Jurnal Pendahuluan
Jurnal Pendahuluan
2, Desember 2011
Yuslan Irianie 1)
1)
Staf Pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin
76 INFO TEKNIK, Volume 12 No. 2, Desember 2011
1)
Staf Pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin
77 INFO TEKNIK, Volume 12 No. 2, Desember 2011
hankamnas serta kesejahteraan/kebutuhan terdapat ini adalah salah satu yang akan
masyarakat. menentukan teknik pengelolaan selanjutnya.
Garis besar proses pengembangan
Manajemen pembangunan industri konstruksi adalah
Manajemen adalah semua usaha atau tetap, tetapi tiap-tiap tahap akan mempunyai
upaya untuk memanfaatkan sumberdaya variasi yang tergantung daripada kondisi
bagi tercapainya tujuan, dengan cara-cara lingkungan yang banyak menimbulkan
yang efisien dan efektif. (Siregar, Ali masalah engineering. Dari masalah
Baryah, Sanadli dkk, 1988). Dalam engineering yang timbul ini berkembang
melaksanakan manajemen terdapat langkah- menjadi ilmu-ilmu berupa suatu sistem,
langkah yang perlu diperhatikan, karena metode dan lainnya yang menunjang teknik
saling berkaitan satu sama lain agar tujuan pengelolaan bangunan.
manajemen tersebut tercapai yaitu
perencanaan/planning, organisasi, Manajemen konstruksi
koordinasi, pengawasan/control penentuan/ Manajemen konstruksi adalah suatu
desicion bentuk/cara dalam proses pembangunan
industri konstruksi dimana tahapan
Industri Konstruksi perancangan, perencanaan dan pelaksanaan
Industri konstruksi adalah suatu diperlakukan sebagai suatu keterpaduan/
rangkaian kegiatan dalam proses kesatuan sistem membangun. (Donald
membangun dibidang konstruksi yang S.Barrie, 1978). Sedangkan manajer
mempunyai dimensi fisik, biaya dan waktu. konstruksi adalah suatu badan/lembaga
(Roy Pilcher, 1976). Untuk melaksanakan multi disiplin profesional, tangguh dan
pekerjaan manajemen, sebelumnya harus independen yang bekerja untuk pemilik
diketahui terlebih dulu apa tujuan terakhir proyek dari saat awal perencanaan sampai
yang dikehendaki dan bagaimana tahapan- pengoperasian proyek untuk mencapai hasil
tahap kegiatan sesuai dengan proses yang yang optimal dalam aspek waktu, biaya dan
seharusnya akan dihadapi. kualitas sebagaimana yang telah ditentukan
Garis besar proses pembangunan dan mampu bekerjasama dengan arsitek
industri konstruksi adalah sebagai berikut : engineer (AE). (Donald S.Barrie, 1978).
1. Perkembangan cetusan gagasan/ide akan Makna kata manajemen yang telah
kebutuhan masyrakat. kita terima mengandung lingkungan luas
2. Studi pendahuluan untuk pengembangan ketatalaksanaan dan pribadi manusianya.
gagasan. Ketatalaksanaan (proses pelaksanaan
3. Feasibility studi. administratif dinamis) meliputi perancang-
4. Penyelidikan dan penelitian untuk an, perencanaan, pelaksanaan dan
mendukung hasil feasibility studi dan pengawasan, sedangkan pada dimensi
rancangan yang akan dibuat. manusianya meliputi kepribadian,
5. Rancangan/desain. pengetahuan dan ketrampilannya.
6. Persiapan pelaksanaan. Manajemen konstruksi haruslah diberi
7. Operasional dan pemeliharaan. makna yang sebenarnya, yaitu merupakan
Untuk mendukung berhasilnya proses keahlian multi disiplin yang mencakup
tersebut diatas baik secara menyeluruh keahlian perancangan, perencanaan dan
maupun tahap demi tahap agar mencapai pelaksanaan. Ia adalah super konsultan
hasil yang optimal, dibutuhkan teknik teknik yang mempunyai keahlian kontraktor
pengelolaan secara sistematis (Engineering yang memiliki pengalaman perencanaan dan
Systems). Dari perincian proses tersebut kelayakan yang jasanya dibayar berdasarkan
akan dapat diuraikan disiplin-disiplin yang fee tanpa resiko (dalam pelaksanaan
harus diadakan. Disiplin-disiplin yang menggantikan kedudukan kontraktor
utama).
1)
Staf Pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin
78 INFO TEKNIK, Volume 12 No. 2, Desember 2011
1)
Staf Pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin
79 INFO TEKNIK, Volume 12 No. 2, Desember 2011
1)
Staf Pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin
80 INFO TEKNIK, Volume 12 No. 2, Desember 2011
1)
Staf Pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin
81 INFO TEKNIK, Volume 12 No. 2, Desember 2011
1)
Staf Pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin
83 INFO TEKNIK, Volume 12 No. 2, Desember 2011
1)
Staf Pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin
84 INFO TEKNIK, Volume 12 No. 2, Desember 2011
PERSETUJUAN
PERSETUJUAN
KEPUTUSAN
LELANG
EVALUASI
TUNTUTAN SELESAI
PEMILIK
PRA RENCANA
TUNTUTAN
PEMILIK
RENCANA
PASTI
PENGHEMATAN
LELANG/PENUNJUKAN
PELAKSANAAN
SELESAI
Gambar 6. Perbandingan antara sistem manajemen konstruksi dengan sistem tradisional dari
segi waktu
DIREKSI
Gambar 7. Perbandingan antara sistem
tradisional dan sistem manajemen
Fee direksi = 2,5 %
konstruksi dari segi biaya
Profit = 10%
KONTRAKTOR UTAMA Pajak = 10%
Perhitungan berdasarkan Gambar 7 di atas
pada sistem tradisional adalah
investasi riel = 100 % - 42,50 % = 57,50 %,
SUB – KONT. SUB – KONT. sedangkan pada sistem manajemen
Profit = 10% konstruksi investasi riel = 100 % - 26 % =
Pajak = 10%
TOTAL = 42,5 %
1)
Staf Pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin
85 INFO TEKNIK, Volume 12 No. 2, Desember 2011
1)
Staf Pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin