019)
resid 0.498576 criterion 1.747750
Gambar 3 Hasil Uji Normalitas – (MRA) Hannan- -
Log likelihood 58.57401 Quinn criter. 1.811506
Dari tabel uji normalitas – (MRA) di atas
Durbin-
menunjukkan bahwa nilai dari JB sebesar 2.116039
F-statistic 10.21223 Watson stat 2.057692
dengan probabilitas 0.347143, sehingga probabilitas
Prob(F-
dari JB sebesar 0.347143 lebih besar dari alpha 0.05,
statistic) 0.000162
artinya data berdistribusi normal. Maka dapat
disimpulkan kedua pengujian di atas berdistribusi (Sumber: output EViews 10, data diolah oleh
normal. peneliti, 2019)
2. Uji Multikolonieritas Nilai DW sebesar 2.0577 akan dibandingkan
Tabel 6 Hasil Uji Multikolonieritas dengan nilai tabel pada signifikasi 5% jumlah
sampel (N) 60 dan jumlah variabel 2 (k=2).
DAR DARXROA Diperoleh nilai dU sebesar 1.6518 jadi 4-dU sebesar
2.3482. Sesuai dengan tabel mengenai keputusan uji
Durbin Watson (DW test) dU < DW < 4–dU. Oleh
DAR 1.000000 -0.076930
karena itu DW 2.0577 berada pada daerah antara dU
DARXROA -0.076930 1.000000 dan 4-dU (1.6518 < 2.0577 < 2.3482) sehingga
dengan nilai DW yang diperoleh dan setelah
(Sumber: output EViews 10, data diolah oleh dibandingkan dengan nilai dU maka dalam model
peneliti, 2019) regresi ini tidak ada autokorelasi positif atau
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasilnya tidak dapat autokorelasi, positif atau
pada nilai tersebut tidak terjadi multikolonieritas negatif.
dalam model penelitian karena hasil pengujian tidak Pengujian Hipotesis
ada nilai yang lebih besar dari 0.9.
1. Uji Koefisien Determinasi ($% )
3. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R# ) leverage (DAR) maka Effective Tax Rate (ETR)
Leverage terhadap ETR akan mengalami kenaikan sebesar 0.198457, namun
dengan asumsi variabel lain mempengaruhi tetap.
R-squared 0.101582
3. Uji Koefisien Determinasi ($% ) – (MRA)
Adjusted R-squared 0.086092
Tabel 11 Hasil Koefisien Determinasi (R# )
(Sumber: output EViews 10, data diolah oleh
peneliti, 2019) Leverage terhadap ETR – ROA

Analisis koefisien determinasi (R# ) digunakan R-squared 0.263799


untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model Adjusted R-squared 0.237967
dalam menerangkan variasi variabel terikat.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R# ) (Sumber: output EViews 10, data diolah oleh
leverage terhadap ETR yang tersaji pada tabel 9, peneliti, 2019)
diperoleh nilai R-squared sebesar 0.101582 atau Berdasarkan tabel 11 di atas diketahui nilai R
10,2%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel squared sebesar 0.263799 berarti bahwa variabel
independen leverage (DAR) mampu menjelaskan independen leverage dan pemoderasi profitablitas
variabel dependen Effective Tax Rate (ETR) sebesar berpengaruh sebesar 26,4 % pada ETR, sedangkan
0.101582 atau 10,2%, sedangkan sisanya yaitu sisanya sebesar 73,6% dipengaruhi oleh variabel
89,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
penelitian. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi, variabel
2. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (uji t) independen (leverage) setelah dimoderasi dengan
profitabilitas (DAR*ROA) lebih baik dalam
Tabel 10 Hasil Uji t menjelaskan variabel dependen (ETR) dibanding
Leverage terhadap ETR dengan sebelum dimoderasi. Hal ini bisa dilihat dari
nilai R squared pada tabel 11 sebesar 26,4% lebih
besar dari nilai R squared pada tabel 9 yaitu sebesar
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. 10,2%. Hasil ini dapat menggambarkan bahwa
profitabilitas sebagai variabel moderating yang
dimasukkan ke dalam model regresi memperkuat
DAR 0.198457 0.077497 2.560838 0.0131 hubungan antara variabel leverage terhadap variabel
C 0.179320 0.037228 4.816820 0.0000 ETR.
4. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (uji t) –
(MRA)
(Sumber: output EViews 10, data diolah oleh
peneliti, 2019) Tabel 12 Hasil Uji t
Leverage terhadap ETR – ROA
Dilihat dari tabel 10 di atas, variabel leverage
yang diukur dengan DAR memiliki nilai koefisien Std. t-
sebesar 0.198457 dan nilai probabilitas sebesar Variable Coefficient Error Statistic Prob.
0.0131. Jika nilai probabilitas < 0.05 maka leverage
akan berpengaruh terhadap ETR, berdasarkan tabel
di atas terlihat bahwa variabel leverage yang diukur DAR 0.179107 0.070976 2.523494 0.0144
dengan DAR memiliki nilai probabilitas sebesar -
0.0131 karena probabilitas lebih kecil dari 0.05 DARXROA -2.058612 0.580881 3.543948 0.0008
(0.0131 < 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya leverage dalam perusahaan maka C 0.244119 0.038599 6.324412 0.0000
berpengaruh positif terhadap ETR pada perusahaan
aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek (Sumber: output EViews 10, data diolah oleh
Indonesia. Berdasarkan tabel di atas, persamaan peneliti, 2019)
model regresi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Berdasarkan tabel 10 di atas, variable profit
Y = 0.179320 + 0.198457 DAR + ε (ROA) sebagai variabel moderasi (DARxROA)
Interpretasi dari persamaan regresi di atas pada model ETR memiliki nilai koefisien sebesar
adalah Konstanta sebesar 0.179320 artinya apabila 2.058612 dan nilai probabilitas sebesar 0.0008. Jika
variabel independen yaitu leverage (DAR) nilainya nilai probabilitas < 0.05 maka profitabilitas sebagai
adalah 0 (nol), maka Effective Tax Rate (ETR) variabel pemoderasi akan memperkuat hubungan
positif yaitu 0.179320. Koefisien regresi variabel antara leverage terhadap ETR, berdasarkan tabel di
leverage (DAR) bernilai positif sebesar 0.198457 atas terlihat bahwa interaksi antara DAR dan ROA
hal ini digambarkan bahwa setiap peningkatan 1 kali (DARxROA) terhadap ETR memiliki nilai
probabilitas sebesar 0.0008 karena probabilitas lebih
kecil dari 0.05 (0.0008 < 0.05) maka dapat besar sehingga ETR perusahaan menjadi lebih
disimpulkan bahwa dengan adanya profitabilitas tinggi.
akan memperkuat hubungan antara leverage
Utang mengalami peningkatan diikuti dengan
terhadap ETR pada perusahaan sektor aneka industri
peningkatan ETR, dan sebaliknya. Penelitian ini
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan
menunjukkan bahwa leverage menurun maka ETR
tabel di atas, persamaan model regresi dapat
turun atau dapat dikatakan penghindaran pajak pada
dinyatakan sebagai berikut:
perusahaan sektor aneka industri rendah, berarti
Y = 0.244119 + 0.179107 DAR − 2.058612 DAR dapat dikatakan utang tersebut tidak digunakan
∗ ROA + ε untuk melakukan praktik penghindaran pajak tetapi
sebagian besar perusahaan menggunakan utang
Interpretasi dari persamaan model MRA di atas
digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.
adalah sebagai berikut:
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
1. Konstanta
yang dilakukan oleh Dharma dan Ardiana (2016),
Konstanta sebesar 0.244119 artinya apabila Mulyani,dkk (2014), Swingly dan Sukartha (2015),
semua variabel independen dan variabel Sinaga dan Sukartha (2018), Putri (2018), dan
moderasi yaitu leverage (DAR) dan Susilowati,dkk (2018) yang menunjukkan bahwa
profitabilitas (ROA) nilainya adalah 0 (nol), leverage berpengaruh terhadap Effective Tax Rate
maka Effective Tax Rate (ETR) positif yaitu disuatu perusahaan. Namun penelitian ini tidak
0.244119. sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ardyansah dan Zulaikha (2014), Halim (2016), dan
2. Koefisien Regresi Variabel Leverage (DAR) X Roifah (2015) yang menyatakan leverage tidak
Koefisien regresi variabel leverage (DAR) berpengaruh terhadap ETR disuatu perusahaan.
bernilai positif sebesar 0.179107 hal ini 2. Pengaruh Leverage terhadap Effective Tax
digambarkan bahwa setiap peningkatan 1 kali Rate (ETR) dengan Profitabilitas sebagai
leverage (DAR) maka Effective Tax Rate variabel pemoderasi
(ETR) akan mengalami peningkatan sebesar
0.179107, namun dengan asumsi variabel lain Berdasarkan hasil pengujian MRA, diperoleh
mempengaruhi tetap. hasil bahwa profitabilitas yang diukur menggunakan
ROA sebagai variabel pemoderasi memperkuat
3. Koefisien Regresi Variabel Moderasi hubungan antara leverage terhadap ETR perusahaan
(DAR*ROA) Z sektor aneka industri. Hal ini menunjukkan bahwa
Koefisien regresi variabel profitabilitas meningkatnya utang akan meningkatkan ETR
sebagai variabel moderasi (DAR*ROA) perusahaan dan profitabilitasnya akan menjadi
bernilai negatif sebesar 2.058612 hal ini menurun. Hal ini terindikasi bahwa perusahaan
digambarkan bahwa setiap peningkatan 1 kali menggunakan utang untuk kegiatan perusahaan
DAR*ROA, maka Effective Tax Rate (ETR) menyebabkan pajak yang dibayarkan perusahaan
akan mengalami penurunan sebesar 2.058612 tinggi dan berdampak pada profitabilitas di suatu
namun dengan asumsi variabel lain yang perusahaan menjadi lebih rendah. Hal ini
mempengaruhi tetap. disebabkan oleh pembayaran biaya-biaya yang
timbul akibat utang atau pinjaman yang
Interpretasi Hasil Penelitian menyebabkan nilai ROA menjadi rendah. Hal ini
1. Pengaruh Leverage terhadap Effective Tax sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Roifah
Rate (ETR) (2015) yang menyatakan kehadiran profitabilitas
telah mampu memperkuat hubungan antara leverage
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, terhadap ETR.
diperoleh hasil bahwa leverage berpengaruh positif
terhadap ETR perusahaan sektor aneka industri. Hal Penutup
ini menunjukkan bahwa peningkatan utang diikuti Simpulan
dengan peningkatan tarif pajak efektif dan
sebaliknya jika utang mengalami penurunan maka Dari hasil penelitian ini , maka diperoleh
ETR pun mengalami penurunan. Perusahaan kesimpulan sebagai berikut:
menggunakan sumber dana dari pihak ketiga untuk 1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama
memenuhi kebutuhan kegiatan operasional dan (H1) didapatkan bahwa variabel leverage yang
investasi perusahaan yang nantinya akan diukur menggunakan Debt to Asset Ratio
meningkatkan pendapatan perusahaan yang (DAR) berpengaruh terhadap ETR. Hal ini
berdampak pada bertambahnya laba. Meningkatnya menunjukkan bahwa peningkatan utang diikuti
laba menyebabkan laba sebelum pajak naik otomatis dengan peningkatan ETR dan sebaliknya jika
perusahaan akan mendapatkan beban pajak yang utang mengalami penurunan maka ETR pun
mengalami penurunan, tetapi leverage bukan
satu-satunya variabel untuk menentukan Alfandia, Nurlita Sukma. (2018). Pajak dan Struktur
pengambilan keputusan ETR disuatu Modal Perusahaan Manufaktur di Indonesia.
perusahaan masih ada variabel lain yang Universitas Brawijaya, Vol. 03, No. 01: 17-
diduga dapat mempengaruhi ETR perusahaan. 34.
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua Amelia, Vicky. (2015). Pengaruh Ukuran
(H2) didapatkan bahwa variabel profitabilitas Perusahaan, Leverage, Profitabilitas,
yang diukur menggunakan Return On Assets Intensitas Aset Tetap, Intensitas Persediaan
(ROA) terbukti memperkuat hubungan antara dan Komisaris Independen terhadap
leverage dengan ETR. Hal ini menunjukkan Effective Tax Rate (Studi Empiris pada
bahwa meningkatnya utang akan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
meningkatkan ETR perusahaan dan Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014).
profitabilitasnya akan menjadi menurun, tetapi Skripsi. Jakarta : Universitas Islam Negeri
tidak hanya variabel profitabilitas saja yang Syarif Hidayatullah Jakarta.
dapat digunakan sebagai memperkuat
Ardyansah, Danis. (2014). Pengaruh Size, Leverage,
hubungan antara leverage terhadap ETR
Profitability, Capital Intensity Ratio dan
diduga masih ada variabel lain yang dapat
Komisaris Independen Terhadap Effective
memperkuat hubungan antara leverage
Tax Rate (ETR) (Studi Empiris pada
terhadap ETR di suatu perusahaan.
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Saran BEI selama Periode 2010-2012). Skripsi.
Semarang : Universitas Diponegoro
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
Semarang.
saran peneliti diuraikan sebagai berikut:
Ardyansah, D. dan Zulaikha. (2014). Pengaruh Size,
1. Bagi Perusahaan
Leverage, Profitability, Capital Intensity
Perusahaan agar dapat mempertimbangkan Ratio dan Komisaris Independen terhadap
pembiayaan perusahaan dari utang dan merasa Effective Tax Rate (ETR). Journal Of
mampu untuk membayar beban pajak yang Accounting, Vol. 3, No. 2: 1-9.
terdapat dari utang tersebut dan diharapkan
Auliadini, A. dan Martani, D. (2013). Analisis
dalam hal meminimalkan kewajiban
Effective Tax Rate dan Book-Tax
perpajakan, dilakukan dengan cara-cara yang
Difference berdasarkan Sektor Industri
masih tetap berada dalam bingkai ketentuan
(Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar
perpajakan.
di BEI Periode 2009-2011). Universitas
2. Bagi Investor Indonesia.
Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi Derashid, C dan Zhang, H. (2003). Effective Tax
investor dalam mempertimbangkan Rates and the “Industrial Policy”
penanaman investasinya dalam suatu Hypothesis: Evidence from Malaysia”,
perusahaan, karena jika suatu perusahaan Journal of International Accounting,
mempunyai profitabilitas yang baik akan Auditing & Taxation 12 : 45-62.
menguntungkan juga bagi para investor.
Dharma dan Ardiana. (2016). Pengaruh Leverage,
3. Bagi Penelitian Selanjutnya Intensitas Aset Tetap, Ukuran Perusahaan,
dan Koneksi Politik terhadap Tax
Bagi penelitian selanjutnya, peneliti
Avoidance. Bali : Universitas Udaya, ISSN:
menyarankan menambahkan sampel dari
2302-8556, Vol. 15.1 April : 584-613.
sektor lain selain sektor aneka industri agar
bisa melihat Effective Tax Rate (ETR) yang Dyreng, Scott D, et al. (2008). Long-Run Corporate
lebih luas dari suatu perusahaan dan peneliti Tax Avoidance, The Accounting Review, 83:
menyarankan menambah variabel pemoderasi 61-81.
dan menambah rentang waktu penelitiannya
Fahmi, Irham. (2017). Analisis Laporan Keuangan.
agar hasil yang diperoleh lebih akurat.
Bandung : Alfabeta.
REFERENSI
Gunde, Yulita M, dkk. (2017). Analisis Pengaruh
Afrinaldi, Edo. (2016). Pengaruh Struktur Modal Leverage terhadap Profitabilitas pada
dan Pembayaran Dividen terhadap Beban Perusahaan Manufaktur Sub Industri Food
Pajak Penghasilan Badan Terutang pada and Beverages yang Terdaftar di BEI
Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI (Periode 2012-2015). Universitas Sam
pad Tahun (2010-2014). Skripsi. Padang : Ratulangi, ISSN 2303-1174.
Universitas Andalas.
Gustin, Yovyta Neli. (2017). Pengaruh Struktur
Modal dan Profitabilitas terhadap Beban
Pajak Penghasilan Badan Terutang pada Sari, Nur Amalia. (2018). Pengaruh Profitabilitas
Perusahaan Jasa yang Listing di BEI tahun dan Leverage terhadap Penghindaran Pajak
2013-2015. Skripsi. Padang : Universitas dengan Pengungkapan Corporate Social
Andalas. Responsibility sebagai Variabel
Pemoderasi. Skripsi. Malang : Universitas
Halim, Iis Kartika. (2016). Pengaruh Ukuran
Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim.
Perusahaan, Leverage, Profitabilitas,
Intensitas Modal, dan Intensitas Persediaan Sinaga, Ricco Ronaldo dan Sukartha, I Made.
terhadap Effective Tax Rate (ETR) pada (2018). Pengaruh Profitabilitas, Capital
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Intensity Ratio, Size, dan Leverage pada
BEI tahun 2010-2014. Skripsi. Padang : Manajemen Pajak Perusahaan Manufaktur
Universitas Andalas. di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015.
Bali : Universitas Udayana, ISSN: 2302-
Hery. (2018). Analisis Laporan Keuangan:
8556, Vol.22.3.Maret: 2177-2203.
Integrated and Comprehensive Edition.
Jakarta : Grasindo. Sulindawati, Ni Luh Gede Erni., dkk. (2017).
Manajemen Keuangan: Sebagai Dasar
Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan.
Pengambilan Keputusan Bisnis. Depok :
Depok : Rajagrafindo Persada.
Rajagrafindo Persada.
Mardiasmo. (2013). Perpajakan. Yogyakarta :
Susilowati, yeye., dkk. (2018). Pengaruh Ukuran
ANDI.
Perusahaan, Leverage, Profitabilitas,
Mulyani, Sri, dkk. (2014) Pengaruh Karakteristik Capital Intensity Ratio, dan Komisaris
Perusahaan, Koneksi Politik dan Reformasi Independen terhadap Effective Tax Rate
Perpajakan terhadap Penghindaran Pajak (ETR) (Studi Empiris pada Perusahaan
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Terdaftar di Bursa Efek Tahun 2008-2012). Indonesia pada Tahun 2014-2016).
Jurnal Perpajakan Universitas Brawijaya, Universitas Stikubank, ISBN: 978-979-
Vol. 1, hal 1-9. 3649-99-3.
Nurrizkiyah, Dinny. (2018). Pengaruh Agresivitas Swingly, C dan Sukartha. (2015). Pengaruh
Pajak terhadap CSR dengan Profitabilitas Karakter Eksekutif, Komite Audit, Ukuran
sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan, Leverage dan Sales Growth
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di pada tax Avoidance. Bali: Universitas
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Udayana, ISSN: 2302-8556 Vol 10.1: 47-62.
Skripsi. Bogor : Universitas Pakuan.
TMBooks. (2018). Perpajakan Indonesia Prinsip
Putri, Khurin’in Kurnia. (2017). Pengaruh dan Praktik. Yogyakarta : ANDI.
Corporate Governance, Ukuran
Wangsawinangun, Rizki Zulhimi., dkk. (2014).
Perusahaan, Rasio Hutang dan Profitablitas
Penetapan Struktur Modal yang Optimal
terhadap Tarif Pajak Efektif (Studi Empiris
dalam Upaya meningkatkan Nilai
pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar
Perusahaan. Malang : Universitas
di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015).
Brawijaya, Jurnal Administrasi Bisnis
Pekanbaru : Universitas Riau, JOM Fekon,
(JAB) Vol.9 No. 2 April.
Vol. 4 No. 1 Februari.
Widarjono, Agus. (2016). Ekonometrika Pengantar
Putri, Vidiyanna Rizal. (2018). Analisis Faktor yang
dan Aplikasinya Disertai Panduan EViews.
Mempengaruhi Effective Tax Rate (ETR).
Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Riau: STIE Indonesia Banking School, Vol
11, No. 1, Mei, 42-51. Wijayanti, Ajeng., dkk. (2017). Pengaruh
karakteristik Perusahaan, GCG dan CSR
Richardson dan Lanis. (2007). Determinants of the
terhadap Penghindaran Pajak. Surakarta :
Variability in Corporate Effective Tax Rates
Universitas Islam Batik Surakarta, Journal
and Tax Reform: Evidence from Australia.
of Economic and Economic Education Vol.
Journal of Accounting and Public Policy 26,
5 No.2 (113-127).
689-704.
Winarno, Wing Wahyu. (2015). Analisis
Roifah, Nimatur. (2015). Pengaruh Leverage dan
Ekonometrika dan Statistika dengan
Capital Intensity Ratio terhadap Effective
EViews. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Tax Rate: Dimoderasi Oleh Profitability.
Pekanbaru : Universitas Riau, Jom FEKON Yolingga, Anky. (2018). Pengaruh Kepentingan
Vol.2 No.2 Oktober . Investor Asing terhadap Penghindaran
Pajak pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2012-2016. Skripsi. Bogor: Universitas
Pakuan.
www.idx.co.id [Diakses pada 15 Oktober 2018].
www.sahamok.com [Diakses pada 08 Oktober
2018].

Anda mungkin juga menyukai